MODUL PERKULIAHAN
PENGANTAR
BISNIS.
MASALAH ETIKA
DAN TANGGUNG
JAWAB SOSIAL DARI
BISNIS.
Abstract Kompetensi
Pentingnya Etika dan Tanggung Jawab Mahasiswa dapat mempelajari dan
Sosial Bisnis di suatu perusahaan menerapkan Etika dan Tanggung
untuk keberlangsungan perusahaan. Jawab Sosial saat membuka suatu
usaha.
Tanggung jawab sosial perusahaan dan etika bisnis sangat penting bagi keberhasilan
perusahaan. Etika bisnis atau biasanya disebut sebagai etika perusahaan adalah bagian
dari etika terapan atau etika profesional yang memperhatikan masalah moral atau etika yang
muncul di tempat kerja.
Sedangkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) adalah komitmen berkelanjutan dari
komunitas perusahaan untuk bertindak secara moral dan berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal atau global sekaligus meningkatkan standar hidup
karyawan dan keluarganya. CSR mengharuskan perusahaan untuk memperhitungkan
seluruh risiko pemangku kepentingan serta dampaknya terhadap lingkungan.
A. ETIKA BISNIS
Prinsip Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia dalam mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya terhadap apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Untuk bertindak secara mandiri diasumsikan adanya kebebasan
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya
Prinsip Kejujuran
Pertama, jujur dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kejujuran
ini sangat penting bagi masing-masing pihak dan sangat menentukan
keberlangsungan bisnis.
Kedua, kejujuran dalam menawarkan barang atau jasa dengan kualitas dan
harga yang sebanding.
Ketiga, jujurlah hubungan kerja internal dalam suatu perusahaan, jika
karyawannya diperlakukan dengan baik dan manusiawi, maka diperlakukan
sebagai manusia yang mempunyai hak-hak tertentu.
Prinsip Keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan setara dan sesuai dengan aturan yang
adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan menuntut agar setiap orang
yang terlibat dalam kegiatan usaha perlu diperlakukan secara adil sesuai haknya
masing-masing dan tidak boleh ada pihak yang dirugikan.
Kepentingan investor
Saat ini, banyak investor mencari bisnis yang menjunjung standar etika dan
tanggung jawab sosial. Bisnis seperti ini dianggap lebih berkelanjutan, dan
berinvestasi pada bisnis tersebut dapat menghasilkan keuntungan finansial
jangka panjang.
Kepuasan karyawan
Bisnis yang menjunjung tinggi prinsip moral dan menunjukkan tanggung jawab
sosial biasanya akan menciptakan tempat kerja yang lebih nyaman. Karyawan
yang senang dengan pekerjaannya akan lebih produktif dan mengabdi pada
perusahaan.
Keyakinan pelanggan
Pelanggan sering kali mendukung bisnis yang dipandang jujur secara moral dan
bertanggung jawab. Mereka lebih cenderung melakukan pembelian dari bisnis
yang peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan.
Pemangku kepentingan
Pemangku kepentingan dalam suatu perusahaan mungkin berkisar dari
pemegang saham, konsumen, staf, hingga masyarakat luas. Menjaga hubungan
positif dengan semua pihak memerlukan perhatian pada etika dan tanggung
jawab sosial.
Faktor pertama adalah faktor yang mempunyai pengaruh paling besar di antara
ketiganya. Sindiran terhadap produk lain dibuat dalam iklan untuk menjadikan
produk utama perusahaan sebagai fokus.
Kepatuhan Hukum
Bisnis harus mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku
dalam lingkup operasinya.
Kontinuitas
Berusaha keras untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang, dengan
memperhatikan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari keputusan bisnis.
Transparansi
Memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada seluruh pemangku
kepentingan, termasuk nasabah, investor, dan masyarakat umum.
Menghormati Karyawan
Menyediakan kondisi kerja yang aman, adil dan mendukung, serta mendorong
pengembangan karyawan.
Alasan Sosial
Perusahaan menggunakan CSR untuk menjunjung tinggi kewajiban sosialnya
kepada masyarakat. Perusahaan diharapkan berperilaku moral terhadap
masyarakat setempat sebagai pihak luar yang menggarap lahan orang lain.
Dunia usaha harus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mencegah kerusakan terhadap lingkungan.
Faktor keuangan
Motivasi utama perusahaan untuk melakukan CSR masih untuk menghasilkan
uang. Perusahaan terlibat dalam inisiatif CSR untuk memenangkan simpati
masyarakat dengan membangun reputasi baik yang pada akhirnya berupaya
untuk meningkatkan pendapatan.
Moralitas
Perusahaan harus bertanggung jawab kepada berbagai pemangku kepentingan,
khususnya yang berkaitan dengan prinsip-prinsip moral dan agama yang
dipandang baik oleh masyarakat. Hal ini dilakukan tanpa mengharapkan
bayaran.
Teori Investasi
Perusahaan perlu memperlakukan pemangku kepentingan dengan hormat
karena perilaku mereka akan mencerminkan kinerja keuangan mereka.
4. Klasifikasi masalah sosial yang mendorong tanggung jawab sosial dalam suatu
perusahaan.
Hubungan antara pelaku usaha dengan pihak luar akan harmonis, serasi, dan
seimbang sebagai akibat dari pelaksanaan pengelolaan. Berikut kelebihan-
kelebihan tersebut:
Peningkatan modal kerja di kalangan karyawan, yang
meningkatkan produktivitas dan semangat kerja.
Lingkungan diatur untuk manajemen partisipatif ketika bawahan
berpartisipasi dan merasakan rasa memiliki.
Berkurangnya tingkat ketidakhadiran karyawan akibat
kenyamanan kerja yang disebabkan oleh interaksi yang
menyenangkan dan produktif.
Peningkatan kualitas manufaktur yang disebabkan oleh
peningkatan kepercayaan pekerja.
Meningkatnya kepercayaan pelanggan, yang penting bagi
pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Penghematan energi.
Batubara, minyak, dan gas adalah contoh sumber daya alam yang tidak dapat
diubah dan mengalami penipisan besar-besaran. Kesadaran bahwa sumber daya
alam tersebut tidak dapat diperbarui telah memicu upaya untuk meningkatkan
efisiensi dan mencari alternatif, seperti penggunaan energi surya, nuklir, angin,
dan kelautan.
Gerakan Konsumerisme.
Perkembangannya dimulai di negara-negara Barat yang berhasil mengesahkan
Undang-Undang Perlindungan Konsumen pada tahun 1960an.
Keuntungan Pemerintah
Pemerintah berkeyakinan bahwa dalam hal ini, pihaknya mempunyai mitra dalam
melaksanakan tujuan sosialnya dalam hal tanggung jawab sosial
https://images.app.goo.gl/Dee6v7EtPDi4DQYr9
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT. Megarsari Makmur dinyatakan ditarik
dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian,
dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan
menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti
keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan
terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung. HIT yang promosinya
sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat berbahaya karena
bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine
yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk HIT
yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair
isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari
Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006.
Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual
dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja
disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
https://images.app.goo.gl/ajj766Uu1qn79N2E6
Salah satu contoh kasus pelanggaran etika dalam dunia periklanan ini adalah iklan
kartu XL dan AS. Sering kali kedua iklan kartu ternama ini ditayangkan di layar
televisi kita. Kedua iklan kartu ini saling menjatuhkan dengan cara saling
memurahkan tarif sendiri. Kedua kartu ini dengan tidak tanggung-tanggungnya
menyindir satu sama lain.
Dalam kasus ini, terjadi pelanggaran peraturan dan prinsip-prinsip dalam peundang-
undangan. Salah satu prinsip etika yang diatur oleh EPI yaitu "iklan tidak boleh
merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung".
Pelanggaran ini tentunya akan membawa dampak buruk bagi perkembangan
ekonomi dan penilaian masyarakat mengenai kedua merek kartu ternama ini secara
moral melanggar hukum dengan saling bersaing secara tidak sehat.
Masalah produk makanan halal atau pangan olahan halal kembali mencuat ke
permukaan pada waktu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa yang
mengharamkan bumbu penyedap masakan Ajinomoto bagi konsumsi umat Islam.
Menurut hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika
Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI), bumbu penyedap masakan.
Ajinomoto telah tercemar oleh enzim pancreas babi (porcine) yang digunakan dalam
salah satu rangkaian produksinya. Atas hasil pemeriksaan atau penelitian inilah,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang menyebutkan bahwa umat
Islam di larang atau diharamkan mengkonsumsi bumbu penyedap masakan
Ajinomoto karena di duga mengandung lemak babi, padahal perusahaan pembuat
bumbu penyedap masakan Ajinomoto ini telah mencantumkan label halal pada
produknya. Kenyataan ini menjadi cermin ketidakadilan yang dialami konsumen,
karena bumbu penyedap masakan Ajinomoto merupakan produk penyedap masakan
yang digunakan konsumen dalam menambah cita rasa pada masakannya, ternyata
tidak se-sedap perilaku pelaku usahanya yang telah memasukkan bahan pembuat
vetsin (monosodium glutamate yang mengandung unsur lemak babi pada produk
tersebut, dan pada akhirnya mengundang reaksi rakyat Indonesia yang mayoritas
beragama Islam, karena menurut hukum agama Islam, makanan yang mengandung
lemak babi baik sedikit maupun banyak adalah haram hukumnya (Yeti Kurniati,
tanpa tahun:2), hal tersebut menjadi kenyataan pahit bagi umat Islam, dimana
kejadian tersebut baru diketahui setelah produk Ajinamoto telah beredar dalam
waktu yang cukup lama.
http://mbj.wisnuwardhana.ac.id/index.php/mbj/article/view/104/76
https://lib.stieken.ac.id/peran-etika-dalam-bisnis-dan-ekonomi-menggabungkan-profit-
dengan-kesadaran-sosial/#:~:text=Pentingnya%20etika%20dalam%20bisnis%20adalah,nilai
%20jangka%20panjang%20bagi%20perusahaan
https://www.neliti.com/id/publications/178259/konsep-corporate-social-responsibility-dalam-
perspektif-konvensional-dan-fiqh-so
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F445237%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F28%2FMODUL%20PERTEMUAN%202%20PENGANTAR%20BISNIS.pdf
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=etika+dan+tanggung+jawab+sosial+bisnis+&btnG=#d=gs_qabs&t=
1694947437215&u=%23p%3DPo7h0ZknGzAJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=etika+dan+tanggung+jawab+sosial+bisnis+&btnG=#d=gs_qabs&t=
1694947080782&u=%23p%3DVOBAPhwIWLUJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kasus+pelanggaran+tanggung+jawab+bisnis+aji+no+moto&btnG=
#d=gs_qabs&t=1695053241188&u=%23p%3DLTF6KtvMhi4J
https://www.academia.edu/36342874/Tanggung_Jawab_Sosial_dan_Etika_Bisnis