Anda di halaman 1dari 9

HASIL MINI RISET

ANALISIS REALISASI DISPLAY BARANG DAGANG PADA


TOKO USAHA KECIL DAN MENENGAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penataan Barang Dagang

Dosen Pengampu : Lenti Susanna Saragih, S.Pd., M.Si

Disusun oleh :
KELOMPOK 2
1. Fransiskus Tumbur Rezeki Simbolon (7193143007)

2. Rony Pakpahan (7193143004)

3. Salsabila Herina (7192443010)

4. Tio Birgita Natalia ( 7193143011)

5. Yolanda Agustina Malau (7193343002)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan
berkat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Adapun yang menjadi judul tugas penulis adalah “Hasil Mini Riset” . Tujuan penulis
menulis makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Penataan Barang Dagang”.
Jika dalam penulisan makalah penulis terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas segala koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi
para pembaca.

Medan, Mei 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................1

4.1 Temuan Model Toko Ritel Kecil..............................................................................1

4.2 Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha...........................................................2

1.3 Kelebihan dan Kekurang Penataan Barang Dagang.............................................2

BAB V PENUTUP....................................................................................................................3

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................3

5.3 Saran...........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Model Toko Ritel Kecil


Tidak kalah pentingnya dengan penataan barang di sebuah Supermarket atau Toko
besar, menata barang dagangan yang menarik untuk usaha kecil dan menengahpun
sangat diperlukan. Tujuan display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus
menjaga keamanan barang dagangan. Pada pembahasan utama, adalah display pada toko
kecil (pedagang eceran). Sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang toko kecil.
Seperti kita ketahui, bahwa toko kecil definisinya adalah sebuah toko yang
menyediakan barang- barang kebutuhan masyarakat sekitar dalam jumlah dan jenis
barang yang terbatas.
Ciri-ciri toko kecil (berdasar literasi diatas) adalah :
- Menjual barang yang bermanfaat (sabun mandi, detergen, dll)
- Kadang-kadang ada yang menjual obat (obat warung)
- Ada yang menjual produk yang sifatnya menyenangkan (rokok)
- Menjual barang yang sangat diperlukan (makanan dan minuman)
- Menjual barang-barang konsumsi (barang keperluan sehari-hari), bahan pokok, barang
darurat, barang impulsive
- Menjual barang tidak tahan lama (rokok, sabun dll)

4.2 Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha


Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memulai usaha, yaitu
1. Keberhasilan berwirausaha
a. Kerja keras, dorongan dan dedikasi
b. Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan
c. Kompetensi manajerial
d. Keberuntungan
2. Kegagalan Berwirausaha
a. Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman
b. Kurang memberi perhatian
c. Sistem kontrol yang lemah
d. Kurangnya modal
Jika penataan produk (barang dagangan) lebih rapi, akan memudahkan konsumen
menemukan barang yang dibutuhkan tanpa bertanya atau harus bertanya jika barang
yang dibutuhkan tidak terlihat.
Toko ini sangat sederhana, barang yang dijual pun terbatas, dengan modal yang kecil,
dapat menyediakan barang-barang yang sekiranya dapat memenuhi keinginan membeli
konsumen di sekitar warung. Penataan barang pun disesuaikan dengan alat yang tersedia.

Toko kecil ini, barang dagangannya cukup lengkap, terlihat dari barang yang tersedia,
untuk pengelompokkan barang masih terkesan asal terlihat, belum atau tidak sesuai
dengan tujuan display. Namun pemilik toko mengenal betul letak barang di inginkan
konsumen.

Toko di atas, lumayan rapi, walaupun terkesan ramai, namun terlihat barang yang
dijual kelihatan banyak dan lengkap. Pemilik terkesan harus menampilkan barang
dagangan semua, sehingga banyak sekali barang yang “tergantung”. Kelemahan model
seperti ini, pemilik bisa lupa letak barang, konsumen agak terganggu dengan barang
dagangan yang tergantung. Segi keamanan terlihat masih kurang.
Jika toko-toko kecil tersebut mengikuti kaidah atau SOP penataan produk, memang
jauh dari kemungkinan “patuh”, karena dalam benak mereka adalah :
- Barang dagangan mereka laris/terbeli
- Mereka hanya memikirkan membeli barang dan menjual barang
- Sangat sulit untuk menghitung keuntungan

4.3 Kelebihan dan Kekurangan Barang Dagang


o Kelebihan Display toko kecil :
1. Salah satu bagian promosi
2. Display toko bisa digunakan untuk menampilkan kreativitas pemilik
3. Toko lebih menarik minat pembeli
4. Toko sebagai ajang inovasi pemilik toko (dalam display)
5. Penampilan toko lebih berbeda dengan toko pesaing
o Kelemahan Display toko kecil
1. Konsumen tidak bisa melihat secara langsung produk yang di jual karna suatu
display kadang tidak sesuai dengan produk yang akan di jual
2. Pemilik toko dan pembeli kesulitan untuk menemukan produk secara cepat, karena
kemungkinan pemilik toko lupa tempatnya.
3. Tidak terdeteksi dengan cepat produk yang sudah habis.
4. Tidak menyimpan stock terlalu lama

Produk dan tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan


konsumen menggunakan display produk pada toko usaha kecil. Sedangkan harga,
promosi, orang, proses, dan bukti fisik secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan konsumen.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Display barang dagangan bukan untuk bertujuan untuk menumpuk barang, namun
lebih kepada bagaimana barang dagangan menarik keinginan pembeli konsumen. Sesuai
dengan tokonya, display barang perlu rapi. Tidak harus besar, namun bisa digolong-
golongkan, sesuai dengan penjelasan klasifikasi barang diatas.
Bagaimana memberi info tentang penataan barang kepada para pemilik toko kecil dan
menengah, memberikan pengetahuan dan keterampilan :
a. Cara promosi
b. Menyimpan barang dagangan
c. Menata Produk
d. Pencatatan pembelian, penjualan secara sederhana.
e. Informasi pemasok barang dagangan, dll.
Kelemahan utama pada toko kecil adalah minimnya pengetahuan cara maupun strategi
dalam berwirausaha termasuk penataan barang dagang. Bisa dipahami bahwatoko kecil
memang untuk menopang hidup mereka. Jadi secara sederhana pun mereka tidak
mempunyai catatan. Sehingga tidak pernah tahu jika ditanya berapa labanya? jika omset,
mungkin bisa dijawab, namunkalau sudah laba, mereka para pemilik toko kecil tidak
mampu menjawab.
Kecuali, jika memang pemilik toko sudah pernah mengikuti pelatihan UMKM
sehingga lebih baik dan tertata dalam semua hal tentang toko kecilnya. Semoga kedepan,
toko kecil lebih baik dan lebih tertata, agar bisa menghidupi keluarga.

5.2 Saran
Penulis berharap, pemerintah daerah, pemerintah pusat, atau CSR dari perusahaan besar,
bisa membantu masyarakat yang menjalani usaha sebagai pemilik toko kecil, agar
kehidupan mereka lebih sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

Ebert, Griffin, Edisi Kesepuluh, Pengantar Bisnis, cetakan kedelapan belas, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Ebert, Griffin, Edisi ketujuh, Bisnis, jilid 1, Penerbit PT. Indeks, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2010, Konsep Dasar Kewirausahaan, Buku 2,
Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Puspitasari Devi, Yusniar Mefrina, Penataan Barang Dagangan, 2014, penerbit CV. Rizeva
Utama, Depok

Anda mungkin juga menyukai