INTRANATAL CARE
(INC)
HARMIATI
2019003005
……………………………… ………………………………
1. PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yangdapat
hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.(Mochtar
Rustam, 1998). Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-47 minggu) lahir spontan dengan prensentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi pada ibu maupun janin. (SarwonoPrawi
rohardjo, 2001:101)
2. KLASIFIKASI
Persalinan berdasarkan caranya yaitu :
Persalinan biasa (normal) disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya
bayidengan kekuatan ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi dan umumnya berlangsung <24 jam.
Partus luar biasa (abnormal) adalan persalinan dengan bantuan alat-alat ataumelalui
dinding perut dengan operasi SC.
Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinanditimbulkan
dari luar dengan jalan rangsangan.
3. ETIOLOGI
Teori Penurunan Hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan kadar estrogen
dan progesteron. Fungsi progresteron sebagai penenang otot-otot polos rahim akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his (kontraksi) bila kadar
progresteron menurun.
Teori Plasenta Menjadi Tua
Turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan menegang menyebabkan iskemik otot-otot Rahim
sehingga mengganggu uterus plasenta.
Teori Iritasi Mekanik
Di belakang serviks terlihat ganglion servikale. Bila ganglion itu digeser dan ditekan
misalnya oleh kepala janin maka akan menimbulkan kontraksi pada Rahim.
6. TANDA-TANDA INPARTU
Adanya rasa sakit akibat his yang kuat dan teratur.
Keluar lendir yang bercampur darah lebih banyak karena robekan kecil padaservik.
Servik mendatar dan pembukaan sudah ada.
Kadang-kadang ketuban pecah sendiri.
7. KALA PERSALINAN
A. Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol
sampai pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primagravida berlangsung 12 jam
sedangkan untuk multigravida 8 jam. (Manuaba, 2010; hal. 173).
Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu :
a. Fase laten berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lamban sampai
servik membuka sampai 3 cm.
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan cm menjadi 5 cm.
Fase dilatasi maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari
5cm menjadi 9 cm.
Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali dalam 2 jam pembukaan 9
cmmenuju lengkap (10 cm).
B. Kala II
Kala II dimulai ketika pembukaan servik sudah lengkap (10 cm) dan
berakhirsampai bayi lahir. Kala II disebut juga kala pengeluaran bayi. (JNPK-KR
Depkes RI,2008; hal.77).
Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam
padamultigravida (Yeyeh, 2009; hal. 6)
C. Kala III
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. (Saifuddin, 2008; hal. 101)
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008; hal. 96) tanda- tanda lepasnya plasenta
yaituadanya perubahan bentuk dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan
darahmendadak dan singkat.
D. Kala IV
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.
(Saifuddin, 2008; hal. 101).
Observasi yang harus dilakukan adalah :
Tingkat kesadaran
Tanda-tanda vital
Kontraksi uterus
Adanya perdarahan
Kandung kencing
8. MEKANISME PERSALINAN NORMAL
A. Turunnya kepala
Pada letak kepala bila his sudah cukup kuat kepala akan turun dan mulai masukke
dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi PAP dapat dalam
keadaansinklitismus ialah bila arah sutura kepala janin tegak lurus dengan bidang
PAP, dapat pula dalam keadaan asiklitismus apabila arah sumbu kepala
membuatsudut lancip ke depan dengan bidang PAP.
B. Fleksi
Akibat sumbu kepala janin sudah eksentrik dengan sumbu lebih mendekati
suboksiput, maka tahanan oleh jaringan bawahnya terhadap kepala yang akan
turunmenyebabkan fleksi di dalam rongga panggul.
C. Putar paksi dalam
Karena kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intrauterinedisebabkan
oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi sehingga pula putar paksi
dalam.
D. Defleksi
Dalam keadaan fisiologis sesudah kepala janin sampai di dasar panggul danubun-
ubun kecil di bawah simfisis, maka dengan sub oksiput sebagai hipomochlion kepala
mengadakan gerakan defleksi untuk dapat melahirkan.
E. Putar paksi luar
Dengan kekuatan his, persamaan dengan kekuatan menekan berturut-turuttampak
bregma, dahi, muka dan dagu, sesudah kepala lahir, kepala segeramelakukan rotasi
yang disebut putar paksi luar.
F. Ekspulsi
Setelah putar paksi luar, bahu bisa sampai di bawah simfisis dan menjadihipochlion
guna kelahiran bahu belakang, depan dan seluruh badan lahir
RESUME KEPERAWATAN
ANTENATAL CARE
(ANC)
HARMIATI
201903005
……………………………… ………………………………
T.A 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN
ANTENATAL CARE
(ANC)
ARMITA
201903002
……………………………… ………………………………
T.A 2019/2020