DOSEN PENGAMPU:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
CINTA : 2220203862202012
NIARFAH : 2220203862202013
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas kelompok mata kuliah bisnis dan
manajemen ini dapat diselesaikan dengan judul “Etika Bisnis dan Tanggung
Jawab Sosial”.
Kami menyadari bahwa penulisan karya ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan banyak orang yang dengan tulus mendoakan, menyarankan dan mengkritik
penyelesaiannya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan segala macam saran dan kerjasama bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era ini, dimana penegakan hukum semakin kuat dan keinginan untuk
membentuk masyarakat madani semakin digalakkan. Jadi, semua bisnis yang
terlibat dalam bisnis diharapkan menjadi salah satu kekuatan pendorong untuk
mewujudkan semuanya. Pengusaha adalah mereka yang dianggap berperan
penting dalam mempertemukan keinginan pemerintah (government) dan
masyarakat (public). Dibandingkan dengan piramida, posisi pemerintah berada
di atas dan masyarakat berada di bawah, sehingga pengusaha dan perusahaan
yang dimilikinya berada di tengah.
Karena jabatan tersebut, tugas dan tanggung jawab seorang pengusaha
menjadi lebih rumit, apalagi jika harus menjadi agen pembangunan. Artinya,
tugas para pedagang adalah mengubah dan membangun tatanan sosial dari
kehidupan tradisional ke kehidupan modern, dari ide-ide sederhana ke yang
lebih kompleks, dan terutama untuk mendapatkan keuntungan dari
perkembangan ini. Termasuk tanggung jawab pelaku bisnis untuk dapat
menciptakan lingkungan bisnis yang bertanggung jawab yang mengandung
nilai-nilai etika. Dan, tentu saja, pengusaha tetap berharap bisa berpartisipasi
dalam implementasi masyarakat sipil.
Sebagai bagian dari lingkungan masyarakat, organisasi bisnis harus
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aktivitasnya mengarah pada
perbaikan lingkungan masyarakat secara umum, dan bukan sebaliknya. Dengan
demikian, organisasi bisnis atau perusahaan harus menyadari bahwa mereka
memiliki tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Tanggung
jawab sosial ini dapat berupa tanggung jawab terhadap kebersihan dan
1
kesehatan lingkungan, kondisi ekonomi masyarakat pada umumnya,
keikutsertaan perusahaan dalam pengembangan lingkungan.1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
Irham Fahmi, Etika Bisnis, (Bandung: Penerbit Alfabeta, cv), 2017, hlm. 1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Etika Bisnis
Penerapan tanggung jawab sosial dalam bisnis yang bersumber dari dalam
organisasi dikenal dengan etika bisnis. Dalam menjalankan operasionalnya sehari-
hari, bisnis selalu dikaitkan dengan masalah etika. Ini adalah contoh etika asosiasi
bisnis. Hubungan bisnis dengan masyarakat umum memiliki etika sosial, atau etika
asosiasi bisnis, seperti halnya manusia individu memiliki etika sosial di antara
mereka sendiri. Anak-anak dan orang dewasa akan membentuk asosiasi atau
hubungan setiap kali manusia berinteraksi satu sama lain. antara seseorang dengan
tetangganya, antara pengguna jalan dengan orang lain, antara orang tua dan guru,
antara mahasiswa dan dosen, dan sebagainya.2
1. Definisi Etika
Kata "ethos" berasal dari kata Yunani "ta etha," yang berarti "kebiasaan" atau
"kebiasaan" dalam bentuk jamak. Perluasan adat menetapkan aturan yang tegas
dalam masyarakat, yaitu bahwa setiap perbuatan dan tanduk harus mengikuti
aturan. Padahal, aturan tersebut telah membentuk moral masyarakat dengan
mendorong penghormatan terhadap adat istiadat yang ada. Istilah "moralitas"
mengacu pada perilaku dan praktik yang membedakan antara yang baik dan yang
buruk, serta aturan yang mengatur perilaku tersebut dan nilai-nilai yang diwakili
olehnya yang ditegakkan atau ditargetkan oleh perilaku dan praktik tersebut.
2
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish), 2017, hlm. 372
3
malu, menyesal; Saya akan memberi label perilaku saya sebagai "tidak bermoral"
atau "salah" dan memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang sangat rendah.
More about this source textSource text required for additional translation
informationBanyak definisi etika yang telah diberikan oleh para ahli, tetapi
semuanya berhubungan dengan moralitas. Oleh karena itu, etika dapat
diterjemahkan sebagai ukuran tindakan berdasarkan moralitas tertentu. Dilihat dari
berbagai perspektif seperti agama, hati nurani, dan aturan tertulis dan tidak tertulis,
yang semuanya digunakan untuk memahami pemahaman etika yang lebih dalam.
Etika bisnis adalah aturan yang menekankan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan perusahaan, dan aturan ini bisa berasal dari aturan tertulis atau aturan
tidak tertulis. Dan jika perusahaan melanggar peraturan tersebut, sanksi diterima.
Kalau sanksi bisa langsung atau tidak langsung.3
3
Irham Fahmi, Etika Bisnis, (Bandung: Penerbit Alfabeta), 2017, hlm. 2-3
4
perusahaan terhadap pelanggan, karyawan, dan kreditor. Walaupun keputusan
bisnis yang dibuat adalah untuk meningkatkan nilai, keputusan haruslah tidak
merusak etika dan tanggung jawab sosial.
5
2. Manfaat Bagi Masyarakat
4
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2014), hlm. 81-82.
6
jawab sosial mencoba menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan sosial, seperti pelanggan, perusahaan lain, karyawan, dan investor.5
5
Fahnia Chairawaty, dkk., Model Unit PMI Program Safer Sumatera (Jakarta: Palang Merah
Indonesia, 2017), hlm. 19.
6
M. Anang Firmansyah dan Budi W. Mahardhika., Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Deepublish,
2018), hlm. 315.
7
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish), 2017, hlm. 372.
7
b. Hak mendapatkan informasi segala aspek produk.
c. Hak untuk didengar.
d. Hak memilih apa yang akan dibeli.8
a. Hak Keamanan. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus
berkualitas dan memberikan rasa aman. demikian juga kemasannya.
b. Hak untuk Mengetahui. Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan
jasa yang mereka beli termasuk perusahaan yang menghasilkan barang
tersebut.
c. Hak untuk Didengar. Komunikasi dua arah harus dibentuk, yaitu untuk
menyalurkan keluhan produk dan jasa dari konsumen dan untuk
menyampaikan berbagai informasi barang dan jasa dari perusahaan.
d. Hak Atas Pendidikan. Pelanggan berhak atas pendidikan. Misalnya,
pendidikan tentang bagaimana menggunakan dan memelihara produk.
Perusahaan harus menyediakan program pendidikan agar pelanggan
memperoleh informasi barang dan jasa yang akan dibelinya.
e. Hak untuk Memilih. Hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan
hak untuk memilih barang dan jasa yang mereka perlukan. Tanggung jawab
sosial perusahaan adalah tidak mengganggu persaingan dan mengabaikan
undang-undang antitrust.9
8
Fahnia Chairawaty, dkk., Model Unit PMI Program Safer Sumatera (Jakarta: Penerbit Palang
Merah Indonesia, 2017), hlm. 20.
9
Gede Riana, dkk., Kewirausahaan (Pemgembangan Bisnis Baru) (Jambi: Penerbit PT. Sonpedia
Publishing Indonesia, 2023), hlm. 122.
8
perlakuan yang wajar dari karyawan lain, dan kesempatan yang sama bagi setiap
karyawan.
10
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish), 2017, hlm. 372.
9
a. Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan
b. Memberikan umpan balik, baik yang positif maupun negatif
c. Menceritakan kepada karyawan tentang kepercayaan
d. Membiarkan karyawan mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya
e. Memberikan imbalan kepada karyawan dengan baik
f. Memberikan kepercayaan kepada karyawan.11
11
Fajrillah, dkk., Smart Enterepreneurship: Peluang Bisnis Kreatif & Inovatif di Era Digital
(Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 124
12
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish), 2017, hlm. 373.
