Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN PENDIRIAN


BISNIS PERUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU : DR.ENDANG SUGIARTI S.E,M.M

KELOMPOK 9 :
1. Muhamad Faisal Fahmi ( 221010550110 )
2. Jazzy Rezky ( 221010550122 )
3. Nadhifa Nilam Sari ( 221010551324 )
4. Octania Egy Jatmiko ( 221010550092 )

PROGRAM SARJANA MANJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika bisnis dan tanggung-jawab sosial dan pendirian
bisnis perusahaan”, makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah
Pengantar Manajemen dan Bisnis.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :
1. Dr.Endang Sugiarti S.E,M.M selaku dosen pengampu,
2. Teman – teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah
3. Para penulis buku dan pemilik situs web yang telah berbagi ilmu dan wawasannya
kepada kami.
Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun maupun para pembaca sekalian.

Jakarta, 9 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

1.4 Manfaat..................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4

2.1 Tinjauan Teori........................................................................................................................4

2.1.1 Etika Bisnis.....................................................................................................................4

2.2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...............................................................................5

2.3.1 Pendirian Bisnis Atau Perusahaan..................................................................................6

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................9

3.2 Saran.....................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era menuju G20 dan salah satu cara untuk menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) adalah dengan melakukan bisnis.Bisnis tidak hanya digeluti oleh para
professional saat ini banyak pebisnis muda yang ikut bersaing didalam dunia bisnis.
Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal penting bagi para
pebisnis untuk mengetahui tentang Etika Bisnis. Dengan begitu, para pebisnis tidak
hanya berpacu pada profit oriented tapi juga memeperhatikan Etika dalam berbisnis,
sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik.
Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) atau disebut
dengan “CSR” merupakan konstribusi perusahaan terhadap sebuah pembangunan
berkelanjutan dengan cara me-manajemen dampak yang ditimbulkan dari aktifitas
perusahaan. Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)
berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya.
Aktifitas perusahaan sendiri juga menentukan keberlangsungan dari dunia usaha,
yaitu dunia usaha tidak akan bisa berkembang tanpa memperhatikan situasi dan kondisi
lingkungan sosial dimana perusahaan berada, sehingga adanya tanggung-jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility) sangat penting bagi kelangsungan bisnis
sebuah perusahaan yang telah mengeksplorasi dan mengeksploitasi baik Sumber Daya
Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada
Kewajiban melaksanakan tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) yang telah diatur melalui Undang – Undang No. 40 tahun 2007 pasal 74
tentang Perseroan Terbatas jo pasal 2 PP No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, maka setiap perseroan atau penanam modal
diwajibkan untuk melakukan sebuah upaya pelaksanaan tanggung-jawab perusahaan
yang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan.

iii
Pendirian perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan umum yaitu
untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan mencari keuntungan sebesar-
besarnya. Pertumbuhan dan laba ini dapat dipakai sebagai ukuran terhadap keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yang berkenaan dengan operasinya.
Perusahaan bekerja secara efisien apabila perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mampu bersaing. Dalam pencapaian
tujuan tersebut, maka perusahaan dituntut untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan
di bidang pemasaran yang dilakukan secara terencana.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?
2. Apa saja prinsip dalam etika bisnis ?
3. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial ?
4. Apa saja aspek pendorong tanggung jawab sosial ?
5. Bagaimana penerapan tanggung jawab sosial ?
6. Apa itu pendirian bisnis ?
7. Perizinan apa saja yang diperlukan untuk mendirikan sebuah bisnis atau perusahaan ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah pengantar
Manajemen dan bisnis dalam membuat makalah tentang Konsep Dasar Etika bisnis dan
tanggung jawab sosial dan pendirian bisnis perusahaan. Maksud dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam dunia bisnis
yang sesungguhnya.
2. Dapat mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu menghadapi pesaing
dan permintaan konsumen.
3. Dapat memberikan informasi bagi penulis sendiri dan pembaca atas hasil penulisan ini.
4. Untuk mengetahui aspek pendorong tanggung-jawab sosial meliputi apa saja.

iv
5. Untuk mengetahui penerapan apa saja yang mendukung tanggung-jawab sosial.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendirian bisnis atau perusahaan.
7. Untuk memberikan informasi berupa syarat dan perizinan apa saja yang di butuhkan jika
ingin mendirikan suatu bisnis atau perusahaan.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini yang kami harapkan :


