Anda di halaman 1dari 17

BUDAYA PADA MASA JELANG PEMILU DI INDONESIA

TAHUN 2024
Agus Alfianto
Universitas Mercubuana, Jakarta Barat
Email :
Abstract
Indonesia first held general elections in 1955 to elect members of the People's
Representative Council and the Constituent Assembly. At that time, the implementation of the
general election went well. In fact, until now the election in 1955 is considered the most
democratic election. Political upheaval will arise due to factional competition which is not
at all beneficial for the Indonesian people and becomes a political culture that is not good
for a democracy. Every society of a country has a political culture, so do individuals who
live in the midst of society who always have an orientation towards their political system.
Ahead of the 2024 election, it will certainly have an impact on political culture in Indonesia,
this needs to be considered by the community so that political culture can develop well
ahead of the election, for example by increasing public awareness in participating in honest
elections for the future of the Indonesian state and prosperity. society itself. Apart from that,
the political culture ahead of the 2024 general election can be emphasized more by
participating in politics, community political participation really helps the development of
political culture in a country.
Keywords: Political Culture, 2024 Election, Money Politics, Participation
Abstrak
Indonesia pertama kali melakukan pemilihan umum pada 1955 untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Konstituante. Pada saat itu, pelaksanaan
pemilihan umum berjalan lancar. Bahkan, sampai saat ini pemilu pada 1955 dianggap
sebagai pemilu yang paling demokratis. Kegaduhan politik akan timbul akibat persaingan
kubu yang sama sekali tidak menguntungkan bagi masyarakat Indonesia dan menjadi
budaya politik yang tidak baik dalam berdomokrasi. Setiap masyarakat dari suatu negara
memiliki budaya politik, demikian individu-individu yang hidup ditengah-tengah masyarakat
yang senantiasa memiliki orientasi terhadap sistem politiknya. Jelang pemilu tahun 2024
tentu akan berdampak pada budaya politik di Indonesia, hal tersebut perlu diperhatikan oleh
masyarakat agar budaya politik dapat dalam jelang pemilu dapat berkembang dengan baik
misalnya dengan terdapatnya kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi untuk ikut dalam
pemilihan umum dengan jujur demi masadepan negara Indonesia dan kesejahteraan
masyarakat itu sendiri. Selain itu juga budaya politik menjelang pemilu tahun 2024
masyarakat dapat lebih ditekankan dengan partsipasi dalam politik, partisipasi politik
masyarakat sangat membantu berkembangnya budaya politik dalam suatu negara.
Kata Kunci : Budaya Politik, Pemilu 2024, Politik Uang, Partisipasi
A. Pendahuluan sangat berdampak pada hangatnya
aura kompetisi politik, di mana
Indonesia pertama kali melakukan
terjadi perang opini, pencitraan,
pemilihan umum pada 1955 untuk
hingga kampanye hitam (black
memilih anggota Dewan Perwakilan
campaign), baik melalui media
Rakyat dan Badan Konstituante.
massa, elektronik, maupun media
Pada saat itu, pelaksanaan
sosial. Hal ini berlanjut dalam Sidang
pemilihan umum berjalan lancar.
Paripurna Pembahasan Tingkat II
Bahkan, sampai saat ini pemilu pada
Rancangan Undang-undang
1955 dianggap sebagai pemilu yang
Pemilihan Kepala Daerah (RUU
paling demokratis. Negara-negara di
Pilkada) di DPR dan persaingan
dunia juga mengakui hal tersebut.
memperebutkan pimpinan DPR-MPR
Indonesia patut berbangga diri
RI, antara Koalisi Merah Putih
bahwa di tengah masa-masa sulit
(KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat
awal kemerdekaan dan
(KIH). Dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan yang
pemilihan umum tentunya akan
masih sederhana mampu
berkaitan dengan budaya politik.
menyelenggarakan pemilihan umum
Kegaduhan politik yang timbul akibat
dengan demokratis. Sejarah pemilu
persaingan kedua kubu sama sekali
1955 seharusnya dapat menjadi
tidak menguntungkan bagi
sumbu dalam pelaksanaan pemilu
masyarakat Indonesia dan menjadi
pada masa reformasi. Memang tidak
budaya politik yang tidak baik dalam
bisa dipungkiri bahwa setiap masa
berdomokrasi2.
memiliki ciri budaya politik yang
berbeda. Justru hal tersebut menjadi Kejadian pergantian kepemimpinan
pemacu agar bangsa Indonesia nasional di Indonesia merupakan
semakin siap dalam menghadapi amanah dari rakyat melalui
atmosfer politik yang begitu dinamis1. mekanisme pemilihan umum sesuai
dengan asas langsung, umum, bebas,
Disadari bahwa pilpres yang hanya
rahasia, dan jurdil, serta adanya
di ikuti oleh dua kandidat terasa
1
Suryana Yana, ‘Pengaruh Pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Terhadap Budaya Politik’,
Supremasi Hukum :Jurnal Penelitian Hukum, 29.1 (2020), 13–28.
2
Kokom Komariah and Dede Sri Kartini, ‘Konten Media Sosial Sebagai Instrumen Dalam Kampanye
Pemilukada Jawa Barat Tahun’, ARISTO, 7.2 (2019), 228–46 <https://doi.org/10.24269/ars.v7i2.1407>.
persaingan yang sehat antar pasangan inheren pada setiap masyarakat dalam
calon presiden dan wakil presiden. sistem politik tradisional maupun
Meski sejarah bangsa Indonesia modern. Dalam hal ini Almond dan
mencatat bahwa pegantian Presiden RI Verba mendefinisikan budaya politik
Pertama dari Ir. Soekarno hingga sebagai sikap individu terhadap sistem
presiden yang ketujuh, yaitu politik dan komponen-komponennya,
Jokowi, selalu terdapat kejadian tidak dan juga sikap individu terhadap
tepat dan hal ini akan menjadi cermin peranan yang dapat dimainkan dalam
bagi rakyat Indonesia bagaimana sebuah sistem politik.
membangun karakter budaya politik.
Selanjutnya Almond dan Verba
Setiap masyarakat dari suatu negara melihat bahwa dalam pandangan objek
memiliki budaya politik, demikian politik terdapat tiga orientasi, yakni
individu-individu yang hidup pertama, orientasi kognitif yaitu
ditengah-tengah masyarakat yang orientasi yang menyangkut
senantiasa memiliki orientasi terhadap pengetahuan tentang politik dan
sistem politiknya. Hal itu terjadi dalam kepercayaan pada politik, peranan dan
masyarakat tradisional dan masyarakat segala kewajibannya. Kedua, orientasi
modern, bahkan masyarakat primitif afektif yaitu perasaan terhadap sistem
sekalipun. Secara umum dapat politik, peranannya, para aktor, dan
dikatakan bahwa dalam kaitan budaya segala penampilannya. Ketiga,
politik, individu-individu dalam orientasi evaluatif yaitu keputusan dan
masyarakat itu menilai tempat dan praduga tentang objek-objek politik
peranannya di dalam sistem politik. yang secara tipikal melibatkan
Pengertian budaya politik seperti itu kombinasi standar nilai dan kriteria
menggerakkan pemahaman pada dengan informasi dan perasaan4.
perpaduan antara dua tingkat orientasi
Selanjutnya dapat dinyatakan bahwa
politik, yaitu sistem dan individu3.
budaya politik suatu masyarakat
Budaya politik sebagai unsur dari dengan sendirinya berkembang
kebudayaan merupakan sesuatu yang didalam dan dipengaruhi oleh
3
Muhammad Dewantara, ‘Pola Budaya Politik Masyarakat Pendatang ( Studi Pada Orang Palembang
Di Kota Pangkalpinang ) Political Culture Patterns of Immigrants ( Study of Palembang People in
Pangkalpinang City )’, Journal Of Empirical Studies On Social Science, 1.1 (2021), 27–38.
4
Siti Muarifah, ‘Model Partisipasi Guru Perempuan Dalam Berpolitik ’:, Palastren, 7.2 (2014), 369–96.
kompleks nilai yang ada dalam oleh budaya politik yang
masyarakat tersebut. Dapat dikatakan melingkupinya. Dalam konteks sistem
bahwa kehidupan masyarakat dipenuhi politik Indonesia, memposisikan
oleh interaksi antar orientasi dan antar budaya politik sebagai satu dari sekian
nilai. Dengan kondisi dapat dikatakan jenis lingkungan yang mengelilingi,
bahwa dalam kerangka pengembangan mempengaruhi, dan menekan sistem
budaya politik suatu bangsa, politik, bahkan yang dianggap paling
diperlukan keterjalinan dan keterkaitan intens dan mendasari sistem politik.
antar nilai budaya maupun antar Lebih jauh, mengkonstatasi bahwa
komponen orientasi dalam masyarakat salah satu parameter pembangunan
sehingga dapat terjalin proses interaksi politik indonesia adalah tercapainya
ke arah pengembangan budaya. keseimbangan atau harmoni budaya
politik dengan pelembagaan politik
Tujuan dalam penulisan ini yaitu
yang ada atau akan ada.
untuk dapat mengetahui bagaimana
budaya politik yang terjadi menjelang 1. Konsep Budaya Politik
pemilu yang akan diselenggarakan
Untuk memahami tentang budaya
pada tahun 2024. Dalam hal ini
politik, terlebih dahulu harus
dikarenakan menjelang pemilihan
dipahami tentang pengertian budaya
umum tentunya politik di Indonesia
dan politik. Budaya berasal dari
sedang sibuknya untuk memersiapkan
bahasa Sansekerta yaitu budhayah,
yang dimulai pada tahun 2023 yaitu
bentuk jamak dari budhi yang artinya
pada tahun ini, karena persiapan
akal, Kebudayaan diartikan sebagai
menjelang politik ini pun akan
hal-hal yang berhubungan dengan
membuat budaya politik yang terdapat
akal atau budi.Kebudayaan adalah
di Indonesia bisa saja mengengalami
segala yang dihasilkan oleh manusia
perubahan.
berdasarkan kemampuan akalnya.
B. Pembahasan Ciri-ciri umum dari kebudayaan
adalah dipelajari, diwariskan, dan
Budaya politik merupakan aspek yang
diteruskan, hidup dalam masyarakat,
sangat signifikan dalam sistem politik.
Hal ini dikarenkan bekerjanya struktur
dan fungsi politik sangat ditentukan
dikembangkan dan berubah, serta membuat, mempertahankan,
terintegrasi. 5 dan mengamademen
peraturan-peraturan umum
a. Prof. Miriam Budiardjo, politik
yang mengatur kehidupannya
(politics) adalah usaha untuk
yang berarti tidak dapat lepas
menentukan peraturan-
dari gejala konflik dan kerja
peraturan yang dapat diterima
sama (politics is the activity
baik oleh sebagian warga,
trough wihich a people make,
untuk membawa masyarakat
preserve and amend the
kearah kehidupan bersama
general roles under which they
yang harmonis. Usaha
live and as such is inextricaly
menggapai the good of life ini
linked to the phenomenof
menyangkut bermacam-macam
conflict and corporation).
kegiatan yang antara lain
menyangkut proses penentuan Budaya politik adalah aspek politik
tujuan dari system serta cara- dari sistem nilai-nilai yang
cara melaksanakan tujuan itu. berkembang dalam masyarakat yang
b. Peter Merkl bahwa politik dipengaruhi oleh suasana zaman saat
dalam bentuk yang paling itu dan tingkat pendidikan dari
buruk adalah perebutan masyarakat itu sendiri. Artinya,
kekuasaan, kedudukan dan budaya politik yang berkembang
kekayaan untuk kepentingan dalam suatu negara dilatarbelakangi
diri sendiri (politics at its oleh situasi, kondisi, dan pendidikan
worst is a selfish grab for dari masyarakat itu sendiri, terutama
power, glory and riches). pelaku politik yang memiliki
Singkatnya, politik adalah kewenangan dan kekuasaan dalam
rebutan kuasa, harta dan membuat kebijakan, sehingga budaya
takhta. politik yang berkembang dalam
c. Andrew Heywood, “Politik masyarakat suatu negara akan
adalah kegiatan suatu bangsa mengalami perubahan dari waktu ke
c.yang bertujuan untuk waktu. Secara teoretik, budaya politik

