Anda di halaman 1dari 38

Modul Ke :

MATEMATIKA BISNIS

04
Fakultas :
EKONOMI & ILMU
Anuitas Biasa

SOSIAL
Program Studi :
AKUNTANSI

Yuni Astuti Tri Tartiani SE, MM


081314011904
yuni.astuti@undira.ac.id
Referensi
• Budi Frensidy.
2018.
Matematika
Keuangan.
Jakarta: Salemba
Empat
Learning Goals
Setelah mempelajari materi ketiga mengenai Anuitas Biasa,
diharapkan mahasiswa mampu mengkaji, menganalisis,
dan mengaplikasikan anuitas biasa dengan terlebih dahulu
mempelajari mengenai definisi anuitas, persamaan nilai
sekarang anuitas, menghitung; besar cicilan, jumlah
periode, tingkat bunga, perpetuitas, persamaan anuitas
nilai akan datang, menghitung; besar tabungan periodik,
jumlah periode tabungan, tingkat bunga tabungan,
pengaruh pajak tabungan, dan tingkat bunga flat versus
tingkat bunga efektif
ANUITAS BIASA

Suatu rangkaian pembayaran atau


penerimaan secara cicilan yang pada
umumnya sama besarnya serta
dibayarkan setiap masa tertentu dan
masing-masing jumlahnya terdiri dari
bagian pokok pinjaman serta bunganya
Anuitas

Anuitas • pembayaran atau penerimaan


dilakukan setiap akhir periode
biasa
Anuitas di • pembayaran atau penerimaan
dilakukan setiap awal periode
muka
Anuitas • pembayaran atau penerimaan yang
dilakukan setelah beberapa periode
ditunda
PERSAMAAN ANUITAS SEKARANG
[1 – (1 + i)-n]
PV = A
i

Keterangan:
PV = nilai sekarang (present volue) atau nilai pada awal
periode
i =tingkat bunga per periode
n =jumlah periode
A =anuitas atau pembayaran per periode
Contoh:

• Hitunglah nilai sekarang dari 1 selama 10


periode jika tingkat bunga per periode adalah
2%
Jawab:
• Soal ini menanyakan mengenai faktor anuitas
nilai sekarang. Kita dapat melihat langsung
tabel anuitas biasa di bawah kolom i = 2% dan
baris n = 10 atau dengan memakai persamaan
anuitas biasa yang dihitung seacara manual :
Jawab:
Contoh:
• Sebuah pinjaman dikenakan bunga 18% p.a. dan dapat dilunasi
dengan 12 kali cicilan masing-masing Rp10.000.000 per tahun.
Berapa besar pinjaman tersebut?
• Jawab:
MENGHITUNG BESAR CICILAN

• Dari persamaan anuitas biasa, kita dapat


menurunkan persamaan baru untuk mencari
cicilan atau angsuran yaitu A.
Contoh :

• Rina meminjam uang sebesar Rp


10.000.000 dengan bunga 12% p.a. jika
pinjaman tersebut harus ia lunasi dalam
24 kali cicilan bulanan, berapakah
besarnya cicilan yang harus ia bayar
setiap bulannya ?
Jawab:

•PV=
  Rp 10.000.000
n = 24
i = = 1% = 0,01

A = PV / an
= Rp 10.000.000 / a24 1%
A = Rp 470.734,72
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE
Contoh :
•KPR
  sebesar Rp 210.000.000 dikenakan bunga
18% p.a. jika besarnya angsuran per bulan
adalah Rp 3.783.889,18, dalam berapa lama KPR
tersebut akan lunas ?
• Jawab :
PV = Rp 210.000.000
i = = 1,5% = 0,015
A = Rp 3.783.889,18
• n
  =
• n =
• n =
• n =
• n = 120 bulan atau 10 tahun
• jadi, KPR tersebut akan lunas dalam 120 bulan atau
10 tahun.
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA
• Sampai saat ini kita sudah mendapatkan persamaan
untuk menghitung nilai sekarang (PV), angsuran (A),
atau lamanya periode (n). Untuk mencari bunga per
periode (i), sayangnya kita tidak dapat menurunkan
persamaan anuitas biasa. Yang kita dapat lakukan
untuk mencari i jika di berikan variabel lainnya (PV, A,
dan n )adalah mencoba satu nilai i yang bisa
memenuhi persamaan. Pencarian nilai i seperti ini
disebut metode trial & error.
Contoh :

Sebuah perhiasan bernilai Rp 30.000.000 tunai dpat di


beli dengan 12 kali angsuran bulanan masing-masing
sebesar Rp 2.758.973,49. Berapakah tingkat bunga yang
dikenakan ?
• Jawab :
Pertama, kita harus mencoba satu nilai i tertentu,
misalkan 18% p.a. atau 1,5% per bulan dengan
mencoba memasukkannya ke persamaan anuitas biasa
Jawab:
i = 1,5% = 0,015
A = Rp 2.758.973,49.
PV = Rp 30.000.000
n = 12
PERPETUITAS

•Anuitas
  tak terhingga (perpetual annuity)
Perhitungan untuk mendapatkan nilai sekarang
dari anuitas tak terhingga ternyata sangatlah
mudah, yaitu dengan menggunakan persamaan:

PV =
Contoh:

• Anda dihadapkan pada 2 pilihan yaitu


mendapat Rp50juta tunai saat ini atau Rp1juta
setiap 3 bulan seumur hidup?
• berapakah nilai sekarang dari Rp 1.000.000
setiap 3 bulan seumur hidup mulai 3 bulan
lagi?
• Apabila tingkat bunga yang relevan untuk di
gunakan dalam menjawab pertanyaan di atas
adalah 12% p.a., maka nilai sekarang dari Rp
1.000.000 setiap tiga bulan adalah :
••  PV =
• PV =
• PV =
•  
• PV = Rp 33.333.33,33
• Jadi, hadiah yang harus dipilih adalah hadiah
Rp50.000.000 sekali saja pada hari ini karena nilai
sekarang nya lebih besar.
PERSAMAAN ANUITAS NILAI AKAN DATANG

[(1 + i)n - 1]
FV = A
i

Dengan:
FV = nilai pada akhir periode atau nilai yang akan
datang (future value)
Contoh:

• Hitung nilai akan datang (FV) dari tabungan


Rp1.000.000 yang disetorkan setiap tahun
selama lima tahun, mulai tahun depan,
apabila tingkat bunga adalah 10% p.a.
diperhitungkan tahunan.
• Jawab:
• n =5
• i = 10% =0,1
• A = Rp1.000.000
Jawab:
MENGHITUNG BESAR TABUNGAN
PERIODIK
Contoh:

Ibu Aisyah ingin memiliki uang sebesar


Rp500.000.000 pada saat ia pensiun nanti,
tepatnya 20 tahun lagi. Untuk tujuan tersebut, ia
menyisihkan gajinya setiap bulan untuk ditabung
di Bank Pasti Jaya. Berapa besarnya gaji bulanan
yang harus Ibu Aisyah sisihkan untuk ia tabung
apabila tingkat bunga tabungan 9% p.a. dan
perhitungan bunga bulanan?
Jawab:
• FV=
  Rp500.000.000
• n = 20 tahun x 12 = 240 periode
• i = = 0,75% = 0,0075
MENGHITUNG JUMLAH PERIODE
TABUNGAN
Contoh :

• Seorang pedagang kecil berencana untuk


menabung Rp 1.000.000 setiap bulan agar
dapat memperoleh uang sebesar Rp
200.000.000 jika tingkat bunga tabungan yang
di tawarkan adalh 6% p.a., berapa lama dia
harus menabung?
Jawab:
MENGHITUNG TINGKAT BUNGA
TABUNGAN
•Contoh
  :
• Sebanyak delapan kali setoran masing-masing
Rp 350.000 menjadi Rp 3.342.500, berapa
tingkat bunga per periode ?
• Jawab :
• S8i =
• =
• = 9,55
PENGARUH PAJAK TABUNGAN

i = iat = (1 – t) ibt

Contoh :
Hitunglah nilai akan datang (FV) dari tabungan Rp
1.000.000 yang di setorkan setiap tahun selama 5
tahun, mulai tahun depan, apabila tingkat bunga
adalah 10% p.a. diperhitungkan tahunan dan
terdapat pajak atas bunga tabungan sebesar 20% .
Jawab:
• n=5
• i = iat = (1 – t )ibt
• i = ( 1 – 20% ) 10%
• i = 8% = 0,08
• A = Rp 1.000.000
TINGKAT BUNGA FLAT VS BUNGA EFEKTIF

Tingkat bunga flat Tingkat bunga efektif


• Tingkat bunga yang dihitung • tingkat bunga yang relevan
berdasarkan saldo pinjaman untuk dipertimbangkan bagi
awal para peminjam
• Konsep bunga flat muncul
untuk pelunasan pinjaman
dengan angsuran
Terima
Kasih
Yuni Astuti Tri Tartiani, SE,. MM

Anda mungkin juga menyukai