1. Memahami etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam dunia bisnis yang
sesungguhnya.
2. Memahami bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu menghadapi pesaing dan
permintaan konsumen.
3. Penelitian ini akan berguna dan memberikan konstribusi untuk perkembangan pemikiran
dan ilmu pengetahuan terkait dengan penerapan tanggung-jawab sosial perusahaan
4. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
perusahaan di dalam menentukan langkah kebijaksanaan yang diambil di bidang
pemasaran khususnya di bidang bisnis.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TINJAU TEORI


2.1.1 ETIKA BISNIS
A. Pengertian Etika Bisnis

Menurut Saban Echdar dan Maryadi dalam buku Business Ethics and
Entrepreneurship: Etika bisnis dan kewirausahaan (2019), Etika bisnis adalah cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencangkup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Menurut Budi Untung (2014), Etika bisnis adalah pengetahuan mengenai tata cara
yang ideal terhadap pengelolaan dan peraturan bisnis yang harus memperhatikan
moralitas dan norma yang ada dan dikenali secara universal.
Menurut Desi Kristanti (2023), Etika bisnis merupakan seperangkat nilai dan
norma-norma moral yang seharusnya dipraktekan dalam setiap kegiatan bisnis yang
dilakukan.
Menurut K. Bertens (2013), Etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang
moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang
dilakukan manusia dan kegiatan ekonomi merupakan suatu bidang perilaku manusia
yang penting. Maka, tidak mengherankan apabila etika menyoroti juga ekonomi dan
bisnis. Bisnis sendiri dan semua pihak yang terlibat di dalamnya akan dirugikan bila
segi etika ini diabaikan. Karena itu, etika sepatutnya diberi tempat juga bila kita
mendidik dan melatih orang muda yang ingin memilih bisnis sebagai profesinya.
Menurut Ivonne Ayesha (2021), Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang
tata cara ideal pengaturan serta pengelolaan bisnis yang berfokus pada norma-norma
serta moralitas yang berlaku secara umum.
Dalam perusahaan, etika bisnis dapat membentuk nilai norma serta perilaku
karyawan atau pimpinan. Etika bisnis diperlukan untuk menjalin hubungan yang adil
dan sehat dengan pelanggan atau mitra kerja, masyarakat serta pemegang saham.

vi
B. Teori Etika Bisnis

Dikutip dari buku Etika Bisnis (2020) karya Eko Sudarmanto,, teori
etikavmembantu orang menilai keputasan etis.Teori ini digunakan untuk menilai
benar atau tidaknya sebuah keputusan moral.
Secara garis besar,teori etika bisnis dapat dibagi menjai empat jenis,yaitu:
1. Utilitarianisme
Berasal dari Bahasa latin, yakni ‘Utilis‘, artinya bermanfaat. Teori ini
menjelaskan jika sebuah perbuatan bisa dikatakan baik jika membawa manfaat
untuk seluruh masyarakat. Utilitarianisme Juga sering disebut teori
teleologis.Teori ini mengatakan jika kualitas etis bisa didapatkan dari tercapainya
tujuan
2. Deontologi
Berasal dari Bahasa Yunani, yakni ‘Deon‘, berarti kewajiban. Hal ini berarti
jika baik buruknya suatu perbuatan didasarkan pada kewajiban. Perbuatan tidak
selalu menjadi baik hanya karena hasilnya baik, melainkan karena sebuah
kewajiban yang harus dilakukan.
3. Teori Hak
Jenis teori ini mengakar pada deontologi. Hak menyangkut martabat manusia,
sehingga manusia manapun tidak boleh dikorbankan untuk mencapai tujuan.
Dalam etika bisnis, teori hak menjadi salah satu teori yang sangat penting untuk
dijalankan.
4. Teori keutamaan
Teori ini lebih berfokus pada manusia sebagai pelaku moral. Teori keutamaan
memandang cara orang bersikap, seperti baik atau tidak, ramah atau tidak, jujur
atau tidak, dan lain sebagainya. Keutamaan dalam teori ini diartikan sebagai
watak yang diperoleh seseorang yang memungkinkannya bersikap baik secara
moral.

vii
C. Prinsip Etika Bisnis

Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan


proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam
lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha. Prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut:

1 Prinsip Otonomi sikap dan kemampuan manusia untuk mengambilkeputusan


dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yangdianggapnya baik
untuk dilakukan.
2 Prinsip Kejujuran terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan
secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
3 Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara samasesuai
dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
4 Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) menuntut agar
bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semuapihak.
5 Prinsip Integritas Moral terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap
menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya

D. Contoh Kasus Etika Bisnis

viii
Jika Anda ingin mengetahui seperti apa kasus etika bisnis yang biasa terjadi,
berikut adalah jawabannya menurut Fahmi (2013:9):

 Pelanggaran etika bisnis dilakukan oleh pihak-pihak yang mengerti etika bisnis.
Dilakukan dengan sengaja karena faktor ingin mengejar keuntungan dan
menghindari kewajiban-kewajiban yang selayaknya harus dipatuhi.

 Keputusan bisnis sering diambil dengan mengesampingkan norma norma atau


aturan-aturan yang berlaku, misalnya Undang-Undang perlindungan Konsumen.
Keputusan bisnis sering mengedepankan materi atau mengejar target perolehan
keuntungan jangka pendek semata.

 Keputusan bisnis sering dibuat secara sepihak tanpa memperhatikan atau bahkan
tanpa mengerti ketentuan etik yang disahkan oleh lembaga yang berkompeten
seperti Kode Etik Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAAI), Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008/ tentang Jasa Akuntan Publik,
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik
BPK-RI, Kode Etik PsikologiIndonesia, Kode Etik Advokat Indonesia, dan lain
sebagainya.

 Kontrol dari pihak berwenang dalam menegakkan etika bisnis masih dianggap
lemah. Sehingga kondisi ini dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan pribadi
atau kelompok.

A. Tanggung Jawab Sosial

Menurut Susanto (2021) didalam buku tanggung jawab sosial perusahaan: studi di
malaysia, oleh Eko Budi Santoso, Anastasia Filiana Ismawati dan Kazia Laturette, tanggung
jawab sosial digambarkan sebagai bagian dari perilaku etis perusahaan untuk berkomitmen
dalam menciptakan bisnis berkelanjutan yang berorientasi pada pengembangan perekonomian
masyarakat.

ix
Menurut santoso (2020), didalam buku tanggung jawab sosial perusahaan: studi di
malaysia, oleh Eko Budi Santoso, Anastasia Filiana Ismawati dan Kazia Laturette, kesadaran
masyarakat akan pentingnya peran perusahaan di kehidupan mereka merupakan cikal bakal
munculnya tanggung jawab social perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tidak boleh egois hanya
dengan memanfaatkan keuntungan atas peran masyarakat, tetapi harus berkontribusi juga di
dalamnya.

B. Perbedaan Etika dan Moral

Menurut Samish Setiawan (2021) Dengan demikian moral dan etika memiliki perbedaan,
tolak ukur yang dipakai dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu adat istiadat,
kebiasaan dll. Yang berlaku di masyarakat. Etika dan moral sama artinya tetapi pemakaiannya
dalam sehari-hari terdapat sedikit perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang di
nilai. Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada.

Meskipun secara etimologi arti kata etika dan moral mempunyai pengertian yang sama,
tetapi tidak persis dengan moralitas. Etika adalah penelaah terhadap aktivitas kehidupan manusia
sehari-hari, sedangkan moralitas merupakan subjek yang menjadi penilai benar atau tidak.
Beberapa perbedaan etika dan moral adalah :

 moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang benar.
 moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak
sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
 moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel” kehidupan.
 moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan.
 moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai
arah yang telah ditetapkan (menuju arah).
 moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan
mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan.
 moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan.
 moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman.
 moral tidak bisa dimanipulasi sedangkan etika bisa dimanipulasi

x
 moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering berorientasi
pada situasi dan kondisui, motif, tujuan, kepentingan, dan sebagainya.
 moral sumber acuannya adalah norma dan adat istiadat, sedangkan etika bersumber pada
akal manusia
 moral memandang tingkah laku manusia secara lokal atau khusus, sedangkan etika
berpandangan pada tingkah laku manusia secara umum.

2.2.1 Pendirian Bisnis Atau Perusahaan

A. Pengambilan Keputusan Bisnis


Menurut Philip Moses (2017) Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan suatu
alternatif untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Dalam proses tersebut, perusahaan
harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pengambilan
keputusan. Faktor internal contohnya sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
pengambilan keputusan dengan baik, sementara faktor eksternal meliputi situasi dan kondisi
lingkungan di luar perusahaan yang akan berdampak pada pengambilan keputusan.
Bagaimana caranya mengambil keputusan secara logis dan sistematis dengan
mempertimbangkan kedua faktor tersebut? Berikut adalah tahapannya:
1. Menetapkan keputusan: Sebelum memulai, Anda harus memastikan bahwa keputusan
yang diambil realistis, dapat diukur, dan dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan.
2. Mengumpulkan informasi: Anda harus mulai mengumpulkan informasi dengan
melakukan penelitian primer dan sekunder. Contohnya, Anda bisa menyebar kuesioner,
melalukan wawancara, atau mengumpulkan data-data eksternal yang berhubungan
dengan industri Anda untuk mendukung pengambilan keputusan.
3. Menimbang semua faktor: Luangkan waktu untuk menimbang semua faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang
dikumpulkan di tahap sebelumnya. Untuk membantu Anda dalam menjabarkan informasi
terkait pengambilan keputusan, Anda dapat menerapkan alat-alat khusus dalam situasi
tertentu.

xi
4. Cost-Benefit Analysis: melibatkan analisis biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang
diperoleh terkait pengambilan keputusan. Analisis ini akan membantu mengarahkan
perusahaan untuk memilih keputusan yang memberikan manfaat maksimal dan
meminimalkan biaya.
5. T-Chart: analisis komparatif untuk menimbang semua kelebihan dan kekurangan
eksternal terkait pengambilan keputusan.
6. SWOT Analysis: analisis yang mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan perusahaan,
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi saat pengambilan keputusan.
7. Melaksanakan pengambilan keputusan: Anda harus memilih keputusan yang terbaik
setelah menimbang faktor internal dan eksternal. Keputusan yang diambil harus sesuai
dengan tujuan perusahaan dan membantu menyelesaikan beberapa tantangan yang
dihadapi perusahaan Selanjutnya, ambil tindakan atas keputusan tersebut dan pastikan
Anda juga mempersiapkan back-up plan jika suatu masalah terjadi.
8. Evaluasi setiap keputusan: Tinjau semua keputusan untuk memeriksa apakah tujuan
sudah tercapai. Pertimbangkan juga terkait hal-hal yang bisa ditingkatkan untuk
pengambilan keputusan di masa depan dengan mengumpulkan masukan dari anggota
lainnya di perusahaan Anda.

B. Pertimbangan Keputusan Bisnis

Menurut John E.H.J FoEH (2020), ada 4 (empat) aspek penting yang perlu di
pertimbangkan dalam pembuatan keputusan bisnis, yakni:
1. Ekologis/Lingkungan, hasil kajian aspek ekologis atau lingkungan memungkinkan untuk
dikerjakan rencana proyek dimaksud maka kajian selanjutnya apakah secara teknis
operasional kegiatan tersebut dapak dikerjakan?

xii
2. Aspek Ekonomis, kajian pada tahap ini dipusatkan kepada bidang ekonomi dan
finansial. Pertimbangan ini mencakup dampak ekonomi terutama dari segi publik, yaitu
sejauh mana kehadiran proyek akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan
wilayah serta pemerintah seperti penciptaan dan perluasan lapangan pekerjaan,
peningkatan pendapatan masyarakat, penerimaan pajak bagi daerah dan lain sebagainya.
3. Aspek Sosial, pertimbangan terakhir tidak kalah penting. Bisa saja bahwa aspek ekologis
udah aman, teknis dapat dikerjakan dan ekonomi menguntungkan, tetaapi jika aspek
sosial tidak dapat di terima oleh masyarakat maka proyek ini akan gagal atau tidak
berkesinambungan.

C. Proses Bisnis

Dikutip dari buku “Analisis Proses Bisnis”, manajemen proses bisnis merupakan bagian
dari manajemen operasi yang bertugas mengkaji proses bisnis dalam rangka peningkatan
kinerja perusahaan dengan cara melakukan analisis terhadap proses yang ada, merancang
proses yang baru serta mengoptimalkan proses yang disediakan oleh berbagai alat dan
metodologi.

Ryan dalam ukirama.com memaparkan beberapa manfaat dari manajemen proses bisnis
(Business Process Management), yaitu:

1. Meningkatkan kemampuan bisnis


2. Mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan
3. Meningkatkan efisiensi
4. Visibilitas yang lebih baik
5. Meningkatkan ketaatan, keselamatan dan keamanan

D. Tipe-tipe pendirian Bisnis atau Perusahaan

xiii
Menurut Raba Nathaniel (2020), Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe berdasarkan aktivitas
yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan, yaitu:

1. Manufaktur merupakan bisnis yang memproduksi barang yang berasal dari bahan
mentah, kemudian di jual untuk mendapatkan keuntungan.
2. Bisnis jasa merupakan bisnis yang menghasilkan produk jasa dan mendapatkan
keuntungan dengan meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.
3. Distributor dan pengecer merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara
produsen dan konsumen.
4. Bisnis pertanian dan pertambangan merupakan bisnis yang memproduksi barang-barang
mentah, seperti tanaman dan tambang mineral.
5. Bisnis financial merupakan bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan
pengelolaan modal.
6. Bisnis informasi merupakan bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari
penjualan Kembali properti intelektual.
7. Utilitas merupakan bisnis yang mengoprasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air
yang biasanya di danai oleh pemerintah.
8. Bisnis property merupkan bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,
menyewakan dan mengembangkan properti, rumah dan bangunan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat. Berdasarkan hasil kesimpulan terkait etika bisnis dan
tanggung jawab sosial dan pendirian bisnis sosial sebagai berikut:

xiv
1. Etika adalah cabang filsafat yang mencari hakikat nilai-nilai baik dan buruk yang
berkaitan dengan perbuatan dan tindakan seseorang, yang dilakukan dengan
penuh kesadaran berdasarkan pertimbangan pemikirannya.

2. Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses


bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam
lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
3. Tanggung-jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social Responsibility
merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara
legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal.
4. Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk
dapat menerapkan fungsi tanggung-jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi
dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga (distributor,
buyer, client, dan shareholder) yang menjadi bagian atau mitra kerja dari
perusahaan local
5. Pendirian bisnis adalah merupakan prosedur atau tahapan yang harus dilalui untuk
mendirikan badan usaha. Tujuannya adalah untuk mendapatkan laba atau
keuntungan sebesarnya.
3.2 Saran
Sebagai mahasiswa yang sudah mengetahui dan memahami keilmuan tentang etika bisnis
hendaknya kelak dikemudian hari ketika merintis dan menjalankan suatu bisnis dapat
menerapkan konsep etika bisnis yang sesungguhnya untuk menunjang nilai lebih dari keilmuan
yang diperoleh dan dapat mengamalkan secara langsung ilmu yang dimiliki.
Sebagai pemerintah Indonesia juga hendaknya mampu mengontrol setiap pelaku bisnis
agar mampu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha agar angka ketidaketisan pelaku
bisnis dapat menurun sehingga tidak ada lagi ketidaketisan bisnis.
Sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan persepsi yang sama terhadap tanggung-
jawab sosial sebaiknya pemerintah segera mengamademen Undang-Undang Nomer 25 Tahun
2007 tentang penanaman modal dan Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007 tentang perseroan

xv
terbatas mengenai tanggung-jawab sosial dan lingkungan agar mempunyai arti dan makna yang
sama, sehingga tidak menimbulkan kebingungan para pelaku usaha.
Diperlukan strong political will dari para pelaksanaan peraturan untuk melaksanakan
ketentuan-ketentuan dalam kewajiban pelaksanaan tanggung-jawab sosial dan lingkungan oleh
perusahaan yang diwajibkan oleh undang-undang.

DAFTAR PUSTAKA

Saban Echdar dan Maryadi, Business Ethics and Entrepreneurship: Etika bisnis dan
kewirausahaan (2019).
Etika Bisnis Oleh Eko Sudarmanto, Nofitri Heriyani, Hery Dia Anata Batubara, Agustian Budi
Prasetya, Fajrillah Fajrillah, Bonaraja Purba, Sardjana Orba Manullang, Lalu Adi Permadi, Moch
Yusuf Tojiri, Idah Kusuma Dewi, Astuti Astuti, Edy Dharma (Yayasan kita menulis, 2020).
Bertens, K.. (2013). “Pengantar Etika Bisnis”. Yogyakarta: Kanisius.
Fahmi Irham, 2013, Perilaku Organisasi Teori, Aplikasi, dan Kasus, Alfabeta, Bandung.
tanggung jawab sosial perusahaan: studi di malaysia, oleh Eko Budi Santoso, Anastasia Filiana
Ismawati dan Kazia Laturette.
Samish Setiawan, 2021. Pengertian moral dan etika, perbedaan serta persamaan.
Moses. P, 2017. 7 best tools to help eterpreneurs to take decisions.
John E.H.J FoEH, 2020. Perencanaan Bisnis (Business Plan).
xvi
Analisis Proses Bisnis, (2021) oleh Elly Rahayu, Wan Mariatul Kifti, Rohminatin dan Santoso
Pengantar Bisnis, oleh Raba Nathaniel (2020)
Kristanti, Desi. (2023), Etika Bisnis, Padang: Global Eksekutif Teknologi,

xvii

Anda mungkin juga menyukai