5
Khoirul Saleh and Achmat Munif, ‘Membangun Karakter Budaya Politik Dalam Berdemokrasi’, Addin,
9.2 (2015), 309–32.
juga dapat diartikan aspek politik tingkah laku masyarakatnya sengaja
dari nilai-nilai yang terdiri atas didorong atau dimobilisasi agar ikut
pengetahuan, adat istiadat, takhayul, berpartisipasi dalam kegiatan politik.
dan mitos. Kesemuanya dikenal dan Para pelaku politik praktis biasanya
diakui oleh sebagian besar masyarakat mengorganisir sekelompok masyarakat
dalam memberikan rasionalisasi untuk untuk mengikuti keinginan kelompok
menolak atau menerima nilai-nilai dan politik tertentu atau partai politik
norma lain6. tertentu tanpa mempertimbangkan
pilihan berdasarkan hati nurani
perbedaan budaya politik dalam
masyarakat. Dengan adanya dorongan,
masyarakat secara garis besar dapat
individu dan kelompok dalam budaya
dibedakan dalam tiga budaya
politik mobilisasi akan bergerak dan
politik, yaitu budaya politik apatis
mengikuti aturan yang berlaku, dan
(acuh, masa bodoh, pasif) Budaya
budaya politik partisipatif (aktif) Rasa
politik apatis adalah budaya politik
kedekatan antarsuku yang tinggi,
suatu masyarakat yang apabila dilihat
rendahnya kepercayaan terhadap hal-
dari partisipasinya terhadap
hal lain di luar etnisnya, serta tidak
pemerintahan dan negara sangat
sadar akan kehadiran pemerintah
rendah. Sifat-sifat dalam budaya
pusat, merupakan ciri-ciri masyarakat
politik apatis adalah tidak peduli, masa
yang berbudaya politik partisipatif.
bodoh, dan pasif. Sebagian besar
Budaya politik partisipatif adalah
masyarakat dalam budaya politik ini
budaya politik di mana masyarakatnya
memiliki tingkat pendidikan yang
berorientasi pada struktur input,
rendah atau fungsi sosialisasi politik
proses, dan output dari sistem politik.
tidak menjangkaunya. Salah satu
Masyarakatnya sangat aktif dalam
faktornya adalah letak wilayahnya
kegiatan politik. Dalam budaya politik
yang sangat terpencil, budaya politik
partisipatif, masyarakat menyadari
mobilisasi (didorong atau sengaja
akan hak dan kewajibannya dalam
dimobilisasi) Budaya politik
dunia politik dan memiliki kesadaran
mobilisasi adalah budaya politik suatu
politik yang sangat tinggi. Perbedaan
masyarakat di mana sikap atau pola
6
Heru Nugroho, ‘Demokrasi Dan Demokratisasi: Sebuah Kerangka Konseptual Untuk Memahami
Dinamika Sosial-Politik Di Indonesia’, Jurnal Pemikiran Sosiologi, 1.1 (2015), 1
<https://doi.org/10.22146/jps.v1i1.23419>.
budaya politik yang berkembang ketergantungan satu sama lain untuk
dalam masyarakat dipengaruhi oleh memenuhi kebutuhannya. Pada
beberapa faktor, di antaranya: dasarnya anggota masyarakat saling
terkait sebagai satu kesatuan sosial
a. Tingkat pendidikan
melalui perasaan solidaritas yang
masyarakat sebagai kunci
dikarenakan latar belakang sejarah,
utama perkembangan budaya
politik dan kebudayaan.
politik masyarakat.
b. Tingkat ekonomi Masyarakat politik adalah masyarakat
masyarakat; semakin tinggi yang sadar politik atau masyarakat
tingkat b.ekonomi/sejahtera yang keikutsetaan hidup bernegara
masyarakat, maka partisipasi menjadi penting dalam kehidupannya
masyarakat pun semakin besar. sebagai warga negara. Masyarakat
c. Reformasi politik/ political politik yang terdiri dari elite politik
will (semangat merevisi dan massa politik menjadi peserta
dan mengadopsi sistem politik rutin dalam kompetisi politik harus
yang lebih baik). dibangun sebagai komponen
d. Supremasi hukum (adanya masyarakat yang mempunyai etika
penegakan hukum yang adil, politik dalam demokrasi. Ciri-ciri
independen, dan bebas).
e. Media komunikasi yang
independen (berfungsi
sebagai kontrol sosial, bebas,
dan mandiri)

2. Tipe-Tipe Budaya Politik


Aristoteles, seorang filsuf Yunani
kuno, dalam buku Politeiaatau
Politics, mengatakan bahwa manusia
adalah zoon politicon atau manusia
yang pada dasarnya selalu bergaul dan
berkumpul dengan sesama manusia
lainnya. Manusia saling
masyarakat politik antara lain sebagai rendah. Budaya politik suatu
berikut 7. masyarakat dapat di katakan
parokial apabila frekuensi
a. Dengan sadar dan sukarela
orientasi mereka terhadap empat
menggunakan hak pilihnya
dimensi penentu budaya politik
dalam pemilu, terutama hak
mendekati nol atau tidak memiliki
pilih aktif.
perhatian sama sekali terhadap
b. Bersifat kritis terhadap
keempat dimensi tersebut. Tipe
kebijakan yang dibuat oleh
budaya politik ini umumnya
b.pemerintah dengan sikap:
terdapat pada masyarakat suku
1) menerima sebagaimana
Afrika atau masyarakat
adanya,
pedalaman di Indonesia. Dalam
2) menolak dengan alasan
masyarakat ini tidak ada peran
tertentu, atau
politik yang bersifat khusus.
3) ada yang suka diam
Kepala suku, kepala kampung,
tanpa memberikan
kiai, atau dukun, yang biasanya
reaksi apa-apa.
merangkum semua peran yang
c. Memiliki komitmen kuat
ada, baik peran yang bersifat
terhadap partai politik yang
politis, ekonomis, maupun
menjadi pilihannya.
religius.
d. Dalam penyelesaian suatu
b. Budaya politik kaula (subyek
masalah lebih suka dengan
political culture), yaitu budaya
cara d.dialog atau musyawarah.
politik yang masyarakat yang
Dari realitas budaya politik yang bersangkutan sudah relative
berkembang di dalam masyarakat, maju, baik sosial maupun
budaya politik dapat diklasifikasikan ekonominya, tetapi masih bersifat
8
sebagai berikut . pasif. Budaya politik suatu

a. Budaya politik parokial masyarakat dapat dikatakan

(parochial political culture), yaitu subjek jika terdapat frekuensi

budaya politik yang tingkat orientasi yang tinggi terhadap

partisipasi politiknya sangat pengetahuan sistem politik secara


7
Saleh and Munif.
8
M. rakyat F. Hukum, u. majalengka, ‘PRESUMPTION of LAW’, 3.April (2021), 1–18.
umum dan objek out putatau anggota masyarakatnya sudah
terdapat pemahaman mengenai memiliki pemahaman yang baik
penguatan kebijakan yang dibuat mengenai empat dimensi penentu
oleh pemerintah. Namun, budaya politik. Mereka
frekuensi orientasi mengenai memiliki pengetahuan yang
struktur dan peranan dalam memadai mengenai sistem
pembuatan kebijakan yang politik secara umum, tentang
dilakukan pemerintah tidak terlalu peran pemerintah dalam
diperhatikan. Para subjek membuat kebijakan beserta
menyadari akan otoritas penguatan, dan berpartisipasi
pemerintah dan secara efektif aktif dalam proses politik yang
mereka diarahkan pada otoritas berlangsung. Masyarakat
tersebut. Sikap masyarakat cenderung diarahkan pada peran
terhadap sistem politik yang pribadi yang aktif dalam semua
ada ditunjukkan melalui rasa dimensi di atas, meskipun
bangga atau malah rasa tidak perasaan dan evaluasi mereka
suka. Intinya, dalam kebudayaan terhadap peran tersebut bisa saja
politik subjek sudah ada bersifat menerima atau menolak.
pengetahuan yang memadai d. Dalam kehidupan masyarakat,
tentang sistem politik secara tidak menutup kemungkinan
umum serta proses penguatan bahwa terbentuknya budaya
kebijakan yang dibuat oleh politik merupakan gabungan dari
pemerintah. ketiga klasifikasi tersebut di atas.
c. Budaya politik partisipan
2.1 Tipe Budaya Politik Di
(participant political culture),
Indonesia
yaitu budaya politik yang ditandai
dengan kesadaran politik yang Menurut para ahli, budaya politik

sangat tinggi. Masyarakat masyarakat Indonesia tidak hanya

mampu memberikan opininya menganut satu tipe saja. Parokial bisa

dan aktif dalam kegiatan politik. dilihat dari kurangnya partisipasi

Dan, juga merupakan suatu warga negara terhadap kegiatan

bentuk budaya politik yang bidang ini. Kurangnya partisipasi ini


bisa karena banyak hal. Secara umum,
kasus tersebut bisa ditemui pada kekuasaan negara sangat
wilayah masyarakat yang sulit rendah. Jadi, intinya budaya
dijangkau, seperti pedalaman gunung, politik di Indonesia satu ini
pesisir maupun desa terpencil. Selain membuat rakyatnya kurang
itu bisa juga karena faktor lain, seperti aktif berpartisipasi.
ekonomi, rendahnya pendidikan 2. Partisipan
maupun sarana prasarana9 . Ciri-ciri dari partisipan yaitu
masyarakat mempunyai
Di Indonesia menganut dua jenis
kesadaran tinggi untuk aktif
budaya yang sering kita temui.
berperan terkait bidang ini
Budaya yang berlangsung tergantung
dan sadar bahwa warga
dari banyak faktor, namun yang
memiliki hak serta tanggung
paling dominan adalah lingkungan.
jawab terhadap kehidupan
Uraian mengenai cirinya sebagai
politik. Ciri lainnya adalah
berikut.
rakyat tidak begitu saja
1. Parokial menerima situasi yang ada,
Ciri dari parokial yaitu tapi secara sadar
masyarakat apatis, ruang memberikan penilaian
lingkup sempit dan kecil, terhadap masalah terkait
pengetahuan warga politik. Budaya politik di
mengenai aspek ini Indonesia jenis partisipan
termasuk kategori sangat ini merupakan yang paling
rendah, masyarakat tidak ideal bagi negara
memperdulikan bahkan demokrasi10.
menarik diri dari kawasan
Ada beberapa contoh budaya ini di
politik. Ciri lainnya yaitu
masyarakat Indonesia, yaitu
masyarakat jarang sekali
berpartisipasi dalam pemilu bagi yang
berhadapan dengan sistem
memenuhi persyaratan ketentuan, ikut
ini, kesadaran warga
serta dalam forum untuk
mengenai kewenangan serta
9
Wilda Rasaili, ‘BUDAYA POLITIK DAN KWALITAS DEMOKRASI DALAM PILKADA 2015-2020 (Studi Pada
Pemilihan Kepala Daerah Serentak Pertama Di Indonesia)’, ARISTO, 4.2 (2016), 1–12.
10
UMSU, ‘Budaya Politik Di Indonesia’, Fahum.Umsu.Ac.Id, 2022 <https://fahum.umsu.ac.id/budaya-
politik-di-indonesia/>.
menyampaikan aspirasi serta berkomitmen untuk menghadirkan
melakukan unjuk rasa dengan tertib pesta demokrasi yang berbasis etika
dan damai. Aktifnya masyarakat dan moral Pancasila. Berangkat dari
dalam kegiatan bidang ini akan hal tersebut, pemerintah masif
memberikan dampak positif terhadap memberikan edukasi kepada berbagai
perkembangan negara, apalagi pihak termasuk juga masyarakat 11.
Indonesia menganut sistem
Budaya politik erat kaitannya dengan
demokrasi. Jadi, budaya politik di
partisipasi dari masyarakat Indonesia
Indonesia diharapkan tetap mampu
mengenai pemilihan umum yang akan
membuat rakyatnya aktif berperan.
dilaksanakan pada tahun 2024, hingga
Budaya politik di Indonesia
saat ini tentu budaya politik telah
diharapkan tetap mampu membuat
dibentuk dengan adanya sosisalisasi
masyarakatnya aktif berperan, apalagi
kepada masyarakat agar masyarakat
mengingat sistemnya demokrasi.
dapat ikut serta dalam mengikuti
3. Budaya Politik Jelang Pemilu pemilu dengan sejujur-jujurnya,
2024 karena tentunya akan terdapat cara-
cara yang kurang baik, salah satu
Pemilu serentak tahun 2024 semakin
contohnya akan timbul politik uang,
dekat. Guna menghadirkan pesta
hal ini biasanya dilakukan oleh para
demokrasi yang aman dan tertib,
calon kandidat untuk mendapatkan
Pemerintah aktif melakukan
dukungan oleh rakyat, seperti halnya
sosialisasi kepada berbagai pihak,
yang terdapat di Kabupaten Bangli.
termasuk masyarakat sebagai pemilih
Politik uang terwujud melalui
yang berdaulat.
pembagian amplop berisikan uang
Pesta demokrasi Pemilu 2024 pada para pedagang. Amplop yang
merupakan hajatnya rakyat. Dalam dibagikan disertai gambar partai
momen tersebut rakyat merayakan politik tertentu. Melalui simbol partai
suara mereka, merdeka dalam politik tersebut pedagang sudah
memilih dan berdaulat. Meski dianggap mengerti akan
demikian masyarakat juga harus mengasosiasikan dengan calon
11
Pemkot Kediri, ‘Bangun Etika & Budaya Politik Jelang Pemilu 2024, Pemkot Kediri Helat Workshop
Pendidikan Politik’, Kedirikota.Go.Id, 2022 <https://www.kedirikota.go.id/p/berita/10111319/bangun-
etika-budaya-politik-jelang-pemilu-2024-pemkot-kediri-helat-workshop-pendidikan-politik>.
kandidat dari partai politik pemerintah kepada masyrakat, maka
bersangkutan. Menurut pernyataan selain perlu adanya pengawasan yang
beberapa narasumber dari anggota kuat dari Bawaslu, sosialisai kepada
dewan, politik uang selalu sulit masyarat juga perlu di terapkan untuk
dibuktikan karena hampir semua dapat membangun budaya politik yang
transaksi tidak dilakukan secara baik.
terbuka12 .
Masyarakat hendaknya memberikan
Memang asumsi yang perlu dibangun respons positif terhadap
kuat di masyarakat adalah keyakinan perkembangan-perkembangan
bahwa pilihan dalam pemilu adalah budaya politik di Indonesia
calon terbaik yang memiliki kemapuan melalui cara-cara sebagai berikut :
dalam membangun akses mereka
a. Mengerti dan mampu
terhadap sumber daya ekonomi dan
malaksanakan hak dan
ketersediaan layanan publik yang lebih
kewajibannya sebagai warga
baik. Pilihan yang hanya disandarkan
negara.
pada politik uang hanya membawa
b. Berpartisipasi aktif dalam
situasi bahwa masyarakat pemilih
pelaksanaan pemilu.
hanya akan dipinggirkan oleh kandidat
c. Melaksanakan musyawarah
apabila dirinya mampu memenangi
mufakat dalam menyelesaikan
pemilu. Keyakinan bahwa kandidat
berbagai masalah.
yang menyertakan program serta
d. Menghargai dan menghormati
tawaran kebijakan membumi pada
perbedaan pendapat.
kalangan masyarakat akan memiliki
e. Menghormati dan menjunjung
elektabilitas tinggi secara positif akan
tinggi hak asasi manusia.
bisa mereduksi praktek jual beli suara.
f. Menjunjung tinggi hukum
Dari kasus tersebut, tidak menutup yang berlaku.
kemungkinan bahwa kebiasaan atau
budaya politik uang jelang pemilu di
tahun 2024 dapat terjadi kembali, hal
ini dikarenakan politik uang memang
sudah dijadikan kebiasaan oleh para
12
Tedi Erviantono, ‘Budaya Politik, Uang, Dan Pilkada’, Transformative, 3.2 (2017), 60–68.
g. Mewariskan nilai-nilai luhur para pemimpinnya 14. Sebab, kalau ini
Pancasila kepada generasi yang terjadi, maka istilah yang tepat
penerus bangsa13. adalah mobilisasi politik. Partisipasi
politik adalah keterlibatan warga
Perkembangan budaya politik yang
dalam segala tahapan kebijakan, mulai
ada diwujudkan dengan terciptanya
dari sejak pembuatan keputusan
partai-partai politik. Miriam
sampai dengan penilaian keputusan,
Budiardjo dalam buku Dasar-dasar
termasuk juga peluang untuk ikut
Ilmu Politik menjelaskan bahwa partai
serta dalam pelaksanaan keputusan.
politik adalah suatu kelompok yang
Dapat juga diartikan merupakan
terorganisir yang anggota-anggotanya
kegiatan seseorang atau sekelompok
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan
orang untuk ikut serta secara aktif
cita-cita yang sama. Tujuan kelompok
dalam kehidupan politik, dengan jalan
ini adalah untuk memperoleh
memilih pempinan negara dan secara
kekuasaan politik dan merebut
langsung atau tidak langsung
kedudukan politik, biasanya dengan
memengaruhi kebijakan pemerintah
cara konstitusional, untuk
(public policy). Kegiatan ini
melaksanakan kebijakan-kebijakan
mencakup tindakan seperti
mereka.
memberikan suara dalam pemilu,
Selain itu juga budaya politik menghadiri rapat umum, menjadi
menjelang pemilu tahun 2024 anggota suatu partai atau
masyarakat dapat lebih ditekankan kelompok kepentingan, mengadakan
dengan partsipasi dalam politik, pendekatan atau hubungan
partisipasi politik masyarakat (contacting) dengan pejabat
sangat membantu berkembangnya pemerintah atau anggota parlemen,
budaya politik dalam suatu negara. dan sebagainya15.
Keikutsertaan warga dalam proses
Demokrasi hanya merupakan
politik tidaklah hanya berarti warga
media, yaitu untuk mewujudkan
mendukung keputusan atau
masyarakat adil dan makmur. Kalau
kebijakan yang telah digariskan oleh
13
Aos Kuswandi, ‘Membangun Gerakan Budaya Politik Dalam Sistem Politik Indonesia’, Jurnal
Pascasarjana : GOVERNANCE, 1.1 (2010), 41–50
<http://www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/governance/article/view/311>.
14
Yana.
demokrasi ditegakkan, dengan antara masyarakat dengan para
tingginya partisipasi rakyat dalam elitenya. Perlu dibangun karakter
politik, ekonomi, sosial, dan budaya, budaya politik pada jelang pemilu
maka masyarakat adil dan makmur tahun 2024, sehingga kegiatan
bisa terwujud. Paling tidak ada tiga “politik” bukanlah panggung bermain
syarat minimun yang harus dimiliki bagi para elite-penguasa, tetapi
oleh sebuah rezim yang mengaku sebagai sarana pemenuhan
demokratis. Pertama, adanya kebutuhan dasar warga negara dalam
keterwakilan rakyat secara nyata menciptakan kemaslahatan bersama
dalam berbagai proses pengambilan (publik good) dengan memberikan
keputusan ekonomi, politik, dan sosialisasi untuk dapat berpartisipasi
sosial-budaya. Kedua, adanya dalam politik. Masyarakat dalam
komitmen yang kuat untuk struktur negara modern adalah raja
mewujudkan kesejahteraan dan yang harus dilayani oleh para pejabat
keadilan sosial. Di sini demokrasi atau penguasa, bukan sebaliknya,
harus menjamin pemenuhan hak-hak pelayan yang harus melayani segala
dasar rakyat, seperti pendidikan, kebutuhan penguasa seperti dalam
penyediaan lapangan kerja, jaminan hierarki sistem politik kuno. Amanah
penghidupan layak, kesehatan, yang diberikan masyarakat kepada
perumahan, dll. Ketiga, adanya pemerintah dan anggota DPR harus
ruang bagi partisipasi rakyat atau diimbangi dalam bentuk pelayanan
menjadikan rakyat sebagai subjek prima atas segala kebutuhan
demokrasi 16. masyarakat, bukan malah dijadikan
ladang menumpuk kekayaan,
C. Kesimpulan
kekuasaan, dan kesejahteraan hanya
Budaya politik merupakan sistem dinikmati oleh segelintir elite yang
nilai dan keyakinan yang dimiliki bertengger di puncak piramida
bersama oleh masyarakat. Namun, kekuasaan.
setiap unsur masyarakat berbeda
D. Daftar Pustaka
pula budaya politiknya, seperti
15
Widya Hasan, Asmawi Asmawi, and Najmuddin Rasul, ‘Komunikasi Budaya Dalam Meningkatkan
Partisipasi Pemilih Di Kota Pariaman’, Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 20.2 (2019), 179
<https://doi.org/10.25077/jantro.v20.n2.p179-189.2018>.
16
Saleh and Munif.
Dewantara, Muhammad. (2021). Pola Dalam Kampanye Pemilukada
Budaya Politik Masyarakat Jawa Barat Tahun, ARISTO, 7: 2,
Pendatang ( Studi Pada Orang 228–46
Palembang Di Kota <https://doi.org/10.24269/ars.v7i
Pangkalpinang ) Political Culture 2.1407>
Patterns of Immigrants ( Study of
Kuswandi, Aos. (2010). Membangun
Palembang People in
Gerakan Budaya Politik Dalam
Pangkalpinang City ) , Journal
Sistem Politik Indonesia. Jurnal
Of Empirical Studies On Social
Pascasarjana : GOVERNANCE.
Science, 1:1, 27–38
1:1, 41–50 <http://www.ejournal-
Erviantono, Tedi. (2017). Budaya unisma.net/ojs/index.php/governa
Politik, Uang, Dan Pilkada. nce/article/view/311>
Transformative. 3:2 . 60–68
Muarifah, Siti. (2014). Model
F. Hukum, u. majalengka, M. rakyat. Partisipasi Guru Perempuan
(2021). PRESUMPTION of Dalam Berpolitik . Palastren, 7 :
LAW. 3. 1–18 2, 369–96

