Dosen Pengampu:
IREA ARRAHIMA, SE, MM
Disusun Oleh:
Muhammad Alfan Setyabudi (2261276)
Diaz Yolanda Valintino (2261291)
Novan Arianto (2261303)
Bayu Putra Prahara (2261308)
Mirza Yususf (2261295)
Penyususn
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A.LATAR BELAKANG........................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
C.TUJUAN.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL..........3
B. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL. . .4
C. HUBUNGAN ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL............6
D.PELANGGARAN DALAM ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL.............................................................................................................7
E. MANFAAT ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL...............8
BAB III STUDI KASUS.............................................................................................11
BAB IV PENUTUP....................................................................................................13
A.KESIMPULAN................................................................................................13
B.SARAN.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin besar suatu organisasi, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat
terhadap organisasi tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk
memenangkan persaingan oleh karena itu, diharapkan pelaku bisnis dapat menjalankan
bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral maupun norma
masyarakat. Organisasi sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki tanggunjawab
sosial terhadap masyarakat.
Stakeholder menghendaki agar pelaku bisnis atau perusahaan dengan segala bentuk
bisnisnyaberperilaku etis dan memiliki tanggungjawab terhadap komunitas, sosial, etika dan
hukum. System bisnis beropersi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis, tanggung
jawab sosial, peraturan pemerintah dan pihak Stakeholder ini menentukan tingkat
keberhasilan yang dapat diraih perusahaan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan etika dan tanggungjawab social?
2. Bagaimana cara menerapkan etika berusaha dan tanggungjawab social dalam
berbisnis?
3. Apa saja jenis-jenis tanggung jawab social itu?
4. Apakah yang dimaksud dengan keputusan bisnis yang tidak etis?
C. TUJUAN
Makalah ini di buat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Introduction To Business, dimana makalah ini menjelaskan tentang ruang
lingkup etika berusaha dan tanggungjawab sosial. Selain itu makalah ini
menjelaskan bagaimana cara berbisnis yang sesuai dengan etika yang
sebenarnya, karena etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan
loyalitas stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan
dalam memecahkan persoalan perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni
suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat
keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
3
dengan produk.
b) Karyawan; merupakan sumber ekonomi perusahaan yang penting.
c) Investor penanam modal ; berkepentingan terhadap jaminan pengembalian dana yang
dinvestasikan dalam kegiatan usaha perusahaan
d) Pemilik dan manajemen; berkepentingan menjalankan kegiatan manfaat kepada pemilik ,
manajemen serta stakeholder.
e) Pemasokbahan-bahan; pemasok berkepentingan terhadap perilaku etis berbubungan
dengan kemampuan perusahaan dalam memberikan kelancaran hubungan dengan pemasok.
f) Organisasi pekerja; berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan untuk menjamin
atau memenuhi kewajiban untuk kehidupan para karyawan.
g) Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha; pemerintah dalam mengatur
kelancaran usaha melalui berbagai kebijakan.
h) Bank penyandang dana perusahaan atau kreditur; bank maupun kreditur merupakan
sumberdana bagi kelancaran usaha perusahaan.\
i) Investor penanam modal; berkepentingan terhadap jaminan pengembalian dana yang
didinvestasikan dalam kegiatan perusahaan
j) Masyarakat; merupakan pihak yang mengamati kehidupan perusahaan dan adakalanya
memperngaruhi bisnis.
k) Kelompok khusus atau mitra usaha; merupakan relasi usaha yang dapat bekerjasama
dalam kegiatan operasional perusahaan.
Salah satu paham mengenai bisnis umum adalah kontradiksi antara etika, tanggungjawab
social dan laba. Seperti yang dikatakan pendiri bisnis , “sangat mungkin untuk menjadikan
hidup layak tanpa membahayakan integritas perusahaan, perseorangan dan lingkungan.” (
Hodgeett & Kuratko, 1991). Manfaat perusahaan berprilaku etis adalah:
1) Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi.
2) Kerangka kerja yang kokoh memandu para manajer dan karyawan perusahaan sewaktu
berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja perusahaan yang
semakin komplek.
3) Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari
stakeholder.
4) Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab sosial dapat
4
menambah uang dalam bisnis mereka.
5
2.3 Etika Bisnis Yang Tidak Etis
Merupakan suatu keputusan yang ada dalam dunia bisnis yang diambil dari dalam
diri yang terdapat dalam konteks pribadi yang tidak sejalan dengan aturan yan berlakku
apalagi pada zaman sekarang ini dunia sudah terjadi globalisasi yang dapat mempengaruhi
kinerja manusia yang sudah tergantung dengan teknologi yang semakin tidak
mempertimbangkan pengambilan keputusan yang etis.
Keputusan bisnis yang tidak etis adalah keputusan yang kebalikaan dari keputusan
yang etis dimana terdapat langkah-langkah:
• Tidak menentukan fakta-fakta
• Tidak mengidentifikasi para pemegang kepentingan
• Tidak mempertmibangkan alternatif-alternatif yang tersedia
• Tidak memperimbangkan bagaimanasebuah keputusan dapat mempengaruhi para
pemegang kepentingan
• Tidak membuat sebuah keputusan
Tidak memantau hasil
2.4 Filosofi etika dan tanggungjawab sosial
Etika adalah tatanan nilai moral dan standar perilaku yang membentuk dasar bagi
orang-orang dalam suatu organisasi sewaktu mereka membuat keputusan dan berinteraksi
dengan pihak stakeholder dalam perusahaan.
Tujuan etika adalah untuk memungkinkan individu membuat berbagai pilihan di
antara perilaku alternatif.
Banyak praktek manajemen perusahaan yang dengan mudah mendapatkan masalah
dalam tindakan tidak etis dan ilegal, yang sampai sekarang masih dipertanyakan dan menjadi
bahan kajian antara lain (Cavanagh dalam Hunger & Whellen, 2000)
1. Kelalaian praktek manajemen pada tenaga nuklir, persenjataan dan pabrik bahan kimia
serta limbah industri.
2. Menolak memberikan perlindungan, pinjaman kepada minoritas.
3. Pembuangan limbah yang tidak pada tempatnya.
4. Produk dan penjualan produk rusak.
5. Keselamatan kerja dan kejahatan ekonomi sosial.
6
6. Diskriminasi dalam sex, ras, suku.
Dari sudut pandang strategi, suatu perusahaan wajib mempertimbangkan
tanggungjawab sosial di mana bisnis menjadi bagiannya. Argumen yang berkaitan dengan
perilaku manajemen perusahaan dalam etika dan tanggungjawab sosial adalah Hunger &
Whellen (2000):
1. Moralitas
2. Pemurnian kepentingan diri sendiri
3. Teori investasi
4. Mempertahankan ekonomi
Beberapa ranah etika dan tanggungjawab sosial yang dapat dijadikan landasan dalam
melakuakan kegiatan secara etis dan tanggungjawab agar mampu diterima di area bisnis
nasional maupun multinasional harus patuh pada beberapa hal, sebagai berikut:
1. Konsumen, penyediaan produk dan aman, memberikan harga produk yang wajar, serta
kemudahan konsumen mendapatkan informasi terhadap produk yang dikonsusi. Menurut
Zimmerer (1986), beberapa hak pelnggan di antaranya hak keamanan, hak untuk
mengetahui, hak untuk di dengar, hak untuk pendidikan, hak untuk memilih.
2. Penanaman modal, perusahaan memiliki kewajiban dalam menyediakan pengambilan
investasi investor yang menarik dengan memaksimumkan laba perusahaan.
3. Tenaga kerja, perusahaan bertanggungjawab terhadap karyawan mulai dariperencanaan,
perekrutan, pengajian, orientasi, penempatan keselamatan kerja serta kesejahteraan.
4. Wilayah usaha, menjaga perubahan politik lokal dan transfer teknologi. Memiliki efek
negatif yang minimal terhadap ekonomi dan kebijakan lokal. Melkukan bisnis sesuai dengan
hukum.
5. Sosial umum, menjaga kelestarian lingkungan, perlindungan kepentingan masyarakat
umum.
Tanggung jawab sosial bisnis merupakan aktivitas perusahaan sebagai integral guna
kelangsungan hidup perusahaan. Identifikasi dan tanggungjawab sosial Hodgetts & Kuratko
(1990) secara lebih spesifiks memasukan tanggungjawab terhadap lingkungan, energi,
praktik bisnis yang baik/adil, tanggungjawab terhadap tenaga kerja dan kemanusiaan, produk
maupun jasa serta komunitas.
David Mc Clelland (1961) dalam Zimerrer & Scarborough (1998)memberikan solusi
awal uji etika untuk menilai perilaku. Beberapa uji etika yang menilai perilaku:
7
a. Prinsip berfaedah. Memilih kebaikan yang terbesar untuk jumlah orang banyak.
b. Kan’s categorical imperative. Bertindak sedemikian rupa sehingga tindakan yang di
ambil menjadi hukum universal
c. Golden rules. Perlakuan orang sebagaimana Anda mengharapkan mereka
memperlakukan Anda.
d. Uji televisi. Apaka kolega nyaman untuk menjelaskan tindakan pada pemirsa televisi
secara nasional.
e. Uji tandingan. Digunakan untuk memilih yang terbaik dan universal.
f. Uji masa depan. Respon etika dalam jangka panjang dalam berbagai dimensi ukuran.
1
Tanggung jawab sosial yang pertama ini (Social Responsible Entrepreneurship / SRE)
merupakan aksi atau tindakan minimal terkait dengan kewajiban sosial sebuah perusahaan.
Aksi tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk program yang memiliki tujuan
tersendiri. SRE tidak memiliki keterlibatan lebih jauh lagi selain memenuhi tanggung jawab
sosialnya.
Setelah tanggung jawab sosial dipenuhi, bisnis dijalankan seperti semula. Misalnya, ada
program penanaman 100 pohon di bukit Asri atau pembersihan lingkungan Jatibaru, itu
semua sebatas program saja, setelah menanam 100 pohon atau membersihkan lingkungan
maka sudah sampai di situ saja tanggung jawabnya. Jadi, SRE memang menghasilkan
perbedaan yang jelas antara principle dan commerce.
Perbedaan SRE dan SIE dapat diilustrasikan bahwa SRE hanya memberikan apa yang
dibutuhkan misalnya uang, bantuan makanan, memenuhi kebutuhan sandang, dan
pembangunan gapura pada suatu desa. Sedangkan SIE tidak hanya memberikan apa yang
dibutuhkan, tetapi juga memberikan rasa peduli, dukungan penuh, dan perhatian jangka
panjang. Jadi, SIE benar-benar terlibat dan memiliki tujuan dan keinginan untuk membangun
masyarakat seperti penjagaan lingkungan agar tetap bersih, menghapuskan diskriminasi, dan
lain-lain. Dengan ini maka SIE berlawanan dengan SRE, bahwa SIE menjalankan
commerce-nya bersinergi dengan principle.
1
BAB III
STUDI KASUS
1
produk Aji No Moto. Di Indonesia saja produk yang telah beredar dalam kurun waktu
2-3 minggu terhitung 3 januari 2001 jumlahnya sekitar 10rb ton akan serentak disita
di seluruh Indonesia. PT.Aji No Moto juga harus ganti rugi kepada pedagang dengan
total Rp.55 milyar.
1
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam
menjalankan kegiatan perusahaan atau berusaha.
Tanggung jawab sosial bisnis merupakan aktivitas perusahaan sebagai integral
guna kelangsungan hidup perusahaan. Identifikasi dan tanggungjawab sosial
Hodgetts & Kuratko (1990) secara lebih spesifiks memasukan tanggungjawab
terhadap lingkungan, energi, praktik bisnis yang baik/adil, tanggungjawab
terhadap tenaga kerja dan kemanusiaan,.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat membantu seseorang dalam mengawali kegiatan
berbisnis yang sesuai dengan etika berusaha dan tanggungjawab sosial,
sehingga bisnisnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berperilakulah jujur
dalam segala hal guna menunjang kesuksesan kita dalam berbisnis.
i
DAFTAR PUSTAKA