Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR

FILSAFAT PENDIDIKAN

TUGAS MATA FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Arba’iyah YS., MA

Disusun oleh:
Anindya Alfianofita (06020520034)
Niki Lintang Pertiwi (06020520060)
Nugroho Sukmo Aji P. (06020520095)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul
“Konsep Dasar Filsafat Pendidikan” ini dapat selesai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Arba’iyah
YS., MA selaku dosen Filsafat Pendidikan yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang berjudul “Konsep Dasar
Filsafat Pendidikan” ini berjalan dengan baik dan lancar.

Tugas makalah ini ditulis dan disusun dengan sebaik-baiknya.


Kami berharap semoga makalah ini memberikan banyak manfaat bagi
semua. Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
maka dari itu kami mengharapkan masukan, kritik serta saran dari semua
pihak agar makalah ini menjadi lebih baik.

Surabaya, 11 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1. Rumusan Filsafat ....................................................................................... 3

2.2. Rumusan Pendidikan ................................................................................. 6

2.3. Rumusan Filsafat Pendidikan .................................................................... 8

2.4. Rumusan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan .......................................... 10

2.5. Rumusan Manfaat Filsafat Pendidikan ...................................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14

3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kelahiran dan perkembangan filsafat pada awal kelahirannya
tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
munculnya pada masa Yunani kuno. Makna kata filsafat sendiri adalah
cinta kearifan, arti kata tersebut belum memperhatikan makna kata yang
sebenarnya dari kata filsafat. Sebab pengertian mencintai belum
memperlihatkan keaktifan seseorang filiosof untuk memperoleh kearifan.
Aliran yang mengawali periode pada Yunani kuno adalah sofisme,
gambaran yang diberikan para tokoh aliran ini terlihat jahat dan tidak
memiliki moral namun, sebenarnya mereka memiliki jasa yang lumayan
besar dalam perkembangan filsafat dan ada yang menganggap bahwa
aliran sofisme merusak dunia filsafat.

Filsafat dikenal dengan sebutan philosophy (Inggris), philosophie


(bahasa Prancis), filosofie, wijsbegeerte (Belanda), philosophia (Latin),
kata filsafat diambil dari bahasa arab yaitu falsafah. Secara etimologis,
filsafat berasal dari bahasa Yunani filosofia, merupakan bentukan dari
philos atau filo dan sophia atau sofia. Filsafat merupakan pemikiran secara
sistematis. Kegiatan kefilsafatan ialah merenung. Tetapi merenung
bukanlah melamun. Juga bukan berpikir secara kebetulan yang bersifat
untung-untungan. Perenungan kefilsafatan ialah percobaan untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang memadai untuk
memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita
sendiri.1

Dalam sejarah filsafat ada saat-saat yang diangga penting sebagai


patokan sesuatu era, karena selain punya ciri khas pada zamannya, suatu
aliran filsafat bisa meninggalkan pengaruh yang penting dalam sejarah
peradaban manusia. Abad pertengahan selalu dia has sebagai zaman yang
khas, karena dalam abad-abad itu perkembangan alam pikiran di Eropa
sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran agama.
1
Muchsin, Ikhtisar Materi Pokok Filsafat Hukum, ( Surabaya: Stih”iblam, 2004), h. 3.
1
Setiap ajaran filsafat harus diuji sejauh mana tidak bertentangan dengan
ajaran agama dan interpretasi yang dikembangkan dalam lingkungan
gereja dan biara. Dalam lingkungan ini ditegaskan pendirian, bahwa
tindakan keimanan (act of faith) harus dibedakan secara tegas dari
tindakan penalaran (act ofreason). Apabila terjadi perbedaan atau
pertentangan antara keduanya, maka keimanan harus diunggulkan di atas
penalaran.2

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembahasan yaitu:
1) Apa pengertian dari filsafat menurut para ahli dan mahasiswa?
2) Apa pengertian dari pendidikan menurut para ahli dan mahasiswa?
3) Apa pengertian dari filsafat pendidikan menurut para ahli dan
mahasiswa?
4) Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan menurut para ahli dan
mahasiswa?
5) Apa saja manfaat filsafat pendidikan menurut para ahli dan mahasiswa?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah yaitu:
1) Untuk mengetahui pengertian dari filsafat menurut para ahli dan
mahasiswa.
2) Untuk mengetahui pengertian dari pendidikan menurut para ahli dan
mahasiswa.
3) Untuk mengetahui pengertian dari filsafat pendidikan menurut para ahli
dan mahasiswa.
4) Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat pendidikan menurut para ahli
dan mahasiswa.
5) Untuk mengetahui manfaat filsafat pendidikan menurut para ahli dan
mahasiswa.

2
Fuad, Hasan. Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, cet.2, 2001), h.53
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Rumusan Filsafat

2.1.1. Pengertian Filsafat Secara Etimologi

Pada dasarnya jika kita cermati lebih lanjut kata filsafat berasal
dari kata falsafah (bahasa Arab) dan piloshsophy (bahasa Inggris)
berasal dari bahasa Yunani philoshophia terdiri dari dari dua kata
“Philos” yang berarti cinta dan “Shopia” berarti kebijaksanaan.3
Berarti jika kedua kata tersebut disambungkan maka akan bermakna
mencintai kebijaksanaan. Arti kebijaksanaan itu sendiri berarti pula
kebenaran di dalam perbuatan. Jika orang beriman ia berinsip bahwa
kebenaran yang mutlak itu hanya ada pada Tuhan, dan manusia hanya
bisa mencari kebenaran itu karena didorong oleh cintanya akan
kebenaran tersebut. Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai
segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam,
tercapai dengan budi murni.4

2.1.2. Pengertian Filsafat Secara Terminologi


Adapun definisi filsafat menurut filosof, yaitu :
a) Plato (427-348 SM) mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha mencapai kebenaran yang asli., karena kebenaran
mutlak ditangan tuhan atau disingkat dengan pengetahuan tentang
segala yang ada.5
b) Aristoteles (384-322 SM) mengatakan filsafat ialah ilmu
pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung
didalamnya ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, sosial budaya dan estetika atau menyelidiki sebab dan
asas segala benda.6

3
Ali Maksum. Pengantar Filafat Dari Mass Klsik Hingga Potmodernime, (Jakarta: AR-Rus Media, 2011),
h.15
4
Burhanuddin Salam. Filsafat Manusia Antropologi Metafisika, (Jakarta: Bina aksara, 1988), h. 5
5
Suraiyo. Filsafat Ilmu Perkembagannya di Indonesia Suatu Pengantar, (Jakarta: Bumi Aksara 2013), h.3
6
Hasbullah Bakry. Sistematik Filsafat,(Jakarta: Wiaya, 1986), h. 11
3
c) Cicerio (106—43 SM) mengatakan filsafat ialah induk dari segala
ilmu pengetahuan, sesuatu yang diciptakan Tuhan.7
d) Al- Farrabi (950 SM) mengatakan filsafat adalah pengetahuan
tentang yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang
sebenarnya.8
e) Imannuel Kant (1724-1804) mengatakan filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup
didalamnya empat persoalan yaitu :
 Apakah yang dapat kita ketahui ? (dijawab oleh metafisika)
 Apakah yang boleh kita kerjakan ? (dijawab oleh agama)
 Sampai dimanakah pengharapan kita ? (dijawab oleh etika)
 Apakah yang dinamakan manusia ? (dijawab oleh filsafat
antropolog).9
f) Rene Descrates (1590-1650) mengatakan filsafat adalah
kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikan.10
g) Hasbullah Bakry memberi defenisi filsafat dengan “ilmu yang
menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat
pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat
dicapai manusia”

2.1.3. Menurut Mahasiswa


Berdasarkan beberapa pengertian filsafat yang telah
dijelaskan diatas yakni oleh beberapa ahli, kami sebagai mahasiswa
dapat menyimpulkan definisi dari filsafat. Menurut kami, filsafat
adalah ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran didalamnya
mengenai Tuhan, manusia dan alam dengan memandang sebab-sebab
yang terdalam, tercapai dengan budi murni.

7
Aceh, Abu Bakar. Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991), h. 9
8
Salam, Burhanuddin. Pengantar Filsafat, Jakarta : Bina Aksara, 1988, h. 67
9
Aceh, Abu Bakar. Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991), h. 9
10
Ibid
4
2.1.4. Ciri-Ciri Filsafat
Ciri itu adalah bahwa filsafat adalah upaya manusia untuk
mendapatkan hakikat segala sesuatu. Ada tiga ciri utama hingga upaya
itu dapat dikatakan filsafat. Antara lain:
1) Universal (menyeluruh), yaitu pemikiran yang luas dan tidak
aspek tertentu saja.
2) Radikal (mendasar), yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada
hasil yang fundamental dan essensial.
3) Sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut
dan logis meskipun spekulatif.

Beberapa penulis menambahkan ciri-ciri lain, yaitu:


1) Deskriptif, yaitu suatu uraian yang terperinci tentang sesuatu,
menjelaskan mengapa sesuatu berbuat begitu.
2) Kritis, yaitu mempertanyakan segala sesuatu (termasuk hasil
filsafat), dan tidak menerima begitu saja apa yang terlihat
sepintas, yang dikatakan dan yang dilakukan masyarakat.
3) Analisis, yaitu mengulas dan mengkaji secara rinci dan
menyeluruh sesuatu, termasuk konsep-konsep dasar yang
dengannya kita memikirkan dunia dan kehidupan manusia.
4) Evaluatif, yaitu dikatakan juga normatif, maksudnya upaya
sungguhsungguh untuk menilai dan menyikapi segala persoalan
yang dihadapi manusia. Penilaian itu bisa bersifat pemastian
kebenaran, kelayakan dan kebaikan.
5) Spekulatif, yaitu upaya akal budi manusia yang bersifat perekaan,
penjelajahan dan pengandaian dan tidak membatasi hanya pada
rekaman indera dan pengamatan lahiriah.11

11
Lubis, Nur A. Fadhil MA. Pengantar Filsafat Umum, (Medan: Perdana Publishing, 2015) h. 8-9
5
2.2. Rumusan Pendidikan

2.2.1 Menurut Para Ahli


Adapun definisi pendidikan menurut para pakar, yaitu :
a.) Prof. Dr. John Dewey. Pendidikan adalah suatu proses
pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka
pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa
dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian
pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan
seseorang melalui pendidikan.
b.) M.J. Langeveld. Pengertian pendidikan merupakan upaya dalam
membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan.
Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk
melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung
jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk
mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
c.) Prof. Herman H. Horn. Beliau berpendapat bahwa pendidikan
adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk
yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan
sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar,
intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.
d.) Ibnu Sina. Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh
aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun
moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan
apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik
seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi
pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja
namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa,
karakter dan fikiran.
e.) Ki Hajar Dewantara. Menurutnya pendidikan adalah suatu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah
bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-
6
tingginya.12
f.) An-Nahlawi. Pendidikan dalam bahsa Arab adalah tarbiyah, arti
tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam megurus,
mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah
ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih
dewasa.13

2.2.2. Menurut Mahasiswa


Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan yang telah
dijelaskan diatas yakni oleh beberapa ahli, kami sebagai mahasiswa
dapat menyimpulkan definisi dari pendidikan. Menurut kami,
pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar mampu
mengembangkan potensi mereka untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kecerdasan akhlak melalui pengajaran, pelatihan
atau penelitian.

12
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi.
com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 12 September 2021
13
https://www.kozio.com/pengertian-pendidikan/ diakses pada 12 September 2021
7
2.3. Rumusan Filsafat Pendidikan

2.3.1. Menurut Para Ahli


Adapun definisi filsafat pendidikan menurut beberapa ahli, yaitu :
a) John Dewey mengatakan bahwa filsafat adalah teori umum dari
pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan
(Barnadib1990: 14-15).14
b) Pengertian filsafat pendidikan menurut TW Moore adalah sebuah
teori pendidikan yang dikemas dalam sebuah sistem konsep.
Dimana teori pendidikan itu sendiri dibagi menjadi dua kelompok.
Pertama tentang teori umum pendidikan, kedua teori khusus
pendidikan.15
c) Menurut Prof. Dr M. J. Langeveld bersifat non-pragmentaris.
Dimana diperlukan proses mencari makna dan berfikir secara
mendalam. pencarian makna dan berfikir memiliki pengalaman
yang diperoleh lewat instansi, ataupun lewat pengalaman oranglain
maupun berdasarkan pengalaman sendiri.16
d) Pengertian filsafat Pendidikan menurut Mr. D. C Mulder adalah
proses berfikir tentang diri sendiri ataupun tentang masalah yang
terjadi dan yang ditemui di dalam kehidupan sehari-hari, ataupun
masalah yang dihadapi dunia. Kemudian kembangkan dan
ditemukanlah formula jawaban kesimpulan hasil. Dari hasil inilah
yang dapat berubah menjadi cabang ilmu baru atau menjadi
tambahan ilmu lama menjadi ilmu baru.17
e) Pengertian filsafat Pendidikan menurut Louis kattsof mengartikan
bahwa ilmu filsafat memiliki jangkau yang sangat luar biasa luas.
meliputi segala pengetahuan termasuk meliputi ilmu yang tidak
diketahui oleh manusia.18
f) Menurut Imam Barnadib (1993: 3), filsafat pendidikan merupakan
ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan

14
Kristiawan, Muhammad. Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours, (Jogjakarta: Valia Pustaka, 2016)
15
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-pakar/ diakes pada 13 Sep
2021 pukul 13.27
16
Ibid
17
Ibid
18
Ibid
8
pertanyaan dalam bidang pendidikan baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang
pendidikan.19
g) Brubachen (Arifin, 1993: 3), filsafat pendidikan adalah seperti
menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan filsafat dipandang
sebagai bunga, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh
keuntungan karena punya kaitan dengan filsafat umum. Kendati
kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah, suatu keterpaduan
antara pandangan filosofis dengan filsafat pendidikan, karena
filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala
tahap.20

2.3.2. Menurut Mahasiswa


Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian dari filsafat pendidikan adalah ilmu
atau teori-teori yang mengkaji secara kritis terhadap pemikiran atau
sikap melalui pencarian dan analisis konsep paling mendasar untuk
menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam
pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh
peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.

19
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut.html diakses
pada 13 Sep 2021 pukul 13.38
20
Ibid
9
2.4. Rumusan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

2.4.1. Menurut Para Ahli


Adapun ruang lingkup filsafat pendidikan menurut beberapa ahli,
yaitu :
Menurut Muhammad Noor Syam, (1988:22) ruang lingkup
filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia yang
komprehensif. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar ada
(nyata), baik material konkret maupun nonmaterial (abstrak). Jadi,
objek filsafat itu tidak terbatas. Namun Menurut Will Durant
(Hamdani Ali, 1986:7-8), ruang lingkup studi filsafat itu ada lima :
Logika, estetika, etika, politik, dan metafisika.21
Menurut Imam Barnadib (194:20), filsafat sebagai ilmu yang
mempelajari objek dari segi hakikatnya, memiliki beberapa problema
pokok, antara lain: realita, pengetahuan dan nilai.
1) Realita, yakni kenyataan yang selanjutnya mengarah kepada
kebenaran, akan muncul bila orang telah mampu mengambil
konklusi bahwa pengetahuan yang diperoleh memang nyata.
2) Pengetahuan, yakni yang menjawab pertanyaan-pertanyaan, missal
apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap
pengetahuan tersebut, dan jenis-jenis pengetahuan. Nilai, yang
dipelajari oleh filsafat disebut aksiologi. Pertanyaanpertanyaan
yang dicari jawabannya, misalnya nilai yang bagaimana yang
diingini manusia sebagi dasar hidupnya.22
Dan pada umumnya ruang lingkup filsafat pada tiga bidang,
yakni:
1) Studi tentang being (ontologi)
2) Studi tentang pengetahuan (epistemologi)
3) Studi tentang nilai (aksiologi)23
Noeng Muhadjir mengatakan bahwa ontologi membahas
tentang yang ada, yang tidak terkait oleh satu perwujudan tertentu.
Sedangkan jujun mengatakan bahwa ontologi membahas apa yang kita
21
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut.html diakses
pada 13 Sep 2021 pukul 13.38
22
http://www.abumaimunah.wordpress.com/BK diakses pada 14 September 2021
23
Umam, Khotibul. Modul 1 Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang Lingkup Filsafat Hukum
10
ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu atau dengan kata lain suatu
pengkajian mengenai teori tentang yang ada. Sidi Gazalba mengatakan
bahwa ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari
kenyataan. Karena itu ontologi disebut ilmu hakikat, hakikat yang
bergantung pada pengetahuan. Dalam agama ontologi memikirkan
tentang tuhan.24
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang
berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian, dan
dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki,
mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia
dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. Mereka mengandalikan
begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin,
meskipun beberapa di antara mereka menyarankan bahwa
pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat lebih dimunculkan
dari sumber tertentu ketimbang sumber lainya.25
Menurut Jujun S. Suriansumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu
Sebuah Pengantar mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.26

2.4.2. Menurut Mahasiswa


Dari penjabaran ruang lingkup filsafat menurut para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup filsafat sebenarnya tidak
terbatas, namun para ahli membatasi hal tersebut dan membuat nya
menjadi 3 ruang lingkup meliputi ontologi, epistemologi, dan
aksiologi.
Aliran ontologi mengkaji hakikat keberadaan; epistemologi
mengkaji metode dalam menemukan suatu kebenaran/ilmu; aksilogi
mengkaji nilai-nilai, seperti baik buruk, nilai keindahan, nilai
kemanusiaan, dan sebagainya.

2.5. Rumusan Manfaat Filsafat Pendidikan

24
https://sosioakademika.blogspot.com/2015/10/pengertian-ruang-lingkup-dan-objek.html diakses pada 13
Sep 2021 pukul 14.00
25
Ibid
26
Ibid
11
2.5.1. Menurut Para Ahli
Dr Oemar A. Hosein mengungkapkan bahwa ilmu memberikan
kita pengetahuan dan filsafat memberi kita hikmah. Filsafat
memberikan kepuasaan pada keinginan manusia tentang pengetahuan
yang tersusun tertib dengan kebenaran.
Sementara itu, Radhakrishnan menyebut bahwa tugas utama
filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita
hidup, tetapi juga membimbingnya agar maju. Maju dalam pemikiran
dan menjalani kehidupan sebagai seorang manusia di muka bumi.
Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam, namun
sekurang-kurangnya ada 4 macam faedah, yaitu :
1. Agar terlatih berpikir serius
2. Agar mampu memahami filsafat
3. Agar mungkin menjadi filsafat
4. Agar menjadi warga negara yang baik27
Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala
sesuatu dengan menggunakan pemikiran secara serius. Plato
menghendaki kepala negara seharusnya filosuf. Belajar filsafat
merupakan salah satu bentuk latihan untuk memperoleh kemampuan
memecahkan masalah secara serius, menemukan akar persoalan yang
terdalam, dan menemukan sebab terakhir satu penampakkan.
Menurut Amka, secara konkrit manfaat mempelajari filsafat
adalah:
1. Filsafat menolong mendidik.
2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas.
4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
5. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri
(terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan

27
Amka. Filsafat Pendidikan, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2019), h. 26
12
lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan
sebagainya.28

2.5.2. Menurut Mahasiswa


Berdasarkan beberapa manfaat filsafat pendidikan yang telah
dijelaskan diatas yakni oleh beberapa ahli, kami sebagai mahasiswa
dapat menyimpulkan jika filsafat pendidikan memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu
tampak seperti apa adanya.

2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan


dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat
dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.

3. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita


bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata salah
atau menyesatkan atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.

4. Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:

o Menalar secara jelas

o Membedakan argumen yang baik dan yang buruk

o Menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas

o Melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas

o Melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan


yang berbeda.

28
Amka. Filsafat Pendidikan, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2019), h. 26
13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Secara umum filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai
segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam, tercapai
dengan budi murni. Sedangkan menurut Hasbullah Bakry memberi
defenisi filsafat dengan “ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga
dapat pengetahuan tentang bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat
dicapai manusia. Dan menurut kami sebagai mahasiswa, filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran didalamnya mengenai
Tuhan, manusia dan alam dengan memandang sebab-sebab yang terdalam,
tercapai dengan budi murni.

Ciri utama filsafat ada 3, yakni universal (menyeluruh), yaitu


pemikiran yang luas dan tidak aspek tertentu saja, radikal (mendasar),
yaitu pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental dan
essensial, dan sistematis, yaitu mengikuti pola dan metode berpikir yang
runtut dan logis meskipun spekulatif.

Pengertian pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan


menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Dan menurut kami sebagai
mahasiswa pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar
mampu mengembangkan potensi mereka untuk memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kecerdasan akhlak melalui pengajaran, pelatihan atau
penelitian.

Menurut salah satu ahli filsafat, yakni Menurut Imam Barnadib


(1993: 3), filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya
merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan dalam bidang pendidikan
baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosofis
terhadap bidang pendidikan. Sedangkan menurut kami sebagai

14
mahasiswa, ilmu atau teori-teori yang mengkaji secara kritis terhadap
pemikiran atau sikap melalui pencarian dan analisis konsep paling
mendasar untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai
dalam pendidikan untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti
oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.
Pada umumnya ruang lingkup filsafat pada tiga bidang, yaitu
ontologi (being), epistemologi (pengetahuan), aksiologi (nilai). Aliran
ontologi mengkaji hakikat keberadaan; epistemologi mengkaji metode
dalam menemukan suatu kebenaran/ilmu; aksilogi mengkaji nilai-nilai,
seperti baik buruk, nilai keindahan, nilai kemanusiaan, dan sebagainya.
Kesimpulan dari manfaat filsafat pendidikan menurut para ahli
adalah agar terlatih berpikir serius, agar mampu memahami filsafat, agar
mungkin menjadi filsafat, agar menjadi warga negara yang baik. Dan kami
sebagai mahasiswa menambahkan bahwa dengan mempelajari filsafat dapat
membuat kita berpikir kritis, dapat berargumen dengan baik, dan menalar
dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aceh, Abu Bakar. Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991)

Ali Maksum, Pengantar Filafat Dari Mass Klsik Hingga Potmodernime,


(Jakarta: AR-Rus Media, 2011)

Amka. Filsafat Pendidikan, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2019)

Burhanuddin Salam. Filsafat Manusia Antropologi Metafisika, (Jakarta: Bina


aksara, 1988)

Kristiawan, Muhammad. Filsafat Pendidikan The Choice Is Yours,


(Jogjakarta: Valia Pustaka, 2016)

Fuad Hasan. Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya,


cet.2, 2001)

Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli


http://belajarpsikologi.com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes
pada tanggal 12 September 2021

Bakry, Hasbullah. Sistematik Filsafat, (Jakarta: Wiaya, 1986)

http://www.abumaimunah.wordpress.com/BK diakses pada 14 September


2021

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-
pakar/ diakses pada 13 Sep 2021 pukul 13.27

https://sosioakademika.blogspot.com/2015/10/pengertian-ruang-lingkup-dan-
objek.html diakses pada 13 Sep 2021 pukul 14.00

https://www.kozio.com/pengertian-pendidikan/ diakses pada 12 September


2021

https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-
pendidikan-menurut.html diakses pada 13 Sep 2021 pada 13.38

https://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-filsafat-
pendidikan-menurut.html diakses pada 13 Sep 2021 pukul 13.38

Khotibul Umam, S.H., LL.M. Modul 1 Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang
Lingkup Filsafat Hukum

Lubis, Nur A. Fadhil MA. Pengantar Filsafat Umum, (Medan: Perdana


Publishing, 2015)

Salam, Burhanuddin. Pengantar Filsafat, (Jakarta : Bina Aksara, 1988)

Suraiyo, Filsafat Ilmu Perkembagannya di Indonesia Suatu Pengantar,


(Jakarta: Bumi Aksara 2013)

Anda mungkin juga menyukai