Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME) atas rahmat dan serta hidayah-
Nya, Saya beserta kelompok dapat menyelesaikan Tugas Resume Manajemen Pemasaran,
yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial Dan Etika”

Penyusunan Tugas Resume Manajemen Pemasaran, yang berjudul “Tanggung


Jawab Sosial Dan Etika” bertujuan untuk memahami bagaimana cara memahami
konsumen dalam penciptaan produk baru

Laporan ini disusun sesuai dengan proses analisis mengenai segala yang telah kami
lakukan tentang merangkum berbagai macam sumber dari buku, jurnal, makalah dan situs
yang terkait

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam proses
penyusunan. Oleh karena itu saya menerima segala kritik dan saran, agar kami dapat
memperbaiki laporan penyusunan Tugas Resume Manajemen Pemasaran, yang berjudul
“Tanggung Jawab Sosial Dan Etika”

Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
inspirasi terhadap pembaca.

Sidoarjo, 18 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Etika Perusahaan ..................................... 4
2.2 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Para Ahli ...................... 4
2.3 Alasan Lembaga Menerapkan Tanggung Jawab Sosial.......................................... 5
2.4 Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................................................... 5
2.5 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................................... 5
2.6 Tanggung Jawab Sosial Yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan .......................... 6
2.7 Bidang Tanggung Jawab Sosial .............................................................................. 7
2.7 Argumen Yang Mendukung Dan Menentang Tanggung Jawab Sosial .................. 9
2.8 Konsep Dasar Etika Manajemen ........................................................................... 10
2.9 Konflik Nilai ......................................................................................................... 12
2.10 Beberapa Isu Seputar Etika ................................................................................... 12
2.11 Mengukur Etika Manajemen ................................................................................ 13
2.12 Mendorong Pelaksanaan Etika Dalam Manajemen .............................................. 13
2.13 Standar Aturan Mengenai Etika Perusahaan......................................................... 14
2.14 Keterlibatan Masyarakat Dalam Mengontrol Etika Bisnis ................................... 14
2.15 Mengelola Etika Dan Tanggung Jawab Sosial ..................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 16
3.2 Saran ..................................................................................................................... 16
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial,
baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga
diharapkan dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan Corporate Social
Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas. Kelompok yang mendukung
wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari
para individu yang terlibat didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka
tidak boleh hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap publik.

Dengan penerapan Corporate Social Responbility (CSR) sebagai sebuah program


yang wajib sebagai bentuk rasa terima kasih perusahaan kepada masyarakat dan juga
sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Di samping itu Corporate Social Responbility (CSR) juga memiliki peranan penting
bagi perusahaan yang menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan
bila menjalankan Corporate Social Responbility (CSR) yaitu diantaranya : Meningkatkan
Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan, dan
Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, Corporate Social Responbility
(CSR) akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat
yang membutuhkan bantuan.

Di dalam makalah ini, kami akan menyampaikan mengenai definisi tanggung jawab
sosial dan etika manajemen disertai dengan sedikit penjabarannya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Apakah tanggung jawab sosial itu?


2. Tanggung jawab sosial dari organisasi?
3. Konsep dasar etika manajemen?
4. Bagaimana mengukur etika manajemen?
5. Mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen?
6. Mengelola etika dan tanggung jawab sosial perusahaan?
2
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memahami pengertian tanggung jawab sosial dan beberapa para ahli
2. Untuk memahami tanggung jawab sosial dari organisasi serta pro kontra
3. Untuk memahami konsep dasar dan teori etika, nilai-nilai didalam etika
manajemen, konflik nilai, dan isu seputar etika
4. Untuk memahami criteria menilai atau mengukur etika
5. Untuk memahami cara perusahaan mendorong pelaksanaan etika didalam
Manajemen
6. Untuk memahami kode etik, struktur etis, pelatihan etika, whistle-blowing, dan
kasus bisnis tentang etika dan tanggung jawab sosial

1.4 Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai bahan
pertimbangandan acuan untuk menambah ilmu dalam pemasaran. Secara praktis makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis
- Memberikan penambahan wawasan serta pengalaman dalam penulisan tentang
materi pemasaran tanggung jawab sosial dan etika
- Memberikan pengetahuan tambahan dan dapat diimplementasikan dimasa yang
akan datang dalam mengambil suatu keputusan didalam pemasaran ataupun
organisasi

2. Bagi Lembaga
- Serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kwalitas mahasiswa di
masa depan

3. Bagi Pembaca
- Dapat sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam penerapan pemahaman
tentang pemasaran tanggung jawab sosial dan etika
- Dapat bermanfaat dan memahami dengan mudah mengenal pemahaman tentang
pemasaran tanggung jawab sosial dan etika

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Etika Perusahaan

Etika Bisnis Perusahaan : Suatu rangkaian prinsip yang harus diikuti apabila menjalankan
bisnis

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility : Suatu bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.

2.2 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Para Ahli

- Menurut Commission of the European Communities, 2001, mendefinisikan tanggung


jawab sosial sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan-kebijikan lembaga
untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi
bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.

- Menurut Carrol , mendefinisikan tanggung jawab sosial yaitu dari sudut pandang
strategis, suatu lembaga bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosial bagi
masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya.

Carraoll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab
yakni :

1. Tanggung jawab ekonomi, yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi
masyarakat.

2. Tanggung jawab hukum, yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang


ditentukan oleh pemerintah.

3. Tanggung jawab etika, yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan


umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat.

4. Tanggung jawab kebebasan memilih, yakni tanggung jawab yang diasumsikan


bersifat suka relawan.

Dari keempat tanggung jawab sosial tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinalai
sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki lembaga. Setelah tanggung jawab dasar
terpenuhi, maka lembaga dapat memenuhi tanggung jawab sosial lainnya, yakni dalam hal
etika dan kebebasan memilih

4
2.3 Alasan Lembaga Menerapkan Tanggung Jawab Sosial

Ada beberapa alasan mengapa sebuah lembaga memutuskan untuk menerapkan tanggung
jawab sosial sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :

1. Moralitas

Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan


terutama terkait dengan nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh
masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.

2. Pemurnian Kepentingan Sendiri

Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan


karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan
tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Teori Investasi

Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang


dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.

4. Mempertahankan Otonomi

Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari


campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam
pengambilan keputusan manajemen.

2.4 Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Manfaat bagi tanggung jawab social, sebagai berikut:

1. Perusahaan tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra


positif perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

2. Manfaat bagi masyarakat selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan


masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution .

3. Manfaat bagi pemerintah dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam
menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

2.5 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Strategi Reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab social
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.

5
2. Strategi Defensif Strategi Defensif

Dalam tanggung jawab social yang dilakukan oleh lembaga terkait dengan
penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau
tanggung jawab sosial .

3. Strategi Akomodatif

Strategi akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan


dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal
tersebut

4. Strategi Proaktif

Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung
jawab untuk memuaskan stakeholders . Jika stakeholders terpuaskan, maka citra
positif terhadap perusahaan akan terbangun.

2.6 Tanggung Jawab Sosial Yang Dapat Mempengaruhi Perusahaan

Mereka adalah kelompok, orang dan organisasi yang dipengaruhi langsung oleh praktek-
praktek suatu organisasi. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam korporasi
dindentifikasikan sebagai berikut :

1. Pelanggan, Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka dengan


berusaha melayani pelanggannya secara wajar dan jujur. Mereka mencari cara
untuk menetapkan harga secara wajar, menghargai garansi, memenuhi komitmen
pengiriman pesanan, dan mempertahankan kualitas produk yang dijual.

2. Karyawan, Bisnis yang bertanggung jawab secara social terhadap


pekerjaanyamemperlakukan karyawan dengan adil, menganggap pekerjaan sebagai
bagian dari tim, dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi
mereka.

6
3. Investor, Upaya mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial
terhadap investor. Para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas,
memberikan informasi yang tepat kepada pihak yang berkepentingan mengenai
kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak
pemegang saham. Mereka harus akurat dan harus terang dalam menilai
pertumbuhan dan profitabilitas massa depan.

4. Pemasok, Hubungan dengan para pemasok itu harus dikelola dengan hati-hati.
Banyak perusahaan kini mengakui pentingnya perjanjian yang saling
menguntungkan dengan pemasoknya. Jadi mereka memberikan informasi mengenai
rencana masa depan, negosiasi jadwal pengantaran dan harga yang dapat diterima
kedua belah pihak.

5. Komunitas Lokal, Berusaha untuk bertanggung jawab secara sosial kepada


komunitas lokal. Mereka dapat memberikan sumbangan program–program lokal
seperti baseball tittle laegue secara aktif terlibat dalam program–program amal
seperti united way atau sekedar berusaha menjadi warga korporasi yang baik
dengan meminimalkan dampak negatif mereka terhadap masyarakat.

2.7 Bidang Tanggung Jawab Sosial

1. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

a. Polusi Udara

Polusi udara terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama sehingga


menurunkan kualitas udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil
menimbulkan polusi udara, seperti asap dan bahan kimiawi dari pabrik.

Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang baru, banyak
perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat khusus untuk membatasi
polutan yang mereka keluarkan lewat udara. Namun demikian, usaha seperti itu
sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan dengan maslah seperti hujan asam,
yang terjadi apabila sulfur dipompakan di atmosfer, bergabung dengan zat alami,
dan jatuh sebagai hujan.

b. Polusi Air

Polusi air terjadi akibat pembuangan bahan-bahan kimia dan sampah. Selama
bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang sampahnya ke dalam sungai, hulu
sungai, dan danau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya..

7
c. Polusi Tanah

Terdapat dua masalah utama dalam polusi tanah. Yang pertama adalah
bagaimana mengembalikan kualitas tanaah yang rusak. Yang kedua adalah
bagaimana cara mencegah kontaminasi di masa mendatang.

Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian terhadap masalah


itu. Limbah yang mudah terbakar, misalnya, dapat dipisahkan dan digunakan
sebagai bahan bakar di alat pemanas industry, serta dekomposisi dapat dipercepat
dengan cara menaruh sampah di tempat yang mengandung banyak
mikroorganisme tertentu

d. Pembuangan Limbah Beracun

Masalah kontroversial yang utama dalam polusi tanah adalah pembuangan


limbah beracun. Limbah beracun merupakan produk sampingan berbahaya dari
proses manufaktur yang mengandung zat-zat kimia atau radioaktif.

Namun demikian, jelas hanya sedikit yang ingin menyimpan limbah beracun di
belakang rumahnya.

2. Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan

Presiden John F. Kennedy mengidentifikasikan empat hak dasar konsumen, yaitu


hak untuk mendapatkan keamanan (the right to safety), hak untuk mendapatkan
informasi (the right to be informed), hak untuk memilih (the right to choose), dan hak
untuk didengar (the right to be heard). Empat dasar ini diakui secara internasional.
Adapun hak-hak yang saat ini didukung oleh sejumlah undang-undang federal dan
negara bagian:

-Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan
atau jasa.

-Hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa
tersebut sesuai dengna nilai tukar dan kondisi yang dijanjikan.

-Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan atau jasa.

-Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan atu jasa yang
digunakannya.

-Hak untujk mendapat advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa


perlindungan konsumen secara patut.

-Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.

-Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif

8
-Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian apabila
barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebegaimana mestinya.

3. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan

Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para karyawan memiliki komponen
hukum dan sosial. Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktikkan berbagai
diskriminasi ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi pekerjaan.

4. Tanggung Jawab Terhadap Modal

Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, terdengar sangat janggal apabila


perusahaan mengabaikan para investornya.

Para manajer dapat menghindari tanggung jawab mereka kepada investor dengan
beberapa cara. Namun demikian perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para
pemegang saham sama dengan merusak sumber daya keuangan perusahaan.

2.7 Argumen Yang Mendukung Dan Menentang Tanggung Jawab Sosial

Mendukung Menetang
Ekspektasi publik Pelanggaran terhadap
Opini publik sekarang mendukung bisnis yang maksimalisasikeuntungan
mengejar tujuan ekonomi dan sosial. Bisnis bertanggung jawab sosial
hanya bila bisnis mengejar
Profit jangka panjang
kepentingan ekonominya.
Perusahaan yang bertanggung jawab secara
sosial cenderung berprofit jangka panjang yang Pengaburan tujuan
lebih pasti Mengejar tujuan sosial
mengaburkan tujuan utama bisnis
Kewajiban etis
produktivitas ekonomi.
Bisnis harus bertanggung jawab sosial karena
tindakan yang bertanggung jawab adalah hal Biaya
yang benar untuk dilakukan. Banyak tindakan tanggung jawab
sosial tidak dapat menutupi
Citra publik
biayanya dan seseorang harus
Dapat tercipta dengan mengejar tujuan sosial membayar biaya tersebut.
Lingkungan yang lebih baik Terlau banyak kekuatan
Keterlibatan bisnis dapat membantu Bisnis sudah berkekuatan yang
pemecahan masalah sosial yang sulit. besar dan bila bisnis itu mengejar
Pelonggaran peraturan pemerintah sasaran sosial, maka mereka akan
berkekuasaan yang lebih besar
Dengan bertanggung jawab sosial, bisnis dapat
lagi.
mengharapkan berkurangnya peraturan

9
pemerintah. Kekurangan keahlian
Penyeimbangan tanggung jawab dan Pemimpin bisnis kurang
kekuasaan berkemampuan untuk mengatasi
masalah sosial.
Bisnis mempunyai kekuasaan dan tanggung
jawab yang sama besarnya diperlukan untuk Kurangnya akuntabilitas
menandingi kekuasaan tersebut. Tidak ada hubungan langsung
Kepentingan pemegang saham untuk akuntabilitas bagi tindakan
sosial.
Tanggung jawab sosial akan menaikkan harga
saham dalam jangka panjang.
Pengusaan sumber alam
Bisnis bersumber alam untuk mendukung
proyek publik dan proyek amal yang
membutuhkan bantuan.
Mengutamakan pencegahan daripada
perbaikan
Bisnis seharusnya mengatasi masalah sosial
sebelum mereka menjadi lebih serius dan
makin mahal untuk diperbaiki.

Berdasarkan informasi seperti itu, kita dapat menyimpulkan bahwa sebuah


perusahaan bisa bertanggung jawab secara sosial tanpa mengurangi kinerja ekonomi.
Akibat merebaknya tekanan politik dan sosial umtuk terlibat secara sosial, manajer
mungkin harus mempertimbangkan masalah dan tujuan sosial ketika mereka melakukan
aktivitas perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian.

2.8 Konsep Dasar Etika Manajemen

Pengertian Etika Dalam bukunya Sonny Keraf “Etika Bisnis” dijelaskan mengenai asal
kata etika. Terdapat dua pengertian etika:

1. Etika : Yunani “ethos”, berarti adat istiadat/kebiasaaan.


2. Etika : ilmu yang membahas nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan
etika dalam pengertian pertama di atas mengenai adat istiadat atau kebiasaan tersebut.

Pengertian Etika = Moralitas

Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang
bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan
dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan

10
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan”
(Bertens,2000)

Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefinisikan


keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak terbuka dan
jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan kita.

konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya:

1. Dimensi Etika Dalam Manajemen

Menurut Kreitner, Etika pada dasarnya adalah studi mengenai tanggung


jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap
salah. Griffin secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah keyakinan akan sesuatu
yang dianggap baik dan buruk.

Namun Kreitner mengingatkan bahwa etika manajemen lebih jauh lagi berbicara
mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubungan dengankegiatan bisnis
yang dijalankannya.

2. Nilai Personal Sebagai Standar Etika

Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam
manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal pengambilan keputusan
dan etika manajemen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian seputar nilai personal
sebagai standart etika.

Nilai sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara
pandang, cara berfikir, dan perilaku dari seseorang. Nilai personal pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara berfikir dan keyakinan yang dipegang oleh seseorang
sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya.

3. Nilai Terminal Dan Nilai Instrumental

Menurut Kreitner nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Nilai Terminal

Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui


perilakunya, yang di dorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.

2. Nilai Instrumental

Adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala
keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

11
4. Pandangan Empiris mengenai Nilai Personal

a. Nilai Terminal

Nilai-nilai yang perlu dimiliki oleh personal adalah kejujuran, tanggung


jawab, kapabilitas, ambisi, dan independensi.

b. Nilai Instrumental

Nilai-nilai yang mendominasi para pekerja antara lain adalah penghargaan


terhadap pribadi, keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja, kebebasan dan
kemerdekaan, dorongan untuh meraih sesuatu, dan kebahagiaan.

2.9 Konflik Nilai

Terdapat 3 jenis konflik nilai yang terdapat dalam perusahaan, yaitu :

1. Konflik Intrapersonal

Pada umumnya terjdi pada individu dengan individu lainnya karena memiliki
pandangan dan cara berfikir yang berbeda.

2. Konflik Individu-Organisasi

Merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu
berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaan.

Individu yang cenderung menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai


yang dianut organisasi yang menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan main yang
mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang formal dan mengikat.

3. Konflik antar budaya

Merupakan konflik antar individu maupun antar individu dengan organisasi yang
disebabkan oleh adanya perbedaan budaya di antara individu yang bersangkutan atau
juga organisasi yang bersangkutan.

2.10 Beberapa Isu Seputar Etika

Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu seputar etika di masa kini yang sering
kali dihadapi oleh perusahaan, antara lain adalah :

1. Penggunaan obat-obatan terlarang


2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi
3. Konflik kepentingan
4. Pengawasan kualitas atau quality control
5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
7. Penyalahgunaan penggunaan ase perusahaan
8. Pemecatan tenaga kerja
12
9. Polusi lingkungan
10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan, dll.

2.11 Mengukur Etika Manajemen


Ada 4 (empat) kriteria etika untuk menilai suatu etika menurut Griffin, yaitu :

1. Dari Sisi Manfaat (Benefits)

Semua pihak bisa merasakan manfaat dari prestasi yang dilakukan pegawai.
Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja karas pegawainya yang berprestasi
demikian juga bagi pegawainya. Insentif memberikan manfaat psikis berupa
penghargaan terhadap kerja kerasnya sekaligus manfaat fisik berupa balasan yang
seimbang dengan apa yang telah dilakukannya.

2. Pemenuhan Hak-Hak (Rights)

Memberikan insentif kepada pegawai yang berprestasi-jika memang telah


ditetapkan aturannya-memenuhi kriteria pemenuhan hak-hak dari seluruh pihak. Bagi
pegawai yang menerima insentif maka ia terpenuhi haknya setelah memberikan
prestasi kepada organisasi, bagi yang tidak berprestasi maka dia tidak memiliki hak
untuk mendapatkan insentif hingga dia dapat menunjukkan prestasinya.

3. Prinsip Keadilan (Justice)

Tindakan pemberian insentif bagi pegawai yang berprestasi memenuhi prinsip


keadilan yaitu dengan memberikan perlakuan yang seimbang dengan apa yang telah
ditunjukkan pegawai dalam pekerjaanya.

4. Pemeliharaan (Caring)

Pemberian insentif akan mampu menjaga konsistensi produktivitas kegiatan


organisasi, dikarenakan jenis pemberian insentif dapat memacu pegawai untuk bekerja
lebih baik bagi organisasinya. Disisi lain juga tetap memeliara motivasi pegawai yang
telah menunjukkan prestasi yang baik melalui penghargaan dengan pemberian insentif.

2.12 Mendorong Pelaksanaan Etika Dalam Manajemen

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa etika manajemen sebagai bagian dari tanggung
jawab sosial perusahaan perlu diwujudkan di masa-masa mendatang. Ada beberapa hal
yang mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan dorongan untuk
melaksanakan etika dalam manajemen.

13
Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, diantaranya adalah :

1. Pelatihan Etika

Manusia pada dasarnya membutuhkan pembiasaan dalam melakukan sesuatu.


Sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan pada kenyataannya memerlukan waktu
dalam mewujudkannya. Dengan demikian etika dalam bisnis maupun etika dalam
manajemen perlu adanya pembiasaan-pembiasaan yang diberlakukan kepada pelaku
organisasi, dari mulai level tertinggi hingga terendah.

2. Advokasi Etika

Adalah upaya perusahaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya dengan cara
menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen perusahaan yang bertugas
untuk mengontrol dan mengawasi segala kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi
standar etika.

2.13 Standar Aturan Mengenai Etika Perusahaan

Implementasi dari hal ini akan efektif jika memenuhi dua syarat yaitu :

1. Perusahaan perlu menyatakan secara spesifik kepada publik mengenai code of


ethics yang mereka jalankan

2. Agar code of ethics ini bisa berjalan secara efektif perlu adanya dukungan dari tim
manajemen puncak melalui sistem pengawasan tertentu seperti reward atau
punishment system.

2.14 Keterlibatan Masyarakat Dalam Mengontrol Etika Bisnis

Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara lebih


beretika adalah dengan melibatkan publik dalam setiap kegiatan perusahaan yang dianggap
tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-benar memperhatikan
kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan bahwa jika kegiatan tidak etis
dilakukan, maka perusahaan akan menghadapi konsekuensi logis berupa penilaian buruk
dari masyarakat.

2.15 Mengelola Etika Dan Tanggung Jawab Sosial

1. Kode Etik

Kode etik adalah pernyataan resmi dari nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan
yang berkaitan dengan persoalan etika dan sosial.

2. Struktur Etis

Struktur etis mewakili beragam sistem posisi dan program yang dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika. Komite etika
adalah kelompok eksekutif yang ditunjuk untuk mengawasi perusahaan. Kepala

14
pegawai etika adalah eksekutif perusahaan yang mengawasi etika dan kepatuhan
hukum.

3. Pelatihan Etika

Pelatihan etika adalah program pelatihan untuk membantu para pegawai dalam
menghadapi pegawai dalam menghadapi persoaln etika dan nilai-nilai

4. Whistle-Blowing

Whistle-Blowing adalah penyingkapan yang dilakukan seorang pegawai atas


praktik-praktik ilegal,moral,atau tidak sah yang dilakukan organisasi.

5. Kasus Bisnis Tentang Etika Dan Tanggung Jawab Sosial

Sebagian besar manajer sekarang menyadari bahwa memperhatikan etika dan


tanggung jawab sosial adalah sama pentingnya dengan memperhatikan pengeluaran,
keuntungan, dan pertumbuhan bisnis. Secara alami, hubungan antara etika dan
tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja keuangannya berkaitan dengan gelar
manajer dan gelar sarjananya.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanggung jawab sosial merupakan suatu bentuk kepedulian lembaga/ organisasi


terhadap lingkungan yang memiliki kebijakan dalam berkomitmen dengan tujuan
meningkatkan kualitas hidup mereka. Adanya atau terciptanya tanggung jawab sosial tidak
mungkin terlaksana apabila kita tidak memiliki strategi dalam pengelolaan tanggung jawab
sosial, dalam makalah ini menjelaskan empat macam strategi pengelolaan tanggung jawab
sosial, yaitu strategi reaktif, strategi defentif, strategi akomodatif, dan strategi proaktif.

Etika manajerial merupakan kode etik atau peraturan standar berprilaku seorang
manajer terhadap lembaga/ organisasi sesuai dengan norma dan pedoman. Dengan adanya
kode etik/ atau aturan dalam berprilaku, mungkin akan sangat sulit apabila aturan tersebut
tidak memiliki strategi dalam bertindak atau mengambil keputusan. Oleh karena itu,
pendekatan etika sangat penting di dalam suatu organisasi/ lembaga. Pendekatan etika
tersebut, yakni pendekatan utilitarian, pendekatan hak-hak individual, dan pendekatan
peradilan.

3.2 Saran

Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di muat
perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili berbagai sistem posisi dapat
dilaksanakan oleh perusahaan untuk menerapkan perilaku beretika

Serta harus didukung juga pelatihan etika yang berguna untuk membantu pegawai
dalam menghadapi etika & nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.

16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet :

http://lilierviani.blogspot.co.id/2016/12/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/07/makalah-tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.co.id/2011/06/etika-dan-tanggung-jawab-sosial.html
https://www.academia.edu/11804895/Tanggung_Jawab_Sosial_dan_Etika_Manajemen
http://dewihasana.blogspot.co.id/2016/11/tanggung-jawab-sosial-dan-etika.html
https://roslanieka.blogspot.co.id/2014/11/makalah-manajemen-tanggung-jawab-sosial.html

Sumber Refrensi Buku :

- Kotler, Philip and keller, Amstrong. W.J. (2008). Marketing Management. New
Jersey : Prentice Hall.
- Kotler, Philip dan A.B Susanto. (1999). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta :
Salemba Empat, 1999
- Philip Kotler dan AB. Susanto, Pemasaran di Indonesia, (1999: 251)

File PDF:
- etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/74139/.../S2-2014-327283-chapter5.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai