Anda di halaman 1dari 3

Kontribusi Psikologi Pendidikan bagi Teori dan Praktek Pendidikan

========================================================

a. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum merupakan salah satu usaha untuk mencapai tujuan
pendidikan Nasional. Pengembangan kurikulum dilaksanakan karena
pengembangan kurikulum merupakan bagian yang sangat esensial dalam
proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran itu tedapat empat
bagian penting dalam kurikulum meliputi: tujuan, isi/materi, strategi
pembelajaran, dan evaluasi. Keempat bagian tersebut saling berkaitan untuk
mencapai tujuan pendidikan Nasional.Pengembangan kurikulum tidak
dilaksanakan hanya sesuai dengan kehendak seseorang atau suatu pihak,
tetapi harus berpijak pada landasan-landasan (filosofis, psikologis, sosiologis,
dan IPTEK) dan prinsip-prinsip (umum dan khusus) yang telah ada.
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum
pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku
dalam konteks pembelajaran. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang
mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologi ini memberikan perhatian
terhadap bagaimana input, proses dan output pendidikan dapat berjalan
dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.
Secara psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Manusia sebagai
makhluk yang unik, memiliki karakteristik masing-masing, kemampuan yang
berbeda, serta kebutuhan yang berbeda pula. Maka bukanlah hal yang
mengejutkan jika ada sekelompok Peserta Didik yang tidak cocok dengan
sistem pendidikan formal. Jika siswa tidak dapat mengikuti pendidikan
formal di sekolah karena alasan tertentu, ia berhak untuk memilih
pendidikan alternatif lain yang dapat memenuhi haknya sebagai warga
negara untuk belajar, karena setiap anak berhak mendapatkan pendidikan,
dalam bentuk apapun. Dengan demikian, kajian psikologis dalam
pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan yang
dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan,
kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik
individu lainnya.
Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan kepada
setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya, baik dalam hal subject matter maupun metode penyampaiannya.
Secara khusus, dalam konteks pendidikan di Indonesia saat ini, kurikulum yang
dikembangkan saat ini adalah kurikulum 2013, yang pada intinya diperlukan
tidak hanya pengetahuan saja, tetapi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Sebenarnya ketiga domain ini sudah ada pada kurikulum sebelumnya, tetapi
ternyata belum membawa dampak yang cukup signifikan, karena apa yang ada
belum diimplementasikan secara utuh. Kurikulum 2013 dirancang untuk
mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik. Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa psikologi
pendidikan sangat berkontribusi dalam pengembangan kurikulum.
b. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Program
Pendidikan
Kontribusi psikologi pendidikan terhadap pengembangan program pendidikan
antara lain sebagai berikut.
1) Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan jadwal
pelajaran, jadwal ujian, dst. Hal ini tidak bisa lepas dari aspek psikologis
peserta didik;
2) Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi
pendidikan.Tingkat kesukaran mata pelajaran berbeda-beda untuk setiap mata
pelajaran. Agar seluruh materi pelajaran dapat diterima dengan baik oleh
siswa, perlu penyusunan jadwal pelajaran dengan mempertimbangkan tingkat
kesukarannya baik urutannya maupun waktunya. Misalnya mata pelajaran
matematika ditempatkan pada jam pertama agar dapat diterima dengan baik
oleh siswa, sedangkan mata pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir
untuk meningkatkan gairah belajar siswa yang sudah lelah oleh berbagai
materi pelajaran yang berat sebelumnya
3) Penentuan jurusan atau program;
4) Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan
kemampuan potensial peserta didik.
c. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari
sistem pembelajaran.Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam
pembelajaran.Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing
masing teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah
memberikan sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran. Di
samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah
prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran. Kontribusi psikologi
pendidikan terhadap sistem pembelajaran adalah dalam hal:
1) pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
2) pemilihan model-model pembelajaran;
3) pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; dan
4) penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran.
d. Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Evaluasi
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan
guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian
psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang
diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau
pembelajaran tertentu. Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan
sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap
peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik
untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu
lainnya. Ada sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan
untuk mengukur potensi seorang individu. Pemahaman kecerdasan, bakat,
minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki
arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang
bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu
yang optimal.
Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi pendidikan bagi
kalangan pendidik dalam melaksanakan tugas profesionalnya, karena pendidik
harus mampu memahami perubahan yang terjadi pada diri individu, baik
perkembangan maupun pertumbuhannya. Atas dasar itu pula pendidik perlu
memahami landasan pendidikan dari sudut psikologis. Dengan demikian,
psikologi adalah salah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi
dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan.
Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah
gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian, keduanya menjadi satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai