Anda di halaman 1dari 14

PANDANGAN ISLAM TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL

PELAKU BISNIS

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

”Etika Bisnis Islam”

Dosen Pengampu :

Said, Lc., M.A.

Disusun oleh :

Kelompok 11/ 3 Ekonomi Syariah E

1. Indah Catur Mei Ningrum (401210145)


2. Izatul Khasanah (401210157)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Waa Ta’ala atas
berkat, rahmat, hidayah dan Ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah
Kewirausahaan tanpa ada halangan suatu apapun.

Kami membuat makalah ini atas dasar pertanggung jawaban kami sebagai
mahasiswa semester 3 di kampus ini. Kami berharap makalah ini mampu
menambah wawasan dan pengetahuan. Kami sangat berterimakasih kepada :

1. Allah Subhanahu Waa Ta’ala, yang telah memberikan kelancaran dalam


penyusunan makalah ini.
2. Orang tua yang selalu memotivasi dan mendoakan keberhasilan kami.
3. Said Abadi, Lc., M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis Islam

Untuk itu kami berharap makalah ini bisa bermanfaat dan bisa dijadikan
referensi atau pedoman bagi mereka yang mempelajari seputar Pandangan Islam
Tentang Tanggungjawab Sosial Pelaku Bisnis. Selain itu kami berharap makalah
ini juga dapat mempermudah dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Etika
Bisnis Islam. Dalam pembuatan makalah ini tentunya kami masih memiliki
kesalahan. Maka dari itu kami mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini. Selain itu, kami juga meminta kritik dan saran agar bisa menjadi
evaluasi kami untuk membuat makalah atau tugas yang lainnya.

Ponorogo, 22 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Bentuk- bentuk Tanggungjawab Sosial ............................................... 3


B. Manfaat Corporate Social Resposinbility (CSR) ................................. 5
C. Corporate Social Responsibility menurut Perspektif Islam ................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

A. Kesimpulan .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar
pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak
lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer dapat menjalankan bisnis yang
memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik secara moral maupun
norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan dapat
memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Ide mengenai Tanggung jawab Sosial atau yang dikenal dengan
Corporate Social Responsibility (CSR) kini semakin diterima secara luas.
Kelompok yang mendukung wacana tanggung jawab sosial berpendapat bahwa
perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat didalamnya,
yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh hanya memikirkan
keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap publik.
Corporate Social Responsibility (CSR) juga memiliki peranan penting
bagi perusahaan yang menjalankannya,dan juga manfaat yang dapat dirasakan
perusahaan bila menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu
diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan, Mengembangkan Kerja Sama
dengan Para Pemangku Kepentingan, dan Membuka Akses untuk Investasi.
Dari sisi masyarakat, Corporate Social Responsibility (CSR) akan sangat
membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat yang
membutuhkan bantuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk-bentuk Tanggungjawab Sosial ?
2. Apa Manfaat dari Corporate Social Responbility ?
3. Bagaimana Corporate Social Responbility menurut Perspektif Islam ?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk- bentuk Tanggungjawab Sosial
2. Untuk mengetahui manfaat Corporate Social Resposinbility
3. Untuk mengetahui Corporate Social Responsibility menurut Perspektif
Islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk- Bentuk Tanggungjawab Sosial


Tanggung jawab sosial adalah pendekatan dimana perusahaan
mengintregasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi bisnis mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholder)
berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan. Dengan melaksanakan tanggung
jawab sosial secara konsisten dalam jangka panjang, maka akan menumbuhkan
rasa penerimaan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan. Kondisi seperti
itulah yang pada gilirannya dapat memberikan keuntungan ekonomi bisnis pada
perusahaan yang bersangkutan. Saat ini telah banyak perusahaan yang mulai
sadar akan pentingnya menjalankan tanggung jawab sosial meski banyak juga
yang belum menjalankan dengan baik.1
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan
bagian dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan
bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan
adalah wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar
dimana usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah
tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor. Dalam
mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan usaha, hendaknya tidak
merusak etika dan tanggung jawab sosial. Adapun tanggung jawab sosial
perusahaan meliputi:
1. Tanggung jawab sosial terhadap konsumen
Tanggung jawab ini tidak hanya terbatas pada penyediaan barang
atau jasa saja. Perusahaan bertanggung jawab atas produksi dan
penjualan/distribusi pada pelanggan, dimana produk yang dihasilkan harus
bisa membawa manfaat.

1
Marihat Manullang, Manajemen, (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2014), 218.

3
2. Tanggung jawab sosial pada karyawan
Perusahaan bertanggung jawab dalam memberikan rasa aman
kepada karyawannya, memperlakukan karyawan dengan layak dan tidak
membedabedakan, serta memberikan kesempatan yang sama pada
karyawan untuk mengembangkan diri.
3. Tanggung jawab sosial kepada kreditor
Saat perusahaan memiliki masalah keuangan dan belum bisa
menyelesaikan kewajibannya, perusahaan harus memberitahukan kepada
kreditor.
4. Tanggung jawab sosial kepada pemegang saham
Perusahaan bertanggung jawab atas kepuasan pemegang saham.
Perusahaan harus bisa meyakinkan pemegang saham, dimana manajer
perusahaan memonitor seluruh keputusan bisnis dan meyakinkan bahwa
keputusan yang diambil tersebut demi kepentingan pemegang
saham.Namun tidak menutup kemungkinan pemegang saham turut aktif
dalam memberikan pengaruh kebijakan manajemen perusahaan. Pada
umumnya pemegang saham yang berperan aktif adalah investor perusahaan
yang memiliki saham dalam jumlah yang besar. Dengan demikian
pemegang saham akan meminta pertanggung jawaban eksekutif perusahaan
atas ketidakpuasan yang didapatkan.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab ini berkaitan dengan menjaga kelestarian
lingkungan, misal dengan mencegah adanya polusi disekitar tempat usaha.
Perusahaan dapat melakukan pencegahan polusi dengan mendaur ulang
plastik serta melakukan pembatasan jumlah karbondioksida sebagai akibat
dari proses produksi.
6. Tanggung jawab sosial kepada komunitas
Hal yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
memberikan bantuan untuk sarana pendidikan/kesehatan, atau
perbaikan/pengadaan infrastruktur yang dibutuhkan.masyarakat sekitar.
Penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada perusahaan yang

4
dilakukan dengan sungguh-sungguh akan memudahkan perusahaan dalam
menjalankan visi dan misinya. Melalui etika bisnis dan tanggung jawab
sosial akan membentuk citra positif perusahaan di mata masyarakat yang
lebih luas.2

B. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab sebuah
organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-
kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk
perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan
dan kesejahteraan masyarakat mempertimbangkan harapan pemangku
kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku
internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.3
Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa bentuk pertanggungjawaban
sosial perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) adalah adalah
perilaku transparan dan etis yang mendukung kesejahteraan semua stakeholder,
termasuk masyarakat dan lingkungan, yang terintegrasi dalam keseluruhan
praktikoperasional organisasi. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines,
yaitu: Profit (Keuntungan), People (Masyarakat) dan Planet (Lingkungan).
Manfaat atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan ketika
menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilihat dari
aspek stakeholder dari CSR itu sendiri:4
1. Bagi perusahaan yaitu dapat tumbuh dan berkembang serta memiliki citra
yang baik dimata masyarakat sehingga mengalami keberlanjutan usaha,

2
Yuni Mayanti and Rani Putri Kusuma Dewi, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Bisnis
Islam,” Journal of Applied Islamic Economics and Finance, 1, No. 3 (2021): 651–660.
3
Cheng Megawati dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Abnormal Return”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 13, No.1,
(2011): 8.
4
Luh Putu Mahyuni, “Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Manfaatnya Bagi
Perusahaan”, Jurnal MAnajemen Bisnis, 17, No. 1, (2020): 16.

5
mempermudah akses perusahaan dalam memperoleh modal (capital),
perusahaan mampu menciptakan dan dapat mempertahankan sumber daya
manusia (human resources) yang berkualitas, perusahaan dapat
meningkatkan pengambilan sebuah keputusan bila terjadi hal-hal yang kritis
(critical decision making) dan mengelola dengan baik manajemen risiko
atau risk management.5
2. Bagi masyarakat penerapan CSR dengan cara menyerap sumber daya
manusia lokal akan memberikan nilai-tambah terhadap keberadaan
perusahaan disuatu daerah sehingga meningkatkan kualitas sosial didaerah
tersebut. Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan
hak-haknya sebagai pekerja. Praktik CSR akan menghormati tradisi dan
kebudayaan masyarakat lokal.
3. Bagi Lingkungan yaitu praktik CSR akan mengurangi penggunaan sumber
daya alam secara berlebihan, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan
tingkat polusi dan perusahaan ikut terlibat memperbaiki dan menjaga
lingkungannnya. Hal ini pastinya untuk tetap mempertahankan
keberlangsungan lingkungan itu sendiri.

C. Corporate Social Responbility menurut Perspektif Islam


Corporate social responsibility (CSR) dalam perspektif Islam
merupakan praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab etis secara Islami.
Islam mempunyai prinsip pertanggungjawaban yang seimbang dalam segala
bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara individu dan
keluarga, antara individu dan sosial, dan antara suatu masyarakat dengan
masyarakat yang lain. Tanggung jawab sosial merujuk pada kewajiban-
kewajiban sebuah perusahaan untuk melindungi dan memberi kontribusi
kepada masyarakat dimana perusahaan itu berada.6 Perusahaan memasukkan

5
Dewi dan Darma, “Strategi Investasi & Manajemen Resiko Rumah Sakit Swasta di Bali”, Jurnal
Manajemen & Bisnis, 16, No. 2, (2019): 110.
6
Darmawati, “Corporate Responsibility Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Mazahib, 13, No. 2,
(2014): 131.

6
norma-norma agama Islam yang ditandai dengan adanya komitmen ketulusan
dalam menjaga kontrak sosial di dalam operasinya.
Dalam perspektif Islam, Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan realisasi dari konsep ajaran ihsan sebagai puncak dari ajaran etika
yang sangat mulia. Ihsan merupakan melaksanakan perbuatan baik yang dapat
memberikan kemanfaatan kepada orang lain demi mendapatkan ridho Allah
swt. Disamping itu, CSR merupakan implikasi dari ajaran kepemilikan dalam
Islam. Allah SWT adalah pemilik mutlaq (haqiqiyah) sedangkan manusia hanya
sebatas pemilik sementara (temporer) yang berfungsi sebagai penerima
Amanah.
Corporate Social Responsibility (CSR) ternyata selaras dengan
pandangan Islam tentang manusia sehubungan dengan dirinya sendiri dan
lingkungan sosial, dapat dipresentasikan dengan empat aksioma yaitu
kesatuan (tauhid), keseimbangan (equilibrum), kehendak bebas (free will)
dan tanggung jawab (responsibility).
Menurut Muhammad Djakfar, Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam Islam secara rinci harus memenuhi beberapa unsur
yang menjadikannya ruh sehingga dapat membedakan CSR dalam perspektif
Islam dengan CSR secara universal yaitu:7
1. Al-Adl
Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis atau usaha yang
Mengandung kezaliman dan mewajibkan terpenuhinya keadilan yang
teraplikasikan dalam hubungan usaha dan kontrak-kontrak serta perjanjian
bisnis. Sifat keseimbangan atau keadilan dalam bisnis adalah ketika
korporat mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Dalam
beraktifitas di dunia bisnis, Islam mengharuskan berbuat adil yang
diarahkan kepada hak orang lain, hak lingkungan sosial, hak alam semesta.
Jadi, keseimbangan alam dan keseimbangan sosial harus tetap terjaga

7
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2007).
45-48.

7
bersamaan dengan operasional usaha bisnis, dalam al Quran Surat Huud
ayat 85 Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan Syuaib berkata : “Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka dan jangan lah kamu membuat kejahatan
di muka bumi denga membuat kerusakan”
Islam juga melarang segala bentuk penipuan, gharar (spekulasi), najsyi
(iklan palsu), ihtikar (menimbun barang) yang akan merugian pihak lain”
2. Al-Ihsan
Islam hanya memerintahkan dan menganjurkan perbuatan baik bagi
kemanusiaan, agar amal yang dilakukan manusia dapat memberi nilai
tambah dan mengangkat derajat manusia baik individu maupun kelompok.
Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan semangat
ihsan akan dimiliki ketika individu atau kelompok melakukan kontribusi
dengan semangat ibadah dan berbuat karena atas ridho Allah SWT.
Ihsan adalah melakukan perbuatan baik, tanpa adanya kewajiban
tertentu untuk melakukan hal tersebut. Ihsan adalah beauty dan perfection
dalam sistem sosial. Bisnis yang dilandasi unsur ihsan dimaksudkan sebagai
proses niat, sikap dan perilaku yang baik, transaksi yang baik, serta
berupaya memberikan keuntungan lebih kepada stakeholders.
3. Manfaat
Konsep ihsan yang telah di jelaskan di atas seharusnya memenuhi
unsur manfaat bagi kesejahteran masyarakat (internal maupun eksternal
perusahaan). Pada dasarnya, perbankan telah memberikan manfaat terkait
operasional yang bergerak dalam bidang jasa yaitu jasa penyimpanan,
pembiayaan dan produk atau fasilitas lain yang sangat dibutuhkan
masyarakat. Konsep manfaat dalam Corporate Social Responsibility (CSR),
lebih dari aktivitas ekonomi. Bank syariah sudah seharusnya memberikan
manfaat yang lebih luas dan tidak statis misalnya terkait bentuk philanthropi
dalam berbagai aspek sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
kaum marginal, pelestarian lingkungan.

8
4. Amanah
Dalam usaha bisnis, konsep amanah merupakan niat dan iktikad yang perlu
diperhatikan terkait pengelolaan sumber daya (alam dan manusia) secara
makro, maupun dalam mengemudikan suatu perusahaan. Perusahaan yang
menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR), harus memahami dan
menjaga amanah dari masyarakat yang secara otomatis terbebani di
pundaknya misalnya menciptakan produk yang berkualitas, serta
menghindari perbuatan tidak terpuji dalam setiap aktivitas bisnis. Amanah
dalam perbankan dapat dilakukan dengan pelaporan dan transparan yang
jujur kepada yang berhak, serta amanah dalam pembayaran pajak,
pembayaran karyawan, dll. Amanah dalam skala makro dapat direalisasikan
dengan melaksanakan perbaikan sosial dan menjaga keseimbangan
lingkungan

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan
bagian dari etika bisnis, yaitu adanya kesadaran perusahaan bahwa keputusan
bisnisnya dapat mempengaruhi masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan
adalah wujud kepedulian suatu usaha pada masyarakat dan lingkungan disekitar
dimana usaha tersebut berada. Arti yang lebih luas dari istilah ini adalah
tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor.
Aktivitas CSR memiliki fungsi strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai
bagian dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengamanan
sosial (social security). Dengan menjalankan CSR, perusahaan diharapkan tidak
hanya mengejar kuntungan jangka pendeknya saja, namun juga harus turut
berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat
dan lingkungan jangka Panjang.
Islam mempunyai prinsip pertanggungjawaban yang seimbang dalam
segala bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara individu dan
keluarga, antara individu dan sosial, dan antara suatu masyarakat dengan
masyarakat yang lain. CSR merupakan implikasi dari ajaran kepemilikan dalam
Islam. Allah SWT adalah pemilik mutlaq (haqiqiyah)sedangkan manusia hanya
sebatas pemilik sementara (temporer) yang berfungsi sebagai penerima amanah
Corporate Social Responsibility (CSR) ternyata selaras dengan pandangan
Islam tentang manusia sehubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan
sosial, dapat dipresentasikan dengan empat aksioma yaitu kesatuan (tauhid),
keseimbangan (equilibrum), kehendak bebas (free will) dan tanggung jawab
(responsibility).

10
DAFTAR PUSTAKA

Darmawati. “Corporate Responsibility Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Mazahib,


13, No. 2, (2014).

Dewi dan Darma. “Strategi Investasi & Manajemen Resiko Rumah Sakit Swasta di
Bali”. Jurnal Manajemen & Bisnis, 16, No. 2, (2019).

Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam. (Malang: UIN Malang
Press, 2007.

Mahyuni, Luh Putu. “Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan


Manfaatnya Bagi Perusahaan”, Jurnal MAnajemen Bisnis, 17, No. 1,
(2020).

Manullang, Marihat. Manajemen. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2014.

Mayanti, Yuni and Rani Putri Kusuma Dewi. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam Bisnis Islam.” Journal of Applied Islamic Economics and Finance,
1, No. 3 (2021).

Megawati, Cheng dan Yulius Jogi Christiawan. “Pengaruh Pengungkapan


Corporate Social Responsibility Terhadap Abnormal Return”, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 13, No.1, (2011).

11

Anda mungkin juga menyukai