Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
“TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN”

Dosen Pengampu : - Hajrah Hamzah, S.E., M.Si., Ak., C.A


- Rifdan Rifaldy Abadi, S.E., M.M

KELAS AKUNTANSI C
KELOMPOK 2 :

 BRIGITTA CLECIA PAREDANUN (230901501027)


 JUSFEBRIANTI (230901501032)
 MUHAMMAD SALMAN F (230901502025)
 NUR RIFKA AINUN AZIS (230901502028)
 NUR AMALIA PUTRI SYAM (230901502029)
 DEVI EVA RIANTI (230901502031)

PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Pengantar Manajemen yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial dan Etika
Manajemen”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen semester 1 dengan dosen pengampu Ibu Hajrah Hamzah S.E.,
M.Si., Ak., C.A dan Bapak Ridfan Rifaldy Abadi, S.E., M.M.

Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata
sempurna, masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan
kritiknya kepada kami agar dikemudian hari kami bisa membuat satu makalah
yang lebih berkualitas. Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis
berdasarkan buku-buku dan jurnal referensi yang berkaitan dengan Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Manajemen. Apabila dalam isi makalah ditemukan
kekeliruan atau informasi yang kurang valid, kami selaku penulis sangat terbuka
dengan kritik dan saran yang membangun untuk diperbaiki selanjutnya.

Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar
sehingga memberikan inspirasi bagi para pembaca, terutama pada kami sendiri
selaku penulis.

Makassar, 26 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan ...................................................................................................... ........ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .............................................................. 3

B.Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................. 8

C.Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................................... 10

D. Etika Manajemen ........................................................................................... 11

E. Prinsip-Prinsip Etika dalam Organisasi .......................................................... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17

A. Kesimpulan .................................................................................................... 17

B. Saran ………………………………………………………………………………. 17

STUDI KASUS ................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin
besar pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan
tersebut. Banyak Lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer dapat
menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial,
baik dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Ide mengenai Tanggung Jawab Sosial atau yang dikenal dengan


Corporate Social Responbility (CSR) kini semakin diterima secara luas.
Kelompok yang mendukung wacana tanggung jawab sosial berpendapat
bahwa perusahaan tidak dapat dipisahkan dari para individu yang terlibat
didalamnya, yakni pemilik dan karyawannya. Namun mereka tidak boleh
hanya memikirkan keuntungan finansialnya saja, melainkan pula harus
memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap public.

Dengan penerapan CSR sebagai sebuah program yang wajib sebagai


bentuk rasa terimakasih perusahaan kepada masyarakat dan juga
sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.
Disamping itu CSR juga memiliki peranan penting bagi perusahaan yang
menjalankannya, dan juga manfaat yang dapat dirasakan perusahaan bila
menjalankan CSR yaitu diantaranya : Meningkatkan Citra Perusahaan,
Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan, dan
Membuka Akses untuk Investasi. Dari sisi masyarakat, CSR akan sangat
membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan untuk masyarakat
yang membutuhkan bantuan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan?
2. Bagaimana Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan?
3. Apa Manfaat Tanggung jawab Sosial Perusahaan?
4. Bagaimana Etika Manajemen?
5. Apa Prinsip-Prinsip Etika dalam Organisasi?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Tanggung jawab Sosial Perusahaan.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan.
3. Untuk Mengetahui Apa Manfaat Tanggung jawab Sosial Perusahaan.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Etika Manajemen.
5. Untuk Mengetahui Apa Prinsip-Prinsip Etika dalam Organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


1. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah konsep luas yang
dapat memiliki banyak bentuk tergantung pada perusahaan dan
industrinya. Melalui program CSR, filantropi, dan upaya sukarela, dunia
usaha dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus
meningkatkan merek mereka. Agar suatu perusahaan dapat bertanggung
jawab secara sosial, pertama-tama perusahaan harus bertanggung jawab
kepada dirinya sendiri dan pemegang sahamnya. Perusahaan yang
mengadopsi program CSR sering kali mengembangkan bisnisnya hingga
dapat berkontribusi Kembali kepada masyarakat. Jadi, CSR biasanya
merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan besar. Lagi pula,
semakin terlihat dan sukses suatu perusahaan semakin besar pula
tanggung jawab yang dimilikinya untuk menetapkan standar perilaku etis
bagi rekan-rekannya, pesaingnya, dan industrinya.

2. Jenis Tanggung jawab Sosial Perusahaan


Secara umum, ada empat jenis utama tanggung jawab
sosial perusahaan. Perusahaan dapat memilih untuk melakukan
hal-hal tersebut secara terpisah, dan kurangnya keterlibatan dalam
satu bidang tidak serta merta mengecualikan perusahaan dari tanggung
jawab sosial.
a. Tanggung Jawab Lingkungan
Tanggung jawab lingkungan merupakan pilar tanggung jawab sosial
perusahaan yang berakar pada pelestarian alam. Melalui operasional
yang optimal dan dukungan terhadao hal-hal terkait, suatu
perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mewariskan sumber
daya alam dengan lebih baik dibandingkan sebelum beroperasi.

3
Sebuah perusahaan dapat mengupayakan pengelolaan lingkungan
melalui:
 Mengurangi polusi, limbah, konsumsi sumber daya alam, dan
emisi melalui proses produksinya.
 Mendaur ulang barang dan bahan di seluruh prosesnya,
termasuk mempromosikan praktik penggunaan Kembali
kepada pelanggannya.
 Mengimbangi dampak negatif dengan memulihkan sumber
daya alam atau kegiatan pendukung yang dapat membantu
menetralisir dampak perusahaan.
 Mendistribusikan barang secara sadar dengan memilih
metode yang memiliki dampak paling kecil terhadap emisi dan
polusi.
b. Tanggung Jawab Etis
Tanggung jawab etis adalah pilar tanggung jawab sosial perusahaan
yang berakar pada tindakan yang adil dan etis. Perusahaan sering
kali menetapkan standarnya sendiri, meskipun kekuatan eksternal
atau tuntutan klien dapat menentukan tujuan etis. Contoh tanggung
jawab etis meliputi:
 Perlakuan adil terhadap semua jenis pelanggan tanpa
memandang usia, ras, budaya, atau orientasi seksual.
 Perlakuan positif terhadap seluruh karyawan termasuk gaji
dan tunjangan yang menguntungkan melebihi jumlah minimum
yang diwajibkan. Hal ini mencakup pertimbangan
ketenagakerjaan yang adil bagi semua individu tanpa
memandang perbedaan pribadi.
 Perluasan penggunaan vendor untuk memanfaatkan pemasok
berbeda dari ras, jenis kelamin, status veteran, atau status
ekonomi berbeda.

4
 Pengungkapan yang jujur mengenai permasalahan operasional
kepada investor secara tepat waktu dan penuh hormat. Meskipun
tidak selalu diwajibkan, perusahaan dapat memilih untuk
mengelola hubungannya dengan pemangku kepentingan
eksternal melebihi apay ag diwajibkan secara hukum.
c. Tanggung Jawab Filantropis
Tanggung jawab filantropis adalah pilar tanggung jawab sosial
perusahaan yang menantang cara perusahaan bertindak dan
berkontribusi kepada masyarakat. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, tanggung jawab filantropis merujuk pada bagaimana
sebuah perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk membuat
dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ini termasuk:
 Apakah perusahaan mendonasikan keuntungannya untuk
amal atau tujuan yang dipercayainya.
 Apakah perusahaan melakukan transaksi hanya dengan
pemasok atau vendor yang sejalan dengan perusahaan
secara filantropis.
 Apakah perusahaan mendukung upaya filantropis karyawan
melalui waktu istirahat atau kontribusi yang sesuai.
 Apakah perusahaan mensponsori acara penggalangan dana
atau hadir di komunitas.
d. Tanggung Jawab Keuangan
Tanggung jawab keuangan merupakan pilar tanggung jawab sosial
perusahaan yang menyatukan ketiga bidang di atas. Sebuah
perusahaan mungkin membuat rencana untuk lebih focus pada
lingkungan, etika dan filantropis. Namun, mereka harus mendukung
rencana ini melalui investasi finansial dalam program, donasi, atau
riset produk. Ini termasuk pengeluaran untuk:
 Penelitian dan pengembangan produk baru yang mendorong
keberlanjutan.

5
 Merekrut berbagai jenis talenta untuk memastikan tenaga
kerja yang beragam.
 Inisiatif yang melatih karyawan tentang DEI, kesadaran sosial,
atau masalah lingkungan.
 Proses yang mungkin lebih mahal namun memberikan hasil
CSR yang lebih besar.
 Memastikan pelaporan keuangan yang transparan dan tepat
waktu termasuk audit eksternal.
3. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sama pentingnya dengan CSR bagi masyarakat, namun juga bernilai
bagi perusahaan. Kegiatan CSR dapat membantu membentuk ikatan
yang lebih kuat antara karyawan dan perusahaan, meningkatkan
semangat kerja, membantu karyawan danpemberi kerja untuk merasa
lebih terhubung dengan dunia di sekitar mereka. Selain dampak positifnya
terhadap planet ini, berikut adalah beberapa alasan lain mengapa bisnis
menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan.
a. Penguak Merek
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of
Consumer Psychology, konsumen lebih cenderung bersikap positif
terhadap perusahaan yang telah bertindak demi keuntungan
pelanggannya dibandingkan dengan perusahaan yang telah
menunjukkan kemampuan dalam memberikan produk berkualitas.
Pelanggan semakin sadar akan dampak yang ditimbulkan
perusahaan terhadap komunitas mereka, dan banyak yang kini
mendasarkan keputusan pembelian mereka pada aspek CSR sebuah
bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam CSR,
semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut menerima
pengakuan merek yang disukai.

6
b. Hubungan Investor
Dalam studi yang dilakukan oleh Boston Consulting Group,
perusahaan yang dianggap sebagai pemimpin dalam bidang
lingkungan, sosial, atau tata kelola memiliki valuasi premium sebesar
11% dibandingkan pesaingnya. Bagi perusahaan yang ingin
mendapatkan keunggulan dan mengungguli pasar, menerapkan
strategi CSR cenderung meningkatkan perasaan investor terhadap
suatu organisasi dan cara mereka memandang nilai perusahaan.
c. Keterlibatan Karyawan
Studi lain yang dilakukan oleh para professional dari Texas A&M,
Temple, dan University of Minnesota menemukan bahwa
penyelarasan perusahaan dan karyawan terkait CSR memberikan
manfaat pekerjaan non-finansial yang memperkuat retensi karyawan.
Pekerja lebih cenderung bertahan di perusahaan yang mereka yakini.
Hal ini pada gilirannya mengurangi pergantian karyawan,
ketidakpuasan pekerja, dan total biaya untuk mendapatkan karyawan
baru.

4. Contoh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


1. Starbucks
Starbucks (SBUX) telah lama dikenal karena rasa tanggung jawab
sosial perusahaan dan komitmennya terhadap keberlanjutan dan
kesejahteraan masyarakat. Dalam laporan Dampak Lingkungan dan
Sosial Tahun 2022, raksasa kopi ini menyoroti kepedulian terhadap
tenaga kerja dan planet bumi sebagai salah satu prioritas CSR
mereka. Starbucks menunjukkan investasinya pada karyawannya
melalui hibah saham dan memberikan tunjangan Kesehatan,
keluarga, dan Pendidikan tambahan. Dalam hal kelestarian
lingkungan, tujuan perusahaan termasuk mencapai pengurangan 50%
emisi gas rumah kaca, konsumsi air, dan limbah pada tahun 2030.

7
2. Depot Rumah
Sebagai bagian dari laporan tahunannya mengenai ESG, Home
Depot (HD) menyoroti pencapaiannya dalam berfokus pada
karyawannya, beroperasi secara berkelanjutan, dan memperkuat
komunitasnya. Perusahaan ini telah menginvestasikan lebih dari 1
juta jam per tahun dalam pelatihan untuk membantu karyawan garis
depan memajukan karir mereka, bertujuan untuk memproduksi atau
mengadakan 100% energi terbarukan untuk mengoperasikan
fasilitasnya pada tahun 2030, dan memiliki rencana untuk
menghabiskan $5 miliar per tahun untuk pemasok yang beragam
pada tahun 2025.

B. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah komponen
penting dalam operasi bisnis modern. Setiap perusahaan tentu
membutuhkan strategi Corporate Social Responsibility (CSR) atau
tanggung jawab sosial perusahaan yang tepat. Berikut beberapa strategi
yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola tanggung jawab
sosial mereka:
1. Identifikasi Prioritas CSR
Tentukan area CSR yang paling relevan dengan bisnis anda dan
lingkungan di sekitarnya. Ini dapat melibatkan isu-isu lingkungan,
sosial, atau ekonomi yang paling penting.
2. Keterlibatan Stakeholder
Libatkan stakeholder internal dan eksternal dalam proses
perencanaan CSR. Dengan mendengarkan kebutuhan dan harapan
mereka, anda dapat merancang program CSR yang lebih efektif.
3. Kebijakan dan Prosedur Internal
Buat kebijakan dan prosedur internal yang mengatur CSR dalam
organisasi anda. Pastikan karyawan memiliki pemahaman yang baik
tentang tanggung jawab sosial mereka.

8
4. Mitigasi Dampak Negatif
Identifikasi dan mitigasi dampak negatif dari operasi bisnis anda,
seperti dampak lingkungan atau sosial. Upayakan untuk mengurangi
jejak lingkungan perusahaan.
5. Kolaborasi dan Kemitraan
Kerjasama dengan organisasi nirlaba, pemerintah, dan mitra bisnis
untuk meningkatkan efektivitas program CSR dan memaksimalkan
dampak positifnya.
6. Pengukuran dan Pelaporan
Tetapkan metrik dan indicator kinerja untuk mengukur dampak CSR
anda. Kemudian, lakukan pelaporan transparan kepada stakeholder
untuk memperlihatkan kemajuan dan pencapaian.
7. Berkelanjutan
Jadikan CSR sebagai bagian integral dari strategi bisnis anda, bukan
sekedar inisiatif taktis. Ini akan memastikan komitmen berkelanjutan
terhadap tanggung jawab sosial.
8. Inovasi dan Pengembangan
Terus mencari cara baru untuk memperbaiki program CSR anda dan
beradaptasi dengan perubahan dalam kebutuhan sosial dan
lingkungan.
9. Keterlibatan Karyawan
Libatkan karyawan dalam kegiatan CSR, seperti program
sukarelawan atau pengembangan keterampilan sosial. Ini dapat
meningkatkan moral dan keterlibatan mereka.
10. Respons Terhadap Masalah Darurat
Siapkan rencana tanggap darurat untuk mengatasi masalah yang
muncul dalam tanggung jawab sosial perusahaan, seperti bencana
alam atau masalah etika mendesak.

9
C. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan Reputasi
Perusahaan yang aktif dalam tanggung jawab sosial perusahaan
cenderung memiliki reputasi yang lebih baik di mata masyarakat, ini
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan investor.
2. Keberlanjutan Lingkungan
Perusahaan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan
praktik-praktik ramah lingkungan seperti daur ulang, pengurangan
limbah, dan penggunaan energi yang lebih efisien.
3. Peningkatan Hubungan dengan Karyawan
Tanggung jawab sosial perusahaan dapat meningkatkan kepuasan
karyawan karena mereka merasa bangga bekerja untuk perusahaan
yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
4. Manfaat Sosial
Program tanggung jawab sosial perusahaan seperti sumbangan untuk
amal, Pendidikan, dan Kesehatan bisa memberikan manfaat langsung
kepada komunitas yang membutuhkan.
5. Keunggulan Bersaing
Perusahaan yang memiliki praktik tanggung jawab sosial perusahaan
yang kuat dapat memiliki keunggulan bersaing dalam menarik
pelanggan dan investasi.
6. Kepatuhan Regulasi
Banyak negara mewajibkan perusahaan untuk mematuhi standar
tanggung jawab sosial perusahaan, sehingga mematuhi peraturan
dapat menghindari masalah hukum.
7. Meningkatkan Inovasi
Fokus pada tanggung jawab sosial dapat mendorong inovasi dalam
bisnis dan menghasilkan produk dan layanan yang lebih
berkelanjutan.

10
8. Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Program sukarela seperti kegiatan amal dapat meningkatkan
keterlibatan karyawan dan semangat kerja.
9. Meningkatkan Akses ke Pasar Global
Perusahaan dengan praktik tanggung jawab sosial perusahaan yang
kuat dapat lebih mudah memasuki pasar global dimana persyaratan
etika dan lingkungan semakin penting.
10. Peningkatan Kualitas Hidup
Akhirnya tanggung jawab sosial perusahaan berkontribusi pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan dengan
menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mendukung
keberlanjutan ekonomi dan sosial.

D. Etika Manajemen
1. Pengertian Etika Manajemen
Etika manajemen adalah suatu ilmu yang membahas tentang arti baik
dan buruk, benar dan salah kemudian menusia menggunakan akal dan
hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan benar
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Jadi manusia dapat melakukan
apa saja yang dikehendaki yang dianggap baik dan benar, meskipun hati
nuraninya menolak dan yang terpenting tujuannya dapat tercapai.

2. Konsep Etika Manajemen


Adapun konsep etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok diantaranya:
a. Dimensi Etika dalam Manajemen
Menurut Robet Kreitner, etika pada dasarnya adalah studi mengenai
tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar
dan apa yang dianggap salah.

11
b. Nilai Personal sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting
dalam manajemen sebab hal itu memiliki peranan penting dalam hal
pengambilan keputusan dan etika manajemen.
c. Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
Nilai personal dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
 Nilai Terminal
Nilai terminal merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang di dorong
oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
 Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah pandangan dan cara berfikir
seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima
oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.

3. Tujuan Etika Manajemen


Tujuan untuk mempelajari etika manajemen adalah untuk menciptakan
nilai moral yang baik yang dapat diterapkan dalam organisasi atau
perusahaan. Etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh setiap
manusia, sebagai modal utama moralitas pada kehidupan bermasyarakat
atau didalam organisasi.

4. Prinsip-Prinsip Etika Manajemen


a. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi adalah konsep yang mengacu pada pemberian
wewenang atau kebebasan kepada entitas atau wilayah tertentu
untuk mengatur diri sendiri dalam batas-batas tertentu. Ini dapat
merujuk kepada otonomi daerah dalam pemerintahan suatu negara
atau otonomi dalam konteks organisasi atau lembaga lainnya.

12
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran adalah nilai moral yang menekankan pentingnya
berbicara dan bertindak dengan jujur serta tidak melakukan penipuan,
tipu daya, atau Tindakan curang.
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan adalah konsep etika yang menekankan perlakuan
yang adil dan setara terhadap semua individu tanpa diskriminasi atau
pengecualian. Ini melibatkan penilaian yang objektif, distribusi sumber
daya, dan pengambilan keputusan yang tidak memihak.
d. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan, dalam konteks kerjasama dan
interaksi antara individua tau entitas, mengacu pada ide bahwa setiap
pihak harus mendapatkan manfaat atau nilai positif dari kerjasama
tersebut.
e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah dasar etika yang mengacu pada
konsistensi dan keutuhan dalam nilai-nilai, tindakan, dan perilaku
moral seseorang. Integritas moral menekankan pentingnya
berpegangan pada prinsip-prinsip moral yang telah diakui tanpa
kompromi atau pengecualian.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Manajemen


a. Niat atau Orientasi Kerja
Niat atau orientasi kerja adalah landasan atau motivasi yang
mendorong seseorang untuk bekerja atau menjalankan tugas tertentu.
Ini mencakup alasan mengapa seseorang melakukan pekerjaan dan
apa yang ingin mereka capai melalui pekerjaan tersebut. Orientasi
kerja dapat memengaruhi perilaku dan komitmen seseorang terhadap
pekerjaan mereka.

13
b. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah keseluruhan norma, nilai-nilai, keyakinan,
praktik, serta perilaku yang mendefinisikan dan membentuk cara
kerja, interaksi, dan pola pikir didalam suatu organisasi. Ini mencakup
elemen-elemen seperti nilai-nilai inti, norma-norma sosial, komunikasi,
identitas Bersama, dan banyak lagi. Budaya organisasi
mencerminkan cara orang dalam organisasi berperilaku, berinteraksi,
dan mengambil keputusan.
c. Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah dorongan atau alasan yang mendorong
seseorang untuk bekerja dan mencapai hasil yang diinginkan.
Motivasi ini dapat berasal dari berbagai sumber dan dapat sangat
bervariasi antarindividu. Motivasi kerja yang tinggi sering kali
meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan kepuasan dalam
pekerjaan.
d. Komitmen Tugas
Komitmen tugas adalah dedikasi atau kewajiban seseorang terhadap
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik dan pada
waktu yang ditetapkan. Ini mencerminkan tekad dan tanggung jawab
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan atau yang telah
diambil secara serius.
e. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah tingkat kebahagiaan, kepuasan, atau
kecenderungan positif yang dirasakan oleh individu terhadap
pekerjaannya. Ini mencakup perasaan positif terhadap berbagai
aspek pekerjaan, termasuk tugas-tugas yang diemban, lingkungan
kerja, hubungan dengan rekan kerja dan atasan, gaji, perkembangan
karir, dan sebagainya. Kepuasan kerja mencerminkan sejauh mana
individu merasa puas atau terpuaskan dengan pengalaman mereka
dalam bekerja.

14
f. Penerapan Disiplin Kerja
Penerapan disiplin kerja adalah proses menerapkan aturan,
kebijakan, dan norma-norma tertentu dalam lingkungan kerja untuk
memastikan bahwa karyawan dan anggota organisasi lainnya
mematuhi standar perilaku dan kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini
dilakukan untuk menjaga efisiensi, produktivitas, dan ketertiban di
tempat kerja.
g. Pendidikan dan Pelatihan Etika Manajemen
Pendidikan dan pelatihan etika manajemen adalah upaya yang
dilakukan oleh organisasi untuk memastikan bahwa para pemimpin,
manajer, dan karyawan memiliki pemahaman yang kuat tentang
prinsip-prinsip etika yang relevan dalam konteks manajemen dan
bisnis. Tujuannya adalah untuk membekali individu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
dilema etika, membuat keputusan yang etis, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral.

E. Prinsip-Prinsip Etika dalam Organisasi


Prinsip-prinsip etika dalam organisasi merupakan pedoman moral yang
membimbing perilaku dan keputusan didalam perusahaan. Ada beberapa
prinsip etika yang penting dalam konteks organisasi. Berikut adalah
beberapa di antaranya:
1. Integritas
Organisasi harus berpegang pada prinsip-prinsip kejujuran dan
kebenaran dalam semua tindakan dan keputusan yang diambil
2. Keadilan
Penting untuk memperlakukan semua anggota organisasi dengan
adil, tanpa diskriminasi atau keberpihakan.
3. Transparansi
Organisasi harus terbuka tentang tindakan, kebijakan, dan tujuan
mereka kepada semua pihak yang terlibat atau terpengaruh oleg
keputusan mereka.

15
4. Tanggung Jawab Sosial
Organisasi harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan
dari tindakan mereka, serta berusaha untuk memberikan manfaat
positif kepada masyarakat.
5. Keberlanjutan
Prinsip ini mengharuskan organisasi untuk mempertimbangkan
dampak jangka panjang dari keputusan mereka terhadap
keberlanjutan lingkungan dan bisnis mereka.
6. Penuh Kepatuhan
Organisasi harus mematuhi semua undang-undang dan peraturan
yang berlaku, serta standar etika yang relevan dalam industry
mereka.
7. Pertanggungjawaban
Semua anggota organisasi harus bertanggung jawab atas Tindakan
dan keputusan mereka, dan jika ada kesalahan atau pelanggaran
etika, harus ada akuntabilitas.
8. Kepentingan Pihak-pihak Terkait
Organisasi harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang
terkait dengan mereka, termasuk karyawan, pelanggan, pemegang
saham, dan masyarakat umum.
9. Kepemimpinan yang Etis
Pemimpin dalam organisasi harus memberikan contoh etika yang baik
dan mendorong perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai etika
organisasi.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tanggung jawab sosial merupakan suatu bentuk kepedulian lembaga /
organisasi terhadap lingkungan yang memiliki kebijakan dalam
berkomitmen dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup mereka. Adanya
atau terciptanya tanggung jawab sosial tidak mungkin terlaksana apabila
kita tidak memiliki strategi dalam pengelolaan tanggung jawab sosial,
dalam makalah ini menjelaskan beberapa macam strategi pengelolaan
tanggung jawab sosial. Etika manajerial merupakan kode etik atau
peraturan standar berperilaku seorang manajer terhadap lembaga /
organisasi sesuai dengan norma dan pedoman. Dengan adanya kode etik
/ aturan dalam berperilaku, mungkin akan sangat sulit apabila aturan
tersebut tidak memiliki strategi dalam bertindak atau mengambil
keputusan. Oleh karena itu, pendekatan etika sangat penting di dalam
suatu organisasi / lembaga.

B. SARAN
Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang di
muat perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili
berbagai system posisi dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk
menerapkan perilaku beretika. Serta harus didukung juga pelatihan etika
yang berguna untuk membantu pegawai dalam menghadapi etika & nilai
perusahaan / organisasi yang bersangkutan.

17
STUDI KASUS
Studi Kasus: perusahaan XYZ Membangun Kesadaran Lingkungan dan
Kepedulian Sosial

Latar Belakang: Perusahaan XYZ adalah produsen besar barang konsumen


yang beroperasi secara global. Pada awal 2010-an, perusahaan menghadapi
kritik dari kelompok lingkungan dan organisasi nirlaba karena dampak negatifnya
terhadap lingkungan dan kurangnya keterlibatan sosial.

Masalah: Perusahaan XYZ menghadapi beberapa masalah, antara lain:


1. Perusahaan XYZ telah menghasilkan banyak limbah berbahaya dan
kontribusi signifikan terhadap polusi udara dan air.
2. Perusahaan kurang aktif dalam inisiatif sosial seperti Pendidikan dan
pengentasan kemiskinan di daerah operasionalnya.

Tindakan yang Diambil:


1. Pengurangan Dampak Lingkungan: Perusahaan memulai investasi
besar dalam teknologi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi
limbah dan emisi. Mereka juga menetapkan target pengurangan karbon
untuk seluruh rantai pasokan mereka.
2. Keterlibatan Sosial: Perusahaan mulai bermitra dengan organisasi
sosial local dan berinvestasi dalam program Pendidikan dan pelatihan
untuk komunitas sekitar pabrik mereka. Mereka juga mendirikan yayasan
amal untuk mendukung proyek-proyek sosial.
3. Transparan dan Pelaporan: Perusahaan mulai merilis laporan tahunan
tentang kinerja lingkungan dan sosial mereka, mencakup pencapaian dan
proyek-proyek yang sedang berlangsung. Mereka juga membentuk
komite etika yang independent untuk mengawasi praktik bisnis mereka.

Hasil: Setelah melalui proses perubahan yang intensif, perusahaan mencapai


hasil positif:

18
1. Pengurangan Dampak Lingkungan: Melalui investasi dan perubahan
operasional, perusahaan berhasil mengurangi limbah berbahaya dan
emisi karbon mereka. Mereka meraih penghargaan untuk keberlanjutan
dan berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
2. Keterlibatan Sosial: Perusahaan XYZ sekarang diakui sebagai
pemimpin dalam proyek-proyek sosial di daerah operasional mereka.
Mereka telah meningkatkan akses Pendidikan dan pelatihan, serta
membantu mengurangi tingkat kemiskinan.
3. Reputasi dan Kepercayaan: Berkat upaya mereka dalam CSR dan etika
manajemen, perusahaan mendapatkan kembali kepercayaan pemegang
saham, pelanggan, dan masyarakat. Ini juga meningkatkan hubungan
mereka dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah.

Kesimpulan: Studi kasus ini menggambarkan bagaimana perusahaan XYZ


menghadapi tantangan etika dan tanggung jawab sosial mereka, dan bagaimana
mereka berhasil memperbaiki operasi mereka, meraih keberlanjutan, dan
membangun reputasi yang lebih baik melalui komitmen mereka terhadap etika
dan tanggung jawab sosial.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www-investopedia-com.translate.goog/terms/c/corp-social-
responsibility.asp?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://glints.com/id/lowongan/strategi-csr/
https://chat.openai.com/c/a831e28c-00cd-47ca-b6cf-911cd9181e86
https://www.kompasiana.com/madan123/5f368869297d6861292c8d73/etika-
manajemen?page=1&page_images=1

20

Anda mungkin juga menyukai