Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) atas rahmat dan serta hidayah-
Nya, Saya beserta kelompok dapat menyelesaikan Tugas Resume Manajemen Pemasaran,
yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Dan Etika”
Laporan ini disusun sesuai dengan proses analisis mengenai segala yang telah kami
lakukan tentang merangkum berbagai macam sumber dari buku, jurnal, makalah dan situs
yang terkait
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses
penyusunan. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran, agar kami dapat
memperbaiki laporan penyusunan Tugas Resume Manajemen Pemasaran, yang berjudul
“Tanggung Jawab Sosial Dan Etika”
Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial,
baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga
diharapkan dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung
wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari
para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka
tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik.
Di samping itu Corporate Social Responbility (CSR) juga memiliki peranan penting
bagi perusahaan yang menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan
bila menjalankan Corporate Social Responbility (CSR) yaitu diantaranya : Meningkatkan
Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan, dan
Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, Corporate Social Responbility
(CSR) akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat
yang membutuhkan bantuan.
Di dalam makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai definisi tanggung jawab
sosial dan etika manajemen disertai dengan sedikit penjabarannya.
1. Untuk memahami pengertian tanggung jawab sosial dan beberapa para ahli
2. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organisasi serta pro kontra
3. Untuk memahami konsep dasar dan teori etika, nilai-nilai didalam etika
manajemen, konflik nilai, dan isu seputar etika
4. Untuk memahami criteria menilai atau mengukur etika
5. Untuk memahami cara perusahaan mendorong pelaksanaan etika didalam
Manajemen
6. Untuk memahami kode etik, struktur etis, pelatihan etika, whistle-blowing, dan
kasus bisnis tentang etika dan tanggung jawab sosial
1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai bahan
pertimbangandan acuan untuk menambah ilmu dalam pemasaran. Secara praktis makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
- Memberikan penambahan wawasan serta pengalaman dalam penulisan tentang
materi pemasaran tanggung jawab sosial dan etika
- Memberikan pengetahuan tambahan dan dapat diimplementasikan dimasa yang
akan datang dalam mengambil suatu keputusan didalam pemasaran ataupun
organisasi
2. Bagi Lembaga
- Serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kwalitas mahasiswa di
masa depan
3. Bagi Pembaca
- Dapat sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam penerapan pemahaman
tentang pemasaran tanggung jawab sosial dan etika
- Dapat bermanfaat dan memahami dengan mudah mengenal pemahaman tentang
pemasaran tanggung jawab sosial dan etika
3
BAB II
PEMBAHASAN
Etika Bisnis Perusahaan : Suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan
bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility : Suatu bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
- Menurut Carrol , mendefinisikan tanggung jawab sosial yaitu dari sudut pandang
strategis, suatu lembaga bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosial bagi
masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya.
Carraoll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab
yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi, yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi
masyarakat.
Dari keempat tanggung jawab sosial tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinalai
sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki lembaga. Setelah tanggung jawab dasar
terpenuhi, maka lembaga dapat memenuhi tanggung jawab sosial lainnya, yakni dalam hal
etika dan kebebasan memilih
4
2.3 Alasan Lembaga Menerapkan Tanggung Jawab Sosial
Ada beberapa alasan mengapa sebuah lembaga memutuskan untuk menerapkan tanggung
jawab sosial sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
1. Moralitas
3. Teori Investasi
4. Mempertahankan Otonomi
3. Manfaat bagi pemerintah dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam
menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab social
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
5
2. Strategi Defensif Strategi Defensif
Dalam tanggung jawab social yang dilakukan oleh lembaga terkait dengan
penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau
tanggung jawab sosial .
3. Strategi Akomodatif
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung
jawab untuk memuaskan stakeholders . Jika stakeholders terpuaskan, maka citra
positif terhadap perusahaan akan terbangun.
Mereka adalah kelompok, orang dan organisasi yang dipengaruhi langsung oleh praktek-
praktek suatu organisasi. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam korporasi
dindentifikasikan sebagai berikut :
6
3. Investor, Upaya mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial
terhadap investor. Para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas,
memberikan informasi yang tepat kepada pihak yang berkepentingan mengenai
kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak
pemegang saham. Mereka harus akurat dan harus terang dalam menilai
pertumbuhan dan profitabilitas massa depan.
4. Pemasok, Hubungan dengan para pemasok itu harus dikelola dengan hati-hati.
Banyak perusahaan kini mengakui pentingnya perjanjian yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya. Jadi mereka memberikan informasi mengenai
rencana masa depan, negosiasi jadwal pengantaran dan harga yang dapat diterima
kedua belah pihak.
a. Polusi Udara
Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang baru, banyak
perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat khusus untuk membatasi
polutan yang mereka keluarkan lewat udara. Namun demikian, usaha seperti itu
sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan dengan maslah seperti hujan asam,
yang terjadi apabila sulfur dipompakan di atmosfer, bergabung dengan zat alami,
dan jatuh sebagai hujan.
b. Polusi Air
Polusi air terjadi akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan sampah. Selama
bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam sungai, hulu
sungai, dan danau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya..
7
c. Polusi Tanah
Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama adalah
bagaimana mengembalikan kualitas tanaah yang rusak. Yang kedua adalah
bagaimana cara mencegah kontaminasi di masa mendatang.
Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin menyimpan limbah beracun di
belakang rumahnya.
-Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan
atau jasa.
-Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa
tersebut sesuai dengna nilai tukar dan kondisi yang dijanjikan.
-Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan atau jasa.
-Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atu jasa yang
digunakannya.
-Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
8
-Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila
barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebegaimana mestinya.
Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para karyawan memiliki komponen
hukum dan sosial. Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktikkan berbagai
diskriminasi ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi pekerjaan.
Para manajer dapat menghindari tanggung jawab mereka kepada investor dengan
beberapa cara. Namun demikian perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para
pemegang saham sama dengan merusak sumber daya keuangan perusahaan.
Mendukung Menetang
Ekspektasi publik Pelanggaran terhadap
Opini publik sekarang mendukung bisnis yang maksimalisasikeuntungan
mengejar tujuan ekonomi dan sosial. Bisnis bertanggung jawab sosial
hanya bila bisnis mengejar
Profit jangka panjang
kepentingan ekonominya.
Perusahaan yang bertanggung jawab secara
sosial cenderung berprofit jangka panjang yang Pengaburan tujuan
lebih pasti Mengejar tujuan sosial
mengaburkan tujuan utama bisnis
Kewajiban etis
produktivitas ekonomi.
Bisnis harus bertanggung jawab sosial karena
tindakan yang bertanggung jawab adalah hal Biaya
yang benar untuk dilakukan. Banyak tindakan tanggung jawab
sosial tidak dapat menutupi
Citra publik
biayanya dan seseorang harus
Dapat tercipta dengan mengejar tujuan sosial membayar biaya tersebut.
Lingkungan yang lebih baik Terlau banyak kekuatan
Keterlibatan bisnis dapat membantu Bisnis sudah berkekuatan yang
pemecahan masalah sosial yang sulit. besar dan bila bisnis itu mengejar
Pelonggaran peraturan pemerintah sasaran sosial, maka mereka akan
berkekuasaan yang lebih besar
Dengan bertanggung jawab sosial, bisnis dapat
lagi.
mengharapkan berkurangnya peraturan
9
pemerintah. Kekurangan keahlian
Penyeimbangan tanggung jawab dan Pemimpin bisnis kurang
kekuasaan berkemampuan untuk mengatasi
masalah sosial.
Bisnis mempunyai kekuasaan dan tanggung
jawab yang sama besarnya diperlukan untuk Kurangnya akuntabilitas
menandingi kekuasaan tersebut. Tidak ada hubungan langsung
Kepentingan pemegang saham untuk akuntabilitas bagi tindakan
sosial.
Tanggung jawab sosial akan menaikkan harga
saham dalam jangka panjang.
Pengusaan sumber alam
Bisnis bersumber alam untuk mendukung
proyek publik dan proyek amal yang
membutuhkan bantuan.
Mengutamakan pencegahan daripada
perbaikan
Bisnis seharusnya mengatasi masalah sosial
sebelum mereka menjadi lebih serius dan
makin mahal untuk diperbaiki.
Pengertian Etika Dalam bukunya Sonny Keraf “Etika Bisnis” dijelaskan mengenai asal
kata etika. Terdapat dua pengertian etika:
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang
bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan
dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan
10
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan”
(Bertens,2000)
konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya:
Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi berbicara
mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubungan dengankegiatan bisnis
yang dijalankannya.
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam
manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal pengambilan keputusan
dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian seputar nilai personal
sebagai standart etika.
Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara
pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang. Nilai personal pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh seseorang
sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.
1. Nilai Terminal
2. Nilai Instrumental
Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala
keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.
11
4. Pandangan Empiris mengenai Nilai Personal
a. Nilai Terminal
b. Nilai Instrumental
1. Konflik Intrapersonal
Pada umumnya terjdi pada individu dengan individu lainnya karena memiliki
pandangan dan cara berfikir yang berbeda.
2. Konflik Individu-Organisasi
Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu
berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan.
Merupakan konflik antar individu maupun antar individu dengan organisasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan budaya di antara individu yang bersangkutan atau
juga organisasi yang bersangkutan.
Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu seputar etika di masa kini yang sering
kali dihadapi oleh perusahaan, antara lain adalah :
Semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai.
Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi
demikian juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa
penghargaan terhadap kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang
seimbang dengan apa yang telah dilakukannya.
4. Pemeliharaan (Caring)
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal
yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk
melaksanakan etika dalam manajemen.
13
Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :
1. Pelatihan Etika
2. Advokasi Etika
Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas
untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi
standar etika.
Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :
2. Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari tim
manajemen puncak melalui sistem pengawasan tertentu seperti reward atau
punishment system.
1. Kode Etik
Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan
yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.
2. Struktur Etis
Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Komite etika
adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala
14
pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.
3. Pelatihan Etika
Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam
menghadapi pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai
4. Whistle-Blowing
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika manajerial merupakan kode etik atau peraturan standar berprilaku seorang
manajer terhadap lembaga/ organisasi sesuai dengan norma dan pedoman. Dengan adanya
kode etik/ atau aturan dalam berprilaku, mungkin akan sangat sulit apabila aturan tersebut
tidak memiliki strategi dalam bertindak atau mengambil keputusan. Oleh karena itu,
pendekatan etika sangat penting di dalam suatu organisasi/ lembaga. Pendekatan etika
tersebut, yakni pendekatan utilitarian, pendekatan hak-hak individual, dan pendekatan
peradilan.
3.2 Saran
Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di muat
perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili berbagai sistem posisi dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika
Serta harus didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk membantu pegawai
dalam menghadapi etika & nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet :
http://lilierviani.blogspot.co.id/2016/12/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/07/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.co.id/2011/06/etika-dan-tanggung-jawab-sosial.html
https://www.academia.edu/11804895/Tanggung_Jawab_Sosial_dan_Etika_Manajemen
http://dewihasana.blogspot.co.id/2016/11/tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
https://roslanieka.blogspot.co.id/2014/11/makalah-manajemen-tanggung-jawab-sosial.html
- Kotler, Philip and keller, Amstrong. W.J. (2008). Marketing Management. New
Jersey : Prentice Hall.
- Kotler, Philip dan A.B Susanto. (1999). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta :
Salemba Empat, 1999
- Philip Kotler dan AB. Susanto, Pemasaran di Indonesia, (1999: 251)
File PDF:
- etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74139/.../S2-2014-327283-chapter5.pdf
17