Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA”


Dosen Pengampu :

Drs. La Hanu, M.Si.

Haryani Pratiwi Sitompul, S.E., M.Si.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2

Grace Angel Putri Sihombing (7191142011)


Salsabilla Amelia Zain (7191142012)
Chairani (7192442001)
Putri Sutrias Ningsih (7192442003)
Nabila Putri Mustaqim (7193142008)
Fitri Annisa (7193142017)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas critical journal review
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Kami sangat berharap hasil critical journal review ini dapat berguna bagi semua
orang. Kami juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya Bapak Drs. La Hanu, M.Si., dan Ibu Haryani Pratiwi Sitompul, S.E.,
M.Si., yang telah memberikan tugas critical journal review ini.
Semoga makalah hasil critical journal review sederhana ini dapat di pahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun untuk orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah hasil
critical journal review ini di waktu yang akan datang.

Medan, 11 September 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ....................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan CJR ................................................................................................... 1

C. Manfaat CJR ................................................................................................................. 1

BAB II REVIEW JOURNAL ............................................................................................. 2

A. JURNAL I .................................................................................................................... 2

B. JURNAL II ................................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 16

A. Kesimpulan................................................................................................................. 16

B. Rekomendasi............................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Journal Review (CJR) adalah salah satu tugas yang harus diselesaikan
mahasiswa. Tugas ini juga dapat membantu mahasiswa dalam menemukan masalah pada
artikel-artikel yang terdapat pada jurnal tertentu. Dalam membuat CJR bukan hanya langsung
membaca artikel tertentu saja melainkan harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu
diantaranya, menyesuaikan tema jurnal tersebut, membaca segala keterangan yang terdapat
pada jurnal, usahakan jurnal yang dibaca memiliki ISSN dan VOLUME yang jelas, lalu kita
dapat mencoba menemukan intisari pada jurnal yang akan kita baca.
Langkah-langkah yang kita gunakan tersebut akan membantu kita untuk mencari jurnal
yang baik dan dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk tugas dengan landasan yang jelas
dan terdaftar secara nasional. Dengan adanya Critical Journal ini akan membuat mahasiswa
lebih rajin membaca jurnal yang sebenarnya penting untuk menambah wawasan.

B. Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan penulisan CJR yaitu:
1. Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
2. Mengulas isi jurnal.
3. Meningkatkan pola pikir agar berpikir kritis.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.

C. Manfaat CJR
Adapun manfaat CJR yaitu:
1. Melatih kemampuan menulis dan mengkritisi suatu jurnal.
2. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam mengulas suatu jurnal.
3. Menambah wawasan dan kajian tentang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
dari jurnal yang dikritik.

1
BAB II

REVIEW JOURNAL

A. JURNAL I
1 Judul TUGAS DAN FUNGSI BANK INDONESIA SEBAGAI
LEMBAGA NEGARA YANG INDEPENDEN
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN
2009

2 Jurnal Fakultas Hukum Unsrat

3 Download https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/
view/14342
4 Volume & Nomor Vol 4 & Nomor 9
5 Tahun 2016
6 ISSN -
7 Penulis Abdul Wahid Goraahe
8 Reviewer 1. Chairani (7192442001)
2. Fitri An Nisa (7193142017)
3. Grace Angel Putri Sihombing (7191142011)
4. Nabila Putri Mustaqim (7193142008)
5. Putri Sutrias Ningsih (7192442003)
6. Salsabila Amelia Zain (7191142012)

9 Tanggal 10 September 2021


10 Abstrak Penelitian
 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja
Penelitian tugas dan fungsi Bank Indonesia sebagai Lembaga Negara
yang Independen Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2009 Tentang Bank Indonesia dan bagaimana perspektif
Bank Indonesia dalam menciptakan sistem perbankan yang
sehat di Indonesia.
 Subjek Umum

2
Penelitian

 Kata Kunci Tugas dan fungsi, Bank Indonesia, Lembaga Negara,


Independen
11 Pendahuluan
 Latar Belakang Independensi Bank Indonesia sebelum adanya
dan Teori amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945),
posisi Bank Indonesia sebagai bank sentral berada di bawah
presiden pada saat itu Bank Indonesia sering disebut belum
independen.

Namun seiring dengan adanya reformasi dan


amandemen UUD 1945, saat ini posisi Bank Indonesia telah
menjadi lembaga yang independen. Menurut Pasal 23 D
UUD 1945, Negara memiliki suatu bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang. Kedudukan
yang independen bagi Bank Indonesia diperlukan agar tugas
dan wewenangnya dapat dilaksanakan dengan lebih terfokus
dan tidak memihak kepada suatu kepentingan atau tujuan
jangka pendek yang dapat membahayakan kestabilan
ekonomi dan moneter serta negara secara keseluruhan. Bank
Indonesia memiliki tujuan tunggal atau singel objectives
yaitu memelihara stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk
mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia harus
melaksanakan stabilitas moneter melalui pencapaian target
inflasi dengan suku bunga sebagai intermadiate instrument.
Agar target tersebut tercapai, maka perlu diciptakan suatu
situasi yang kondusif terhadap dilakukannya prinsip-prinsip
kehatihatian.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 baru diatur

3
independensi Bank Indonesia dari campur tangan Presiden
dan Kabinet. Sementara itu, independensi jenis yang kedua
sama sekali belum disentuh. Independensi secara harafiah
diartikan bebas dari campur tangan pemerintah, karena
Bank Sentral selalu merupakan bagian dari pemerintah.
Pada praktiknya hubungan bank sentral dengan bagian
pemerintah sangat kompleks dari pada istilah independen
itu sendiri. Motivasi dan pemberian independensi kepada
Bank Sentral adalah untuk melindungi pelaksanaan
kebijakan moneter dari campur tangan politik.

Perubahan status Bank Indonesia menjadi lembaga


yang independen diharapkan dapat mengatasi kelemahan-
kelemahan dari kebijakan maupun pelaksanaan pengawasan
bank, termasuk aspek organisasi, penentuan strategi
pengawasan bank sehingga mampu mengadapi perubahan
dan tantangan dalam lingkungan bisnis perbankan. Struktur
lembaga perbankan Indonesia telah berubah, bukan saja
karena, jumlah bank-bank yang semakin berkurang, akan
tetapi juga karena adanya unsur asing yang semakin
bertambah dan diperlukannya pembersihan para pelaku dan
pengelola bank yang tidak mampu dan patuh (fit and
proper). Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam
pembangunan nasional memegang peranan penting dan
sangat dibutuhkan keberadaanya. Hal tersebut dikarenakan
bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan
dana dan dana tersebut diperoleh dari sektor lembaga
keuangan termasuk bank.

12 Metode penelitian
 Langkah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian metode kepustakaan atau lazimnya disebut dengan library
research. Metode yang digunakan dengan mempelajari,
menelaah, mengkaji, menganalisa materi tentang “Tugas

4
dan Fungsi Bank Indonesia sebagai Lembaga Negara yang
Independen Menurut UndangUndang Nomor 6 Tahun 2009
Tentang Bank Indonesia” lewat peraturan
perundangundangan, literatur, dan kamus hukum.
Penelitian kepustakaan ini dilakukan dengan menggunakan
tiga bahan hukum yaitu bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.

 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat disumpulkan hasil


dari penelitian tersebut yaitu:

1. Tugas Bank Indonesia sebagai lembaga negara


independen yaitu menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi
Perbankan. Sedangkan fungsi Bank Indonesia sebagai
lembaga negara yang independen adalah sebagai
fungsi pengawas dan fungsi bank Indonesia sebagai
Lender Of The Last Resort (LoLS).
2. Perspektif Bank Indonesia dalam menciptakan sistem
perbankan yang sehat di Indonesia hal ini diperlukan
perubahan strategis yang mampu melakukan
perubahan terhadap bank-bank yang tidak sehat
menjadi sehat. Sebagai Bank Indonesia semua
kebijakan-kebiajakan yang dilakukan tidak bisa
diintervensi oleh pihak lain, hal ini diperlukan untuk
menjaga stabilitas sistem perbankan di Indonesia.

 Daftar Pusaka Penulis penelitian ini tidak begitu menggunakan


banyak referensi. Namun referensi-referensi tersebut sudah
cukup aktual seperti diambil dari beberapa buku. Dan juga
ada sumber lainnya yaitu diambil dari beberapa undang-
undang.

5
13 Analisis Jurnal
 Kekuatan Kekuatan artikel jurnal ini adalah:
Penelitian  Judul jurnal yang di angkat oleh peneliti cukup jelas
dan akurat.
 Abstrak sebagai penjelasan mengenai isi jurnal
sudah cukup jelas sehingga pembaca langsung tahu
isi jurnal dengan membaca abstrak.
 Di dalam jurnal ini, penulis menyajikan hasil
penelitiannya dengan baik, sehingga para pembaca
dapat memahaminya.
 Di dalam jurnal ini dilengkapi fote note yang sebagai
keterangan pengabilan materi disetiap penjelasan

 Kelemahan Kelemahan artikel ini adalah:


Penelitian  Tidak terdapat ISSN di dalam jurnal
 Susunan dalam jurnal penelitian ini juga kurang begitu
lengkap
 Tidak adanya penjelasan teori-teori

14 Kesimpulan Tugas Bank Indonesia sebagai lembaga negara


independen yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, mengatur dan mengawasi Perbankan.
Sedangkan fungsi Bank Indonesia sebagai lembaga negara
yang independen adalah sebagai fungsi pengawas dan
fungsi bank Indonesia sebagai Lender Of The Last Resort
(LoLS). Perspektif Bank Indonesia dalam menciptakan
sistem perbankan yang sehat di Indonesia hal ini diperlukan
perubahan strategis yang mampu melakukan perubahan
terhadap bankbank yang tidak sehat menjadi sehat. Sebagai
Bank Indonesia semua kebijakankebiajakan yang dilakukan
tidak bisa diintervensi oleh pihak lain, hal ini diperlukan
untuk menjaga stabilitas sistem perbankan di Indonesia.

6
15 Saran Dalam pembuatan Critical Jurnal Review ini kami
menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan masih jauh
dari kata sempurna, Oleh karena itu penulis mengharapkan
dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan Critical
Jurnal Review selanjutnya. Namun, penulis berharap
Critical Jurnal Review ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

16 Referensi Abdullah dan Francis Tantri, Thamrin, Bank dan Lembaga


Keuangan, Edisi Pertama Cetakan Ketiga, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakartam 2014.
Diane Zaini, Zulfi, Independensi Bank Indonesia dan
Penyelesaian Bank Bermasalah, Cetakan Pertama, Cv.
Keni Media, Bandung, 2012.
Djumhana, Muhamad, Hukum Perbankan di Indonesia,
Cetakan Ketiga, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
Djiwamdono, J. Soedrajat, Mengola Bank Indonesia Dalam
Masa Krisis, LP3ES, Jakarta, 2001.
Harahap, Krisna, Konstitusi Republik Indonesia Sejak
Proklamasi Hingga Reformasi, Grafitri Budi Utami,
Bandung, 2004.
Hendro dan Conny Tjandra Rahardja, Tri, Bank dan
Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia, Cetakan
Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2014.
Jati Kusuma, Mahesa, Hukum Perlindungan Nasabah Bank,
Cetakan Pertama, Nusa Media, Bandung, 2012.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi
Revisi, Cetakan Ke-14, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2014.
Kusumaningtuti SS, Peran Hukum Dalam Penyelesaian
Krisis Perbankan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta,
2009.

7
Rahardjo, M. Dawam, Bank Indonesia dalam Kilasan
Sejarah Bangsa, Pustaka LP3ES, Jakarta, 2000.
Sembiring, Sentosa, Hukum Perbankan, Cetakan Kedua,
Cv. Mandar Maju, Bandung, 2008.
Sugiyono dan Ascarya, Fx, Kelembagaan Bank Indonesia,
Jakarta.
Supramono, Gatot, Perbankan dan Masalah Kredit Suatu
Tinjauan di Bidang Yuridis, PT. Rineka Cipta, Jakarta,
2009.
Untung, H. Budi Kredit Perbankan di Indonesia, Edisi
Kedua, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2005.
Usman, Rachmadi, Aspek-Aspek Hukum Perbankan
Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

SUMBER-SUMBER LAIN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Undang-Undang 23 Tahun 1993 jo UndangUndang Nomor
3 Tahun 2004 jo UndangUndang Nomor 6 Tahun 2009
Tentang Bank Indonesia.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Sebagaimana Telah
diubah dnegan UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998
Tentang Perbankan

8
B. JURNAL II
1 Judul KEDUDUKAN BANK INDONESIA (BI) SETELAH
TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN
(OJK)

2 Jurnal Fakultas Hukum

3 Download https://ejournal.unsa.ac.id/index.php/ratuadil/article/view/23
4 Volume & Nomor Vol 7 & Nomor 2
5 Tahun 2014
6 ISSN -
7 Penulis Ashinta Sekar Bidar
8 Reviewer 1. Chairani (7192442001)
2. Fitri An Nisa (7193142017)
3. Grace Angel Putri Sihombing (7191142011)
4. Nabila Putri Mustaqim (7193142008)
5. Putri Sutrias Ningsih (7192442003)
6. Salsabila Amelia Zain (7191142012)

9 Tanggal 10 September 2021


10 Abstrak Penelitian
 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Penelitian peran Bank Indonesia pasca lahirnya Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
 Subjek Umum
Penelitian

 Kata Kunci Tugas dan Wewenang, Bank Indonesia, Otoritas Jasa


Keuangan
11 Pendahuluan
 Latar Belakang Bank adalah suatu industri yang didasarkan pada
dan Teori kepercayaan masyarakat (kreditur dan debitur) kepada bank.
Dengan adanya kepercayaan tersebut maka masyarakat mau
menyimpan uang pada dan atau meminjam uang dari bank.

9
Dalam hal ini asas kepercayaan tersebut perlu
dilindungi oleh hukum yang diimplementasikan melalui
berbagai regulasi. Regulasi tersebut dibuat untuk mengatur
industri perbankan dan hubungan bank dengan nasabah
sehingga kepntingan masing-masing pihak dapat dilindungi.
Regulasi perbankan juga mempengaruhi kebijakan sektor
ekonomi.

Kedudukan Bank Indonesia (BI) mempunyai peran


yang paling utama dan penting. Setiap negara mempunyai
satu bank sentral dan hampir di setiap propinsi mempunyai
cabang Bank Sentral. Fungsi utama Bank Sentral adalah
mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan
keuangan di suatu negara. Di Indonesia tugas Bank Sentral
di pegang oleh Bank Indonesia (BI).

Peranan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau


sering disebut dengan Bank to Bank dalam pembangunan
memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya. Hal
ini disebabkan bahwa pembangunan di sektor apapun selalu
membutuhkan dana dan dana ini diperoleh dari sektor
lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas Bank
Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur,
mengkoordinir, mengawasi, serta memberikan tindakan
kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus
dana yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan
kembali ke masyarakat benarbenar efektif penggunaannya
sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian disamping
mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur
dan mengawasi kegiatan perbankan secara keseluruhan.

Perkembangannya terakhir ini pengawasan internal


bank di nilai lemah, hal ini disebankan karena terjadi
beberapa kasus pembobolan bank serta kasus bank century

10
yang dinilai sangat merugikan bagi negara. Selain beberapa
kasus pembobolan bank yang membuktikan pengawasan
bank masih lemah, juga kejadian krisis yang sempat
melanda Indonesia juga merupakan bukti bahwa kestabilan
keuangan belum bisa terjaga dengan baik. Dampak krisis
keuangan yang terjadi dirasakan seluruh lapisan masyarakat
Indonesia seperti kurs nilai tukar yang tidak stabil, jumlah
penggguran yang semakin meningkat serta tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan yang semakin
lemah. Untuk mencegah terjadinya krisis keuangan kembali,
maka diperlukan suatu pembentukan kerangka kerja antar
lembaga pengawas kestabilan keuangan. Oleh karena itu,
timbul wacana untuk memisahkan fungsi pengawasan
perbankan dari Bank Sentral, yaitu dengan dibuatnya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pada 22 Nopember 2011 telah disahkan peraturan


perundang-undangan No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) yang telah mengalami perdebatan
politik hukum yang cukup panjang kurang lebih sepuluh
tahun. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka
penulis tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang
pemisahan lembaga pengawas dari Bank Sentral (BI)
dengan pembentukkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam
makalah ini yang berjudul “Peran Bank Indonesia (BI)
Pasca Lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)”

12 Metode penelitian
 Langkah Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah
Penelitian wawasan dan wacana ilmu pengetahuan, khususnya
dibidang pengawasan perbankan.

 Hasil Penelitian Adapun beberapa alasan yang dikemukakan


pemerintah cq Departemen Keuangan tetap berkeinginan

11
untuk memisahkan fungsi pengawasan dari Bank Indonesia
dan menggabungkannya ke lembaga pengawas jasa
keuangan adalah sebagai berikut :

1. Sistem keuangan yang bertumpu pada satu sektor


keuangan beresiko menimbulkan systemic risk.
2. Kelemahan regulasi dan supervisi terhadap
konglomerasi sektor keuangan
3. Globalisasi sektor keuangan yang menyebabkan
banyaknya transaksi finansial antar negara sehingga
masuknay lembaga keuangan asing dapat mengancam
sektor keuangan domestik
4. Pemberantasan money laundering
5. Berkembangnya produk lembaga keuangan (misalnya
produk unit link dan universal banking) yang saling
berkaitan sehingga menyulitkan otoritas untuk membuat
batas demarkasi kewenangan.

Sistem pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia


pada dasarnya dilakukan dengan mengacu pada prinsip
pengawasan yang dibuat oleh Basle Committee.
Selanjutnya, berdasarkan prinsip tersebut Bank Indonesia
mengembangkan sistem pengawasan bank yang sesuai
dengan kondisi industri perbankan dan arah pengembangan
perbankan Indonesia. Pengembangan tersebut didasarkan
pada pengalaman dan data yang dimiliki oleh Bank
Indonesia. Dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk bisa
menciptakan sistem pengawasan bank yang dimiliki Bank
Indonesia saat ini.

Dengan dibentuknya OJK ini, maka BI akan fokus


kepada kewenangannya hanya dalam hal kebijaksanaan
moneter saja. Kebijakan moneter merupakan yaitu
kebijakan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai

12
rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian
jumlah uang beredar dan atau suku bunga. Peran ini
mungkin nantinya akan terdapat masalah ketika bank sentral
yaitu BI tidak mendapat akses informasi secara luas
mengenai sektor pengawasan bank. Karena bank sentral
dapat mengeluarkan kebijakan moneter yang baik karena
memilik kewenangan pengawasan bank. Untuk
mengantisipasi hal ini, maka dibutuhkan koordinasi yang
baik antara OJK dan BI nantinya sehingga BI dapat
memperoleh akses langsung ke sektor perbankan.

 Daftar Pusaka Penulis penelitian ini tidak begitu menggunakan


banyak referensi. Namun referensi-referensi tersebut sudah
cukup aktual seperti diambil dari beberapa buku. Dan juga
ada sumber lainnya yaitu diambil dari beberapa undang-
undang.
13 Analisis Jurnal
 Kekuatan Kekuatan artikel jurnal ini adalah:
Penelitian  Judul jurnal yang di angkat oleh peneliti cukup jelas
dan akurat.
 Di dalam jurnal ini, penulis menyajikan hasil
penelitiannya dengan baik, sehingga para pembaca
dapat memahaminya.
 Di dalam jurnal ini dilengkapi fote note yang sebagai
keterangan pengabilan materi disetiap penjelasan

 Kelemahan Kelemahan artikel ini adalah:


Penelitian  Tidak terdapat ISSN di dalam jurnal
 Tidak terdapat lampiran-lampiran pendukung di dalam
jurnal.

14 Kesimpulan Dengan disahkan UU No 21 Tahun 2011 tentang

13
Otoritas Jasa Keuangan disahkan pada tanggal 22
Nopember 2011 maka peran BI dipangkas dan hanya
mempunyai peranan dalam kebijakan moneter yaitu
menjaga kestabilan nilai rupiah saja. Fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
keuangan sektor Perbankan akan beralih ke OJK sejak
tanggal 31 Desember 2013. Fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan sektor Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan Non Bank akan beralaih sejak
tanggal 31 Desember 2012. BI hanya akan fokus kepada
pengendalian inflasi dan nilai tukar. Kekuatan BI yang
tersisa hanyalah masih mempunyai fungsi sebagai lender of
the last resort semata. Kebijakan moneter merupakan yaitu
kebijakan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian
jumlah uang beredar dan atau suku bunga. Peran ini
mungkin nantinya akan terdapat masalah ketika bank sentral
yaitu BI tidak mendapat akses informasi secara luas
mengenai sektor pengawasan bank. Karena bank sentral
dapat mengeluarkan kebijakan moneter yang baik karena
memiliki kewenangan pengawasan bank. Untuk
mengantisipasi hal ini, maka dibutuhkan koordinasi yang
baik antara OJK dan BI nantinya sehingga BI dapat
memperoleh akses langsung ke sektor perbankan.

15 Saran Dalam pembuatan Critical Jurnal Review ini kami


menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan masih jauh
dari kata sempurna, Oleh karena itu penulis mengharapkan
dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan Critical
Jurnal Review selanjutnya. Namun, penulis berharap
Critical Jurnal Review ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

14
16 Referensi Abdulkadir Muhammad, Rilda Murniati. 2000. Segi Hukum
Lembaga Keuangan dan Pembiayaan. Bandung : PT
Citra Aditya Bakti
Adi Sulistiyono. Politik Hukum, Politisasi dan kredibilitas
OJK. Makalah Seminar UU No 21 Tahun 2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan “Sistem Pengawasan Keuangan
Terintegrasi Melalui Otoritas Jasa Keuangan”, Sunan
Hotel 6 Juli 2012
Anton Purba. Otoritas Pengawas Bank. Buletin Hukum
Perbankan dan Kebansentralan Volume 7 Nomor 2 Mei
2009. Direktorat Hukum Bank Indonesia dikutip dari
Banking Regulation, Supervision, and Monetary Policy
p.1, Businessline, Chennai, 31 August 2006,
http://proquest.umi.com,available at 31 March 2009
Anwar Nasution. Otoritas Jasa Keuangan. Surat Kabar
Harian Kompas terbit hari Kamis Tanggal 8 Maret
2012 Jamal Wiwoho. 2011.
Hukum Perbankan Indonesia. Surakarta : Sebelas Maret
University Press
Kasmir. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Raja
Grafindo
Lukman Hakim. Otoritas Jasa Keuangan : Pendekatan
Ekonomi Politik disampaikan pada Acara Sosialisasi
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Otoritas Jasa Keuangan
Nasution Darmin (2003), “Konsepsi Pemikiran Otoritas
Jasa Keuangan, hal 178 dalam Hadi Soesastro (2005),
Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah
Abad Terakhir
Shayril Sabirin. 2003. Perjuangan Keluar Dari Krisis.
Yogyakarta : BPFE

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan kelemahan
penelitian yang terdapat pada jurnal yang diulas, bukan berarti mengurangi substansi atau
isi yang ada di dalam jurnal tersebut, tetapi hanya mengkritik dan merekomendasikan yang
lebih baik agar kedepannya isi jurnal menjadi lebih baik lagi. Jurnal juga sangat bagus
untuk dijadikan bahan rujukan atau referensi terutama bagi mahasiswa. Jurnal ini sangat
baik bagi mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuannya tentang Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya.

B. Rekomendasi
Kami merekomendasikan kepada penulis jurnal agar memperluas pembahasan pada
jurnal berikutnya serta menyempurnakan kajian-kajian yang terdapat pada jurnal ini
sehingga pembaca dapat dengan lebih mudah mendalami serta memahami pembahasan
pada jurnal ini. Dan pembaca direkomendasikan menerapkan hal-hal yang baik yang
terdapat di dalam jurnal ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Goraahe, A. W. (2016). Tugas Dan Fungsi Bank Indonesia Sebagai Lembaga Negara Yang
Independen Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009. Jurnal Fakultas
Hukum Unsrat, 4(9).

Bidari, A. S. (2014). Kedudukan Bank Indonesia (BI) Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Jurnal Fakultas Hukum, 7(2).

17

Anda mungkin juga menyukai