Disusun oleh :
Kelompok 10
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan kuasa-Nya
penulisan makalah yang berjudul “Konsep Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Bagi
Lingkungan” dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam menyelesikan mata kuliah Etika Profesi Akuntansi Program Studi
Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritikan yang membangun sangat penulis harapkan untuk penulisan yang lebih baik lagi di
masa mendatang.
Semoga penelitian ini dapat memberikan suatu manfaat bagi para pembacanya, baik
mahasiswa Universitas Pamulang, maupun pihak lainnya.
A. Latar Belakang
Semakin banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri dibandingkan
dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Terlebih di Indonesia yang masih sangat
sedikit terdapat wirausaha, mendorong masyarakatnya untuk berlomba-lomba mencari
peluang bisnis baru.
Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap bisnis
dituntut untuk selalu bersikap professional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang
dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma-norma dan etika yang harus dipenuhi
supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun semakin banyaknya bisnis yang
dijalankan, akan semakin menambah resiko kerusakan lingkungan jika bisnis tersebut
dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada.
Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada
lingkungan, bukan sebaliknya, menggerogoti keserasian lingkungan. Kerusakan lingkungan
pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber daya. Etika
lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia terhadap alam,
namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, antara manusia
dengan manusia yang mempunyai dampak terhadap alam, dan antara manusia dengan
makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk dengan kebijakan politik dan
ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung atau tidak dengan alam.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah
bisnis.Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan dan
menjaga kelancaran dan keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan sebagaimana
mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan manusia akan berhasil
baik jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan-aturan moral yang
berlaku.
B. Rumusan Masalah
C. Rumusan Masalah
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang etika bisnis.
2. Untuk memberikan pengetahuan tentang hubungan bisnis dan lingungan.
3. Untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip – prinsip etika bisnis.
4. Untuk memberikan pengetahuan tentang etika lingkungan hidup.
5. Untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip – prinsip etika di lingkungan hidup.
BAB II
PEMEBAHASAN
a. Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal adalah semua faktor atau pihak-pihak atau variabel dinamis
yang berada di luar bisnis atau perusahaan. Jika perusahaan didirikan di suatu daerah atau
Negara di dalam suatu system masyarakat, maka praktis perusahaan ini merupakan bagian
yang tak terpisahkan dengan masyarakat ini, dan merupakan sub system masyarakat yang
sudah tentu dituntut untuk berperilaku harmoni dengan semua unsur di dalam masyarakat.
Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa unsur:
1. Unsur Hukum yang berlaku di masyarakat
2. Unsur Budaya atau Kultur di masyarakat
3. Unsur Agama atau Kepercayaan
4. Unsur Politik Pemerintahan
5. Unsur Ekonomi Umum
6. Unsur Sosial atau Masyarakat
7. Unsur Geografik
8. Unsur Pendidikan.
Faktor/pihak yang bersifat Dinamis tersebut jelas akan ada pengaruhnya baik bersifat
langsung mapun tidak langsung terhadap bisnis. Dan dalam banyak hal lingkungan eksternal
ini merupakan variable strategis dan memiliki dimensi jangka panjang dan secara strategis
sering menentukan peluang maupun tantangan yang akan dihadapi bisnis.
Variabel atau faktor-faktor lingkungan eksternal ini relatife sulit dapat dikendalikan oleh
bisnis,lebih sering bisnis mengikuti dan menyesuaikan terhadap perubahan atau dinamika
dari variable eksternal ini.
b. Lingkungan Internal
Lingkungan Internal merupakan sejumlah faktor, variabel atau atribut-atribut yang
melekat pada variabel atau faktor tersebut yang berada di lingkungan bisnis dan cukup
langsung mempengaruhi bisnis, antara lain yaitu Tenaga Kerja, Modal, Alat-alat, Sistem
Manajemen, sarana dan prasarana yang tersedia di dalam perusahaan.
Dalam interaksinya mereka secara terorganisasi cepat dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan dan secara langsung dapat dipengaruhi. Tingkat pengendaliannya
relative lebih mudah dilakukan, karena perusahaan memiliki Bargaining Power yang cukup
kuat untuk mempengaruhi variabel-variabel ini sesuai dengan sasaran dan tujuan perusahaan.
Lingkungan bisnis dapat dipilah-pilah secara lebih spesifik menurut kepentingan tertentu
yang orientasinya adalah dalam perspektif penyusunan strategis yang secara garis besar
terbagi dalam 4 kelompok besar:
1. Strength (Kekuatan)
Variabel-variabel yang masuk dalam kelompok ini mencerminkan kekuatan-kekuatan
internal yang dimiliki perusahaan, dan sering dijadikan andalan untuk menetapkan dan
menyusun strategi perusahaan, sehingga substansi strategi ini benar-benar sesuai dengan
fakta dan prediksi kekuatan yang dimiliki perusahaan.
2. Weakness ( Kelemahan)
Sejumlah variable kelemahan ini juga bersifat internal, untuk lebih menjamin
keputusan manajerial lebih akurat berdasar fakta. Sehingga dengan mengetahui kelemahan
fasilitas dan kapasitas perusahaan tentu akan dilakukan rencana strategi yang lebih baik.
3. Opportunity (Peluang/Kesempatan)
Lingkungan eksternal ini sangat dinamis dan sering terjadi berbagai perubahan di
mana perlu disesuaikan dengan keadaan lingkungan yang ada.
4. Treatment (Tantangan)
Treatment ini merupakan keadaan lingkungan eksternal yang merupakan tantangan
yang dihadapi perusahaan yang diprediksi akan menghambat keberhasilan pengusaha dalam
mencapai tujuan-tujuannya.
Dalam hal ini untuk meghadapi lingkungan demikian adalah mengkiati agar
perusahaan dalam meraih keberhasilan dan tujuan bisnis tidak sampai merusak apalagi
menghancurkan lingkungan. Pengetahuan mengenai SWOT hanya merupakan data dan
informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan kebijakan perusahaan yang bijaksana dan fair
terhadap lingkungan ini. Kebijakan yang dilatar belakangi oleh informasi lingkungan akan
dijadikan sebagai masukan yang berharga dalam rangka menyusun strategi perusahaan yang
akan didukung oleh lingkungan dalam jangka panjang.
Dari Kasus diatas perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip
kejujuran, yaitu untuk mendapatkan laba besar dan ongkos produksi yang minimal.
Mengeyampingkan aspek kesehatan konsumen dengan penggunaan zat berbahaya dalam
produknya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa semua kegiatan
bisnis yang dilakukan merupakan sebuah profesi yang menuntut profesionalisme dan ketaatan
terhadap kode etik yang berlaku. Jika suatu bisnis dilakukan terlalu berlebihan dan sering
menyimpang dari kode etik maka akan menimbulkan beberapa kerusakan lingkungan seperti:
Akumulasi bahan beracun, Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect), Perusakan Lapisan Ozon,
Hujan Asam (Acid Rain), Deforestasi dan Penggurunan, serta Keanekaragaman Hayati
(biodiversity).
B. SARAN
Hendaknya setiap pelaku bisnis menjalankan bisnisnya sesuai degan kode etik dan
prinsip etika yang berlaku. Semua hal yang dilakukan dengan benar, maka akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan banyak pihak. Kode etik dan
prinsip etika ini bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan di lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana, Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun
Manusia Seutuhnya Edisi Revisi, Salemba Empat, Edisi terbaru.
https://achmadsaerozi.wordpress.com/2011/11/11/kerusakan-lingkungan-hidup-akibat-etika-
bisnis-yang-buruk/
http://ekosunardiyanto.blogspot.co.id/2012/05/etika-bisnis-dan-lingkungan.html
https://hemifradilla.wordpress.com/2016/10/19/etika-bisnis-dan-contoh-kasus-etika-bisnis/
Keraf, A.Sonny. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius, Edisi terbaru