13
Roni Angger Aditama, Pengantar Bisnis, (Malang: Penerbit AE Pulishing), 2020, hlm. 18.
10
saham-saham yang mereka miliki. Pemegang saham telah sangat aktif terlebih
ketika mereka tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan
lain.14
14
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish), 2017, hlm. 373.
15
Rusdiana, Manajemen Kewirausahaan Kontemporer, (Penerbit: MDP), 2020, hlm. 32.
16
Muchtar Anshary Hamid Labetubun, dkk., CRS Perusahaan “Teori Dan Praktis Untuk
Manajemen Yang Bertanngung Jawab”, (Bandung: Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung),
2022, hlm. 56.
11
Tanggung jawab terhadap kreditor:
Proses produksi dan juga produk yang dihasilkan dapat berdampak pada
perusakan lingkungan, baik berupa polusi udara, tanah maupun polusi air.
17
Roni Angger Aditama, Pengantar Bisnis, (Malang: Penerbit AE Pulishing), 2020, hlm. 18.
18
Gede Riana, dkk., Kewirausahaan (Pemgembangan Bisnis Baru) (Jambi: PT. Sonpedia
Publishing Indonesia, 2023), hlm. 121
12
Limbah beracun dari berbagai proses produksi telah mencemari tanah.
Limbah padat yang tidak terurai seiring waktu merupakan salah satu jenis
pencemaran tanah. Limbah ini tidak hanya membuat tanah terlihat buruk, tetapi
juga berhenti berguna untuk hal lain seperti pertanian.
Organisasi juga bertanggung jawab atas basis lokal yang telah dibuat.
Dengan menyumbang ke kelompok sosial lokal atau mensponsori acara lokal,
perusahaan menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Misalnya, IBM dan
organisasi lain telah memberikan hadiah ke perguruan tinggi. Masyarakat minoritas
dan masyarakat sekitar yang berpendapatan rendah telah mendapatkan kredit dari
Bank of America.20
19
Sattar, Buku Ajar Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Deepublish), 2017, hlm. 373-374
20
Ibid, hlm. 374
13
b. Memahami keragaman, mengintegrasikan karyawan dengan berbagai latar
belakang berbeda agar belajar bekerja sama guna mencapai tujuan bersama
perusahaan.
21
Roni Angger Aditama, Pengantar Bisnis, (Malang: AE Pulishing), 2020, hlm. 19
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis adalah penerapan tanggung jawab sosial dalam bisnis yang
muncul dari dalam perusahaan. Bisnis selalu memasukkan isu etika dalam
aktivitas kesehariannya. Ini bisa dianggap sebagai etika bisnis. Sebagaimana
individu juga memiliki etika sosial interpersonal, hubungan bisnis dengan
masyarakat umum juga memiliki etika sosial, yaitu etika korporasi.
Tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab perusahaan untuk
merumuskan kebijakan, membuat keputusan dan melakukan tindakan yang
bermanfaat bagi masyarakat. Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan internal dan eksternal. Tanggung jawab sosial meliputi: 1.
Tanggung jawab kepada pelanggan. 2. Tugas kepada karyawan. 3. Kewajiban
kepada pemegang saham. 4. Kewajiban kepada kreditur. 5. Tanggung jawab
lingkungan. 6. Tanggung jawab kepada masyarakat.
B. Saran
Berharap dengan ditampilkannya makalah ini dapat memberikan
perubahan positif dan pengetahuan yang bertambah meluas kepada mahasiswa
dan juga tentunya kepada penulis.
Besar harapan penulis bagi makalah ini untuk dijadikan bahan
pertimbangan dalam ketuntasan nilai dalam mata kuliah yang tertera diatas dan
sebagai alat bukti bahwa telah menyelesaikan tanggung jawab dalam tugas
makalah beserta dengan presentasi kelompok.
15
DAFTAR PUSTAKA
16