Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANFAAT PENERAPAN ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Dosen Pengampu : Irea Arrahima, S.E., M.M.

Disusun Oleh:
1. RISKA DAMAYANTI (2161245)
2. NADILA UTAMI (2261269)
3. NOVA DWI AGUSTIN (2261280)
4. ANNISA AURELIA FIRSTA MAYYOLA (2261288)
5. NISROTUL NUR ROHMA (2261289)

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan juga hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Manfaat Penerapan
Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial” ini dengan lancar dan tepat waktu. Sholawat serta
salam tidak lupa kami ucapkan, semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai salah satu upaya pemenuhan
salah satu tugas kelompok kami pada pembelajaran mata kuliah Etika Bisnis & Tanggung
Jawab Sosial. kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah kami yaitu
ibu Irea Arrahima, S.E., M.M. Yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Saat pembuatan makalah ini, tentu kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun pembahasannya. Oleh sebab itu, kami senantiasa
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah yang kami susun
menjadi lebih baik lagi. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi kami maupun pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.

Aamiin.

Jombang, 5 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI……………………………………………………………………................…iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan………….........................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial ……...……..…………....……....3
2.2 Hubungan Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial.....…....................…4
2.3 Manfaat Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial…..…...……...………5

2.4 Tujuan Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial..........................………6


BAB III : STUDI KASUS.......................................................................................................8
BAB IV : PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………............…10
3.2 Saran………..…………………………………………………………................10
DAFTAR PUSTAKA………...……………………………………………….…............….11
LAMPIRAN............................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika merupakan aturan dan juga prinsip yang mendefinisikan laku benar dan salah,
atau suatu sistem/kode moral seseorang, agama, kelompok, profesi dan lain-lain tertentu.
Etika bisnis merupakan suatu standar dan prinsip yang menjadi pedoman tindakan dan
keputusan manajer yang menentukan apakah tindakan dan keputusan itu baik, buruk, benar
atau salah secara moral. Etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting karena untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu
landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik,
sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika
perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.

Dalam menjalankan suatu bisnis, maka pihak manajemen tidak boleh melupakan etika
bisnis maupun tanggung jawab sosial. Etika bisnis adalah serangkaian nilai moral yang
akan membentuk perilaku perusahaan. Perusahaan menciptakan produk/jasa tidak boleh
melanggar hak kekayaan intelektual dan para pengelola perusahaan dituntut lebih
profesional dalam menjalankan bisnis melalui melalui tata kelola perusahaan yang baik (
good corporate governance). Perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial (corporate
social responsibility) kepada pelanggannya, kreditor, pemegang saham, karyawan,
lingkungan serta komunitasnya.

Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan masyarakat
terhadap perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk
memenangkan persaingan oleh karena itu, diharapkan pelaku bisnis dapat menjalankan
bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis, baik secara moral maupun norma
masyarakat. Perusahaan sebagai suatu system juga diharapkan dapat memiliki tanggung
jawab sosial terhadap masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari etika bisnis dan tanggung jawab sosial?
2. Apa hubungan penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial?
3. Apa saja manfaat penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial?
4. Apa tujuan dari penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
2. Untuk mengetahui hubungan dari penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
3. Untuk mengetahui manfaat penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
4. Untuk mengetahui tujuan dari penerapan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial.

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral atau
norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam
membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan.
Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis, tanggung jawab sosial,
peraturan pemerintah dan perundangan saling berkaitan satu sama lain. Terdapat 2 macam etika
yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia:

a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak


secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang


kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana mengambil
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya
lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud: Bagaimana menilai perilaku saya dan orang lain
dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan. Yang dimaksud pemangku
kepentingan diantaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan".
Yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi.

Misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan
lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi

3
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
(minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.

