Anda di halaman 1dari 13

Modul ke: RELEVANSI ETIKA BISNIS

02 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Disampaikan pada perkuliahan Etika dan Hukum Bisnis

H. U. ADIL, SS., SHI., MH.

Program Studi
Manajemen
Pengertian Profesi
Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan
sebagai nafkkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan
ketrampilan nilai yang tinggi dengan melibatkan komitmen
pribadi (moral) yang mendalam. Dengan demikian orang
professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen
pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu. Dengan kata lain,
orang professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan
karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu,
tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.
CIRI-CIRI PROFESI

Pertama, adanya keahlian dan ketrampilan khusus.


Kedua, adanya komitmen moral yang tinggi.
Ketiga, biasanya orang yang  professional adalah orang
yang hidup dari profesinya.
Keempat, pengabdian kepada masyarakat.
Kelima, pada profesi luhur biasanya ada izin khusus
untuk menjalankan profesi  tersebut.
PRINSIP ETIKA PROFESI

• Prinsip Tanggung Jawab ; Yaitu salah satu prinsip pokok bagi kaum
profesional. Karena orang yang professional sudah dengan sendirinya
berarti bertanggung jawab atas profesi yang dimilikinya. Dalam
melaksanakan tugasnya dia akan bertanggung jawab dan akan melakukan
pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan dengan standar diatas rata-rata,
dengan hasil maksimal serta mutu yang terbaik.

• Prinsip Keadilan ; Yaitu prinsip yang menuntut orang yang professional


agar dalam melaksanakan profesinya tidak akan merugikan hak dan
kepentingan pihak tertentu, khususnya orang-orang yang dilayani dalam 
kaitannya dengan profesi yang dimilikinya.
Lanjutan..
• Prinsip Otonomi ; Yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan professional
terhadap dunia luar agar mereka diberikan kebebasan sepenuhnya dalam
menjalankan profesinya. Sebenarnya hal ini merupakan konsekuensi dari
hakekat profesi itu sendiri. Karena hanya mereka yang professional ahli dan
terampil dalam bidang profesinya, tidak boleh ada pihak luar yang ikut
campur tangan dalam pelaksanaan profesi tersebut.

• Prinsip Integritas Moral ; Yaitu prinsip yang berdasarkan pada hakekat dan
ciri-ciri profesi di atas, terlihat jelas bahwa orang yang professional adalah
juga orang yang mempunyai integritas pribadi atau moral yang tinggi. Oleh
karena itu mereka mempunyai komitmen pribadi untuk menjaga keluhuran
profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan orang lain maupun
masyarakat luas.
PRINSIP ETIKA BISNIS

Prinsip Etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)

• Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil


keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.
• Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan
berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Lanjutan…

•Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan


secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria
yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
•Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ;
menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak.
•Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan
atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
ARTI PENTING ETIKA BISNIS

1) Perspektif Mikro
• Adanya hak memiliki dan mengelola properti swasta
• Adanya kebebasan memilih dalam perdagangan
barang dan jasa
• Adanya ketersediaan informasi yang akurat berkaitan
dengan barang dan jasa
Arti Penting Etika Bisnis

2) Perspektif Makro
• Dalam lingkup mikro perilaku etis identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam
lingkup mikro terdapat rantai relasi dimana pemasok (supplier), perusahaan,
konsumen, karyawan saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling
mempengaruhi. Tiap mata rantai di dalam relasi harus selalu menjaga etika
sehingga kepercayaan yang mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.
• Bagaimana perilaku etis dapat berperan dalam menciptakan keberlangsungan
usaha? Sebagian besar perusahaan berusaha menciptakan adanya repetitive
purchase (pembelian berulang) yang dilakukan konsumen. Hal ini hanya dapat
terjadi jika konsumen merasakan kepuasan dalam mengkonsumsi produk tersebut.
Perilaku tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan dapat mencederai kepuasaan ini.
Lanjutan…

•Dalam kaitannya dengan dalam relasi bisnis, setiap perusahaan ingin bekerja
sama dengan perusahaan yang dapat dipercaya. Kepercayaan ini ada di dalam
reputasi perusahaan yang tidak diciptakan dalam sekejap. Perilaku etis
merupakan salah satu komponen utama dalam membangun reputasi
perusahaan.
•Dalam hubungan dengan pihak perbankan, banyak perbankan yang
memasukkan komponen etika bisnis dalam mempertimbangkan pengesahan
permohonan kredit. Pihak perbankan lebih yakin dalam mengabulkan
pinjaman terhadap perusahaan yang telah melaksanakan prinsip-prinsip
Corporate Social Responsibility.
Lanjutan…

• Dalam skala global, telah merebak kesadaran baru bahwa selain memiliki hak-hak sebagai
konsumen, mereka juga memiliki kewajiban. Mereka menyadari bahwa perilaku konsumsi
mereka dapat berpengaruh terhadap ketidak-adilan dan kerusakan lingkungan. Itu sebabnya,
lapisan masyarakat yang terdidik mulai selektif di dalam mengkonsumsi suatu barang/jasa.
Mereka tidak akan membeli barang yang diproduksi oleh perusahaan yang membalak hutan.
Mereka menolak produk dari pabrik yang tidak memberi upah yang layak kepada buruhnya.
• Sedangkan secara internal, penerapan etika juga dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas
karyawan terhadap perusahaan. Menurut penelitian Erni Rusyani (dosen Fak. Ekonomi Unpas
Bandung) perusahaan yang tidak perduli pada etikq bisnis, maka kelangsungan hidup
perusahaan itu akan terganggu dan akan berdampak pula pada kinerja keuangannya. Hal ini
terjadi akibat pihak manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata
sehingga terjadi penyimpangan norma-norma etis. Segala kompetensi, keterampilan, keahlian,
potensi, dan modal lainnya ditujukan sepenuhnya untuk memenangkan kompetisi yang tidak
sehat ini.
Lanjutan…

• Di dalam tingkat kompetisi yang sangat tinggi, perusahaan


yang dapat bertahan adalah perusahaan yang inovatif,
proaktif, dan berani dalam mengambil risiko. Hal ini hanya
dapat terjadi jika perusahaan itu memiliki budaya kerja yang
suportif. Salah satu syaratnya adalah adanya etika perusahaan.
Terima Kasih
H. U. ADIL SAMADANI, SS., SHI., MH.

Anda mungkin juga menyukai