Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. ADMINISTRASI
TRANSAKSI
PRODI PENDIDIKAN BISNIS

SKOR NILAI:

ADMINISTRASI TRANSAKSI: KOMPETENSI KEAHLIAN DARING


(Danang Setyabudi, S.E & Dr. Suranto, ST., M.M)
DAN
ADMINSTRASI TRANSAKSI (Dwi Sumaryani, Septiana Dewi Cahyanti)
Nama Mahasiswa : Gevin S. Silitonga
Nim : 7183143025
Prodi : Pendidikan Bisnis A 2018
Nama Dosen : Dita Eka Pertiwi Sirait. S.E., M.Si
Matkul : Administrasi Transaksi

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya berhasil
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya yang berjudul “ Critical Book
Review ”.

Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini, dan Dalam kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih kepada pihak- pihak yang telah membantu dan secara khusus saya
berterimakasih selaku Dosen pengampu Ibu Dita Eka Pertiwi Sirait. S.E., M.Si
mata kuliah Adminstrasi Transaksi karena telah memberikan bimbinganya
kepada saya untuk menyelesaikan tugas CBR ini hingga selesai.

Medan, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR........................................................................1
B. Tujuan Penulisan CBR....................................................................................1
C. Manfaat CBR...................................................................................................1
D. Identitas Buku.................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................3
A. Ringkasan Buku............................................................................................3
BAB 1 PENGERTIAN TRANSAKSI.............................................................3
BAB 2 RUANG LINGKUP TRANSAKSI.....................................................3
BAB 3 ALUR TRANSAKSI...........................................................................4
BAB 4 PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM TRANSAKSI..............5
BAB 5 TRANSAKSI MELALUI INTERNET...............................................6
BAB 6 SOP PERUSAHAAN..........................................................................7
BAB 7 BUKTI TRANSAKSI........................................................................11
BAB 8 BERKAS-BERKAS ADMINISTRASI.............................................13
BAB III..................................................................................................................14
PEMBAHASAN....................................................................................................14
A. Kelebihan Buku.............................................................................................14
B. Kekurangan Buku..........................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan


membandingkan nya dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan,
dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang
kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Hal
ini adalah salah satu upaya KKNI untuk benar benar menjadikan
mahasiswa yang unggul dalam segala hal, salah satu nya yaitu mengkritik
buku.

B. Tujuan Penulisan CBR

• Mengulas isi sebuah buku yang bercerita tentang Administrasi


Transaksi
• Mengetahui informasi sebuah buku.
• Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding
• Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi dan
mengkaji teori yang ada disetiap buku.
• Melatih mahasiswa untuk teliti meriview buku dalam dua bahasa .

C. Manfaat CBR

• Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Transaksi


• Untuk menambah pengetahuan tentang Administrasi Transaksi
• Untuk mengetahui banyak hal tentang buku, dan melatih mahasiswa
untuk gemar membaca.

1
D. Identitas Buku
1. Judul Buku : Administrasi Transaksi Kompetensi Keahlian
2. Nama Penulis : Danang Setyabudi, S.E & Dr. Suranto, ST., M.M
3. Tahun Terbit : 2018
4. Kota Terbit : Yogyakarta
5. Penerbit : Published
6. Tebal Buku : 182 hlm
7. ISBN : 978-979-29-6877-4

Buku Pembanding
1. Judul Buku : Administrasi Transaksi
2. Penelaah :Dwi Sumaryani, Septiana Dewi Cahyanti
3. Penerbit : PT. Kuantum Sejahtera
4. Kota Terbit : Jakarta
5. Tahun Terbit : 2019
6. Jenis Buku : E-book
7. Halaman : 181 hlm.
8. ISSBN : 978-602-53560-9-4

Buku Pembanding
1. Judul :Administrasi Transaksi: Paket

Keahlian Pemasaran
2. Penulis : Erna Soerjandari, SE, MM
3. ISBN :-
4. Penerbit : Tim
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2014
7. Urutan cetakan : Cetakan pertama

2
8. Tebal buku : 225 Halaman

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku

BAB 1 PENGERTIAN TRANSAKSI

Transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan merupakan inti dari


kehidupan perusahaan. Transaksi yang terjadi tergantung dari kepercayaan
yang diberikan konsumen kepada perusahaan. Kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan dapat dibangun melalui kualitas produk, pelayanan
saat penjualan hingga pelayanan purna jual. Konsumen harus dilayani
semaksimal mungkin, karena pemberian pelayanan yang prima membuat
konsumen cenderung melakukan transaksi secara berulang, yang pada
akhirnya konsumen yang terpuaskan kebutuhannya akan menjadi
pelanggan bagi perusahaan tersebut.
Pencatatan transaksi yang akurat adalah salah satu bentuk
pelayanan yang terjadi saat penjualan berlangsung, dan kegiatan pelayanan
transaksi ini menjadi sangat penting, karena menyangkut pencatatan
keuangan baik yang harus dikeluarkan oleh konsumen itu sendiri sebagai
konsekwensi atas produk yang dia beli, maupun sejumlah uang yang harus
diterima oleh perusahaan sebagai bentuk pembayaran atas produk yang
akan atau telah perusahaan serahkan pada konsumen. Oleh karena itu
pencatatan transaksi ini harus dibuat dalam bentuk formulirformulir yang
familiar dan baku secara akurat, agar tidak merugikan kedua belah pihak.
Transaksi keuangan adalah segala kegiatan yang dapat mempengaruhi
posisi keuangan perusahaan.

BAB 2 RUANG LINGKUP TRANSAKSI

Ruang lingkup transaksi yang terjadi pada sebuah perusahaan bukan


hanya lingkup kegiatan jual beli saja, melainkan kejadian-kejadian yang
terkait dengan perusahaan baik itu secara internal maupun secara eksternal,
dan kejadian tersebut dapat diukur dengan satuan uang serta berpengaruh
pada kekayaan perusahaan.
Jenis-jenis transaksi berdasarkan ruang lingkupnya, terdiri dari :
a)Transaksi Internal ransaksi internal adalah transaksi yang terjadi
dalam tubuh perusahaan itu sendiri, sehingga hanya melibatkan bagian-
bagian yang berada dalam perusahaan. Jadi lebih menekankan
perubahan posisi keuangan yang terjadi antar bagian yang ada dalam
perusahaan, seperti memo dari pimpinan kepada seseorang yang
ditunjuk, perubahan nilai harta kekayaan karena penyusutan harta tetap,

3
pembayaran gaji karyawan, pemakaian perlengkapan kantor, dan lain
sebagainya.
b)Transaksi Eksternal
Transaksi Eksternal adalah transaksi yang melibatkan pihak luar
perusahaan, seperti transaksi pembelian, penjualan, pembayaran utang-
piutang, dan sebagainya. Transaksi ini adalah hal utama yang harus
terjadi di perusahaan,
karena dari transaksi ini perusahaan memperoleh keuntungan dari nilai
selisih pembelian dan penjualan
Jenis-jenis transaksi berdasarkan bidang yang dipengaruhinya, terdiri dari :
a) Transaksi Modal
Transaksi modal adalah transaksi yang mempengaruhi modal suatu
perusahaan baik bertambah maupun berkurang
b) Transaksi Usaha
Transaksi usaha adalah transaksi yang berkaitan dengan kegiatan
utama perusahaan. Yang dimaksud kegiatan utama perusahaan
adalah kegiatan yang menjadi operasional perusahaan, contoh
perusahaan jasa service computer, maka kegiatan utamanya adalah
memperbaiki computer yang rusak dari pelanggannya.

BAB 3 ALUR TRANSAKSI

Membuat bukti transaksi merupakan tindakan awal yang dapat


dilakukan perusahaan terhadap harta kekayaan perusahaan dari
pembocoran yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Bukti transaksi harus dibuat berdasarkan alur yang telah disiapkan
perusahaan karena harus mampu mengamankan harta kekayaan. Setiap
jenis transaksi mempunyai alur masing-masing yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Alur Transaksi Pembelian
Transaksi pembelian adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
barang dan atau jasa dengan cara memberikan balas jasa berupa
sejumlah uang yang nilainya sama dengan barang atau jasa yang
diperolehnya. Barang atau jasa yang dibeli adalah untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, pedagang dan produsen. Bagi
konsumen, barang atau jasa yang dibeli akan digunakan untuk
konsumsi sendiri, misalnya barang kebutuhan pokok, barang
kebutuhan penunjang dan barang mewah.
2. Alur Transaksi Penjualan Tunai
Penjualan tunai merupakan penjualan yang bebas dari resiko
kerugian akibat tidak terbayarnya barang. Oleh karena itu alur
penjualan tunai ini diusahakan dibuat sesederhana mungkin bagi
para pelanggan.
3. Alur Transaksi Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan barang yang pembayarannya
ditangguhkan sampai beberapa waktu kemudian sesuai dengan

4
penjanjian penjualan. Dengan penjualan kredit artinya penjual
mengeluarkan barang tanpa memperoleh kompensasi langsung
dari pembeli. Penjualan jenis ini mengandung resiko kerugian
karena dimungkinkan pelanggan melanggar perjanjian (tidak
membayar, terlambat membayar atau pembeli bangkrut). Oleh
karena itu penjualan kredit ini harus diikuti dengan kehati-
hatian, misalnya dengan menerapkan prosedur penjualan kredit
secara ketat.
4. Alur Transaksi Penerimaan Kas
Alur Harta kekayaan perusahaan yang paling cepat berubah
jumlahnya adalah uang (kas), karena sifat perubahannya yang cepat
tanpa diikuti oleh bukti kepemilikan. Uang tunai merupakan harta
kekayaan perusahaan yang paling mudah diselewengkan. Oleh
karena itu perlindungan terhadap uang tunai harus benar-benar
ketat.

BAB 4 PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM TRANSAKSI

Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi, yaitu sebagai berikut:


1) Sales
Sales adalah orang yang menjual barang /jasa perusahaan. Sales
mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan calon
pembeli yang menyebabkan sikap ingin membeli.

2) Pelanggan
Pelanggan dapat diartikan sebagai seseorang atau suatu perusahaan
yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu
secara berulang. Konsumen / pembeli dibedakan menjadi dua yaitu:
konsumen sebagai orang alami (pribadi kodrati) dan perusahaan
sebagai perusahaan atau badan hukum. Pembedaan ini berfungsi
untuk membedakan apakah konsumen tersebut menggunakan
barang tersebut untuk dirinya sendiri atau untuk tujuan komersial
(dijual atau diproduksi lagi). Pelanggan merupakan investasi
perusahaan di masa depan, karena dengan adanya pelanggan yang
telah memiliki hubungan baik dengan perusahaan, maka akan
membantu perusahaan untuk mempromosikan secara tidak
langsung tentang produk perusahaan dari mulut ke mulut.

3) Supplier
Pemasok adalah orang atau badan yang menyediakan barang bagi
perusahaan antara lain:

5
a. Grosir, adalah orang atau badan yang membeli dan menjual
barang dalam partai besar, dan akan dijual kembali kepada
badan /orang lain sebagai pengecer, pedagang besar lainnya,
instansi pemerintahan, dan perusahaan industry.
b. Agen adalah orang atau badan perwakilan resmi sebuah
perusahaan pabrikan. Agen hanya menjual barang dengan
merk dagang tertentu saja.Kegiatan penjualan agen
dilakukan berdasarkan kontrak kerjasama dengan
perusahaan produsen.Kontrak tersebut berisi ketentuan
mengenai wilayah operasi, harga jual, penetapan komisi, hak
dan kewajiban agen, lamanya kontrak, dll.
c. Fasilitator Fasilitator adalah orang/badan yang menunjang
kegiatan transaksi dengan mendistribusikan barang
dagangan. Badan usaha yang termasuk fasilitator adalah
perusahaan pergudangan, perusahaan asuransi, perusahaan
angkutan, dan lembaga keuangan.
d. Lingkungan Perusahaan harus selalu dapat membaca
lingkungannya untuk mencapai kesuksesan.

BAB 5 TRANSAKSI MELALUI INTERNET

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu


kenyataan yang tak bisa dihindari. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi tersebut telah mengantarkan manusia ke suatu sistem informasi
dan komunikasi global melalui internet. Teknologi merubah banyak aspek
bisnis dan aktivitas pasar. Kemajuan teknologi telah melahirkan metode
transaksi yang dikenal dengan istilah e-commerce (electronic commerce).
Secara bahasa, electronic berarti ilmu elektronika, alat-alat elektronik, atau
semua hal yang berhubungan dengan dunia elektronika dan teknologi.
Sedangkan commerce berarti perdagangan atau perniagaan.
Menurut Budi Raharjo (2008), E-Commerce dapat dibedakan menjadi 2
jenis transaksi yaitu:
a. Business to Business (B2B) E- Commerce adalah transaksi
perdagangan melalui internet yang dilakukan oleh dua perusahaan
atau lebih yang biasa disebut Enterprise Resources Planning (ERP)
atau supply chain management.

6
b. Business to Consumer (B2C) E- Commerce adalah transaksi
melalui internet antara penjual barang konsumsi dengan konsumen
(end user).

Secara sederhana, proses e-commerce dapat dilakukan dengan cara


konsumen berkunjung ke website merchant untuk melihat memilih produk
yang diinginkan. Lalu, konsumen setuju untuk membeli di merchant dan
memberi instruksi pembelian online ke merchant. Setelah itu, prinsip
pembayarannya tidak jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja semua
metode yang ditawarkan menggunakan teknologi canggih. Cara
pembayaran yang digunakan antara lain melalui transfer ATM (automatic
teller macine), pembayaran tanpa perantara, pembayaran dengan pihak
ketiga (kartu kredit/cek), micropayment (uang receh), electronic money (e-
money) atau Anonymous digital cash.
Dalam suatu transaksi melalui internet terdapat komponen-
komponen penting yang harus ada dan dari masing-masing komponen
tersebut harus terpenuhi syaratsyaratnya :
1)User/cardholder/customer, orang yang membeli secara online harus
mempunyai :
• Payment account Memiliki passport2)Merchant :
• Harus mendaftarkan diri sebagai merchant account ke bank
agar merchant dapat menerima sistem pembayaran dari
customer
• Rekening finansial
• Salinan formulir pajak penghasilan
• Dalam beberapa kasus diperlukan cadangan kredit.
3) Acquirer: adalah lembaga keuangan di mana marchant menjadi
nasabahnya dan memproses otorisasi kartu pembayaran.
4) Issuer: lembaga keuangan dimana pembeli menjadi nasabahnya dan
menerbitkan kartu pembayaran. Syarat harus lembaga keuangan
yang sehat.
5) Certification authoryti (otoritas sertifikat). Syaratnya adalah
lembaga terpercaya atau yang dipercayai oleh customer dan
merchant

BAB 6 SOP PERUSAHAAN

Standard Operational Procedure (SOP) adalah aturan yang


diterapkan oleh perusahaan dalam menangani berbagai kegiatan yang

7
terjadi di perusahaan. Sehingga setiap kegiatan perusahaan akan
mempunyai standar prosedur operasional untuk menjamin kegiatan
ditangani dengan sebaik-baiknya. Terdapat beberapa manfaat dengan
adanya Standard Operational Procedure (SOP) di dalam perusahaan, antara
lain
:
a. Dapat menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu
prosedur kerja
b. Lebih jelas mengetahui peran dan posisi masing-masing di
internal perusahaan
c. Memberikan kejelasan mengenai prosedur kerja, dan
tanggung jawab dalam proses terkait
d. Menjamin proses kerja yang telah ditetapkan dan
dijadwalkan dapat berjalan sebagaimana mestinya
e. Memberikan keterangan mengenai keterkaitan satu proses
kerja dengan proses kerja yang lain di dalam perusahaan
f. Meminimalisir kesalahan dalam melakukan pekerjaan
g. Membantu mengidentifikasi apabila terjadi kesalahan
procedural
h. Memudahkan penelusuran terjadinya penyimpangan dan
memudahkan langkah perbaikan
i. Membantu dalam melakukan evaluasi terhadap setiap proses
operasional perusahaan

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi


Pembelian Tunai adalah sebagai berikut.
a) Bukti permintaan bagian penjualan atau produksi dibuktikan
denga surat permintaan
b) Survai pasar dengan mengirimkan surat penawaran order
kepada berbagai perusahaan untuk memperoleh harga dan
kualitas barang terbaik (apabila belum mempunyai supplier
tetap)
c) Perusahaan yang menjadi supplier barang adalah perusahaan
yang mampu secara rutin menyediakan pasokan barang

8
d) Untuk memutuskan supplier yang benar-benar memberikan
keuntungan terbaik maka bagian pembelian harus benar-
benar mempertimbangkan harga, kualitas dan pelayanan
pasca jual
e) Surat pesanan ditandatangani oleh kepala bagian pembelian
dan direktur utama perusahaan
f) Buat perjanjian yang memberikan perlindungan terhadap
barang yang dibeli seperti garansi, return barang, dsb
g) Pemeriksaan barang dilakukan oleh ahlinya apakah sesuai
dengan pesanan atau tidak (baik kualitas maupun kuantitas).
Bila ya, maka barang akan masuk ke gudang, bila tidak,
maka barang akan dikembalikan dengan memberikan nota
hasil pemeriksaan kepada penjual
h) Membayar jumlah trsansaksi sesuai dengan prosedur
pengeluaran kas

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi


Penjualan Tunai adalah sebagai berikut.
a) Permintaan pelanggan dibuktikan dengan surat permintaan
(order) dari calon pembeli
b) Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa
notulen (catatan kesepakatan sementara)
c) Membuat dan menandatangani surat perjanjian dibuktikan
dengan adanya surat perjanjian
d) Faktur dibuat dengan benar dan teliti, sehingga tidak
meragukan perusahaan dan konsumen, faktur dibuat
beberapa rangkap untuk kepentingan administrasi
e) Barang dagangan sebelum dijual diperiksa apakah sesuai
dengan pesanan pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai
standar mutu. Bila ya, maka barang dikirim kepada pembeli,
bila tidak, barang dikembalikan lagi ke gudang
f) Cocokkan invoice asli dan rangkap, bila cocok, terima
pembayaran barang dan periksa uang tunai yang dibayarkan
dengan teliti

9
g) Buat bukti penerimaan uang (kuitansi) sesuai dengan jumlah
uang yang diterima
h) Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada
konsumen sebagai pelayanan yang sempurna

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi


Penjualan Kredit adalah sebagai berikut.
a) Permintaan pelanggan dibuktikan oleh surat permintaan
(order) dari pembeli
b) Negosiasi dibuktikan dengan catatan (notulen) hasil
pertemuan yang termuat kesepakatan-kesepakatan
c) Aplikasi kredit dibuat oleh calon pembeli
d) Periksa formulir aplikasi kredit, apakah sesuai dengan bukti-
bukti yang dilampirkan
e) Survei kepada calon pelanggan dibukikan dengan formulir
bukti survei yang terisi lengkap. Berikan rekomendasi
seperlunya
f) Persetujuan dari manajer bagian kredit dibuktikan dengan
diotorisasikannya (ditandatanganinya) formulir aplikasi
kredit.
g) Apabila ya, maka dilakukan proses penjualan, apabila tidak,
maka dikembalikan kepada calon pelanggan.
h) Surat perjanjian dibuat sesuai dengan standar perusahaan
i) Buatlah invoice (faktur)
j) Kirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada
konsumen sebagai pelayanan yang

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi


Penerimaan Kas adalah sebagai berikut.
a) Penerimaan uang tunai dimulai dari terjadinya transaksi
yang menyebabkan penerimaan kas seperti penjualan tunai,
penerimaan pembayaran piutang , dll
b) Periksa bukti transaksi yang dikeluarkan oleh bagian
penjualan dengan teliti dan cocokkan dengan rangkapannya

10
c) Hitung jumlah tansaksi dengan benar
d) Periksa uang yang diterima dengan benar. Gunakan alat
untuk mengecek uang secara fisik. Apabila pelanggan
menggunakan cek maka periksa keabsahan cek tersebut, dan
buat konfirmasi keabsahan cek tersebut kepada bank yang
mengekuarkan cek tersebut.
e) Buatkan bukti transaksi penerimaan kas seperti kuitansi.

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi uang


kas adalah sebagai berikut.
a) Pengeluaran uang dimulai dari transaksi pembelian tunai,
pembayaran utang dan pembayaran biaya-biaya
b) Cocokkan antara bukti pembelian yang dibawa supplier
dengan rangkapannya, apabila cocok ambil bukti
pengeluaran uang (bisa bank/tunai), kemudian supplier
menandatangani bukti pengeluaran bank atau kuitansi
c) Berikan cek atau uang tunai
d) Terima bukti transaksi (bukti pengeluaran bank/kuitansi)
yang telah ditandatangani supplier.

BAB 7 BUKTI TRANSAKSI

Setiap transaksi yang memerlukan pencatatan harus dibuatkan atau


dimintakan bukti transaksi pencatatan. Kegunaan utama dari bukti
transaksi/pencatatan adalah menyediakan bukti tertulis tentang transaksi
yang telah dilaksanakan sekaligus untuk menghindari kemungkinan
terjadinya persengketaan di masa mendatang. Untuk itu bukti harus kuat
jika di dalamnya terdapat pengakuan dari pihak luar atau eksternal yang
berwenang berupa tanda tangan yang bersangkutan.
Bukti transaksi/pencatatan dilihat dari asalnya dibedakan menjadi
menjadi 2(dua), yaitu :
1) Bukti Transaksi Internal Bukti transaksi internal adalah bukti
pencatatan transaksi karena adanya transaksi yang melibatkan
hanya bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan, lebih
menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi antar bagian
yang ada dalam perusahaan seperti memo dari pimpinan kepada

11
seseorang yang ditunjuk, perubahan nilai harta kekayaan karena
penyusutan, pemakaian perlengkapan kantor dan lain-lain.

2) Bukti Transaksi Eksternal yaitu bukti pencatatan transaksi yang


terjadi dengan pihak luar perusahaan. Bukti tersebut antara lain :
a. Faktur (invoice) adalah perhitungan penjualan barang yang
dilakukan secara kredit, dibuat oleh pihak penjual
disampaikan kepada pihak pembeli. Biasanya dibuat
rangkap 2, yang asli diberikan kepada pihak pembeli sebgai
bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan
kopiannya dipegang oleh pihak penjual sebagai bukti
pencatatan penjualan secara kredit. Bagi pihak pembeli
faktur yang diterimanya merupakan faktur pembelian,
sedangkan bagi pihak penjual faktur yang dikirim kepada
pihak pembeli merupakan faktur penjualan.
b. Kuitansi (official Receipt) adalah merupakan dokumen atau
surat yang digunakan sebagai tanda bukti telah terjadinya
transaksi pembayaran. Kuitansi dibuat dan ditanda tangani
oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada
pihak yang melakukan pembayaran. Kuitansi umumnya
terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kapada
pihak pembayar sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang,
sedangkan bagian yang tertinggal (Sus/ bonggol kuitansi)
untuk sementara bisa dijadikan bukti pencatatan penerimaan
uang. Sebagai bukti penerimaan uang, kuitansi harus
dibubuhi materai. Hal ini ditetapkan berdasarkan UU RI
tentang Bea Materai.

c. Nota debet (Debit Memo) adalah pemberitahuan atau


perhitungan yang dikirim suatu perusahaan/badan usaha
kepada pelanggannya, bahwa akunnya telah didebet dengan
jumlah tertentu. Penerina nota debet ini akan mencatat pada
akun pihak pengirim nota pada sisi kredit.

12
d. Nota kredit (Credit Memo) adalah pemberitahuan atau
perhitunganyang dikirim suatu perusahaan /badan usaha
kepada pelanggannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan
jumlah tertentu. Penerima nota kredit ini akan mencatat pada
akun pihak-pihak pengirim nota pada sisi debet.

e. Cek (Cheque) adalah surat perintah tidak bersyarat kepada


bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu
surat tersebut diserahkan kepada bank, ditandatangani oleh
pihak yang menjadi nasabah suatu bank dan memiliki
simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran
cek terdiri dari dua bagian yaitu lembar utama diserahkan
kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, dan struk atau
bonggol cek untuk dijadikan bukti tambahan transaksi yang
disatukan dengan kuitansi bukti pembayaran.

f. Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank


kepada bank yang bersangkutan untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama
atau bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa
menukarkan dengan uang tunai kepada bank yang
bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan bilyet giro
kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.

BAB 8 BERKAS-BERKAS ADMINISTRASI

Pada dasarnya berkas-berkas yang terkait dengan administrasi


transaksi disesuaikan dengan masing-masing alur transaksi, meliputi :
a. Berkas transaksi penjualan tunai
b. Berkas transaksi penjualan kredit
c. Berkas transaksi pembelian
d. Berkas transaksi penerimaan kas

13
e. Berkas transaksi pengeluaran kas
Adapun berkas-berkas administrasi transaksi yang terkait dengan
penjualan tunai meliputi :
a. Pengelolaan Order Penjualan Tunai secara eceran pada toko
atau supermarket
• Faktur
• nota penjualan tunai
b. Pengelolaan Order Penjualan Tunai pada Grosir
• Faktur penjualan tunai
• Nota kontan
• Bukti penyerahan barangBukti penerimaan kas.
c. Penyerahan barang dapat dilakukan di tempat penjual atau
dikirim ke tempat pembeli, tergantung kepada syarat
penyerahan barang yang disepakati. Formulir yang digunakan
terdiri atas:Faktur penjualan
• Nota kontan.
Penjualan barang secara kredit dibedakan menjadi :

Penjualan kredit untuk barang untuk perusahaan atau toko

Penjualan kredit untuk perusahaan atau toko yang menjual


barangbarang yang melayani kredit perorangan, dilakukan secara
angsuran (instalment)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku

 Pada Kedua buku tersebut sama-sama menarik untuk dibaca karena


memuat berbagai macam informasi yang sama namun berbeda dalam
penyampaian sehingga sipembaca dapat lebih luas lagi pengetahuan

14
mengenai metodologi penelitian penambahan refrensi seperti
perbedaan tekni anatar buku A dan b menjadi daya tarik tersendiri yang
membuat penasaran
 Buku tersebut sangat bermanfaat bagi pelajar maupun para pelaku
usaha terlebih bagi pengajar maupun mahasiswa guna memperkuat
aturan ataupun prosedur dalam melakukan admistrasi. Kedua buku
tersebut menjelaskan secara rinci dan detail setiap babnya sesuai
dengan topik yang tertera didalam buku.
 Kedua buku ini sangat baik untuk dibaca terutama untuk jurusan
pendidikan bisnis dan untuk calon guru karena didalam buku tersebut
bisa membantu kita untuk mengetahui bagaimana kedalamn materi
yang baik.
 Pada kedua buku tersebut tidak hanya memaparkan teori namun juga
menjelaskan secara prakteknya melalui contoh-contoh soal yang dibuat
ataupun rumus perhitungannya
 Pada buku pembanding pemaparan tabel juga disediakan
 Kedua buku tersebut banyak memaparkan pendapat para ahli sehingga
informasi yang dituangkan dalam buku tersebut dapat dipercaya.
 Buku utama utama memiliki ciri khas tersendiri pada cover yang
mencolok ataupun sangat membuat penasarn si pembaca ketika melihat
covernya

B. Kekurangan Buku

Pada buku-buku pembanding sumber refrensi yang dibuat sangat


sedikit, dimulai dari pendapat ahli dan sebagainya.

Tidak selalamnya kesempurnaan bisa melekat pada suatu hal, begitu


juga pada ketiga buku tersebut bahan yang digunakan belum membuat
bahwasanya kerta lebih bagu terlebih penaataan pragaraf masi terdapat
yang salah

15
Pembagian sub bab yang agak sulit dipahami
.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Penulis dari kedua buku tersebut, masing-masing buku memiliki


daya tarik sendiri, baik itu dari materi yang disampaiakan, isi teori yang
dipaparkan dalambuku, maupun masalah desain disetiap buku, lketiga
buku tersebut sangat layak direkomendasikan sebagai sumber refrensi bagi
pelaksan-pelaksana penelitian, terlebih para pengajar maupun pelajar,
dibidang pendidikan ekonomi. Penulis sangat mengapresiasi sebuah karya
yang dimana segi pembuatannya tidak semudah mengkritik ataupun

16
membandingkan setiap buku. Suatu karya ialah hasil dari suatu usaha yang
dimana setiap karya itu memiliki nilai lebih.

B. Saran

Menurut peulis buku Administrasi Transaksi ini sangat layak sebagai


sumber refrensi, agar kesalahan dalam setiap perhitungan adminstrasi dapat
ditekan tingkat kegagaglannya, untuk itu perlunya pembaharuan metode
buku sangat penting agar, sebisa mungkin suatu metode itu dapat
diserderhanakan dan menjadi lebih baik

17

Anda mungkin juga menyukai