Hasan. (2019). Komunikasi Budaya Nugroho, Heru. (2015). Demokrasi


Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Demokratisasi: Sebuah
Pemilih Di Kota Pariaman. Kerangka Konseptual Untuk
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Memahami Dinamika Sosial-
Sosial Budaya. 20:2. 179 Politik Di Indonesia. Jurnal
<https://doi.org/10.25077/jantro.v Pemikiran Sosiologi, 1 :1.
20.n2.p179-189.2018> <https://doi.org/10.22146/jps.v1i
1.23419>
Komariah, Kokom. (2019). Konten
Media Sosial Sebagai Instrumen Pemkot Kediri. 2022. Bangun Etika &

Budaya Politik Jelang Pemilu 2024, Pemkot Kediri Helat Workshop Pendidikan
Politik’, Kedirikota.Go.Id,
<https://www.kedirikota.go.id/p/berita/10111319/bangun-etika-budaya-politik-
jelang-pemilu-2024-pemkot-kediri-helat-workshop-pendidikan-politik> diakses
pada 8 April 2023
Rasaili, Wilda. (2016). BUDAYA POLITIK DAN KWALITAS DEMOKRASI
DALAM PILKADA 2015-2020 (Studi Pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak
Pertama Di Indonesia). ARISTO, 4: 2, 1–12

Saleh, Khoirul, and Achmat Munif. (2015). Membangun Karakter Budaya Politik
Dalam Berdemokrasi. Addin, 9:2, 309–32

UMSU. (2022) . Budaya Politik Di Indonesia. Fahum.Umsu.Ac.Id,


<https://fahum.umsu.ac.id/budaya-politik-di-indonesia/> diakses pada tanggal 9
April 2023

Yana, Suryana. (2020). Pengaruh Pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak Terhadap


Budaya Politik. Supremasi Hukum :Jurnal Penelitian Hukum, 29 :1 . 13–28

Anda mungkin juga menyukai