Anda di halaman 1dari 28

Modul ke:

MATEMATIKA KEUANGAN

06 EKONOMI
BISNIS
Fakultas
SESI -6 : ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS
VARIABEL

Matsani,SE,MM.

Program Studi
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
2

Anuitas Bertumbuh
 Selama ini besar angsuran diasumsikan sama yaitu A atau PMT
(dalam kalkulator finansial atau Excel).
 Perbedaan antara anuitas biasa, di muka, dan ditunda hanya
pada kapan periode pertama dilakukan.
 Jika besarnya angsuran tidak sama tetapi meningkat dengan
tingkat pertumbuhan yang sama, disebut anuitas bertumbuh.
 Karenanya, kita bisa mempunyai anuitas bertumbuh biasa,
anuitas bertumbuh di muka, dan anuitas bertumbuh ditunda,
tergantung pada periode pertama arus kas.

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


3

Anuitas Bertumbuh
Bila besar pembayaran atau penerimaan setiap periode tidak sama, tetapi
tumbuh dan berkembang dengan tingkat pertumbuhan g yang sama selama
periode-periode tertentu, maka :
  1  g n    1  g  n -1 
1     1    
  1i     1i  
PV  A1 atau PV  A1  A0
 ig   ig 
   
   
dengan i > g, dan :
i = tingkat bunga diskonto (tingkat bunga relevan)
g = tingkat pertumbuhan
n = jumlah periode
A0 = besar pembayaran atau penerimaan hari ini
A1 = besar pembayaran atau penerimaan 1 periode lagi
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
4

Contoh 6.2
Berapakah nilai sekarang dari arus kas sebesar Rp 1.000.000 tahun
depan, Rp 1.100.000 tahun berikutnya dan terus bertumbuh
sebesar 10% setiap tahun selama 10 kali jika tingkat bunga adalah j1
= 12%?

  1  g n    1  10% 10 
1     1    
  1 i     1  12%  
PV  A1  Rp 1.000.000
 ig   12%  10% 
   
   
PV  Rp 8.244.217, 26
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
5

Perpetuitas Bertumbuh
A1 A1
PV  atau PV   A0
i-g i-g
dengan i > g, dan
A0 adalah arus kas hari ini
A1 adalah arus kas satu periode berikutnya
i adalah tingkat bunga diskonto
g adalah tingkat pertumbuhan

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


6

 Perpetuitas bertumbuh sangat sering digunakan


untuk menilai harga wajar atau nilai intrinsik suatu
saham.
 Persamaan baku dalam literatur investasi untuk
menilai harga saham yang memberikan dividen
bertumbuh:
dengan :
D1 P0 = harga wajar (nilai intrinsik) saat ini
P0  D1 = perkiraan dividen tahun depan
k -g k = tingkat bunga diskonto
g = tingkat pertumbuhan
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
7

Contoh 6.4
Berapa harga wajar saham yang diperkirakan memberikan dividen
sebesar Rp 220 tahun depan jika tingkat bunga diskonto adalah 15% p.a.
dan dividen tahun ini yang baru saja dibayar adalah Rp 200?

Jawab:
Tingkat pertumbuhan dividen :
Rp 220  Rp 200
g  100 %  10 %
Rp 200

A1 Rp 220
PV  
i - g 15%  10%
PV  Rp 4.400
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
8

Contoh 6.6
Mana yang lebih menarik, menerima uang pensiun sebesar
Rp 120.000.000 hari ini atau Rp 2.200.000 tahun depan dan
terus naik sebesar 10% setiap tahun selama seumur hidup?
Asumsikan tingkat bunga yang relevan adalah 15% p.a.

Jawab:
Kita hanya perlu menghitung nilai sekarang dari perpetuitas
bertumbuh untuk dibandingkan dengan Rp 120.000.000.
Kita memilih yang lebih besar tentunya, karena jumlah
itulah yang akan kita terima.

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


9

A = Rp 2.200.000
g = 10%
i = 15% p.a.

A1 Rp 2.200.000
PV  
i-g 15%  10%
PV  Rp 44.000.000

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


10

Anuitas Variabel
 Anuitas yang hampir sama dengan anuitas
bertumbuh.
 Perbedaan:
- Anuitas bertumbuh, tingkat pertumbuhan
dinyatakan dalam persentase
- Anuitas variabel, besar pertumbuhan dinyatakan dalam
nilai nominal, misal Rp 1.000.000
 Persamaan:
Baik anuitas bertumbuh maupun anuitas variabel, tingkat
pertumbuhan dan besar pertumbuhan, walaupun jarang
dapat pula negatif seperti -10% atau –Rp 100.000

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


11

Aplikasi Anuitas Variabel


Anuitas variabel dapat digunakan untuk:
 Seorang pengusaha yang menginginkan
pelunasan utangnya dengan angsuran yang
menurun setiap periodenya.
 Seorang karyawan yang merasa lebih nyaman
dengan angsuran KPR yang meningkat, mengikuti
kenaikan gajinya.
 Menilai obligasi yang pokok utangnya diangsur
sama besar setiap periodenya bersama bunga
periodik, sehingga jumlah pembayaran mengalami
penurunan.
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
12

Contoh 6.7
Utang sebesar Rp 60.000.000 berbunga 10% dilunasi dengan 3 kali
angsuran tahunan. Pelunasan pokok utang dalam setiap angsuran
adalah sama besar yaitu 1/3 atau Rp 20.000.000. Buatlah skedul
pelunasan utang di atas.

