Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ETIKA BISNIS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

Nariswhari Arisani Asri A021171301

Muhammad Rifan Faddli A021171338

Filarsih A021171025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat dan
hifdayahnya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dalam rangka penyelesaian tugas yang
diberikan oleh dosen.
Dalam penyusunan makalah ini mungkin terdapat banyak kekurangan dan kelebihan.
Kalaupun terdapat kelebihan semoga bermanfaat bagi kita semua. Namun jika terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penyusun makalah berharap saran dan kritikannya
yang tentunya dapat memacu semangat kami dalam menyusun makalah selanjutnya dengan lebih
baik lagi.

Makassar, 23 September 2019

Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii

BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................... ...... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. .... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ .... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ ...... 2

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.............................................. 3


2.2 Model-model dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.................................. 4
2.3 Manfaat dan Tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.............................. 7
2.4 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.............................. 8
2.5 Pandangan kelompok yang Pro dan kelompok yang Kontra mengenai Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan terhadap Organisasi Bisnis........................................................ 10

BAB III
PENUTUP..................................................................................................... ......... 14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 14
3.2 Saran.................................................................................................................. 14

Daftar Pustaka…………………………………………………………………... 15

Pertanyaan dan Jawaban...................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lainnya. CSR berhubungan dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana
terdapat argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus berdasarkan
keputusannya, tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen
melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk
jangka panjang.

CSR merupakan gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada
tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan
dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa
perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham
(shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder).
CSR menunjukkan tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu
tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian tanggung jawab sosial perusahaan?

2. Apa model – model dari tanggung jawab sosial perusahaan?

3. Apa manfaat dan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan?

4. Apa strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan?

5. Apa kelompok yang pro dan kelompok yang kontra mengenai tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap organisasi bisnis?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan..

2. Model – model dari tanggung jawab sosial perusahaan.

3. Manfaat dan tujuan tanggung jawab sosial perusahaan.

4. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan.

5. Kelompok yang pro dan kelompok yang kontra mengenai tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap organisasi bisnis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap

lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka

penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk

tanggung jawab sosial lainnya. CSR berhubungan dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana

terdapat argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus berdasarkan

keputusannya, tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen

melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk

jangka panjang.

CSR merupakan gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada

tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan

dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa

perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham

(shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder).

CSR menunjukkan tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu

tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan.

Bateman dan Snell (2008,p.205) mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

tanggung jawab yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakt dengan

cara menigkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif yang terjadi pada masyarakat

di masa depan karena hasil kontribusi asset yang ditanggung oleh perusahaan kepada masyarakat

3
sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat yang berkekurangan.

Boone dan Kurtz (2007, p.43) mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

dukungan yang diberikan oleh manajemen perusahaan agar perusahaan mampu

mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan masyarakat dengan cara

mengevaluasi kinerja perusahaan yaitu dengan mempertimbangkan income statement agar

perusahaan dapat mengambil keputusan dengan benar untuk melakukan pemenuhan kebutuhan

utama masyarakat yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut. Hartman dan DesJardins

(2008, p.155) mengemukakan pendapat bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencakup

berbagai tanggung jawab dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan di mana perusahaan harus

mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat yang lebih baik, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai adanya tanggung jawab sosial perusahaan

yang terdiri dari:

1. Teori Legitimasi

Teori legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial yang diimplikasikan

antara institusi sosial dan masyarakat. Teori tersebut dibutuhkan oleh institusi-institusi

untuk mencapai tujuan agar kongruen dengan masyarakat luas. Dasar pemikiran teori ini

adalah organisasi atau perusahaan akan terus berlanjut keberadaannya jika masyarakat

menyadari bahwa organisasi beroperasi untuk sistem nilai yang sepadan dengan sistem

nilai masyarakat itu sendiri. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk

meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya sesuai dengan batasan dan norma-norma di

mana perusahaan itu berada sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan

menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab

4
lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari

masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat

meningkatkan laba perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong atau membantu investor

dalam melakukan pengambilan keputusan investasi.

2. Teori Agency

Teori Agency menjelaskan ada konflik kepentingan antara manajer (agen) dan

principal (pemilik). Pemilik ingin mengetahui semua informasi di perusahaan termasuk

aktifitas manajemen dan sesuatu yang terkait investasi/dananya dalam perusahaan. Hal

ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban atas kinerja manajer. Untuk

menghindari hal tersebut diperlukan akuntan publik yang mengevaluasi kinerja manajer.

3. Teori Stakeholders

Stakeholder didefinisikan seperti sebuah kelompok atau individual yang dapat

memberi dampak atau terkena dampak oleh hasil tujuan perusahaan termasuk dalam

stakeholder yaitu stockholders, creditors, employees, customers, suppliers, public

interest groups, dan govermental bodies. Perkembangan konsep stakeholder dibagi

menjadi tiga yaitu model perencanaan perusahaan dan kebijakan bisnis dan corporate

social responsibility. Model perencanaan perusahaan dan kebijakan bisnis fokus pada

perkembangan dan penentuan nilai startegi perusahaan yang dibuat oleh kelompok yang

mendukung serta menghendaki perusahaan terus berlangsung. Model CSR dari analisis

stakeholder melanjutkan model perencanaan perusahaan yang meliputi pengaruh

eksternal dalam perusahaan yang diasumsikan sebagai posisi lawan. Kelompok lawan

dicirikan seperti peraturan atau kelompok khusus yang fokus pada isu-isu sosial. CSR

model mengikuti perubahan permintaan sosial dari kelompok non tradisional. Teori

5
stakeholder menyediakan aturan yang tidak sah dalam pembuatan keputusan stategi

perusahaan yang dipelajari dari aktivitas CSR. Teori stakeholder terdiri atas stakeholder

power, stategic posture, dan kinerja ekonomi berhubungan dengan corporate social

disclosure. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkah laku investor sebagai salah satu

pengguna laporan keuangan dapat mempengaruhi corporate social disclosure.

Sebaliknya, dimana investor dalam melakukan investasi dapat menggunakan corporate

social disclosure sebagai pertimbangan selain menggunakan laba.

2.2 Model-model dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Hartman dan DesJardins (2008, p.156) mengungkapkan bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan mempunyai 3 (tiga) macam model yang menjelaskannya. Model-model tanggung

jawab sosial perusahaan terdiri atas:

1. Model kewarganegaraan perusahaan dari CSR yang menjelaskan mengenai seorang pemimpin

perusahaan memiliki rasa tanggung jawab dan relasi di dalam komunitasnya sebagai anggota

dari perusahaan tersebut untuk mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan

tersebut.

2. Model kontrak sosial dari CSR yang menjelaskan bahwa perusahaan perusahaan memiliki

tanggung jawab untuk menghormati hak moral stakeholders.

3. Model kepentingan pribadi yang tercerahkan dari CSR yang menjelaskan bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan ke dalam budaya perusahaan akan menghasilkan keunggulan pasar

kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Manfaat dan Tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

6
Manfaat adanya CSR melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan baik pihak internal

maupun eksternal yang terdiri atas perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. Bagi perusahaan,

manfaat adanya CSR adalah membangun citra positif perusahaan di mata masyarakat dan

pemerintah sehingga perusahaan dapat menunjukkan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan yang diimplementasikan oleh perusahaan tersebut. Bagi masyarakat, manfaat CSR

adalah kepentingan masyarakat dapat terakomodasi oleh perusahaan. Selain itu, manfaat lainnya

bagi masyarakat adalah memperat hubungan masyarakat dengan perusahaan dalam situasi win-

win solution. Manfaat CSR bagi pemerintah adalah memiliki partner dalam menjalankan misi

sosial dan misi pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial yang di masa depannya pemerintah

juga mempunyai peran ikut serta dalam mengakomodasi masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya, terutama kebutuhan mutlak dan kebutuhan primer.

Tujuan adanya CSR adalah agar perusahaan dapat membagi kegiatan yang dilakukan sesuai

dengan norma-norma moral dan etika. Dengan perusahaan membagi kegiatan yang dilakukan

sesuai dengan norma-norma moral dan etika, perusahaan dapat menciptakan produk yang mampu

memenuhi kebutuhan para penggunanya. Selain agar perusahaan mampu membagi kegiatan sesuai

dengan norma moral dan etika, CSR juga mempunyai tujuan agar perusahaan dapat menyediakan

informasi dan melakukan promosi yang jujur dan benar mengenai produk yang dihasilkan. Pada

perusahaan manufaktur, CSR merupakan elemen yang sangat penting karena dengan adanya CSR,

perusahaan memberikan informasi mengenai komposisi, manfaat, tanggal kadaluwarsa produk,

kemungkinan efek samping, cara penggunaan yang tepat, kuantitas, mutu, dan harga dalam

kemasan produknya untuk memungkinkan konsumen dapat mengambil keputusan yang rasional

apakah akan menggunakan atau tidak akan menggunakan produk tertentu. Semakin CSR dalam

perusahaan diimplementasikan, semakin terwujud citra positif perusahaan di mata masyarakat

7
karena perusahaan berhasil melakukan kontribusi terhadap masyarakat demi memenuhi kebutuhan

utama masyarakat, khususnya masyarakat yang berkekurangan dan yang membutuhkan hasil

produk buatan perusahaan tersebut. Tujuan lain CSR selain agar dapat dipercaya oleh pelanggan

adalah agar perusahaan lebih dapat memperhatikan hasil produk buatan perusahaan tersebut, serta

perusahaan harus memperhatikan keselamatan dan keamanan konsumen ketika mereka

menggunakan produk tersebut karena perusahaan mempunyai rasa tanggung jawab sosial yang

besar atas keselamatan dan keamanan pelanggan atau masyarakat.

2.4 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Ada beberapa macam strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam pengelolaan

tanggung jawab sosial perusahaan yaitu terdiri atas:

1. Strategi reaktif, yaitu strategi di mana kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam

tanggung jawab sosial cenderung menolak dan menghindarkan diri dari tanggung jawab

sosialnya.

2. Strategi defensif, yaitu strategi yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengaan

penggunaan jalur hukum untuk mengindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial.

3. Strategi akomodatif, yaitu tanggung jawab sosial yang dijalankan oleh perusahaan karena

adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

4. Strategi proaktif, yaitu strategi di mana perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial

merupakan bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders, serta membangun

citra positif perusahaan bila stakholders terpuaskan.

8
2.5 Pandangan kelompok yang Pro dan kelompok yang Kontra mengenai Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan terhadap Organisasi Bisnis

Dalam masyarakat Indonesia, ada kelompok yang pro dan ada juga kelompok yang kontra

mengenai adanya tanggung jawab sosial perusahaan yang sebenarnya akan berdampak untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga perusahaan dapat membangun citra positif di mata

masyarakat dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan dalam organisasi bisnis. Pandangan

kelompok yang pro terhadap CSR pada organisasi bisnis adalah:

1. Kegiatan bisnis seringkali menimbulkan masalah di mana perusahaan harus bertanggung

jawab atas apa yang dilakukannya.

2. Perusahaan merupakan bagian dari lingkungan sosial masyarakat yang menyebabkan

perusahaan harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat.

3. Perusahaan bisasnya memiliki sumber daya untuk menyelesaikan masalah di lingkungan

sosial masyarakat.

4. Perusahaan merupakan partner dari lingkungan sosial kemasyarakatan di mana pada

umumnya mengarah pada pemerintah dan masyarakat lain yang membutuhkannya.

Ada kelompok masyarakat di Indonesia yang kontra terhadap adanya CSR di lingkungan

organisasi bisnis karena kelompok yang kontra terhadap CSR berpandangan bahwa

perusahaan tidak mempunyai tanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat. Pandangan

kelompok yang kontra terhadap CSR pada organisasi bisnis adalah:

1. Perusahaan tidak memiliki ahli bidang sosial dan kemasyarakatan yang menyebabkan

kesulitan perusahaan untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial masyarakat.

9
2. Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungan sosial dan

masyarakat akan memiliki kekuatan untuk melakukan pengawasan terhadap masyarakat

dipangdang indikasi yang kurang baik secara sosial.

3. Dengan perusahaan berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungan sosial dan

masyarakat, akan menimbulkan pertentangan kepentingan di masyarakat.

4. Tujuan perusahaan bukan tujuan sosial, melainkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan

oleh pemilik perusahaan, terutama memperoleh laba di dalam perusahaan tersebut.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
Pembaca diharapkan dapat mengetahui etika profesi dalam dunia bisnis karena
dalam hubungan berbisnis sebaiknya dilengkapi dengan etika yang baik dalam
berkomunikasi. Etika yang baik dapat menciptakan situasi menguntungkan bagi pebisnis
dan menghindari factor-faktor pelanggaran dalam etika berbisnis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Schiffman, Leon G. Leslei Lazer Kanuk. 2010. Consumer Behavior, New Jersey:
Pearson Prentice Hall
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2011-2-00546-AK%20Bab2001.doc

Anda mungkin juga menyukai