Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh
sebagian besar pelaku usaha, karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya
jika menjalankan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi penegakan etika bisnis penting
artinya dalam menegakkan persaingan usaha sehat yang kondusif.
Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang dapat memahami
suatu bisnis persaingan, bagaimana bersikap ataupun berprilaku.Bagaimana era
global ini dituntut untuk menciptakan suatu persaingan yang kompetitif sehingga
dapat terselesaikan tujuannya dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan
koneksi, menjadi suatu hal yang biasa dalam tatanan kehidupan bisnis, yang mana
prinsip menguasai dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan persaingan
menjadi suatu hal yang lumrah, padahal etikanya tidak begitu.
Maka dari itulah kami tertarik untuk mengangkat atau membahas lebihlanjut
tentang etika bisnis dengan judul “Peranan Etika Binis dalam Era Globalisasi”
C. Tujuan
1
Oleh karena itu, etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara
pengaturan dan pengelolaan bisnis yangmemperhatikan norma dan moralitas
melalui penciptaan barang danjasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
memperoleh keuntungan melalui transaksi.
2
b. Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat
c. Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman
bagi pihak – pihak yang melakukannya.3[3]
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah:
a. Pengendalian diri
b. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
d. Menciptakan persaingan yang sehat
e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
f. Mampu menyatakan yang benar itu benar
g. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
h. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
i. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
j. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan
3
Kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalammendukung
keberhasilan kinerja perusahaan. Dalam hubungannya dengan lingkungan bisnis,
kejujuran diorientasikan kepada seluruh pihak yang terkait dengan aktivitas bisnis.
Dengan kejujuran yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka masyarakat yang ada
di sekitar lingkungan perusahaan akan menaruh kepercayaan yang tinggi bagi
perusahaan tersebut.
c. Prinsip niat baik dan tidak berniat jahat
Prinsip ini terkait erat dengan kejujuran. Tindakan jahat tentutidak
membantu perusahaan dalam membangun kepercayaan masyarakat, justru
kejahatan dalam berbisnis akan menghancurkan perusahaan itu sendiri. Niatan
dari suatu tujuan terlihat cukuptransparan misi, visi dan tujuan yang ingin dicapai
dari suatuperusahaan.
d. Prinsip adil
Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk bersikap danberperilaku adil
kepada pihak-pihak bisnis yang terkait dengan sistem bisnis tersebut.
B. Globalisasi
4
ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya
penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi
komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global,
perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain
sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN
5
1. Keuntungan absolut, disaat sebuah Negara dapat memproduksi sesuatu produk
yang lebih murah dan/atau kualitas yang lebih tinggi dari Negara lain. Contohnya
2. Keuntungan komparatif, disaat sebuah Negara memproduksi barang dengan lebih
efisien atau lebih baik daripada Negara lain yang memproduksi barang yang sama.
tanpa batas antar orang, tugas, tempat, ruang atau dengan kata lain “mendunia.”
Sehingga dalam menjalankan bisnis dalam era globalisasi ini para pelaku bisnis
dan budaya instant sudah menjadi trend masa kini. Hal ini menjadikan waralaba
bisnis yang memang hanya mengandalkan kekuatan dan kekuasaan saja, sehingga
ataupun agama.6[6]
Konsumen kini lebih cerdas dan kritis, dalam arti mereka tidak
hanya melihat harga tetapi juga membandingkan dengan mutu atau kualitas
produk dan pasti akan mengklaim jika kecewa terhadap suatu produk yang
dibelinya.
bersama-sama oleh suatu komite yang ditunjuk, misalnya ISO. Tingkat ekspansi
6
dan persaingan bisnis sangat tinggi, baik secara domestic maupun internasional,
begitu suatu produk muncul di pasaran dan ‘booming’, pasti dalam sekejap ada
Jarak geografis dan budaya telah menyempit dengan munculnya pesawat udara,
mengerti bahwa hakikat pasar tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.7[7]
berbagai sektor. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu
menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang
mampu memberikan apa yang siap dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota
bahkan seluruh negara harus menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat
dipasarkan (marketable value) yaitu barang dan jasa yang menarik minat beli.
informasi dengan mudah dan dari mana saja dalam waktu yang singkat, segala
sesuatu yang terjadi di belahan dunia manapun bisa diakses oleh setiap orang,
pergolakan ekonomi dan perubahan mata uang dunia dapat dilacak dari
kantor/tempat kerja hanya lewat alat elektronik yang canggih yaitu komputer. Jadi
persaingan mutu produk atau pemasaran dalam perdagangan pasar dunia yang
mengglobal.
pesat. Perdagangan bebas AFTA (ASEAN Free Trade Area) di tahun 2003 dan
8
Selain itu social budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan adalah Etika Bisnis. Etika bisnis adalah perilaku
baik atau buruk berdasarkan kepercayaan perseorangan dan norma sosial dengan
membedakan antara yang baik dan yang buruk. Kode Etik yang ada bersumber
dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa, pengalaman, perkembangan
nilai serta moral, dan pengaruh kawan.
Tujuan diciptakanya kode etik adalah:
1. Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
2. Berkurangnya potensial regulasi pemerintah yang dikeluarkan sebagai aktivitas
kontrol.
3. Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai pedoman.
4. Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-etika.
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan bermasyarakat, dikenal nilai-nilai dan norma-norma
etis.Begitu juga pada dunia bisnis pada umumnya.Bisnis perlu mengenal dan
memperhatikan etika.Dalam dunia persaingan yang ketat, bisnis yang berhasil
adalah bisnis yang memprhatikan nilai-nilai moral.Jadi antara etika dan bisnis ada
relevasinya.Adanya persaingan yang ketat antara pelaku usaha dan adanya prinsip
ekonomi untuk memperoleh kaentungan sebesar-besarnya, membuat para pelaku
bisnis bertindak tidak jujur.
Upaya perlindungan konsumen masih terdapat kendala-kendala antara lain
karena rendahnya kesadaran konsumen akan hak-haknya. Guna melindungi
konsumen dan produsen terhadap perdagangan dalam dan luar negeri, pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen.
B. Saran
1. Perlu adanya pendidikan atau penyuluhan tentang etika bisnis kapada para pelaku
bisnis. Demikian pula penyuluhan tentang kehidupan berbisnis yang berlandaskan
etika yang merupakan keadilan ekonomi, serta hasil dari penerapan keadilan, yaitu
terwujudnya keadilan sosial.
2. Pemerintah perlu mengembangkan dan menumbuhkan aparatyang mempunyai
kemampuan, kepekaan, serta kewibawaan untuk melaksanakan pengawasanserta
pembinaan kepada pelaku bisnis, agar praktek-praktek yang meninggalkan etika
bisnis tidak dilakukan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto, Paulus Lilik. Jurnal Etika Bisnis. (online). Tersedia: