Disusun Oleh:
Nim : 0307202094
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, saya bukanlah siapa-
siapa. shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Dalam penyusunan critical jurnal review ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Yusuf Hadijaya M.Pd, MA
selaku dosen mata kuliah pembuatan keputusan atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada saya dalam pengerjaan critical jurnal review ini.
Saya menyadari bahwa penulisan critical jurnal review ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah.
Chandra Winata
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Jurnal Utama.....................................................................................................................4
Jurnal Pembanding............................................................................................................7
BAB IV PENUTUP
A. Rekomendasi.....................................................................................................................11
B. Kesimpulan.......................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Rasionalisasi pentingnya CJR atau Critical Journal Review adalah salah satu tugas
yang diberikan kepada mahasiswa, yang intinya adalah mereview satu atau lebih jurnal yang
relevan terhadap matakuliah yang bersangkutan. Dengan adanya CJR ini mahasiswa
jadi mendapat banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview suatu atau
lebih jurnal penelitian mengenai mata kuliah terkait, selain itu mahasiswa juga dapat
mengetahui dan memahami dalam hal melakukan sebuah penelitian di bidangnya masing-
masing. Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat
baca mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menaikkan keterkaitan minat membaca.
1
2. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas jurnal, ringkasan jurnal,
kelebihan dan kelemahan jurnal baik dari segi sistematika penulisan, maupun
kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya dari berbagai aspek.
3. Menambah wawasan para pengkritik karena didalam jurnal disajikan masalah serta
solusi yang akan menambah ilmu pengetahuan kita da menguatkan pemahaman pola
pikir mahasiswa terhadap mata kuliah terkait berbasis penelitian.
C. Manfaat CJR
CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami
suatu Jurnal dengan cara yang sangat mudah, mengetahui isi sebuah jurnal dengan lebih
mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan jurnal-jurnal yang relevan terhadap satu
mata kuliah.Dan eningkatkan pengetahuan mahasiswa/i dari teori dan aplikasi hasil gagasan
peneliti sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa
sebagai calon guru dalam menyusun atau mendesaian pembelajaran yang efektif. Serta
meningkatkan hasil analisa pada setiap jurnal yang akan dikritik.
D. Identitas Jurnal
Jurnal utama
Tanggal
Review 20 Oktober 2022
Jurnal Pembanding
2
Judul Relevansi Pembuatan Keputusan Dalam Organisasi Pendidikan Islam
Jurnal Jurnal Portal Sistem KH. A. Wahab Hasbullah University
Download https://journal.staidk.ac.id/index.php/manajemenbudaya/index
Volume dan
Halaman Vol. 4, No. 2, Hal: 65-78
Tahun 2015
Penulis Didin Sirojudin, Email: Mr.didinsirojudin@gmail.com
ISSN E-ISSN : 2548-6896, P-ISSN : 2597-4858
Reviewer Chandra Winata
Tanggal
Review 20 Oktober 2022
3
BAB II
RINGKASAN JURNAL
JURNAL UTAMA
Pendahuluan
Kebijakan dan pengambilan keputusan adalah dua unsur yang saling berkaitan dan
tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kebijakan adalah sesuatu yang lebih bersifat teoretis,
sedangkan pengambilan keputusan lebih bersifat praktis. Tindakan pengambilan keputusan
yang tidak didasarkan pada teoretis dapat mengurangi nilai keilmiahan sebuah keputusan,
sedangkan kebijakan yang tidak disertai dengan pengambilan keputusan sulit akan
menemukan wujudnya.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat urgen bagi setiap orang terutama
bagi para pimpinan atau manajer. Eksistensi seorang pemimpin dalam kepemimpinannya
dapat dilihat dari berbagai bentuk kebijakan dan keputusan yang diambilnya.
1. Pengertian kebijakan
Pengertian kebijakan dalam pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan, yang dijabarkan dari visi, misi
pendidikan, dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu
masyarakat untuk suatu kurun waktu tertentu (Tilaar, 2008: 140). Begitu pula halnya
kebijakan dalam pendidikan Islam, harus pula relevan dengan visi, misi pendidikan Islam.
Menurut Tilaar (2008: 149), visi pendidikan Islam untuk wilayah Indonesia adalah
mewujudkan manusia Indonesia yang takwa dan produktif sebagai anggota masyarakat
Indonesia yang ber-Bhinneka. Sementara misi pendidikan Islam adalah mewujudkan
nilai-nilai keislaman di dalam pembentukan manusia Indonesia, yaitu manusia yang saleh
dan produktif.
4
fleksibel, analitis dan mungkin untuk dilaksanakan dengan dorongan sarana prasarana dan
sumber daya yang tersedia (berupa manusia dan material).
Dasar pengambilan keputusan itu bermacam-macam, tergantung dari
permasalahannya. Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-mata, dapat
pula keputusan dibuat berdasarkan rasio. Selain tergantung kepada permasalahannya,
pengambilan keputusan juga tergantung kepada individu yang membuat keputusan.
Sementara dalam konteks pendidikan Islam, hal terpenting yang harus diperhatikan
dalam rangka pengambilan keputusan adalah bagaimana keputusan itu ditetapkan atas
dasar musyawarah mufakat. Sebab, dalam praktik kehidupan umat Islam setiap
permasalahan yang dihadapi senantiasa menempuh cara musyawarah dalam setiap
pengambilan keputusan.
Secara garis besar jenis-jenis pengambilan keputusan itu ada dua, yaitu keputusan
secara individu dan keputusan secara kelompok. Kedua jenis pengambilan keputusan tersebut
tentu saja memiliki kebaikan dan kelemahan masing-masing. Kendati demikian kelemahan-
kelemahan tersebut akan dapat diatasi jika pemimpin atau manajer dapat mengetahui dan
memahami dengan baik prinsip-prinsip dalam pengambilan suatu keputusan.
Menurut Herbart A. Simon (dalam Asnawir, 2006: 215), setidaknya ada tiga tahap
yang ditempuh dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1) Tahap penyelidikan; tahap ini dilakukan dengan mempelajari lingkungan atas kondisi
yang memerlukan keputusan. Pada tahap ini data mentah yang diperoleh, diolah dan
diuji serta dijadikan petunjuk untuk mengetahui atau mengenal persoalan.
2) Tahap perancangan; pada tahap ini dilakukan pendaftaran, pengembangan,
penganalisaan arah tindakan yang mungkin dilakukan dan
3) Tahap pemilihan; pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan arah tindakan dari
semua yang ada.
Gaya dan model pengambilan keputusan erat kaitannya dengan beberapa tahap yang
ditempuh dalam pengambilan keputusan. Artinya, model-model pengambilan keputusan yang
5
dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer dapat dilihat dari ketiga tahapan pengambilan
keputusan yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu: tahap penyelidikan, tahap perancangan
dan tahap penilaian. Kendati demikian, hal penting yang perlu dibahas berkenaan dengan
model atau gaya pengambilan keputusan ini adalah bahwa seorang pimpinan atau manajer
perlu memenuhi beberapa persyaratan yaitu: (1) mengetahui semua perangkat alternatif dan
semua akibat atau hasil yang akan diperoleh, (2) mengetahui metode dalam membuat urutan
kepentingan dan semua alternatif dan (3) memilih alternatif yang paling menguntungkan
untuk dilaksanakan.
Dapat pula dikemukakan bahwa model atau gaya pengambilan keputusan ini
berkaitan erat dengan tipe kepemimpinan seseorang. Seseorang yang memiliki tipe
kepemimpinan otoriter tentu dalam pengambilan keputusan juga akan bersikap otoriter,
sehingga kurang menerima atau mempertimbangkan pendapat atau usulan yang datang dari
orang lain.
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau manajer dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
Kesimpulan
6
Dasar utama kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pendidikan Islam adalah visi dan
misi pendidikan Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, apapun bentuk kebijakan dan keputusan
yang diambil senantiasa mengacu kepada visi dan misi tersebut tanpa mengabaikan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.
JURNAL PEMBANDING
Pendahuluan
Menurut bahasa Keputusan berasal dari kata putus: habis. rampung. selesai. berakhir.
mendapat imbuhan ke-an menjadi keputusan: berkesudahan; berakhir; ada keputusan
(akhirnya): tidak. tidak ada kesudahannya (akhirnya. putusputusnya). Secara istilah keputusan
adalah pengakhiran daripada proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai “masalah”
sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan daripada yang dikehendaki. direncanakan
atau dituju dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif pemecahannya
(Atmosudirdjo. 1990: 45).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan haruslah relevan dengan
sebuah tujuan dan perencanaan suatu masaalah. sebuah keputusan dapat berarti hasil rumusan
pemikiran yang didasarkaan pada visi dan misi sebuah lembaga untuk mengatur jalannya
pekerjaan demimencapai tujuan bersama.
7
dapat diartikan juga hasil terbaik dalam memilih satu di antara dua atau beberapa alternatif
yang dihadapi.
Sistem adalah satu rangkaian dari unsur-unsur yang sating terkait, disatukan oleh
desain untuk mencapai beberapa tujuan atau sasaran. Pengambilan keputusan merupakan
suatu sistem tindakan karena itu ada beberapa komponen di dalamnya. Menurut Atmosudirjo
sebagaimana dikutip oleh Syafaruddin menjelaskan kerangka kerja yang ada dalam sistem
pengambilan keputusan yaitu:
8
Menilai keuntungan dan kerugian atau kekuatan dan kelemahan dari masing-
masing alternatif di dalam memecahkan masalah dan menjawab peluang yang ada
merupakan langkah yang akan menentukan pilihan.
4) Memiliki dan Mengimplementasikan Alternatif
Adapun tindakan memilih altematif terbaik dari sejumlah alternatif yang
diajukan dalam mendukung keberhasilan pemecahan masalah dan menjawab peluang
yang ada dalam organisasi merupakan langkah keempat
5) Mengevaluasi Alternatif
Keputusan yang telah dilaksanakan haruslah dievaluasi apakah telah mencapai
tujuan yang diinginkan atau belum. Sebab keputusan itu diyakini sebagai cara dalam
memecahkan masalah atau mengisi peluang untuk menjawab kebutuhan organisasi.
a. Keputusan strategis
Setiap organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan
organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis.
Kebijakan menyita banyak perhatian terutama bagi para manajer puncak karena
pengaruhnya sangat besar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan organisasi.
b. Keputusan operasional
Keputusan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari.
Keputusan operasional sangat menentukan efektifitas keputusan strategis yang
diambil oleh para manajer puncak. Dengan demikian, keputusan yang diambil dalam
proses manajemen balk manajer puncak maupun manajer menengah dan manajer
rendah adalah harus saling sinergi agar memiliki kekuatan untuk menembus faktor-
faktor eksternal dalam menuju masa depan organisasi yang lebih baik.
Setiap keputusan yang diambil para manajer organisasi tertentu dalam jenis keputusan
apapun akan menentukan tindakan manajerial yang dijalankan dalam organisasi. Karena
bagaimanapun, keputusan memiliki fungsi tersendiri dalam perspektif manajemen.
Setidaknya terdapat dua fungsi pokok keputusan, yaitu: (1) sebagai pangkal tolak semua
kegiatan manusia yang sadar dan terarah, baik kegiatan individual maupun komunal dalam
organisasi; (2) menentukan masa depan, sebab keputusan bersifat futuristik maka efeknya
9
akan terlihat pada masa akan datang meskipun penuh ketidakpastian maka keputusan harus
dibuat dalam totalitas perencanaan.
Kesimpulan
10
BAB III
ANALISIS JURNAL
11
4) Kelemahan Jurnal Pembanding
Kelemahan dari jurnal ini adalah penulis terlalu banyaknya menulis dari teori,
penulisan materinya juga sedikit berebelit-belit.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Rekomendasi
Adapun yang menjadi rekomendasi dalam penulisan critical jurnal review ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi reviewer: untuk hendaknya Memberikan komentar dan saran maupun yang
membangun guna menyempurnakan pembuatan critical jurnal review berikutnya.
2. Bagi penulis: dapat sebagai rujukan untuk memperbaiki isi jurnal dalam pencetakan
selanjutnya, untuk memberitahukan kepada penulis apa yang menjadi kekurangan
dalam jurnal tersebut dan Apa yang sebaiknya penulis lakukan terhadap isi jalan
tersebut.
3. Bagi pembaca: sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang
Perencanaan Pendidikan. Alangkah baiknya diberikan satu masukan yang
membangun guna penyempurnaan serta perbaikan yang harus dilakukan di masa
dewasa ini, dan untuk menambahwawasan dan pengetahuan pembaca di masa yang
akan datang dalam pembuatan critical jurnal review (CJR) yang baik dan benar.
B. Kesimpulan
Bahwa dalam tugas critical journal review ini , kita dapat mengetahui dimana posisi
kelebihan maupun kelemahan dari setiap inti dari simpulan isi jurnal. Dari hasil keritikan
diatas dapat di simpulkan bahwa jurnal ini sudah masuk dalam karegori jurnal yang baik
meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya karena memang jurnal ini
ditunjukan kepada orang-orang yang mengerti tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak
untuk di pelajari dan memang penyampainnya baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada
kekurangan sama halnya seperti jurnal ini. Dalam setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua
kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.
Dasar utama kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pendidikan Islam adalah
visi dan misi pendidikan Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, apapun bentuk kebijakan dan
keputusan yang diambil senantiasa mengacu kepada visi dan misi tersebut tanpa
mengabaikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
13