Anda di halaman 1dari 17

FINAL PROJECT

“SISTEM INFORMASI MANAJEMENT”

ROZAN FARIZQY ZAIN


130217203

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Hal terpenting yang mutlak dalam kehidupan manusia adalah


kesehatan. Namun yang terjadi pada negara Indonesia saat ini adalah
maraknya wabah virus corona atau yang disebut covid-19 yang terjadi di
kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Jogjakarta dan
sebagainya. Virus corona ini sifatnya yang sangat cepat dan dapat
menyebabkan kematian. Covid-19 sendiri terdeteksi dan muncul pertama
kali di kota Wuhan, China. Pada virus ini dia adalah penyakit yang
menyerang sistem imun tubuh dan menyerang sistem pernapasan pada
manusia yang dapat menyebabkan deman, sesak napas, batuk dan flu.
Dampak dari virus corona sendiri banyak merugikan banyak pihak
contohnya saja semua pekerjaan baik pegawai sipil kantoran, murid,
mahasiswa, dan pengajar melakukan work from home (WFH) yang berarti
bekerja dirumah. Bahkan bukan hanya itu tempat ibadah pun juga banyak
yang ditutup dikarenakan agar memutus rantai penyebaran virus ini.
Berbagai cara sudah dilakukan oleh pemerintah seperti jaga jarak,
memakai masker, pembatasan sosial berskala besar). Namun masih
banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan yang
dibuat oleh menteri kesehatan sehingga virus corona semakin meningkat
dan banyak yang gugur.
Dalam hal ini pemerintah juga perlu melakukan inisitaif dalam
melakukan pembuatan vaksin yang teruji dengan klinis dan aman buat
masyarakat Indoneisa. Pemerintah juga bisa melakukan kerja sama
dengan perusahaan pembuatan vaksin dengan tujuan untuk mencegah
dan memutus penyakit covid-19 ini yang telah teruji dan aman agar
terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang dibuat.
Dengan demikian, dibutuhkan pemahaman yang intensif mengenai
virus covid 19 ini serta melakukan mediasi atau memberitahu ke publik
cara menanggulangi agar angka penyebaran covid-19 ini semakin
menurun bahkan habis. Agar kehidupan kembali berjalan normal seperti
sedia kala dan ekonomi pada negara Indonesia agar meningkat.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara business system vaksin Bio Care menggunakan
flowchart dan erd ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui system flowchart pada bisnis Bio Care
Untuk mengetahui system erd pada bisnis Bio Care
BAB 2
PENJELASAN BISNIS

Bio care adalah perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan


dalam pembuatan vaksin. Pada situasi pandemik COVID-19 ini, selain
obat untuk menyembuhkan COVID-19, vaksin untuk mencegah kejadian
COVID-19 di masa mendatang juga merupakan hal yang paling ditunggu-
tunggu keberadaannya. Sebagaimana yang telah kita ketahui, vaksin
adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan
tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin terdiri dari banyak jenis dan
kandungan, masing-masing vaksin tersebut dapat memberikan kita
perlindungan spesifik terhadap suatu penyakit. Vaksin sendiri
mengandung bakteri, racun, atau virus yang merupakan agen penyebab
penyakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Pada saat
dimasukkan ke dalam tubuh seseorang, vaksin akan merangsang sistem
kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses pembentukan
antibodi inilah yang disebut imunisasi.
Sepanjang sejarah umat manusia, penemuan vaksin atau imunisasi
merupakan salah satu pencapaian yang gemilang dalam rangka promotif
dan preventif kesehatan masyarakat. Vaksin yang selama ini telah
diberikan kepada masyarakat umum, telah menjalani berbagai proses
yang menjamin keamanan pemberiannya, selama dilakukan sesuai
dengan SOP yang ada. Walaupun demikian, tetap saja, pemberian vaksin
tidak 100% menjamin bahwa si penerima vaksin tidak akan terjangkit
suatu penyakit. Pun, pada proses dan setelah pemberian vaksin sendiri,
penerima vaksin mungkin akan mengalami beberapa efek samping,
seperti misalnya demam yang timbul beberapa hari setelah pemberian
vaksin. Oleh karena itu, pembuatan vaksin biasanya membutuhkan waktu
yang tidak sebentar, dapat bertahun-tahun, bahkan belasan atau puluhan
tahun, karena memang tidak hanya efektivitasnya saja yang diuji, namun
juga keamanan serta efek samping jangka pendek dan jangka panjang
yang mungkin terjadi dengan pemberian vaksin tersebut.
Proses pembuatan vaksin dimulai dengan pemilihan antigen.
Antigen adalah zat atau senyawa yang dapat merangsang sistem imun
kita untuk menghasilkan antibodi yang berfungsi sebagai perlawanan dan
perlindungan tubuh kita dari infeksi atau penyakit. Dalam hal ini, virus,
bakteri, racun, dan zat berbahaya lain seperti bahan kimia juga dapat
digolongkan sebagai antigen bagi tubuh manusia. Dalam proses
pembuatan vaksin, pemilihan antigen tidak dapat dilakukan dengan
sembarangan. Pemilihan dan pengujian antigen harus dilakukan dengan
teliti, dan melalui pengujian yang berulang-ulang agar proses pembuatan
vaksin berikutnya dapat berjalan dengan baik.
Setelah melalui proses pemilihan antigen, proses selanjutnya
adalah melakukan isolasi antigen yang bertujuan untuk memisahkan dan
menghilangkan zat atau senyawa yang tidak diperlukan dalam proses
pembuatan vaksin. Umumnya, proses ini akan membutuhkan waktu yang
sangat lama karena antigen untuk pembuatan vaksin harus benar-benar
murni dan tidak terkontaminasi dengan zat lain. Setelah proses
pemurnian, pada antigen akan dilakukan proses non-aktivasi, yang mana,
dapat dilakukan dengan jalan mematikan antigen atau hanya melemahkan
antigen, tergantung dengan tipe vaksin yang akan kita buat.
Selanjutnya, kita akan masuk ke proses formulasi vaksin, di mana
proses ini adalah proses yang paling rumit dan membutuhkan kehati-
hatian tingkat tinggi. Salah sedikiiit saja, proses pembuatan vaksin harus
diulang dari awal. Antigen yang telah melalui proses-proses sebelumnya,
akan ditambahkan dengan bahan adjuvant yang berfungsi untuk
memperkuat respon imun, namun di sisi lain juga tetap melindungi sistem
imun.
Setelah penambahan adjuvant, pembuatan vaksin akan masuk ke
dalam tahap pengujian. Tahap pengujian ini tentunya tidak akan langsung
diujikan ke manusia. Tahap pengujian pertama adalah tahap pengujian di
laboratorium, tanpa partisipasi dari inang (makhluk hidup). Setelah
mendapatkan hasil yang memuaskan, tahap pengujian dapat dinaikkan ke
pengujian pada hewan. Pengujian pada hewan sendiri umumnya dapat
memakan waktu hingga bertahun-tahun, karena semua efek dan
perkembangan, sekecil apapun, harus dicatat.
Sebelum vaksin di uji cobakan kepada hewan kami sebagai
perusahaan vaksin melakukan proses pendataan kepada relawan vaksin
yaitu dengan syarat orang dewasa berusia 18 sampai 59 tahun dan
dinyatakan sehat. Setelah itu Relawan juga harus senantiasa mematuhi
protokol kesehatan dan melakukan pembatasan fisik maupun sosial
selama pandemi corona. Calon peserta juga tidak memiliki riwayat
terinfeksi corona dan wajib melakukan uji cepat dan usap (rapid test dan
swab test). Terakhir, peserta tidak mengalami penyakit ringan, sedang,
atau berat, termasuk asma dan alergi terhadap vaksin beserta penyakit
bawaan lainnya. Setelah lolos persyaratan Peserta yang lolos persyaratan
nantinya akan melewati sejumlah prosedur, yaitu: Relawan
menandatangani formulir persetujuan partisipasi dalam penelitian. Setelah
itu, tim peneliti akan melakukan prosedur acak untuk menentukan relawan
yang mendapatkan vaksin dan cairan plasebo, berupa water for injection.
Setelah lulus tahap pengujian pada hewan dan telah proses
pendataan , vaksin baru akan diujicobakan pada manusia. Tahap ini
disebut sebagai uji klinis, dan akan melalui beberapa fase. Pada uji klinis
fase I, akan dilakukan uji keamanan dan imunogenitas vaksin pada
beberapa orang yang memiliki risiko rendah, yang umumnya, adalah
orang dewasa muda yang tidak memiliki penyakit apapun. Uji klinis fase I
ini bertujuan untuk menguji tolerabilitas manusia terhadap vaksin.
Selanjutnya akan dilakukan uji klinis fase II yang bertujuan untuk
memantau keamanan vaksin, potensi munculnya efek simpang, respon
imun, menentukan dosis optimal, serta jadwal dan jeda (jika vaksin harus
diberikan lebih dari satu kali) pemberian vaksin.
Selanjutnya, vaksin akan masuk ke uji klinis fase III yang bertujuan
untuk melihat efikasi vaksin dalam mencegah penyakit yang ditargetkan.
Efikasi vaksin adalah kemampuan vaksin untuk memberikan manfaat bagi
individu yang diberi imunisasi. Pada fase ini juga akan diamati lebih jauh
tentang keamanan vaksin yang melibatkan tipe populasi yang lebih
beragam, tidak hanya individu yang masih muda dan dalam kondisi sehat.
Setelah kandidat vaksin lolos uji klinis fase III, barulah akan dibuat Surat
permohonan Izin Edar Vaksin yang diajukan kepada otoritas yang
berwenang, kalau di Indonesia, surat ini akan diajukan kepada Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada proses pengajuan izin
vaksin ini, BPOM akan melakukan analisa yang membandingkan antara
efikasi dan efek samping yang berpotensi ditimbulkan oleh si vaksin.
Setelah mendapatkan izin dari BPOM, barulah vaksin dapat masuk ke
tahap pengenalan untuk dapat diedarkan dan digunakan ke masyarakat
umum.Setelah vaksin mendapat lisensi dan diedarkan pun, pemantauan
akan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mencatat reaksi
vaksin yang jarang atau lambat terjadi. Pemantauan ini masuk sebagai uji
klinis fase IV dan disebut sebagai surveilans pasca lisensi, yang mana
bertujuan untuk memantau seluruh efek samping dari vaksin yang dikenal
sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi
setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan
kausalitas dengan vaksin. KIPI sendiri merupakan reaksi yang dapat
terjadi akibat komponen vaksin, cacat mutu vaksin, kesalahan prosedur
saat vaksinasi, kecemasan pasien saat pemberian vaksinasi –misal, takut
disuntik-, atau kejadian koinsiden. Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan
yang berupa ketidaknyamanan –misal, rasa nyeri atau demam ringan
setelah disuntik- hingga gejala berat dan serius yang dapat menyebabkan
kecacatan atau kematian. Pemantauan KIPI ini sangat penting, mengingat
kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi yang masih relatif
rendah dan belum merata. Jika ada satu saja KIPI yang tersorot –
terutama yang sifatnya berat dan serius-, tentunya kepercayaan
masyarakat terhadap program imunisasi akan semakin rendah. Walaupun
demikian, sudah sepatutnya pemerintah dan tenaga kesehatan tidak
bosan memberikan edukasi terkait pentingnya vaksinasi untuk melindungi
diri, keluarga, dan masyarakat luas dari penyakit yang dapat
membahayakan.
BAB 3
FLOWCHART SYSTEM

3.1 flowchart pendataan

Pada tahap pendataan User atau relawan menuju kebagian admin untuk
meminta formulir setelah itu user atau relawan mendapatkan formulir
pendaftaran ksong dari admin. Selanjutnya relawan atau user mengisi
formulir dengan menggunakan kartu tanda penduduk dan kartu keluarga
yang telah di dapatkan dari admin setelah terisi lengkap data formulir
pendaftaran admin melanjutkan untuk menginput ke server untuk
mendapatkan kode pendafaran vaksin tersebut.
3.2 flowchart proses penjelasan vaksin ke calon relawan

Pada proses penjelasan vaksin kpada relawan marketing perusahaan bio


care mengeluarkan alat pembantu penjelasan seperti tab untuk aplikasi
interktif, setelah itu marketing akan memberikan pngertian mengenai
covid-19 dan tahapan vaksin. Setelah itu jika relawan tertarik akan
melanjutkan menuju dokter setempat untuk mendapatkan penjelasan
singkat tentang prosedur vaksin selanjutnya relawan konsultasi kendala
alergi dan riwayat penyakit kepada dokter setelah clear konsultasi dokter
juga akan memberi penjelasan kepada relawan apa yang harus dilakukan
setelah penyuntikan
BAB 4
ERD SYSTEM

4.1 SISTEM ERD BIO CARE

Mengidentifikasi Entitas
Dalam kasus yang dijelaskan diatas, entitas yang dimaksud diantaranya :
a. Vaksin
b. Hasil Vaksin
c. Verifikator Vaksin
d. Tahap Vaksin
e. Pendataan Relawan
f. Relawan
g. Riwayat Penyakit Relawan
Mengidentifikasi Jenis Relasi
Setelah entitas, selanjutnya di identifikasi relasinya. Karena sistem yang
digunakan pada vaksin memiliki tahap vaksin, maka vaksin dilaksanakan
jika hasil vaksin terverifikasi.
Entitas Bentuk Relasi Entitas
Vaksin Memiliki Tahap Vaksin
Vaksin Memiliki Hasil Vaksin
Hasil Vaksin Diverifikasi Verifikator Vaksin
Vaksin Memiliki Pendataan Relawan
Pendataan Relawan Dimiliki Relawan
Relawan Mencatat Riwayat Penyakit Relawan

Mengidentifikasi Atribut
Atribut yang dimaksud adalah karakteristik dari objek atau entitas itu
sendiri dan di identifikasi, tetapi juga harus di lengkapi dengan primary key
atribut tersebut untuk mewakili entitas yang di maksud. Primary key harus
bersifat unik, minimal, dan tidak bernilai nol. Atribut dari entitas-entitas
yang sudah di identifikasi sebelumnya yaitu :
Entitas Atribut Primary Key
Id Vaksin PK
Jenis Vaksin
Vaksin
Status Vaksin
Id Pendataan PK
Id Relawan
Tanggal Daftar
Tanggal Disuntik
Pendataan Relawan
Tanggal Checkup
Id Vaksin
Id Tahap Vaksin PK
Id Vaksin
Tahapan Vaksin
Tahap Vaksin Status Vaksin
Id Hasil Vaksin PK
Id Vaksin
Hasil Vaksin Id Verifikator
Id Verifikator Vaksin PK
Lembaga Verifikator
Verifikator Vaksin
Id Relawan PK
Nama Relawan
Umur Relawan
Relawan Alamat Relawan
Jenis Penyakit
Id Riwayat PK
Riwayat Penyakit
Id Relawan
Relawan

Menentukan Kardinalitas
Kardinalitas adalah jumlah entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain.
Terdapat 3 jenis kardinalitas yaitu : one to one (1:1), one to many (1:M)
dan many to many (M:N). Untuk kardinalitas sesuai dengan studi kasus
diatas, yaitu :
a. Hubungan vaksin dengan tahap vaksin yaitu one to many, karena satu
vaksin bisa terdapat beberapa tahap tidak hanya satu.
b. Hubungan vaksin dengan hasil vaksin yaitu one to many, karena satu
vaksin dapat memiliki beberapa hasil vaksin.
c. Hubungan hasil vaksin dan verifikator vaksin yaitu many to one,
karena banyak hasil vaksin yang hanya terdapat satu verifikator
vaksin.
d. Hubungan vaksin dan pendataan relawan yaitu one to many, karena
satu vaksin juga bisa dipakai untuk beberapa kali pendataan relawan.
e. Hubungan pendataan relawan dan relawan yaitu one to one, karena
satu pendataan relawan hanya bisa digunakan untuk satu relawan
saja.
f. Hubungan relawan dan riwayat penyakit relawan yaitu one to zero or
many, karena satu relawan bisa memiliki banyak riwayat penyakit,
tetapi bisa juga tidak mempunyai riwayat penyakit yang signifikan dan
ada juga yang mempunyai banyak riwayat penyakit.
BAB 5
KESIMPULAN

Bio care adalah perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan


dalam pembuatan vaksin. Pada situasi pandemik COVID-19 ini, selain
obat untuk menyembuhkan COVID-19, vaksin untuk mencegah kejadian
COVID-19 di masa mendatang dan memutus penyebaran virus. Semua
orang dapat menggunakan vaksin tersebut yang telah dikembangkan oleh
perusahaan Bio Care dengan prosedur yang berlaku agar terciptanya
keamanan pada kandungan vaksin tersebut yang akan disuntikkan
kepada masyarakat supaya mencegah penularan virus covid-19 tersebut.
Dalam menciptakan sebuah bisnis berupa vaksin covid-19 yang
dilakukan oleh perusahaan Bio Care kami membuat system informasi
yang akan memudahkan perusahaan dalam proses operasionalnya,
siystem informasi ini terdiri dari flowchart, Entity Relationship Diagram dan
database untuk mendata para pasien dan relawan vaksin.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai