Bambang Warsita
Pustekkom Kemdikbud
Jalan RE Martadinata KM. 15,5 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
bambang.warsita@kemdikbud.go.id
diterima: 15 Agustus 2013; dikembalikan untuk direvisi: 27 Agustus 2013; disetujui: 20 November 2013
Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk memperoleh atau memberikan gambaran tentang evaluasi media
pembelajaran sebagai pengendalian kualitas. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur yang
terkait evaluasi media pembelajaran. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pengembangan media
pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan sistemik berdasarkan prinsip-prinsip desain sistem
instruksional dengan melalui tahap desain, produksi, dan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu tahap
yang harus dilakukan dalam pengembangan media pembelajaran. Pentingnya evaluasi ini untuk
memastikan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan terjamin baik kualitasnya dan dapat
memenuhi fungsinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengendalian kualitas media pembelajaran
dapat dilakukan dengan: (1) evaluasi pra-master, yaitu: (a) evaluasi ahli, (b) evaluasi orang per orang,
dan (c) evaluasi kelompok kecil, dan (2) uji coba lapangan. Selain itu, hasil kajian ini menunjukkan
bahwa media pembelajaran yang dikembangkan harus dievaluasi terlebih dahulu sebelum digunakan
atau dimanfaatkan secara luas untuk menghindari kekurangan dan kesalahan yang mendasar (fatal).
Abstract: This study aimed to gain or give an overview of instructional media evaluation as a quality
control. The methodology used is a literature review which is related to the evaluation of instructional
media. The results of this study indicate that the development of instructional media can be done
systematically. It can also be done by systemic principles-based of instructional systems design through
design, production and evaluation. Evaluation is an obligatory step in the development of instructional
media. The importance of this evaluation is intended to ensure that the quality of the instructional media
is a good quality and can fulfill its function to achieve the instructional objectives. Control the quality of
instructional media can be done by: (1) pre-mastery evaluation, namely: (a) expert evaluation, (b) one-to-
one evaluation, (c) small group evaluation, and (2) field test. In addition, the results of this study indicate
that the developement process of the instructional media that has been developed needs to be evaluated
firsthand before it is widely used. This process of evaluation is very important to avoid weakness and
fundamental error.
438
Bambang Warsita: Evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas
439
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 4, Desember 2013
media yang dikembangkan perlu dinilai atau dievaluasi mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,
terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan secara luas. yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah media menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat sebuah keputusan.
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sementara itu, evaluasi merupakan proses untuk
Evaluasi penting dilakukan karena banyak orang menaksir kualitas dari apa yang sedang berlangsung
beranggapan bahwa sekali mereka membuat media (Kurniawati, 2011). Untuk menentukan kualitas apa
pembelajaran pasti seratus persen ditanggung baik. yang sedang dievaluasi, maka diperlukan suatu kriteria.
Anggapan itu sendiri tidaklah salah karena sebagai Dengan demikian, evaluasi merupakan proses menilai
pengembang media pembelajaran secara tidak sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah
langsung telah mengevaluasi media pembelajaran yang ditetapkan dengan tujuan untuk mengambil keputusan
dikembangkan. Oleh karena itu, secara singkat atas objek yang dievaluasi. Kegiatan evaluasi
rumusan masalah kajian ini adalah bagaimana evaluasi melibatkan kegiatan pengukuran dan penilaian.
media pembelajaran dilaksanakan sebagai Beberapa ciri khas kegiatan evaluasi media
pengendalian kualitas? pembelajaran yaitu: (1) sebagai kegiatan yang
Mengacu pada permasalahan yang dikemukakan sistematis, dilakukan secara berkesinambungan pada
di atas, kajian ini dimaksudkan untuk memperoleh setiap proses pengembangan, (2) bertujuan untuk
gambaran tentang evaluasi media pembelajaran mendapatkan data dan informasi yang akurat guna
sebagai pengendalian kualitas. pengambilan keputusan, dan (3) untuk mengetahui
tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
Kajian Literatur dan Pembahasan ditetapkan sebelumnya. Evaluasi media pembelajaran
Pengertian evaluasi media pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah media
Media pembelajaran yang masih dalam taraf uji coba pembelajaran yang dibuat/dihasilkan dapat mencapai
ini dikenal dengan istilah prototipe. Mengevaluasi tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
prototipe media pembelajaran adalah salah satu proses
menilai prototipe media pembelajaran itu sebelum Tujuan dan prinsip-prinsip evaluasi media pembelajaran.
digunakan oleh sasaran (Kurniawati, 2011). Prototipe Tujuan evaluasi atau pengujian prototipe media
adalah bentuk awal atau contoh media pembelajaran pembelajaran adalah untuk: (1) menentukan apakah
sebelum media pembelajaran itu diperbanyak untuk media pembelajaran itu efektif, (2) menilai apakah media
kepentingan pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran itu cost-efective dilihat dari hasil belajar
pengujian prototipe media pembelajaran merupakan peserta didik, (3) mengetahui apakah media
bagian dari kegiatan evaluasi. pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan
Pengertian evaluasi adalah proses sistematis untuk terhadap hasil belajar peserta didik, (4) menentukan
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan
mana tujuan program telah tercapai (Kurniawati, 2011). menggunakan media pembelajaran tersebut, dan (5)
Selain itu, evaluasi merupakan penafsiran atau mengetahui respon peserta didik.
interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif. Data Pelaksanaan penilaian atau evaluasi media
kuantitatif ini merupakan hasil pengukuran. Dalam pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip
memberikan penafsiran terhadap data kuantitatif sebagai berikut:
tersebut diperlukan suatu kriteria yang telah ditentukan 1) Apakah media pembelajaran tersebut berperan
sebelumnya. untuk meningkatkan komunikasi yang efektif. Artinya
Pengerlian lain, evaluasi adalah kegiatan untuk media merupakan perantara dalam menyajikan pesan
mengumpulkan, memperoleh dan menyediakan dari komunikator kepada komunikan. Oleh karena itu,
informasi bagi pembuat keputusan (Sudjana, 2006). dalam mengevaluasi media pembelajaran perlu dilihat
Dengan demikian, evaluasi merupakan kegiatan untuk apakah media pembelajaran tersebut mendorong
440
Bambang Warsita: Evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas
terjadinya komunikasi yang aktif, efektif dan interaktif. berdasarkan kriteria. Demikian juga dalam menilai
2) Kebenaran dan ketepatan konten, ketepatan dan media pembelajaran hendaknya tidak dilakukan secara
kesesuaian dari aspek pembelajaran dan aspek media. sembarangan, melainkan berdasarkan pada kriteria
Aspek yang paling utama adalah ketepatan atau tertentu.
kebenaran konten. Artinya sebagus dan semenarik Kriteria atau standar adalah sesuatu ukuran yang
apapun media pembelajaran itu dikemas, apabila ada digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk
kesalahan pada aspek materi, maka media memilih atau mengevaluasi sesuatu (Warsita, 2008).
pembelajaran tersebut harus diperbaiki atau bahkan Oleh karena itu, setiap kegiatan evaluasi diperlukan
tidak boleh digunakan. kriteria penilaian yang akan digunakan dalam analisis
3) Pertimbangan praktis, yaitu media data dan mengambil keputusan.
pembelajaran yang ditetapkan untuk dimanfaatkan Ada beberapa sumber dalam membuat kriteria
dalam kegiatan pembelajaran hendaknya memenuhi evaluasi media pembelajaran, antara lain: (1) buku
kriteria: kemudahan dipindahkan atau ditempatkan, pedoman atau petunjuk pemanfaatan (jukfat) suatu
kesesuaiannya dengan fasilitas yang ada di kelas, media pembelajaran, (2) konsep atau teori-teori yang
keamanan penggunaannya, daya tahan, serta menjadi landasan pengembangan media pembelajaran,
kemudahan perbaikannya, (3) hasil penelitian dalam bidang media pembelajaran
4) Faktor manusia, yaitu harus sesuai dengan yang sudah dipublikasikan atau diseminarkan, (4)
karakteristik dan kebutuhan peserta didik, dan bantuan ahli materi dan ahli media pembelajaran (expert
ketersediaan tenaga khusus/fasilitator dalam judgment).
pemanfaatannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan kriteria evaluasi atau penilaian media
Kriteria evaluasi media pembelajaran pembelajaran adalah: (1) kebutuhan, ideal, dan nilai-
Media pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan nilai; (2) ketepatan efektivitas pemanfaatan media
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pencapaian pembelajaran; (3) pencapaian tujuan pembelajaran yang
kompetensi atau tujuan pembelajaran, salah satu telah dirumuskan. Oleh karena itu, evaluasi media
komponen pembelajaran yang turut menentukan ádalah pembelajaran harus mengacu pada kriteria sebagai
media pembelajaran. Pemanfaatan media ukuran kualitas media pembelajaran.
pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis Ada tiga kriteria utama dalam mengevaluasi media
untuk menciptakan pengalaman yang dapat pembelajaran (perangkat lunak), yakni: (1) kualitas isi
membelajarkan peserta didik, sehinggga pada akhirnya dan tujuan (quality of content and goals), (2) kualitas
mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. instruksional (instructionsl quality), dan (3) kualitas
Sebelum media pembelajaran dimanfaatkan dalam teknis (technical quality) (Arsyad, 1997). Kualitas isi
kegiatan pembelajaran, perlu dievaluasi agar diketahui dan tujuan (quality of content and goals) berkaitan
kualitasnya. Evaluasi merupakan proses untuk menilai dengan ketepatan, kepentingan, kelengkapan,
kualitas dari apa yang sedang berlangsung. Sedangkan keseimbangan, minat/perhatian, keadilan, kesesuaian
untuk menentukan bagaimana kualitas media dengan situasi peserta didik. Kualitas instruksional
pembelajaran yang sedang dievaluasi, maka diperlukan (instructionsl quality) berkaitan dengan pemberian
suatu kriteria. Dengan demikian, evaluasi merupakan kesempatan belajar dan bantuan belajar kepada peserta
proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria. didik, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksional,
Evaluasi media pembelajaran merupakan proses hubungan dengan program pembelajaran lainnya,
menilai media pembelajaran berdasarkan kriteria atau kualitas sosial interaksi instruksional, kualitas tes dan
tujuan yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk penilaian, dapat memberi dampak kepada peserta didik,
mengambil keputusan atas objek yang dievaluasi. dapat memberi dampak bagi guru dan
Dengan demikian, evaluasi media pembelajaran dapat pembelajarannya. Kualitas teknis (technical quality)
dilakukan dengan menilai suatu jenis media berkaitan dengan keterbacaan, mudah digunakan,
441
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 4, Desember 2013
442
Bambang Warsita: Evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas
Dari hasil evaluasi sumatif ini akan diperoleh media pembelajaran ini, nantinya akan dievaluasi
informasi tentang berhasil tidaknya suatu kegiatan kembali sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran
pembelajaran yang telah dilaksanakan, atau secara keseluruhan.
keberhasilan pemanfaatan media pembelajaran dalam Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk
proses pembelajaran di lapangan. Evalusi sumatif mengendalikan mutu media pembelajaran secara rinci
bertujuan untuk membuktikan (to prove) bahwa produk dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Evaluasi pra-master
dan sistem yang dikembangkan memang baik (pre-mastery evaluation) . Kegiatan evaluasi pra master
(Sadiman dkk., 1986). Oleh karena itu, evaluasi sumatif minimal tiga bentuk, yaitu: (a) evaluasi ahli (expert
berfungsi untuk mengevaluasi prestasi belajar peserta evaluation); (b) evaluasi orang per orang (one-to-one
didik setelah memanfaatkan media pembelajaran pada evaluation); dan (c) evaluasi kelompok kecil (small
akhir pembelajaran atau pada akhir program group evaluation).
pembelajaran. Evaluasi ahli (expert evaluation). Evaluasi ahli
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan (expert evaluation) adalah upaya yang dilakukan untuk
untuk menjawab pertanyaan apakah produk atau mendapatkan data dan informasi tentang berbagai
program yang dihasilkan berkualitas atau tidak kelemahan media pembelajaran yang sedang
(Kurniawati, 2011). Keputusan yang dihasilkan apakah dikembangkan dengan meminta pendapat dari para
tetap menggunakan media pembelajaran tersebut atau ahli. Berbagai kelemahan inilah yang akan dijadikan
tidak. Dalam bentuk finalnya, setelah diperbaiki dan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan (revisi).
disempurnakan, akan mengumpulkan data untuk Informasi yang diperoleh dari ahli meliputi: (a)
menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat informasi yang berkaitan dengan desain pembelajaran
itu patut digunakan dalam situasi-situasi seperti yang (design); seperti: analisis kebutuhan, kejelasan tujuan,
dilaporkan. Jenis evaluasi media pembelajaran ini ketepatan format media pembelajaran yang dipilih,
disebut dengan evaluasi sumatif. Dalam pengembangan kesesuaian dengan karakteristik peserta didik,
media pembelajaran sering menitikberatkan pada kesesuaan media pembelajaran dengan tujuan
kegiatan evaluasi formatif. Melalui evaluasi ini pembelajaran, dan lain-lain; (b) informasi yang
diharapkan pengembangan media pembelajaran tidak berkaitan dengan muatan materi (content); seperti:
hanya dianalisis secara teoritis tetapi benar-benar telah kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku,
dibuktikan di lapangan. kedalaman materi, keluasan cakupan materi,
keakuratan (kebenaran) isi materi, tingkat kepentingan
Pengendalian kualitas media pembelajaran materi, kekinian (recency), dan lain-lain; (c) informasi
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk yang berkaitan dengan bahasa (language); seperti:
mengendalikan kualitas (quality control) media kesesuaian dengan ejaan bahasa Indonesia yang
pembelajaran, yaitu: (1) evaluasi pra-master (pre- disempurnakan, struktur kalimat, struktur kata,
mastery evaluation) yang terdiri dari minimal tiga bentuk pemberian contoh, ilustrasi, ketepatan penggunaan
kegiatan evaluasi, yaitu: (a) evaluasi ahli (expert tanda baca, dan lain-lain; (d) informasi yang berkaitan
evaluation); (b) evaluasi orang per orang (one-to-one dengan pelaksanaan (implementasi); kemudahan
evaluation); dan (c) evaluasi kelompok kecil (small dalam penggunaan, kesesuaian dengan karakteristik
group evaluation), dan (2) uji coba lapangan (field test) lingkungan di mana media pembelajaran akan
(Suparman, 2004). digunakan (ketersediaan listrik, suku cadang, dll);
Evaluasi formatif ini dilakukan melalui tahapan kesesuaian dengan karakteristik pengguna (termasuk
preview, dilanjutkan dengan evaluasi terbatas oleh guru); dan masalah-masalah potensial lain yang
kelompok pengguna, dan kemudian dilakukan kegiatan memungkinkan menjadi faktor penghambat dalam
perbaikan/revisi sebelum program media pembelajaran pemanfaatannya; dan (e) informasi yang berkaitan
tersebut diimplementasikan di lapangan secara terbatas dengan kualitas teknis atau kemasan (presentation);
dalam tahap perintisan. Setelah diimplementasikan seperti: kualitas suara, kualitas visual, dan kemenarikan
443
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 4, Desember 2013
bagi peserta didik dari berbagai segi. di mana subyek evaluasinya adalah peserta didik.
Evaluasi ahli dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dikatakan orang per orang, karena dilakukan secara
Pertama, evaluator dengan prototipe media orang per orang (satu per satu) terhadap peserta didik.
pembelajaran yang dikembangkan dan seperangkat Jadi evaluator meminta pendapat peserta didik secara
instrumen yang telah disiapkan mendatangi ahli satu satu persatu tentang prototipe media pembelajaran
persatu. Evaluator meminta ahli untuk mengkaji yang dikembangkan.
prototipe media pembelajaran yang dikembangkan dan Untuk mendapatkan informasi dari peserta didik,
menggali informasi dengan cara mewawancarainya evaluator dapat menggunakan teknik wawancara,
secara mendalam atau meminta ahli mengisi kuesioner kuesioner, observasi, dan tes. Agar informasi yang ingin
yang telah disiapkan. diperoleh lebih mendalam, sebaiknya
Kedua, evaluator mengirimkan prototipe media mengkombinasikan berbagai teknik pengumpulan data,
pembelajaran yang dikembangkan yang disertai terutama wawancara dan observasi (trianggulasi).
dengan instrumen yang telah disiapkan kepada ahli. Strategi pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:
Evaluator meminta ahli mengkaji prototipe media (a) peserta didik diminta memanfaatkan/menggunakan
pembelajaran dan mengisi instrumen yang telah dikirim prototipe media pembelajaran yang dikembangkan; (b)
tersebut. Apabila, teknik pengumpulan datanya juga evaluator mengobservasi prilaku peserta didik ketika
menggunakan wawancara, maka evaluator dapat menggunakan media pembelajaran tersebut dan
mewawancarai ahli tersebut dengan cara mencatat kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Pada
mendatanginya di lain waktu yang telah disepakati, saat observasi, evaluator tidak menginterupsi atau
mewawancarai melalui telepon, atau berkorespondensi memberikan petunjuk sedikitpun terhadap apa yang
elektronik melalui e-mail (chatting). dilakukan peserta didik dengan media tersebut, kecuali
Ketiga, evaluator mengundang ahli untuk mengkaji peserta didik sendiri yang bertanya atau meminta
prototipe media pembelajaran yang dikembangakan. bantuan; (c) jika ada tes, supaya diberikan segera
Ketika menggunakan strategi ini, umumnya ahli-ahli setelah peserta didik selesai mencoba/menggunakan
tersebut diundang secara bersamaan ke suatu tempat prototipe media pembelajaran yang sedang
tertentu yang telah disiapkan evaluator. Kemudian dikembangkan; (d) setelah itu dilanjutkan dengan
prototipe media pembelajaran yang dikembangkan wawancara. Di samping pertanyaan wawancara yang
ditayangkan untuk dikaji oleh para ahli. Setelah itu, telah disiapkan, evaluator dapat memanfaatkan catatan
apabila instrumen yang digunakan adalah kuesioner, observasi sebagai dasar dalam mewawancarai peserta
maka para ahli tersebut diminta untuk mengisinya. didik lebih lanjut secara lebih mendalam; dan (e)
Tapi, apabila teknik wawancara yang digunakan, maka kuesioner dapat diberikan terakhir ketika kedua teknik
ada dua strategi yang dapat digunakan, yaitu: (a) di atas telah dilakukan.
wawancara satu persatu, dan (b) diskusi kelompok Evaluasi kelompok kecil (small group evaluation).
terfokus (focus group discussion). Cara kedua lebih Evaluasi kelompok kecil dilakukan terhadap
efektif dan efisien karena dilakukan dalam satu waktu sekelompok kecil peserta didik secara bersamaan
bersamaan dan perspektif (opini) yang berbeda dari berjumlah 5 s.d 15 orang peserta didik. Jadi, dalam
para ahli dapat digali pada saat itu pula. evaluasi kelompok kecil, evaluator meminta informasi
Pihak yang berperan dalam evaluasi ahli adalah dari sekelompok kecil peserta didik dalam satu tempat
evaluator dan ahli. Evaluasi ahli ini meliputi ahli materi tertentu secara bersamaan. Adapun jumlah kelompok
(subject matter expert), ahli media (media expert), dan kecil adalah minimal terdiri dari lima orang peserta didik.
guru. Ketiga ahli ini akan mengkaji prototipe media Tujuan evaluasi kelompok kecil adalah untuk menggali
pembelajaran dari sudut pandang pengetahuan, informasi tentang berbagai kendala yang dihadapi
keahlian, dan pengalamannya masing-masing. peserta didik ketika mencoba atau menggunakan
Evaluasi orang per orang (one-to one evaluation). prototipe media pembelajaran atau kelemahan yang
Evaluasi orang per orang pada dasarnya adalah evaluasi dimiliki program dari berbagai aspek menurut sudut
444
Bambang Warsita: Evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas
pandang sekelompok peserta didik tersebut. dengan wawancara. Di samping pertanyaan wawancara
Informasi yang perlu digali dari evaluasi kelompok yang telah disiapkan, evaluator dapat memanfaatkan
kecil adalah: (a) efektivitas, yang bertujuan untuk catatan observasi sebagai dasar dalam mewawancarai
menjawab pertanyaan apakah dengan menggunakan peserta didik lebih lanjut secara lebih mendalam.
media pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dicapai Namun, karena evaluasi dilakukan dalam kelompok,
oleh peserta didik? (b) efisiensi, yaitu untuk menjawab teknik diskusi kelompok terfokus (focus-group
pertanyaan apakah peserta didik dapat menguasai discussion) dalam tahap ini dapat dilakukan; dan e).
materi pembelajaran dalam waktu yang lebih singkat kuesioner, dapat diberikan terakhir setelah wawancara
atau sebaliknya? (c) kemudahan penggunaan atau focus-group discussion dilakukan.
(implementation), yaitu untuk menjawab pertanyaan Uji coba lapangan (field test) . Uji coba lapangan
apakah peserta didik dapat menggunakan program (field test) adalah uji coba master media pembelajaran
media pembelajaran secara mandiri dengan mudah? sebelum direproduksi dan disebarluaskan. Dengan
Apakah guru dapat dengan mudah mengelola kata lain, uji coba lapangan merupakan evaluasi
pembelajaran dengan memanfaatkan media terhadap suatu master media pembelajaran dalam
pembelajaran? (d) kemenarikan (appealing), apakah lingkungan senyatanya ketika program media
peserta didik tertarik dan ingin belajar melalui media pembelajaran tersebut akan digunakan. Jadi media
pembelajaran? Unsur-unsur apa yang membosankan pembelajaran sebelum dimanfaatkan secara luas perlu
dari media pembelajaran tersebut? Bagian tertentu dievaluasi untuk menghindari kekurangan dan
mana sajakah yang tidak disukai /disukai oleh peserta kesalahan yang mendasar (fatal).
didik? Dalam uji coba lapangan, semua perangkat
Strategi pelaksanaan evaluasi kelompok kecil program media pembelajaran, seperti buku petunjuk
langkah-langkahnya meliputi beberapa kegiatan berikut: pemanfaatan dan supplemen lainnya diujicobakan.
a).sekelompok peserta didik diminta mencoba atau Idealnya uji coba lapangan dilakukan di beberapa
menggunakan prototipe media pembelajaran yang tempat dengan situasi yang berbeda secara serentak
dikembangkan; atau seorang guru memanfaatkan (simultan).
prototipe media pembelajaran yang dikembangkan Beberapa pertanyaan evaluasi yang perlu digali
tersebut terhadap sekelompok kecil peserta didik persis dalam uji coba lapangan, yaitu: (a) informasi
seperti situasi pembelajaran senyatanya; b). evaluator implementasi, apakah media pembelajaran tersebut
mengobservasi prilaku sekelompok peserta didik dan dapat diimplementasikan di lapangan? Apakah dapat
atau guru tersebut ketika menggunakan media digunakan sesuai dengan yang diharapkan? (b)
pembelajaran dan mencatat kesulitan-kesulitan/ adaptability, apakah media pembelajaran tersebut
kendala yang dihadapinya. Pada saat observasi, sesuai/cocok dengan lingkungan dimana media
evaluator tidak menginterupsi atau memberikan pembelajaran tersebut akan digunakan? (c) informasi
petunjuk sedikitpun terhadap apa yang dilakukan efektivitas, apakah media pembelajaran tersebut dapat
peserta didik dengan media pembelajaran tersebut, berjalan dengan efektif? apakah peserta didik dapat
kecuali peserta didik sendiri yang bertanya atau mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan? Pada
meminta bantuan. Pertanyaan atau permintaan bagian mana peserta didik berhasil dan pada bagian
bantuan dari peserta didik ini dicatat oleh evaluator mana saja peserta didik gagal? Apakah penyebabnya?
sebagai bagian dari observasi; c). jika ada tes, lakukan (d) informasi kemenarikan, apakah media pembelajaran
post-tes segera setelah sekelompok peserta didik tersebut menarik baik bagi peserta didik maupun guru
selesai mencoba/menggunakan prototipe media atau sekolah (user)? apakah dalam uji coba lapangan
pembelajaran yang dikembangkan. Tapi, sebaiknya user menunjukkan kemenarikannya terhadap media
telah dilakukan pre-test terlebih dahulu sebelum pembelajaran tersebut? pada bagian manakah dari
pembelajaran dengan menggunakan prototipe media media pembelajaran tersebut yang membosankan baik
pembelajaran ini dilakukan; d). setelah itu dilanjutkan bagi peserta didik atau guru?
445
Jurnal Teknodik Vol. 17 - Nomor 4, Desember 2013
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan harus dilakukan dalam pengembangan media
dalam uji coba lapangan adalah: a). peserta didik pembelajaran. Evaluasi ini dimaksudkan untuk
diminta untuk menjawab pre-test untuk mengukur memastikan bahwa media pembelajaran yang
efektivitas pembelajaran yang akan dibandingkan dikembangkan terjamin baik kualitasnya dan dapat
dengan hasil post-test dan dianalisis dengan uji-t; b). memenuhi fungsinya untuk mencapai tujuan
program media pembelajaran diujicobakan dalam pembelajaran.
situasi yang senyatanya dimana program tersebut nanti Media pembelajaran yang dikembangkan sebelum
akan digunakan. Apabila media pembelajaran tersebut digunakan secara luas supaya dievaluasi terlebih dahulu
akan digunakan dalam bentuk belajar mandiri secara untuk menghindari kekurangan dan kesalahan yang
individu, maka program tersebut diuji cobakan untuk mendasar (fatal) dan sekaligus untuk memastikan
belajar mandiri secara individu. Jika media bahwa media pembelajaran itu memiliki kualitas atau
pembelajaran tersebut akan digunakan dalam bentuk mutunya terjamin dengan baik.
belajar mandiri secara kelompok, maka media Evaluasi media pembelajaran merupakan proses
pembelajaran tersebut diujicobakan untuk belajar menilai media pembelajaran berdasarkan kriteria. Ada
mandiri secara kelompok, termasuk peran tutor tiga kriteria utama dalam mengevaluasi media
didalamnya. Jika media pembelajaran tersebut akan pembelajaran, yakni: (1) kualitas isi dan tujuan (quality
digunakan komplemen dari media pembelajaran lain, of content and goals), (2) kualitas instruksional
misalnya modul, maka media pembelajaran tersebut (instructionsl quality), dan (3) kualitas teknis (technical
diujicobakan sebagai komplemen dari modul tersebut; quality).
c.) evaluator mengobservasi prilaku sekelompok peserta Pengendalian kualitas (quality control) media
didik dan atau guru (tutor) tersebut ketika menggunakan pembelajaran dapat dilakukan dengan: (1) evaluasi pra-
program media pembelajaran dan mencatat kesulitan- master (pre-mastery evaluation) yang terdiri dari
kesulitan/kendala yang dihadapinya. Pada saat minimal tiga bentuk kegiatan evaluasi, yaitu: (a) evaluasi
observasi, evaluator tidak menginterupsi atau ahli (expert evaluation); (b) evaluasi orang per orang
memberikan petunjuk sedikitpun terhadap apa yang (one-to-one evaluation); dan (c) evaluasi kelompok kecil
dilakukan peserta didik (guru/tutor) dengan program (small group evaluation), dan (2) uji coba lapangan (field
media pembelajaran tersebut; d). peserta didik segera test).
diberikan post-test untuk mengukur efektifitas
pembelajaran yang akan dibandingkan dengan hasil Saran
pre-test; e). lakukan wawancara, bila memungkinkan Pengembangan media pembelajaran supaya
diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) melakukan empat tahap evaluasi formatif, yaitu: (1)
dapat dilakukan; dan f) . peserta didik atau guru/tutor reviu ahli materi, (2) evaluasi satu-satu (one-to-one
diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan evaluation), (3) evaluasi kelompok kecil, dan (4) ujicoba
sebelumnya. lapangan (field test).
Pelaksanaan evaluasi media pembelajaran perlu
Simpulan dan Saran memperhatikan prinsip-prinsip berikut: (1) apakah
Simpulan media pembelajaran tersebut berperan untuk
Dalam pengembangan media pembelajaran yang meningkatkan komunikasi yang efektif, (2) kebenaran
berkualitas diperlukan sebuah perencanaan yang dan ketepatan konten, ketepatan dan kesesuaian dari
matang dan dukungan sumber daya yang memadai. aspek pembelajaran dan aspek media, (3)
Pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan pertimbangan praktis, dan (4) faktor manusia.
secara sistematis dan sistemik berdasarkan prinsip-
prinsip desain sistem instruksional (instructional
system design) dengan melalui tahap desain, produksi,
dan evaluasi. Evaluasi merupakan tahap terakhir yang
446
Bambang Warsita: Evaluasi media pembelajaran sebagai pengendalian kualitas
Pustaka Acuan
Anderson, Ronald H., 1987, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, terjemahan Yusufhadi
Miarso, dkk.. Jakarta: Penerbit PAU-UT.
Arsyad, Azhar, 1997, Media Pengajaran, Jakarta: Penerbit PT. RajaGrafindo Persada.
Kurniawati, Ika. 2011, Pengujian Prototipe Media Pembelajaran, Modul Diklat PTP-Pustekkom Kemdikbud,
Jakarta.
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, Hardjito, 1986, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan
dan Pemanfaatannya, Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, Djudju, 2006, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Suparman, M. Atwi, 2004, Desain Instruksional, Jakarta: Pusat Penerbitan universitas Terbuka.
Suparman, M. Atwi, & Zuhairi, Aminudin, 2004, Pendidikan Jarak Jauh Teori dan Praktek, Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Warsita, Bambang, 2008, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Penerbit Reneka Cipta.
******
447