Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERILAKU PELAKU BISNIS : ETIKA DAN


LINGKUNGAN

Mata kuliah :Etika bisnis dan profesi


Doseni :MUHAMMAD IKBAL, SE, M.Si., Ak.

Disusun oleh
Nama : MUHAMMAD HAERUL ARMAN
Nim : C30123129

UNIVERSITAS TADULAKO
JURUSAN AKUNTANSI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri dibandingkan
dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Terlebih di Indonesia yang masih sangat
sedikit terdapat wirausaha, mendorong masyarakatnya untuk berlomba-lomba mencari
peluang bisnis baru.
Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap bisnis
dituntut untuk selalu bersikap profesional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang
dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma-norma dan etika yang harus dipenuhi
supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun
semakin banyaknya bisnis yang dijalankan, akan semakin menambah risiko kerusakan
lingkungan jika bisnis tersebut dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada.

Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan,
bukan sebaliknya, menggerogoti keserasian lingkungan. Kerusakan lingkungan pada
dasarnya berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber daya. Kemajuan
teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah bisnis. Teknologi
dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan dan menjaga
kelancaran dan keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan sebagaimana ttf dan
sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan manusia akan berhasil baik jika
dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan-aturan moral yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Etika Bisnis?
2. Jelaskan Lingkungan bisnis yang mempengaruhi perilaku etis?
3.Jelaskan ketergantungan antara bisnis dan masyarakat?
4. Jelaskan kepedulian perilaku bisnis terhadap etika?
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian etika bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat, semua keterkaitan ini
mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis dengan adil (fairness),sesuai dengan hukum
yang berlaku (legal) tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat. Etika bisnis mengatur tentang kebiasaan dan berperilaku yang jujur dan
berintegritas sedangkan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
terhadap pembentukan dan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosio-psikologis.

Velasques (2002),etika bisnis merupakan studi yang di khususkan mengenai moral


yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana di terapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

2.2 lingkungan bisnis yang mempengaruhi etik

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain
yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang
berkelanjutan, menghindari sikap 5K (katabalace, kongkalikong, koneksi, kolusi, dan
komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar,dll.

Dengan adanya moral dan etika dalam dunia bisnis, serta kesadaran semua pihak untuk
melaksanakannya,kita yakin jurang itu dapat dikurangi, serta kita optimis salah satu
kendala dalam menghadapi era globalisasi dapat diatasi.

Moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan ketika
kita bertindak sebagai rambu rambu (sign) yang merupakan kegiatan secara rela dari semua
anggota kelompok. Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika
(patokan rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis seimbang,selaras,dan serasi.

Etika sebagai rambu -rambu dalam suatu kelompok atau masyarakat akan dapat
membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good
conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. etika di dalam bisnis sudah tentu
harus disepakati oleh orang – orang yang berada dalam suatu kelompok bisnis.mengapa?

Dunia bisnis yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan
pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional maupun secara internasional. Tentu
dalam hal ini untuk mewujudkan etika dalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian
antara suatu pihak baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar
jangan hanya satu pihak yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa
yang mereka inginkan.

2.3 kesaling ketergantungan antara Bisnis dan Masyarakat

Mungkin ada sebagian masyarakat yang belum mengenali apa itu etika dalam
berbisnis. Bisa jadi masyarakat beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan
etika, karena urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang
kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi pada kenyataannya
etika tetap saja berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri. Bagaimana
dengan di lingkungan perusahaan ? Perusahaan juga sebuah organisasi yang memiliki
struktur yang cukup jelas dengan pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi
maupun institusi yang terlibat di dalamnya dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya
konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi baik dalam tataran
manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun hubungan perusahaan dengan
lingkungan sekitar.

Dua pandangan tanggung jawab sosial :

• Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial
manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)

Pada Pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai dengan
kepentingan terbesar pemilik saham karna kepentingan terbesar pemilik saham adalah
tujuan utama perusahaan.

• Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar
menghasilkan laba,tetapi juga mencakup tetapi juga melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan sosial

Pada pandangan ini berpendapat bahwa perusahaan bukan intitas independen yang
bertanggung jawab hanya terhadap pemegang saham,tetapi juga terhadap masyarakat .
Perusahaan yang merupakan suatu lingkungan bisnis juga sebuah organisasi yang memiliki
struktur yang cukup jelas dalam pengelolaan nya. Ada banyak interaksi antar pribadi
maupun institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya
konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik didalam tataran
manajemen ataupun personal dalam setiap tim maupun hubungan perusahaan dengan
lingkungan sekitar. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan
kebijakan,demi kepentingan itu sendiri, oleh karena itu kewajiban perusahaan adalah
mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa hubungan ke saling ketergantungan antara bisnis dengan
masyarakat.

• Hubungan antara bisnis dengan langganan/ konsumen


Hubungan antara bisnis dengan langganannya adalah hubungan yang paling banyak
dilakukan oleh karena itu bisnis haruslah memiliki nmenjaga etika pergaulan nya dengan
baik.

• Hubungan dengan karyawan

Manajer pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya sering kali
harus berurusan dengan karyawan nya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi
beberapa hal yaitu : penarikan (recruitment), latihan (training), promosi atau kenaikan
pangkat, transfer,demosi (penurunan pangkat),maupun layy-off (pemecatan).

• Hubungan antar bisnis

Hubungan ini merupakan hubungan antara Perusahaan yang satu dengan yang lain. Hal
ini bisa terjadi hubungan antara Perusahaan dengan para pesaing, grosir, pengecer, agen
tunggal maupun distributor

• Hubungan dengan investor

Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama atau lebih “go publik” harus
menjaga pemberian informasi dan jujur dari bisnis nya kepada para investor atau calon
investor nya.

• Hubungan dengan lembaga lembaga keuangan

Terutama pajak pada umumnya adalah hubungan pergaulan yang bersifat finansial.

2.4 kepedulian pelaku bisnis terhadap etika

Etika bisnis dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting .yaitu
untuk membentuk suatu bisnis yang kokoh dan kuat , mempunyai daya saing yang tinggi
serta mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi. Perilaku etis dalam
suatu bisnis adalah sesuatu yang penting terutama jika dilihat dari perspektif jangka
panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, karena selain bisni yang
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.

Dalam menciptakan etika bisnis perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini :

• pengendalian diri

• pengembangan tanggung jawab sosial

•mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing

•menciptakan persaingan yang sehat

•menerapkan konsep “ pembangunan berkelanjutan “


•mampu menyatakan yang benar itu benar

•menumbuhkan sikap saling percaya

•konsekuensi dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

2.5 perkembangan dalam etika bisnis

Diakui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput
dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu
sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis, mengurangi timbangan takaran, berbohong
merupakan contoh yang kongkret adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun
demikian bila menyimak etika bisnis seperti dikaji dan dipraktekkan Sekarang tidak bisa di
sangkal bahwa terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapatkan perhatian yang
besar dan intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri sendiri.

Masa etika bisnis menjadi fenomenal pada tahun 1900 an, etika bisnis tela menjadi
fenomena global dan telah bersifat nasional, internasional dan global seperti bisnis itu
sendiri. Etika bisnis telah hadir di Amerika latin,ASIA,eropa timur dan kawasan dunia
lainnya. Di JEPANG yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah Institute of moralogy
pada universitas Reitaku di KASHIWA-SHI.di INDIA etika bisnis dipraktekkan oleh
manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari Indian institute
of manajemen di KALKUTTA pada tahun 1992. Di INDONESIA sendiri pada berapa
perguruan tinggi terutama pada program Pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika
bisnis. Selain itu bermunculan pula organisasi – organisasi yang melakukan pengkajian
khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha
Indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.
BAB lll
PENUTUP
3.1 kesimpulan

Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.etika
bisnis dalam suatu perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu bisnis yang kokoh dan kuat dan mempunyai daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai yang tinggi.bisnis yang baik adalah
selain bisnis itu menguntungkan , tetapi bisnis yang baik adalah bisnis tersebut
menggunakan juga bisnis yang baik secara moral.

3.2 Saran

Hendaknya setiap pelaku bisnis menjalanka bisnis nya sesuai dengan kode etik dan
prinsip etika yang berlaku. Semua hal yang dilakukan dengan benar maka akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak. Kode etik dan
prinsip etika ini bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai