Kelompok 9
Anggota :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami
selaku mahaiswa Universitas Kuningan dari kelompok 9 kelas Manajemen C dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Dalam makalah ini, kami membahas materi tentang “Tanggung Jawa Sosial Perusahaan
(CSR), Peran Pemerintah dan Penegakan Regulasi”. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan mengenai materi “ Tanggung Jawa Sosial Perusahaan (CSR), Peran Pemerintah
dan Penegakan Regulasi” bagi kita pada khususnya, selain itu ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Etika Bisnis. Dalam penyusunan makalah ini, kami berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan membutuhkan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan ke depannya. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pemahaman yang lebih jelas bagi pembaca. Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
2. Bagaimana konsep tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR)?
3. Apa saja prinsip dalam melaksanakan CSR?
4. Bagaimana Karakteristik CSR yang baik dan benar?
5. Bagaimana Peran pemerintah dalam CSR?
6. Penting nya penengakan regulasi?
Manfaat dalam pembuatan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui dan
menambah wawasan pembaca mengenai Tanggung jawab sosial Perusahaan & Peran
pemerintah
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
B. Perkembangan konsep CSR dan sudut pandang historis
Konsep CSR atau Corporate Social Responsibility telah mengalami evolusi
epanjang sejarah bisnis. Awalnya, pada abad ke-19, pendekatan terhadap tanggung jawab
sosial lebih bersifat filantropis, di mana perusahaan memberikan sumbangan amal sebagai
bentuk dukungan kepada masyarakat.
Pada abad ke-20, terjadi pergeseran menuju pandangan bahwa perusahaan memiliki
tanggung jawab lebih luas terhadap stakeholders-nya, mencakup karyawan, pelanggan, dan
masyarakat secara keseluruhan. Konsep ini semakin berkembang seiring meningkatnya
kesadaran akan dampak bisnis terhadap lingkungan dan masyarakat.
Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi transformasi lebih lanjut di mana CSR
tidak lagi dianggap sebagai tugas terpisah, tetapi terintegrasi ke dalam strategi bisnis inti.
Perusahaan kini melihat bahwa praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan
lingkungan dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti peningkatan reputasi,
daya tarik pelanggan, dan keberlanjutan operasional.
Secara keseluruhan, perkembangan konsep CSR mencerminkan perubahan
paradigma dalam pandangan perusahaan terhadap tanggung jawab sosial mereka, dari
filantropi menuju pemahaman yang lebih holistik tentang dampak bisnis terhadap
masyarakat dan lingkungan.
C. Dimensi CSR
Dimensi CSR mencakup berbagai aspek tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat, lingkungan, dan pihak-pihak terkait. Beberapa dimensi utama CSR meliputi:
• Ekonomi: Tanggung jawab untuk menciptakan nilai ekonomi dengan cara yang
berkelanjutan, termasuk kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan
lapangan kerja, dan dukungan terhadap pengembangan ekonomi komunitas.
• Sosial: Fokus pada dampak positif perusahaan terhadap masyarakat. Ini melibatkan
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, pendidikan, kesehatan
masyarakat, serta dukungan terhadap komunitas lokal.
• Lingkungan: Tanggung jawab terhadap dampak lingkungan dari kegiatan
operasional perusahaan. Ini mencakup praktik ramah lingkungan, pengelolaan
limbah, efisiensi energi, dan kontribusi pada pelestarian sumber daya alam.
• Tata Kelola Perusahaan (Governance): Menekankan pada prinsip-prinsip tata
kelola yang baik, termasuk transparansi, etika bisnis, dan kepatuhan terhadap
peraturan. Tata kelola perusahaan yang baik juga mencakup pemenuhan hak-hak
pemegang saham dan keterlibatan pemangku kepentingan.
• Stakeholder Engagement (Keterlibatan pihak terkait) : Melibatkan pemangku
kepentingan seperti karyawan, konsumen, pemasok, dan komunitas dalam
pengambilan keputusan perusahaan. Komunikasi terbuka dan keterlibatan aktif
menjadi bagian integral dari dimensi ini.
6
• Inovasi Sosial: Memanfaatkan inovasi untuk menciptakan solusi yang memberikan
dampak positif pada masyarakat. Ini mencakup pengembangan produk atau layanan
yang membantu menyelesaikan tantangan sosial.
• Hak Asasi Manusia: Menghormati dan melindungi hak asasi manusia dalam semua
aspek operasional perusahaan.
Dimensi-dimensi ini dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan
konteks regional. Namun, intinya adalah bahwa CSR mencakup upaya perusahaan untuk
mencapai keseimbangan antara keuntungan ekonomi dengan dampak sosial dan
lingkungan yang positif.
D. Manfaat CSR
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan memberikan banyak dampak positif baik
bagi perusahaan sendiri, bagi masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Wibisono (2007), beberapa manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program
corporate social responsibility adalah sebagai berikut:
• Bagi Perusahaan
Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan mengimplementasikan CSR.
Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan
mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah
memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan
sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat
meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making) dan
mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management).
• Bagi masyarakat
Praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya perusahaan di suatu daerah
karena akan menyerap tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja
lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika
terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan menghargai keberadaan
tradisi dan budaya lokal tersebut.
• Bagi lingkungan
Praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya alam,
menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan
terlibat mempengaruhi lingkungannya.
• Bagi negara
Praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut corporate misconduct atau
malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara atau aparat hukum yang memicu
tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang
tidak digelapkan) oleh perusahaan.
7
2.3 Prinsip dalam melaksanakan CSR
Prinsip pertama adalah kesinambungan atau sustainability ini bukan berarti perusahaan
akan terus-menerus memberikan bantuan kepada masyarakat. Tetapi program yang dirancang
harus memiliki dampak yang berkelanjutan CSR berbeda dengan donasi bencana alam yang
bersifat tidak terduga dan tidak dapat diprediksi itu menjadi aktivitas kedermawanan dan bagus.
Prinsip kedua CSR merupakan program jangka panjang perusahaan mesin menyadari
bahwa sebuah bisnis bisa tumbuh karena dukungan atmosfer sosial dari lingkungan di sekitarnya
karena itu CSR yang dilakukan adalah wujud pemeliharaan relasi yang baik dengan masyarakat ia
bukanlah aktivitas sesaat untuk mendongkrak popularitas atau mengejar profit.
Prinsip ketiga CSR akan berdampak positif kepada masyarakat baik secara ekonomi
lingkungan maupun sosial perusahaan yang melakukan CSR mesti peduli dan mempertimbangkan
sampai ke dampaknya.
Prinsip keempat dana yang diambil untuk CSR tidak dimasukkan ke dalam struktur
perusahaan sebagaimana budget untuk marketing yang pada akhirnya akan ditransformasikan ke
harga jual produk dasar yang benar tidak membebani konsumen
8
• Menyediakan Pedoman: Pemerintah dapat memberikan pedoman dan bimbingan
kepada perusahaan mengenai praktik CSR yang efektif, serta menyediakan kerangka
kerja untuk melaporkan dan mengevaluasi dampak dari inisiatif CSR.
Dengan regulasi yang kuat dan penegakan yang efektif, pemerintah berperan dalam
mendorong perusahaan untuk menjalankan praktik CSR yang bertanggung jawab terhadap
masyarakat, lingkungan, dan stakeholder lainnya.
9
BAB III
OBJEK MAKALAH (STUDI KASUS)
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam kasus ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya mempunyai
tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. Akan tetapi tidak
diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik, karena PT. PLN belum mampu memenuhi
kebutuhan listrik secara adil dan merata. Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah melakukan tindakan monopoli, yang menyebabkan
kerugian pada masyarakat. Tindakan PT. PLN ini telah melanggar Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat.
Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rak yat. Sehingga. Dapat disimpulkan bahwa monopoli
pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta
pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara. Pasal 33 mengamanatkan bahwa perekonomian
Indonesia akan ditopang oleh 3 pemain utama yaitu koperasi, BUMN/D (Badan Usaha Milik
Negara/Daerah), dan swasta yang akan mewujudkan demokrasi ekonomi yang bercirikan
mekanisme pa sar, serta intervensi pemerintah, serta pengakuan terhadap hak milik perseorangan.
Penafsiran dari kalimat "dikuasai olch negara" dalam ayat (2) dan (3) tidak selalu dalam bentuk
kepemilikan tetapi Utamanva dalam bentuk Kenämpuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan
serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mavoritas
Masvarakat dan_sehesar-kemakmuran rakyat. Untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat
secara adil dan merata, ada baiknya Pemerintah membuka kesempatan bagi investor untuk
mengembangkan usaha di bidang listrik. Akan tetapi Pemerintah harus tetap mengontrol dan
memberikan batasan bagi investor tersebut,schingga tidak terjadi penyimpangan yang merugikan
masyarakat. Atau Pemerintah dapat memperbaiki kinerja PT. PLN saat ini, sehingga menjadi lebih
baik demi tercapainya kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat banyak sesuai amanat
UUD 1945 Pasal 33.
11
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-
pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka titik dalam
perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir muncul gagasan yang lebih komprehensif
mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Sampai sekarang ada empat bidang yang
dianggap dan diterima sebagai ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. Indikator
keberhasilan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sendiri dilihat dari Bagaimana
masyarakat setempat merasakan manfaat dengan adanya kegiatan yang dilakukan Perusahaan.
karena dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperhatikan limbah dari
produk yang dihasilkan maka perusahaan tersebut telah menjalankan tanggung jawab sosialnya
kepada masyarakat dengan begitu terjalin hubungan yang baik antara masyarakat setempat
dengan perusahaan.
5.2. Saran
Setiap perusahaan perlu dan wajib untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Karena
suatu perusahaan dapat berjalan lancar ketika mereka mau peduli dengan keadaan di sekitarnya dan
tidak semata-mata hanya mementingkan kepentingan perusahaan saja Misalnya mencari
keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan segala cara yang mengakibatkan pihak-pihak
lain merasa dirugikan. Di sini diberlakukan hati nurani setiap individu dalam perusahaan tersebut
untuk melaksanakan tanggung jawab sosial itu tentu saja hal ini akan bermanfaat bagi kehidupan
perusahaan dalam jangka panjang. Karena tentunya masyarakat akan mendukung Setiap kegiatan
yang dilakukan perusahaan asalkan tidak merugikan yang ada di sekitarnya dan semakin tumbuh
rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/523721122/-TANGGUNG-JAWAB-SOSIAL-PERUSAHAAN
https://www.kajianpustaka.com/2023/05/corporate-social-responsibility-csr.html
http://scholar.unand.ac.id/37869/3/BAB%20I.pdf
https://id.scribd.com/document/355960623/Contoh-Kasus-Pelanggaran-penyelewengan-CSR-
pada-PT-Antam-Tbk-PT-Agung-Podomoro-Land-PT-Telkom-Tbk-Cab-Bengkulu
https://id.scribd.com/document/425930284/Makalah-CSR-docx
https://www.researchgate.net/publication/335006045_Peran_Pemerintah_dalam_Kolaborasi_Sta
keholders_pada_Pelaksanaan_Program_Corporate_Social_Responsibility_CSR
https://smesta.kemenkopukm.go.id/news/konsep-csr-corporate-social-responsibility-untuk-
kemajuan-perusahaan
13