FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Arba’iyah YS., MA
Disusun oleh:
Anindya Alfianofita (06020520034)
Niki Lintang Pertiwi (06020520060)
Nugroho Sukmo Aji P. (06020520095)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul
“Konsep Dasar Filsafat Pendidikan” ini dapat selesai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Arba’iyah
YS., MA selaku dosen Filsafat Pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul “Konsep Dasar
Filsafat Pendidikan” ini berjalan dengan baik dan lancar.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Fuad, Hasan. Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, cet.2, 2001), h.53
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya jika kita cermati lebih lanjut kata filsafat berasal
dari kata falsafah (bahasa Arab) dan piloshsophy (bahasa Inggris)
berasal dari bahasa Yunani philoshophia terdiri dari dari dua kata
“Philos” yang berarti cinta dan “Shopia” berarti kebijaksanaan.3
Berarti jika kedua kata tersebut disambungkan maka akan bermakna
mencintai kebijaksanaan. Arti kebijaksanaan itu sendiri berarti pula
kebenaran di dalam perbuatan. Jika orang beriman ia berinsip bahwa
kebenaran yang mutlak itu hanya ada pada Tuhan, dan manusia hanya
bisa mencari kebenaran itu karena didorong oleh cintanya akan
kebenaran tersebut. Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai
segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam,
tercapai dengan budi murni.4
3
Ali Maksum. Pengantar Filafat Dari Mass Klsik Hingga Potmodernime, (Jakarta: AR-Rus Media, 2011),
h.15
4
Burhanuddin Salam. Filsafat Manusia Antropologi Metafisika, (Jakarta: Bina aksara, 1988), h. 5
5
Suraiyo. Filsafat Ilmu Perkembagannya di Indonesia Suatu Pengantar, (Jakarta: Bumi Aksara 2013), h.3
6
Hasbullah Bakry. Sistematik Filsafat,(Jakarta: Wiaya, 1986), h. 11
3
c) Cicerio (106—43 SM) mengatakan filsafat ialah induk dari segala
ilmu pengetahuan, sesuatu yang diciptakan Tuhan.7
d) Al- Farrabi (950 SM) mengatakan filsafat adalah pengetahuan
tentang yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang
sebenarnya.8
e) Imannuel Kant (1724-1804) mengatakan filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup
didalamnya empat persoalan yaitu :
Apakah yang dapat kita ketahui ? (dijawab oleh metafisika)
Apakah yang boleh kita kerjakan ? (dijawab oleh agama)
Sampai dimanakah pengharapan kita ? (dijawab oleh etika)
Apakah yang dinamakan manusia ? (dijawab oleh filsafat
antropolog).9
f) Rene Descrates (1590-1650) mengatakan filsafat adalah
kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.10
g) Hasbullah Bakry memberi defenisi filsafat dengan “ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat
dicapai manusia”
7
Aceh, Abu Bakar. Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991), h. 9
8
Salam, Burhanuddin. Pengantar Filsafat, Jakarta : Bina Aksara, 1988, h. 67
9
Aceh, Abu Bakar. Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991), h. 9
10
Ibid
4
2.1.4. Ciri-Ciri Filsafat
Ciri itu adalah bahwa filsafat adalah upaya manusia untuk
mendapatkan hakikat segala sesuatu. Ada tiga ciri utama hingga upaya
itu dapat dikatakan filsafat. Antara lain:
1) Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak
aspek tertentu saja.
2) Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada
hasil yang fundamental dan essensial.
3) Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut
dan logis meskipun spekulatif.
11
Lubis, Nur A. Fadhil MA. Pengantar Filsafat Umum, (Medan: Perdana Publishing, 2015) h. 8-9
5
2.2. Rumusan Pendidikan
12
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi.
com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 12 September 2021
13
https://www.kozio.com/pengertian-pendidikan/ diakses pada 12 September 2021
7
2.3. Rumusan Filsafat Pendidikan
14
Kristiawan, Muhammad. Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours, (Jogjakarta: Valia Pustaka, 2016)
15
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-pakar/ diakes pada 13 Sep
2021 pukul 13.27
16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid
8
pertanyaan dalam bidang pendidikan baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang
pendidikan.19
g) Brubachen (Arifin, 1993: 3), filsafat pendidikan adalah seperti
menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan filsafat dipandang
sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh
keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat umum. Kendati
kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah, suatu keterpaduan
antara pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena
filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala
tahap.20
19
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut.html diakses
pada 13 Sep 2021 pukul 13.38
20
Ibid
9
2.4. Rumusan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
24
https://sosioakademika.blogspot.com/2015/10/pengertian-ruang-lingkup-dan-objek.html diakses pada 13
Sep 2021 pukul 14.00
25
Ibid
26
Ibid
11
2.5.1. Menurut Para Ahli
Dr Oemar A. Hosein mengungkapkan bahwa ilmu memberikan
kita pengetahuan dan filsafat memberi kita hikmah. Filsafat
memberikan kepuasaan pada keinginan manusia tentang pengetahuan
yang tersusun tertib dengan kebenaran.
Sementara itu, Radhakrishnan menyebut bahwa tugas utama
filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita
hidup, tetapi juga membimbingnya agar maju. Maju dalam pemikiran
dan menjalani kehidupan sebagai seorang manusia di muka bumi.
Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam, namun
sekurang-kurangnya ada 4 macam faedah, yaitu :
1. Agar terlatih berpikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filsafat
4. Agar menjadi warga negara yang baik27
Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala
sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius. Plato
menghendaki kepala negara seharusnya filosuf. Belajar filsafat
merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan
memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang
terdalam, dan menemukan sebab terakhir satu penampakkan.
Menurut Amka, secara konkrit manfaat mempelajari filsafat
adalah:
1. Filsafat menolong mendidik.
2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas.
4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
5. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri
(terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan
27
Amka. Filsafat Pendidikan, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2019), h. 26
12
lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan
sebagainya.28
28
Amka. Filsafat Pendidikan, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2019), h. 26
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Secara umum filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai
segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam, tercapai
dengan budi murni. Sedangkan menurut Hasbullah Bakry memberi
defenisi filsafat dengan “ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga
dapat pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat
dicapai manusia. Dan menurut kami sebagai mahasiswa, filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran didalamnya mengenai
Tuhan, manusia dan alam dengan memandang sebab-sebab yang terdalam,
tercapai dengan budi murni.
14
mahasiswa, ilmu atau teori-teori yang mengkaji secara kritis terhadap
pemikiran atau sikap melalui pencarian dan analisis konsep paling
mendasar untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai
dalam pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti
oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.
Pada umumnya ruang lingkup filsafat pada tiga bidang, yaitu
ontologi (being), epistemologi (pengetahuan), aksiologi (nilai). Aliran
ontologi mengkaji hakikat keberadaan; epistemologi mengkaji metode
dalam menemukan suatu kebenaran/ilmu; aksilogi mengkaji nilai-nilai,
seperti baik buruk, nilai keindahan, nilai kemanusiaan, dan sebagainya.
Kesimpulan dari manfaat filsafat pendidikan menurut para ahli
adalah agar terlatih berpikir serius, agar mampu memahami filsafat, agar
mungkin menjadi filsafat, agar menjadi warga negara yang baik. Dan kami
sebagai mahasiswa menambahkan bahwa dengan mempelajari filsafat dapat
membuat kita berpikir kritis, dapat berargumen dengan baik, dan menalar
dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-
pakar/ diakses pada 13 Sep 2021 pukul 13.27
https://sosioakademika.blogspot.com/2015/10/pengertian-ruang-lingkup-dan-
objek.html diakses pada 13 Sep 2021 pukul 14.00
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-
pendidikan-menurut.html diakses pada 13 Sep 2021 pada 13.38
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-
pendidikan-menurut.html diakses pada 13 Sep 2021 pukul 13.38
Khotibul Umam, S.H., LL.M. Modul 1 Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang
Lingkup Filsafat Hukum