2.2 Hubungan Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial.

Hubungan antara etika bisnis dengan CSR (Corporate Social Responsibility) yaitu dapat
diibaratkan bahwa etika bisnis itu sebagai dasar atau jiwa dari pelaksanaan suatu unit usaha,
dan CSR merupakan manifestasinya. Artinya, etika bisnis berbicara mengenai nilai, apakah
sebuah perusahaan tersebut menganut nilai yang baik atau buruk. Kalau memang memiliki nilai
yang baik dalam berbisnis, maka perusahaan tersebut akan menjalankan CSR yang memang
menjadi tanggung jawab suatu perusahaan. Etika bisnis itu lebih melekat kepada individu yang
melakukan etika bisnis, sedangkan CSR yaitu sebagai kebijakan dari perusahaan tersebut.
Berikut penjelasan hubungan antara etika bisnis dan tanggung jawab sosial yang lebih lengkap;

1. Prinsip Etis sebagai Dasar Tanggung Jawab Sosial


Etika dalam berbisnis memberikan nilai-nilai dan landasan moral yang
membimbing dalam pengambilan tindakan dan keputusan perusahaan. Tanggung jawab
sosial perusahaan didasarkan pada prinsip-prinsip etis ini memastikan bahwa
perusahaan bertanggung jawab atas dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan
pemangku kepentingan lainnya. Etika bisnis memandu perusahaan untuk bertindak
secara adil, jujur, dan menghormati hak asasi manusia.

2. Integrasi Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab


Etika dan tanggung jawab sosial perusahaan saling melengkapi dalam
implementasi praktik bisnis yang bertanggung jawab. Etika bisnis membantu
perusahaan untuk mengenali dan menghormati kebutuhan dan hak-hak berbagai
pemangku kepentingan, sementara tanggung jawab sosial perusahaan melibatkan
perusahaan dalam inisiatif dan kegiatan yang memberikan manfaat sosial dan
lingkungan yang positif. Etika bisnis juga membimbing perusahaan dalam mengambil
keputusan yang adil dan bertanggung jawab, sementara tanggung jawab sosial
perusahaan mendorong implementasi konkret dari prinsip-prinsip etis tersebut.

3. Peningkatan Reputasi dan Keberlanjutan Bisnis


Mengadopsi tanggung jawab sosial dan menerapkan etika bisnis yang kuat
dapat membantu meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan,
termasuk konsumen, karyawan, investor, dan masyarakat luas. Praktik bisnis yang
bertanggung jawab dan etika yang kuat dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas

4
yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat membantu perusahaan mempertahankan
keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Teori tanggung jawab sosial bisnis dibangun di dalam sistem etika bisnis itu sendiri.
Dimana setiap keputusan dan tindakan bisnis harus divalidasi secara etis sebelum
direalisasikan. Jika tindakan atau keputusan bisnis menyebabkan kerusakan pada masyarakat
atau lingkungan sekitar, maka bisa terbilang perusahaan atau bisnis dianggap tidak
bertanggung jawab secara sosial. Bisnis dan perusahaan harus beroperasi di bawah peraturan
dan pedoman pemerintah. Dengan demikian, tanggung jawab sosial yang etis dapat
dimanifestasikan melalui kode etik, hak-hak sipil dan standar sosial dan yang dapat diterima di
berbagai bidang.

2.3 Manfaat Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial.

Etika bisnis & tanggung jawab sosial merupakan kewajiban organisasi bertindak dengan
cara yang memperhatikan dan melayani kepentingan organisasi sendiri dan juga kepentingan
publik. Pandangan klasik mengatakan bahwa tanggung jawab sosial bisnis adalah
maksimalisasi keuntungan, sedangkan pandangan sosio-ekonomi tentang tanggung jawab
sosial bisnis selain keuntungan adalah juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut ini merupakan manfaat etika bisnis & tanggung jawab sosial yang baik
dan dapat dijalankan oleh suatu perusahaan maupun organisasi;

a. Pengendalian Diri
Pengendalian diri yang dimaksud disini adalah pengendalian diri untuk seluruh
karyawan atau rekan kerja serta pihak-pihak yang menjadi bagian dari perusahaan.
Sehingga diharapkan hal ini dapat membawa dampak bagi kelancaran bisnis yang
dijalankan seperti adanya rasa saling menghargai baik itu terhadap sesama rekan kerja
atau menghargai waktu saat menjalankan bisnisnya.

b. Mempertahankan Jati Diri


Bagi sebuah perusahaan etika dan tanggung jawab ini dapat membentuk sebuah
jati diri perusahaan yang mana akan membuat jati diri yang dimiliki dapat
dipertahankan secara lebih optimal. Selain itu juga dapat memberikan dampak yang
cukup besar seperti misalnya matangnya konsep bisnis yang ada dalam suatu
perusahaan yang dapat membuat bisnis dapat berjalan dengan lancar.

c. Menciptakan Persaingan yang Sehat Antar Perusahaan Maupun Organisasi


Pada saat menjalankan suatu bisnis harus menerima risiko-risiko yang ada, dan
menghadapinya dengan hati-hati. Hal tersebut juga berlaku untuk mengatasi risiko

5
adanya persaingan bisnis yang ketat baik itu terjadi pada eksternal atau internal
perusahaan. Dimana hal tersebut dapat diatasi dengan bersaing secara sehat jika suatu
perusahaan memiliki etika bisnis dan tanggung jawab yang baik saat
menjalankan suatu bisnis.

d. Membentuk Sikap Saling Percaya


Adanya ikap saling percaya antar individu atau komponen dalam suatu
perusahaan ini perlu untuk menciptakan suasana bisnis yang lebih sehat. Sebaliknya
jika tidak ada sikap saling percaya pada individu dalam suatu perusahaan maka
menjadikan suasasana yang tidak kondusif. Untuk itu, penting dalam suatu perusahaan
untuk membentuk adanya sikap saling percaya dengan menerapkan etika bisnis dan
tanggung jawab sosial dengan baik. Sehingga diharapkan pada saat menjalankan bisnis
dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

e. Dapat terhindar dari sifat KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak
tatanan moral.

2.4 Tujuan Penerapan Etika Bisnis & Tanggung Jawab Sosial.

Etika bisnis tidak hanya dijadikan sebuah pedoman bagi karyawan ataupun perusahaan
dalam kegiatan berbisnis tapi memiliki banyak tujuan penting lainnya, diantaranya;

1. Meningkatkan Kesadaran Moral Bagi Para Karyawan


Adanya etika dalam berbisnis mempunyai tujuan untuk meningkatkan pribadi
(personal) karyawan perusahaan. Tujuannya agar tidak menyalahgunakan kepentingan
sesama karyawan lainnya ketika menjalankan tugas bisnis. Bukan hanya itu, etika ini
diperlukan agar organisasi atau perusahaan menepati janji yang diberikan kepada
karyawan perusahaannya.
Ketika memperluas usahanya perusahaan tidak boleh mendapatkan keuntungan
yang merugikan masyarakat. Selain itu, jangan sampai melanggar norma-norma dan
nilai yang berlaku dalam masyarakat untuk mencapai tujuannya tersebut.

2. Menerapkan Batasan Bagi Para Pelaku Bisnis


Etika bisnis bertujuan untuk memberikan dorongan bagi kesadaran moral dan
memberikan batasan bagi para pengusaha atau pebisnis untuk dapat menjalankan bisnis
secara jujur dan adil serta menjauhi bisnis penipuan yang merugikan banyak orang atau
pihak yang memiliki keterikatan

3. Dapat Membantu Bersikap Kritis

6
Etika memampukan kita untuk selalu bersikap kritis terhadap berbagai ideologi
baru. Di era globalisasi, saat sekat-sekat ruang dan waktu telah ditiadakan, berbagai
ideologi baru bermunculan seiring dengan gelombang modernisasi dan daya
transformasi. Di sini, etika memainkan peran yang sangat menentukan.
Etika tidak hanya memampukan kita untuk menghadapi beragam ideologi baru
secara kritis dan objektif, melainkan terlebih memampukan kita untuk membuat
penilaian-penilaian kita sendiri secara bertanggung jawab. Etika membuat kita untuk
tidak terlalu mudah tergoda oleh daya tarik ideologi-ideologi baru, namun juga tidak
serta-merta menolak nilai-nilai baru yang ditawarkan dalam ideologi-ideologi yang
baru itu hanya karena alasan masih baru atau belum terbiasa.

4. Sebagai Kebijakan Internal Organisasi


Membantu organisasi untuk mempraktikkan bisnis mereka dengan adil dan
tidak menyalahi aturan yang ada, terutama yang berhubungan dengan karyawan usaha.
Dengan begitu, perusahaan dapat membuka komunikasi secara bebas, sebab jika
komunikasi berjalan dengan baik maka karyawan akan terdorong untuk menjalani
segala kebijakan bisnis yang ada.

5. Menciptakan Sebuah Ekosistem Bisnis yang Adil & Sesuai Hukum


Agar bisnis dapat dijalankan dan dicetuskan seadil-adilnya dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang telah disepakati.

Adapun beberapa tujuan dari tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut;

1. Menjaga Nama Baik & Citra Perusahaan


Tujuan utama dari pelaksanaan program CSR salah satunya adalah untuk
menjaga citra dan juga nama baik perusahaan di hadapan masyarakat umum.

2. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah yang Terjadi di Sekitar Lingkungan


Adanya program CSR adalah salah satu bentuk upaya dari perusahaan untuk
membantu dan menyelesaikan semua masalah yang ada di lingkungan sekitar. Masalah
yang ada bisa muncul dari berbagai sisi. Mulai dari lingkungan, sosial dan ekonomi.

3. Menjaga Hubungan Baik Dengan Stakeholder


Dengan program CSR, maka akan tercipta sebuah hubungan yang lebih hangat
dan bersahabat dengan lingkungan perusahaan. Program CSR juga mampu memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat dalam upaya pengembangan dan
pemberdayaan mereka sendiri.

7
BAB III

STUDI KASUS

Coca-Cola dan Inisiatif Air Bersih

Latar Belakang

Coca-Cola adalah perusahaan minuman multinasional terkemuka yang beroperasi di


seluruh dunia. Coca-cola merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dalam
bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol
dan sirup, yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Pada awal 2000-an,
perusahaan ini dihadapkan pada kritik keras terkait dengan dampaknya terhadap lingkungan
dan masyarakat, terutama dalam hal pemakaian air.

Permasalahan

1. Pemakaian Air
Coca-Cola telah dituduh memakai jumlah air yang besar untuk proses produksi
minumannya, yang seringkali beroperasi di daerah-daerah dengan pasokan air yang
terbatas. Ini menyebabkan ketegangan air di komunitas lokal.
2. Kemasan Plastik
Perusahaan ini juga menghadapi kritik karena kontribusinya terhadap masalah limbah
plastik di seluruh dunia melalui kemasan produknya.

Analisis

1. Inisiatif Air Bersih


Coca-Cola meluncurkan "Inisiatif Air Bersih" yang bertujuan untuk mengembalikan
dan memperbaiki pasokan air di daerah-daerah di mana mereka beroperasi. Mereka
berinvestasi dalam proyek pengelolaan air yang berkelanjutan, pengembangan
pertanian yang efisien dalam penggunaan air, dan infrastruktur air bersih.
2. Recycling dan Kemasan Berkelanjutan
Perusahaan ini berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari kemasan
plastiknya dengan menggunakan plastik daur ulang, mengurangi berat kemasan, dan
berusaha mencapai target 100% daur ulang pada tahun 2030.

Inisiatif Coca-Cola dalam mengatasi isu pemakaian air dan masalah kemasan plastik
telah mendapatkan pengakuan positif. Mereka berhasil mengurangi pemakaian air dalam
produksi, memulihkan ekosistem air, dan memberikan akses air bersih kepada komunitas yang

8
membutuhkan. Selain itu, komitmen mereka terhadap kemasan berkelanjutan telah
memberikan dampak positif dalam mengurangi limbah plastik.

Kesimpulan

Studi kasus ini menggambarkan bagaimana perusahaan besar seperti Coca-Cola dapat
menghadapi isu-isu etika bisnis dan tanggung jawab sosial mereka dengan mengambil tindakan
nyata untuk memperbaiki dampak mereka terhadap lingkungan dan masyarakat. Hal ini juga
menunjukkan bahwa transparansi dan keterlibatan aktif dalam inisiatif sosial dapat membantu
membangun citra perusahaan yang lebih positif.

9
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting karena untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingan.

Etika dan CSR saling berhubungan dengan erat. Etika dan CSR memiliki manfaat seperti
dapat berupa pengendalian diri, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat,
membentuk sikap saling percaya, dan dapat terhindar dari sifat KKN. Etika memiliki tujuan
untuk meningkatkan kesadaran moral, menerapkan batasan bagi para pelaku bisnis, membantu
bersikap kritis, sebagai kebijakan internal organisasi, menciptakan ekosistem bisnis yang adil
dan sesuai hukum. Tanggung jawab sosial juga memiliki tujuan yang dapat menjaga nama baik
perusahaan, solusi untuk menyelesaikan masalah dan menjaga hubungan baik dengan
para stakeholder.

3.2 Saran

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
kami akan menerima saran yang dapat membangun, Adapun saran penyusun kepada para
pembaca kiranya dapat memahami isi tulisan, masukan, kritikan, dan tanggapan guna
penyempurnaan tulisan pada makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Maharani, V. (2017). Konsep Dasar dan Penerapan Etika Bisnis. Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah.

Yosephus, L. (2009). Etika Bisnis: Pendekatan Filsafat Moral Terhadap Perilaku Pebisnis
Kontemporer. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

Fauzi, A, Supriadi, dkk. (2015). Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Polteknik LP31
Bandung.

Fathina, H. (2022). Apa itu CSR? Ini Aturan, jenis, tujuan, manfaat, dan contohnya. Diakses
dari bisnis.com pada 7 Oktober 2023.

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Diakses dari studocu.com pada 6
Oktober 2023.

Salsabila, A. (2023). Pentingnya Menerapkan Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. Diakses dari lindungihutan.com pada 6 Oktober 2023.

Nurul, E. (2018). Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial. Universitas ESA Unggul.

Grady, B. (2016). Coca-Cola and its bottlers 'replenish' all the water they use. Diakses dari
greenbiz.com pada 6 Oktober 2023.

Inisiatif Coca-cola Untuk Pengelolaan Air Yang Bertanggung Jawab. Diakses dari mix.co.id
pada 6 Oktober 2023.

(2021). Program Master Meter Penuhi Kebutuhan Akses Bagi Masyarakat Medan, Sumatera
Utara. Diakses dari coca-cola.com pada 6 Oktober 2023.

11
LAMPIRAN

Analogi : Bentuk perbandingan atau kesamaan antara dua hal.

Aktivitas : Tindakan atau perbuatan yang melibatkan upaya fisik atau mental dari individu
atau kelompok individu.

Corporate : Perusahaan atau korporasi.

D
Deviden : Pembayaran periodik yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada pemegang
sahamnya sebagai bagian dari keuntungan perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang
saham.

E
Etika bisnis : Etika yang mempertimbangkan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang harus
dipatuhi dalam konteks dunia bisnis dan organisasi.

Eksternal : Hal-hal yang berada di luar atau di luar suatu entitas tertentu, seperti organisasi,
individu, atau sistem.

Efisien : Tingkat produktivitas dan penggunaan sumber daya yang baik dalam mencapai tujuan
atau hasil yang diinginkan dengan biaya, waktu, atau upaya yang minimal.

Good corporate governance : Seperangkat prinsip, praktik, dan proses yang mengatur
bagaimana sebuah perusahaan atau korporasi diarahkan, dikendalikan, dan dikelola.

Globalisasi : Proses integrasi dan interkonektivitas yang meningkatkan hubungan dan


ketergantungan antara negara-negara, pasar, budaya, dan individu di seluruh dunia.

I
Intelektual : Individu atau aktivitas yang berkaitan dengan pemikiran, pengetahuan, dan
pemahaman yang tinggi.

Individu : Satu entitas atau satu orang tunggal sebagai unit terpisah.

12
Integrasi : Proses atau tindakan menggabungkan atau menggabungkan berbagai elemen,
komponen, atau unsur menjadi satu kesatuan yang lebih besar atau lebih koheren.

Implementasi : Proses menjalankan atau menerapkan rencana, kebijakan, proyek, atau konsep
ke dalam tindakan nyata atau praktek sehari-hari.

Internal : Hal-hal yang terjadi atau terdapat di dalam suatu entitas atau sistem tertentu.

Ideologi : Sistem gagasan, keyakinan, nilai-nilai, atau pandangan dunia yang membentuk dasar
pemikiran atau tindakan seseorang, kelompok, atau masyarakat.

Inisiatif : Tindakan atau usaha untuk memulai atau mengambil langkah pertama dalam suatu
tugas atau proyek.

Infrastruktur : Dasar fisik dan organisasional yang mendukung fungsi dan aktivitas suatu
wilayah, negara, atau entitas lainnya.

K
Konsisten : Kesetiaan atau kekonsistenan dalam melakukan suatu tindakan atau menjalani
suatu prinsip atau pola perilaku secara teratur dan tidak berubah-ubah.

Konsekuen : Hasil atau akibat dari suatu tindakan atau kejadian.

Kreditor : Pihak atau individu yang memiliki klaim atau hak atas pembayaran atau
penggantian dari pihak lain yang disebut sebagai debitur.

Komunitas : Kelompok orang atau individu yang tinggal, bekerja, atau berkumpul bersama
dalam suatu wilayah geografis tertentu atau berdasarkan suatu kesamaan minat, identitas, atau
tujuan.

Kode etik : Seperangkat aturan atau pedoman perilaku yang mengatur tindakan dan tingkah
laku anggota suatu kelompok atau profesi tertentu.

Kontribusi : Pengaruh yang diberikan oleh seseorang atau sesuatu terhadap suatu hal, proyek,
atau tujuan tertentu.

Konkret : Sesuatu yang nyata, nyata, atau bisa dilihat, dirasakan, atau diukur.

Kondusif : Kondisi yang mendukung atau menguntungkan untuk mencapai suatu tujuan atau
hasil yang diinginkan.

Kolusi : Tindakan atau praktik yang melibatkan kerja sama atau persekongkolan antara dua
pihak atau lebih dengan tujuan mencapai keuntungan pribadi atau ilegal.

13
Korupsi : Perilaku yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, jabatan, atau wewenang
untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok, biasanya dengan cara yang melanggar
hukum atau etika.

Konsentrat : Produk hasil penghilangan sebagian atau hampir seluruh air dari zat cair atau
larutan tertentu.

L
Loyalitas : Kesetiaan, kepatuhan, atau ketaatan seseorang terhadap suatu individu, kelompok,
organisasi, atau prinsip tertentu.

Manifestasi : Penampakan, ekspresi, atau tanda-tanda dari suatu hal atau konsep tertentu.

Moral : Seperangkat prinsip atau standar etika yang mengatur tindakan dan perilaku individu
atau kelompok dalam masyarakat.

Maksimalisasi : Tindakan atau upaya untuk mencapai hasil yang maksimal atau mencapai
potensi penuh dalam suatu situasi atau konteks tertentu.

Modernisasi : Proses perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang menuju kepada
masyarakat yang lebih maju, canggih, dan modern.

N
Nepotisme : Praktik memberikan keuntungan atau kesempatan kepada anggota keluarga atau
teman-teman dekat tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau pantasnya mereka untuk
mendapatkan keuntungan atau kesempatan tersebut.

O
Optimal : Kondisi yang paling baik, efisien, atau paling sesuai dalam mencapai suatu tujuan
tertentu.

Objektif : Tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh seseorang atau suatu kelompok.

P
Professional : Seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan keterampilan.

Publik : Sekelompok orang atau masyarakat yang bersifat terbuka, terbuka untuk umum.

Personal : Sesuatu yang terkait dengan individu atau pribadi seseorang.

14
Pengecer : Bisnis atau individu yang menjual produk atau barang kepada konsumen akhir
secara langsung.

Responsibility : Tanggung jawab seseorang atau suatu entitas untuk melakukan atau
menyelesaikan suatu tugas, tindakan, atau kewajiban tertentu.:

Reputasi : Citra atau penilaian umum yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, produk, atau
merek dalam pandangan masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan.

S
Stakeholder : Pihak-pihak atau individu yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi,
proyek, atau masalah tertentu.

Transformasi : Perubahan signifikan dalam suatu entitas, proses, atau sistem yang mengarah
pada perubahan yang mendasar dalam struktur, kualitas, sifat, atau cara kerjanya.

Transparansi : Prinsip atau kondisi di mana suatu entitas atau proses menjalankan operasinya
dengan jelas, terbuka, dan dapat dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau berkepentingan.

Value-creation : Proses atau aktivitas yang menghasilkan manfaat atau nilai tambah bagi
individu, organisasi, atau masyarakat.

Validasi : Proses untuk menentukan apakah suatu sistem, metode, prosedur, atau data
memenuhi persyaratan atau standar tertentu.

15

Anda mungkin juga menyukai