Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BERWIRAUSAHA


MATA KULIAH :
Entrepreneurship
Dosen pengajar:
MUHAMMAD IQBAL SANJAYA,SHI,MSI

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

Nama : Muhammad yasin


Nim :2019140088
Nama :Muhammad agisni ikhsan
Nim : 2019140118

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI


DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, salam serta
salawat senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW juga
kepada umat beliau yang tetap istiqamah di jalan Allah SWT dalam
mengarungi bahtera kehidupan dan melaksanakan tugas
kemanusiaan ini hingga hari akhir.
Makalah ini berjudul “ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB DALAM
WIRAUSAHA “ penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
bersifat membangun, senantiasa penulis harapkan dari semua pihak
sebagai bahan masukan dalam penyusunan makalah

Kandangan 22 Maret 2021

Penulis.
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian etika dan tanggung jawab sosial
B. Filosofi etika dan tanggung jawab social
C. Keputusan etika dan tanggung jawab social
D. Jenis jenis tanggung jawab sosia
E. Penertian etika dan tanggung jawab social
F. Etika wirausaha
G. Penerapan etika wirausaha
H. Mamfaat etia wirausaha

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang

Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat
terhadap organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara
untuk memenangkan persaingan oleh karena itu, diharapkan pelaku bisnis dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral
maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat
memiliki tanggunjawab sosial terhadap masyarakat.Stakeholder menghendaki agar
pelaku bisnis atau perusahaan dengan segala bentuk bisnisnyaberperilaku etis dan
memiliki tanggungjawab terhadap komunitas, sosial, etika dan hukum.

B.tujuan

Makalah ini di buat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Introduction To Business, dimana makalah ini menjelaskan tentang ruang lingkup
etika berusaha dan tanggungjawab sosial. Selain itu makalah ini menjelaskan
bagaimana cara berbisnis yang sesuai dengan etika yang sebenarnya, karena etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan etika dan tanggungjawab social?

2. Bagaimana cara menerapkan etika berusaha dan tanggungjawab social dalam


berbisnis?

3. Apa saja jenis-jenis tanggung jawab social itu?

4. Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan?


BAB ll

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaan atau berusaha. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan
persoalan perusahaan. Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku
etis, tanggungjawab social, peraturan pemerintah dan perundangan saling berkaitan satu
sama lain.Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan
adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, yakni suatu
organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya
tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan
lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk
jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara
manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif)
terhadap seluruh pemangku kepentingannya.

Stakeholder Etika dalam bisnis diantaranya sebagai berikut:

a) Konsumen; konsumen berkepentingan terhadap perilaku etis perusahaan


berhubungan dengan produk.
b) Karyawan; merupakan sumber ekonomi perusahaan yang penting.
c) Investor penanam modal ; berkepentingan terhadap jaminan pengembalian
dana yang dinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan1
d) Pemilik dan manajemen; berkepentingan menjalankan kegiatan manfaat
kepada pemilik , manajemen serta stakeholder.

1
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
e) Pemasokbahan-bahan; pemasok berkepentingan terhadap perilaku etis
berbubungan dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan kelancaran
hubungan dengan pemasok.
f) Organisasi pekerja; berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan
untuk menjamin atau memenuhi kewajiban untuk kehidupan para karyawan.
g) Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha; pemerintah dalam
mengatur kelancaran usaha melalui berbagai kebijakan.

Salah satu paham mengenai bisnis umum adalah kontradiksi antara etika, tanggungjawab
social dan laba. Seperti yang dikatakan pendiri bisnis , “sangat mungkin untuk menjadikan
hidup layak tanpa membahayakan integritas perusahaan, perseorangan dan lingkungan.”
( Hodgeett & Kuratko, 1991). Manfaat perusahaan berprilaku etis adalah:

1. Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi.
2. Kerangka kerja yang kokoh memandu para manajer dan karyawan perusahaan
sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja
perusahaan yang semakin komplek.
3. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat
dari stakeholder.
4. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial dapat
menambah uang dalam bisnis mereka.

Secara logika ekonomi (pencarian laba) mendominasi dalam pengambilan keputusan bisnis,
tetapi konsekuensi tersebut juga memiliki konsekuensi terhadap kemanusiaan (pekerja,
supplier, konsumen, maupun kehidupan sosial). Konsekuansi pengambilan keputusan
2
tersebut akan menentukan eksistensi perusahaan kedepan. Keputusan etika yang tepat sesuai
dengan keinginan perusahaan dan stakeholder akan memberikan beberapa keuntungan
sepertiimage yang baik, reputasi disamping laba dalam jangka panjang ( Hunger &
Whellen,2000; Cullen, John,2005).

2
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
B. Filosofi etika dan tanggungjawab sosial
Etika adalah tatanan nilai moral dan standar perilaku yang membentuk dasar bagi
orang-orang dalam suatu organisasi sewaktu mereka membuat keputusan dan berinteraksi
dengan pihak stakeholder dalam perusahaan. Tujuan etika adalah untuk memungkinkan
individu membuat berbagai pilihan diantara perilaku alternatif.
Banyak praktek manajemen perusahaan yang dengan mudah mendapatkan masalah dalam
tindakan tidak etis dan ilegal, yang sampai sekarang masih dipertanyakan dan menjadi
bahan kajian antara lain (Cavanagh dalam Hunger & Whellen, 2000)
1. Kelalaian praktek manajemen pada tenaga nuklir, persenjataan dan pabrik bahan
kimia serta limbah industri.
2. Menolak memberikan perlindungan, pinjaman kepada minoritas.
3. Pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya.
4. Produk dan penjualan produk rusak.
5. Keselamatan kerja dan kejahatan ekonomi sosial.
6. Diskriminasi dalam sex, ras, suku.
Dari sudut pandang strategi, suatu perusahaan wajib mempertimbangkan
tanggungjawab sosial di mana bisnis menjadi bagiannya. Argumen yang berkaitan dengan
perilaku manajemen perusahaan dalam etika dan tanggungjawab sosial adalah Hunger &
Whellen (2000):
1.      Moralitas
2.      Pemurnian kepentingan diri sendiri
3.      Teori investasi 4.      Mempertahankan ekonomi3

C. Keputusan Etika dan Tanggung Jawab Sosial


            Dalam pengambilan keputusan etika banyak model dapat digunakan untuk
membuat keputusan etika, apakah perilaku dalam praktik nantinya etis atau tidak etis.
Zimmmerer (1996) memberikan prinsip-prinsip umum etika yang mengarahkan perilaku,
yaitu :
1) Kejujuran. Pengusaha harus memiliki prinsip penuh kepercayaan, bersikap jujur, tidak
melakukan kecurangan, tidak berbohong,tidak mencuri.

3
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
2. Integritas. Memegang prinsip kebenaran, melakukan kegiatan dengan terhormat,
berani dan penuh pendirian.
3. Memelihara janji. Pengusaha yang baik selalu memegang janji, mentaati janji, penuh
komitmen dan dapat dipercaya.
4. Kesetiaan. Hemat dan loyal kepada keluarga, perusahaan, bangsa dan negara. Mampu
memegang rahasia dan melakukan kegiatan secara tepat dalam konteks profsional.
5. Keadilan. Berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan dan kebaikan
orang lain, toleransi terhadap keberagaman.

Michael Bonner, et.al.,(1987) memunculkan model proses pengambilan keputusan


etika dengan memasukkan elemen sumber daya perusahaan dan lingkungan eksteren bagi
penentu perilaku etis. Beberapa elemen tersebut adalah lingkungan kerja, lingkungan
pemerintah dan legal formal, lingkungan sosial, profesional, personal dan atribut individu.
 Dalam aplikasi, pengambilan keputusan etika mempergunakan rantai keputusan
konsep overwhelming factor  ( faktor yang menekan/situasional), yang pada situasi
tertentu membenarkan tindakan mengesampingkan salah satu atau beberapa elemen
tersebut.
Disini kebijakan manajer berperan. Jika pada suatu situasimuncul faktor penekan,
maka aturan yang digunakan adalah prinsip efek ganda. Jika alternatif yang dipilih
dimaksudkan untuk memaksimumkan akibat yang baik dan meminimumkan akibat yang
jelek, maka menajer perusahaan yang membuat keputusan memiliki kecenderungan
mendapat simpati, jika keputusan tersebut dipermasalahkan secara legal formal
( Donaldson, Thomas, 1989; Bonner, et.al,. 1987: William, 1991)
Cullen , B. John (2005:129) memberikan model alur analisis pengambilan
keputusan etika perusahaan secara lebih rinci, sebagai berikut :
1. Analisis ekonomi (economic analysis). Analisis ekonomi digunakan untuk
mengetahui kemampuan bisnis dalam mendatangkan profit sebagai bentuk
tanggung jawab ekonomi kepada stakeholder.
2. Analisis legal (legal analysis). Analisis legal fokus pada kesesuaian
operasional perusahaan (rules of the games) dengan legalitas formal antar
Negara (host or home country law).
3. Analisis etika organisasi (organizational ethical analysis). Analisis etika
organisasi 4digunakan untuk kesesuaian budaya organisasi perusahaan dengan
etika yang diterapkan.
4. Analisis sensitivitas budaya (cultural sensitivity analysis). Analisis sensitivitas
budaya digunakan untuk kesesuaian etika dengan budaya local di mana
perusahaan beroperasi.
Analisis personal (personal analysis). Dan analisis personal focus pada kesesuaian dengan
moral dan kepercyaan personal stakeholder.
Tantangan perkembangan lingkungan dan respon yang cepat dari masyarakat akan
peran serta perusahaan terhadap kehidupan social,mengharuskan perusahaan cepat aktif
dalam aktifitas tanggung jawab social. Hawken dan McDonough (1993) dalam Koratko
and
Hodgetts (2007)memberikan langkah awal secara praktis dan strategis guna
kepekaan terhadap tanggung jawab social. Enam langkah menuju bisnis yang baik (seven
step to doing good bussines):
1. Melakukan efesiensi dengan pemotongan biaya yang tidak perlu (eliminate the
concept of waste).
2. Memperbaiki system pertanggung jawaban (restore accountability).
3. Produk yang dihasilkan mereflesikan biaya yang dikeluarkan (make prices reflect
cost).

D. Jenis-Jenis Tangggung Jawab Sosial

Bisnis memiliki tanggung jawab sosial. Dari mana asalnya bahwa bisnis memiliki
tanggung jawab sosial? Di sini tidak akan dibahas soal asal muasal tanggung jawab sosial,
tetapi langsung kepada anggapan bahwa bisnis memiliki tanggung jawab sosial. Oleh
karena itu, tanggung jawab sosial harus senantiasa diperhatikan dalam berbisnis. Artinya,
berbisnis bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata, tetapi juga memiliki nilai
mulia didalamnya.

Ada salah satu perusahaan rokok terkenal di Indonesia yang memiliki program
tanggung jawab sosialnya dengan tema beasiswa. Seperti yang sudah diketahui, bahwa
rokok memang terbukti dapat mengganggu kesehatan. Namun, adanya program tanggung

4
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
jawab sosial berupa beasiswa dapat membuktikan bahwa kegiatan usaha tidak semata-
mata hanya untuk mencari keuntungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat.

Dengan demikian anggapan rokok mengganggu kesehatan bisa diredam dengan


adanya program tanggung jawab sosial. Ada dua jenis tanggung jawab sosial dalam
bisnis, yaitu tanggung jawab sosial kewirausahaan (Social Responsible Entrepreneurship)
dan keterlibatan sosial dalam kewirausahaan (Social Involved Entrepreneurship). Dua
jenis tanggung jawab sosial ini dikemukakan oleh KPMG Ethics & Integrity Consulting
sebuah lembaga di negara Belanda.

1.Tanggung Jawab Sosial Kewirausahaan

Tanggung jawab sosial yang pertama ini (Social Responsible Entrepreneurship / SRE)
merupakan aksi atau tindakan minimal terkait dengan kewajiban sosial sebuah
perusahaan. Aksi tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk program yang
memiliki tujuan tersendiri. SRE tidak memiliki keterlibatan lebih jauh lagi selain
memenuhi tanggung jawab sosialnya.

Setelah tanggung jawab sosial dipenuhi, bisnis dijalankan seperti semula. Misalnya,
ada program penanaman 100 pohon di bukit Asri atau pembersihan lingkungan
Jatibaru, itu semua sebatas program saja, setelah menanam 100 pohon atau
membersihkan lingkungan maka sudah sampai di situ saja tanggung jawabnya. Jadi,
SRE memang menghasilkan perbedaan yang jelas antara principle dan commerce.

2. Keterlibatan Sosial dalam Kewirausahaan

Keterlibatan bisnis dalam dimensi sosial (Social Involved Entrepreneurship /SIE)


memiliki keterikatan dan kesamaan tujuan dengan masyarakat. Keterlibatan dapat
ditunjukkan dengan kerjasama yang aktif dalam menyelesaikan masalah dalam
masyarakat. Perbedaannya dengan SRE adalah bahwa SIE memiliki dasar keterlibatan
yang dalam. SIE memiliki tinjauan umum bahwa bisnis bukan semata-mata hanya
tanggung jawab sosial, tetapi lebih dalam dari itu, salah satunya yaitu persamaan rasa
ingin membangun masyarakat lebih baik lagi.
Perbedaan SRE dan SIE dapat diilustrasikan bahwa SRE hanya memberikan apa yang
dibutuhkan misalnya uang, bantuan makanan, memenuhi kebutuhan sandang, dan
5
pembangunan gapura pada suatu desa. Sedangkan SIE tidak hanya memberikan apa yang
dibutuhkan, tetapi juga memberikan rasa peduli, dukungan penuh, dan perhatian jangka
panjang. Jadi, SIE benar-benar terlibat dan memiliki tujuan dan keinginan untuk
membangun masyarakat seperti penjagaan lingkungan agar tetap bersih, menghapuskan
diskriminasi, dan lain-lain. Dengan ini maka SIE berlawanan dengan SRE, bahwa SIE
menjalankan commerce-nya bersinergi dengan principle.

E. Pengertian Etika Wirausaha

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena Peraturan
adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/lembaga dalam rangka
mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.Etika wirausaha merupakan sebuah turunan
dari etika bisnis yang didalamnya mengatur tentang perilaku (etika) seorang
pengusaha/wirausahawan dalam memulai, menjalankan, hingga mengembangkan
bisnis/usahanya.Etika Bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaaan atau berusaha.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika wirausaha adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana
seorang wirausaha menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku,
dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh
ketentuan hukum.Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance
Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan
tingkah laku etika bisnis, yaitu:

5
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
• Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach: Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.

F. Etika wirausaha

Prinsip Etika dalan wirausaha antara lain :

1. Usaha membangun kepercayaan antara anggota masyarakat dengan perusahaan atau


pengusaha Membangun kepercayaan bisa dimulai dengan perilaku etis. Perilaku
sangat penting bagi wirausahawan karena dapat memberikan efek positif sebagai
berikut:
a. akan meniru perilaku pimpinannya
b. Standar etis akan membentuk kerangka kerja yang positif
c. Kepercayaan pelanggan meningkat, sehingga dapat menjadi elemen dalam
6
bisnis jangka panjang.
2. Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan.Untuk
perencanaan bisnis jangka panjang , seorang wirausaha harus mampu bertanggung
jawab demi perusahaannya, bertanggung jawab dalam artian tidak hanya
dilingkungan sosial tetapi juga di ekonomi masyarakat
3. Kejujuran merupakan barang langka dan “mata uang” yang berlaku di mana-mana
Ketidakjujuran dalam berbisnis akan menyebabkan usaha tidak berjalan dengan
jangka panjang. Karena, tentu akan mempengaruhi juga dalam pengambilan
keputusan.

6
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
4. Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral menyangkut tindakan yang benar
dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja

Apabila etika wirausaha dilanggaran akan mengakibatkan :

1. Masalah citra publik


2. Tuntutan hukum yang mahal
3. Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

G. Penerapan Etika Wirausaha.

Etika pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah:

1. antara bisnis dengan langganan/konsumen

Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling


banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulanya secara
baik. Adapun pergaulannya dengan langganan ini dapat disebut disini

misalnya saja :

a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan


atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b. Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi
didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi
serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c. Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang
sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual
produknya yang ternyata jelek (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak
mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.7

2. Hubungan dengan karyawan

Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya


sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan karyawannya.Pergaulan

7
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal yakni: Penarikan (recruitment),
Latihan (training), Promosi atau kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan
pangkat) maupun lay-off atau pemecatan/PHK (pemutusan hubungan kerja).
Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai
dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak
diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari
anggota keluarga sendiri.

3. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan


pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial.Hubungan
ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan
yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya.Laporan finansial
tersebut haruslah disusun secara baik dan benar..Pelaksanaan tangungjawab sosial
8
suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik
lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat
Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan
bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan
tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis.

Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder”
sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder”. Pengusaha yang
menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan
para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu
saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya
yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa.

Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi,
sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan
kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya tersebut dapat dijual dengan harga
yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan
saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang
lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam
kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak
lagi seperti:

8
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
a. Pekerja/ karyawan
b. Konsumen
c. Kreditur
d. Lembaga-lembaga keuangan
e. Pemerintah

7. Manfaat Etika Wirausaha

Etika bisnis bagi perusahaan ini,menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan


dengan kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernahtimbul dimasa lalu), seperti
konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima
hadiah,sumbangan dan sebagainya. Latar belakang pembuatan etika bisnis adalah
sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan
perusahaan. Bila Perusahaan memiliki etika sendiri,mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya. Manfaat Etika Bisnis bagi
Perusahaan :

a. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusa haan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya
etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama,
sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis
yang timbul.
b. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
c. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
d. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
9
untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
e. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga
saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan
tersebut.

9
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No. 1, Maret 2021
f. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan
g. Membangun corporate image / citra positif , serta dalam jangka panjang dapat
menjaga kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company).
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan
kegiatan perusahaan atau berusaha.Tanggung jawab sosial bisnis merupakan aktivitas
perusahaan sebagai integral guna kelangsungan hidup perusahaan. Identifikasi dan
tanggungjawab sosial Hodgetts & Kuratko (1990) secara lebih spesifiks memasukan
tanggungjawab terhadap lingkungan, energi, praktik bisnis yang baik/adil,
tanggungjawab terhadap tenaga kerja dan kemanusiaan.

B.Saran

Semoga makalah ini dapat membantu seseorang dalam mengawali kegiatan berbisnis
yang sesuai dengan etika berusaha dan tanggungjawab sosial, sehingga bisnisnya
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berperilakulah jujur dalam segala hal guna
menunjang kesuksesan kita dalam berbisnis.
DAFTAR PUSTAKA

http://melisanti91.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-bisnis.html

http://sekolahcirebon.blogspot.com/2014/09/pengertian-regulasi-bisnis.html

http://baddaysp.blogspot.com/2013/10/pengertian-etika-bisnis-indikator-etika.html

HC. Heru kristanto.2009. Kewirausahaan Enterprenership (kewirausahaan pendekatan


manajemen dan praktik). Jakarta. ISBN.

Anda mungkin juga menyukai