Jawab:

Biaya bunga tahun pertama = 10% x Rp 60 juta = Rp 6 juta


Angsuran pertama = Rp 20 juta + Rp 6 juta = Rp 26 juta
Saldo utang setelah angsuran pertama
= Rp 60 juta – Rp 20 juta = Rp 40 juta

Biaya bunga tahun kedua = 10% x Rp 40 juta = Rp 4 juta


Angsuran kedua = Rp 20 juta + Rp 4 juta = Rp 24 juta
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
Saldo utang setelah angsuran kedua = Rp 20 juta
Biaya bunga tahun kedua = 10% x Rp 20 juta = Rp 2 juta
13

Biaya bunga tahun kedua = 10% x Rp 20 juta = Rp 2 juta


Angsuran ketiga = Rp 20 juta + Rp 2 juta = Rp 22 juta

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Besar angsuran Rp 26 juta Rp 24 juta Rp 22 juta

-Rp 2 juta -Rp 2 juta


Skedul pelunasan utang dalam contoh di atas memenuhi anuitas variabel
dengan:
n=3
 tingkat bunga (i) = 10%
 nilai awal (a1) = Rp 26 juta
 perbedaan nominal (d) sebesar -Rp 2 juta.
 Angsuran terakhir mengandung bunga Rp 2 juta, angsuran kedua
mengandung bunga dua kalinya, dan yang pertama bunganya tiga kali
lipatnya.
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
14

Perbedaan yang konstan seperti contoh di atas adalah kunci


untuk membuktikan bahwa nilai sekarang adalah Rp 60 juta
yaitu:
(Rp 22 juta – Rp 2 juta) + (Rp 24 juta – 2 x Rp 2 juta) + (Rp 26
juta – 3 x Rp 2 juta) = 3 x Rp 20 juta.

Jadi, PV = -n.d/i = -3.(-Rp 2 juta/10%) = 3 (Rp 20 juta) = Rp


60 juta.
dengan: n = banyaknya anuitas
d = perbedaan nominal (difference)
i = tingkat diskon
Kesulitannya adalah untuk arus kas yang tidak sesederhana
seperti ini, kita perlu membagi arus kas menjadi dua seri yaitu
seri 1 dan seri 2.
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
15

Contoh 6.10
Dengan menggunakan seri 1 dan 2, hitunglah nilai sekarang
dari anuitas variabel berikut jika diketahui tingkat bunga 5%.

Tahun Arus Kas


1 Rp 2.000.000
2 Rp 1.950.000
3 Rp 1.900.000
4 Rp 1.850.000
5 Rp 1.800.000
6 Rp 1.750.000
7 Rp 1.700.000
8 Rp 1.650.000
9 Rp 1.600.000
10 Rp 1.550.000

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


16
Jawab:
d = -Rp 50.000
n = 10
i = 5%
a1 = Rp 2.000.000
Besar arus kas untuk seri 1 adalah
= Rp 2.000.000 +  Rp 50.000  + 10 (-Rp 50.000)
 
 5% 
= Rp 2.000.000 – Rp 1.000.000 – Rp 500.000
= Rp 500.000
PV seri 1 ini dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan anuitas biasa.
Sisanya adalah arus kas untuk seri 2. PV seri 2 dapat dihitung seperti contoh 6.7
yaitu (–n.d/i).
Berdasarkan hasil ini, kita dapat menyusun skedul seri 1 dan seri 2 dari arus kas
di atas menjadi:

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


17

Tahun Arus kas Seri 1 Seri 2


1 Rp 2.000.000 Rp 500.000 Rp 1.500.000
2 Rp 1.950.000 Rp 500.000 Rp 1.450.000
3 Rp 1.900.000 Rp 500.000 Rp 1.400.000
4 Rp 1.850.000 Rp 500.000 Rp 1.350.000
5 Rp 1.800.000 Rp 500.000 Rp 1.300.000
6 Rp 1.750.000 Rp 500.000 Rp 1.250.000
7 Rp 1.700.000 Rp 500.000 Rp 1.200.000
8 Rp 1.650.000 Rp 500.000 Rp 1.150.000
9 Rp 1.600.000 Rp 500.000 Rp 1.100.000
10 Rp 1.550.000 Rp 500.000 Rp 1.050.000

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


18

PV Anuitas Variabel = PV Seri 1 + PV Seri 2


 1  (1  5%) 10    10 (  Rp 50.000) 
  Rp 500.000   
PV =  5%   5% 
PV = Rp 3.860.867,5 + Rp 10.000.000
PV = Rp 13.860.867,5

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


19
Persamaan Seri 1 dan
Seri 2
Persamaan umum untuk mencari besar anuitas atau A
dalam seri 1 adalah :
d
A = a 1   nd
i
dengan a1 = besar pembayaran periode 1
d = perbedaan nominal antarperiode
i = tingkat diskonto per periode
n = jumlah periode pembayaran

persamaan untuk mencari PV seri 2 adalah :


PV Seri 2 =  nd
i

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


20

Persamaan Anuitas
Variabel
 1  (1  i )  n  
PV =    a 1  d  nd   nd
 i   i  i

atau
 1 (1  i)n  nd
  A 
PV =  i  i

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


21
Anuitas Variabel Meningkat

Jika d > 0, pembagian arus kas menjadi seri 1 dan seri 2 masih
dapat dilakukan.

Contoh 6.12
Hitunglah nilai sekarang dari pembayaran uang pensiun Rp 30
juta tahun depan yang meningkat sebesar Rp 2 juta setiap
tahunnya selama 10 kali jika diketahui tingkat diskonto yang
relevan adalah 8% p.a.
Jawab :
i = 8%
n = 10
d = Rp 2 juta
a1 = Rp 30 juta

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


22

A = a 1  d  nd
i
= Rp 30 juta +  Rp 2 juta  + 10 (Rp 2 juta)
 
 8 % 
= Rp 75 juta
 1  (1  i )  n  nd
PV = 
i
 A
  i
 1  (1  8%)10  10 Rp 2 juta 
=   Rp 75 juta 
 8%  8%

= Rp 503.256.105 – Rp 250.000.000
= Rp 253.256.105

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


23

Aplikasi Pada Valuasi Obligasi


 Arus pembayaran kas sebuah obligasi melibatkan dua
tingkat bunga yaitu :
a. kupon
b. yield
 Pola pelunasan utang obligasi ada dua.
a. Obligasi yang hanya membayar kupon secara
periodik dan utang pokok sebesar nilai nominal saat
jatuh tempo.
b. Obligasi yang mengangsur pokok utang sama besar
setiap periodik, bersamaan dengan bunga
terutangnya.
Utang obligasi kelompok kedua akan mengalami
penurunan setiap periodenya, dan pembayaran
bunga periodik pun semakin mengecil dari periode ke
periode.
Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010
24

Contoh 6.13
Sebuah korporasi mengeluarkan obligasi bernilai US$
100.000 dengan kupon 4%. Utang obligasi ini akan dilunasi
dalam 20 pembayaran sama besar, masing-masing $ 5.000
pada akhir setiap tahun, bersamaan dengan pembayaran
bunga terutangnya. Hitunglah harga wajar obligasi jika
investor mengharapkan yield sebesar 10% untuk obligasi ini.
Jawab :
n = 20
i = 10%
d = 4% x $ 5.000 = $ 200
a1 = $ 5.000 + 4% ($ 100.000) = $ 9.000

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


25

Tahun Pelunasan Pokok Biaya Bunga Total


1 $ 5.000 $ 4.000 $ 9.000
2 $ 5.000 $ 3.800 $ 8.800
3 $ 5.000 $ 3.600 $ 8.600
4 $ 5.000 $ 3.400 $ 8.400
5 $ 5.000 $ 3.200 $ 8.200
6 $ 5.000 $ 3.000 $ 8.000
7 $ 5.000 $ 2.800 $ 7.800
8 $ 5.000 $ 2.600 $ 7.600
9 $ 5.000 $ 2.400 $ 7.400
10 $ 5.000 $ 2.200 $ 7.200

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


26

Tahun Pelunasan Pokok Biaya Bunga Total


11 $ 5.000 $ 2.000 $ 7.000
12 $ 5.000 $ 1.800 $ 6.800
13 $ 5.000 $ 1.600 $ 6.600
14 $ 5.000 $ 1.400 $ 6.400
15 $ 5.000 $ 1.200 $ 6.200
16 $ 5.000 $ 1.000 $ 6.000
17 $ 5.000 $ 800 $ 5.800
18 $ 5.000 $ 600 $ 5.600
19 $ 5.000 $ 400 $ 5.400
20 $ 5.000 $ 200 $ 5.200

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 -


2010
27

PV =  1  (1  i )  n  nd
   a 1  d  nd  
 i  i  i
 1  (1  10 %) 20   9.000   200  20 (200)  20 (  200 )
=   
10 %

 10 %    10 %

 1  1,1  20 
PV =   3 . 000  + 40.000
 0 ,1 

PV = 65.540,69

Bab 6 Matematika Keuangan Edisi 3 - 2010


Terima Kasih
Matsani

Anda mungkin juga menyukai