Anda di halaman 1dari 7

Resume Materi PPKn

Luthfiyah

11230183000057

Dosen Pengampu : Dr.Abdul Rozak M.Si.

Pancasila sebagai Dasar Negara dan Sumber Hukum Nasional

PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM NASIONAL

Tujuan Negara Indonesia yaitu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Yang terdapat pada alinea keempat Pembukaan Undang Undang Dasara
1945. Menurut Rizky Argama, Pancasila dapat dipadankan dengan staatsfundamentalnorm
dalam teori “Stufenordnung der Recht Normen” Hans Nawiasky.

Indonesia memiliki 2 Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2019. Dalam sistem Hukum Indonesia, Pancasila menjadi sumber segala sumber
Hukum Negara dan juga Dasar dan Ideologi Negara, sekaligus dasar filosofis Negara. Setiap
peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

KEDUDUKAN PANCASILA

1. Pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia bermula dari kedudukan Pancasila


sebagai dasar Negara dari sisi yuridisnya.

2. Dalam bahasa Inggris, sumber Hukum disebut source of law

3. Secara sederhana sumber hukum lebih menunjuk kepada pengertian tempat dari mana
asal muasal suatu nilai atau norma tertentu berasal

MACAM-MACAM SUMBER HUKUM

Sumber Hukum Materil

Adalah faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan


hukum, tempat darimana aturan hukum itu diambil, sumber hukum yang dilihat
dari segi isinya/materinya. Sumber hukum materiil merupakan faktor yang
membantu pembentukan hukum. Sumber Hukum Materil Meliputi :
1. Sumber hukum historis (rechtsbron in historische zin)

2. Sumber hukum sosiologis (rechtsbron in socologische zin)

3. Sumber hukum filosofis (rechtsbron in filosofische zin)

Sumber Hukum Formal (source of law in its formal sense)

a. Tempat formal dalam bentuk tertulis dari mana suatu kaedah hukum
diambil

b. Tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan


hukum

NORMA HUKUM DALAM BERNEGARA DAN BERBANGSA

Kehidupan bernegara ternyata tidak hanya membutuhkan norma moral / etik


tetapi juga butuh norma hukum, Norma hukum membentuk sistem hukum yg berjenjang
dan hierarkis serta berlapis ( norma hukum tertinggi sampai norma hukum yang
terendah). Norma hukum bersifat memaksa dan mengikat (bersifat obyektif) terhadap
warganegara Norma hukum menjadi sumber dan dasar bagi norma hukum di bawahnya.
Norma hukum di bawah bersumber dan isinya tidak boleh bertentangan dengan dengan
norma hukum di atasnya

. KEDUDUKAN PANCASILA DALAM JENJANG NORMA HUKUM

Pancasila dalam jenjang norma hukum di Indonesia berkedudukan sebagai


Staatsfundamentalnorm, Pancasila sebagai sumber bagi pembentukan norma hukum
dibawahnya.

Karena Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 maka dikatakan juga
bahwa Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Fundamental Negara,
sedangkan Pancasila merupakan unsur Pokok Kaidah Fundamental Negara (Notonegoro).

Nilai Pancasila sebagai (dijadikan) sumber bagi penyusunan norma hukum di


Indonesia (Pancasila sebagai sumber hukum material). Menurut teori jenjang norma
(stufentheorie) Pancasila adalah grundnorm.

4 PRINSIP CITA HUKUM NASIONAL

1. Melindungi semua unsur bangsa (nation) demi keutuhan (integrasi)

2. Mewujudkan keadilan sosial dalam bidang ekonomi dan kemasyarakatan


3. Mewujudkan kedaulatan rakyat (demokrasi) dan negara hukum

4. Menciptakan toleransi atas dasar kemanusiaan dan berkeadaban dalam hidup


beragama

NEGARA PANCASILA SEBAGAI DARUL AHDI WA SYAHADAH

Pembentukan Negara Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia yang


diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan anugerah Allah atas perjuangan
seluruh rakyat yang mengandung jiwa, pikiran, dan cita-cita luhur kemerdekaan. Spirit
keruhanian yang menjiwai lahirnya Negara Indonesia itu tertuang dalam tiga alinea
awal Pembukaan UUD 1945.

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.”. Tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia ialah “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.” Konstitusi dasar yang menjadi landasan bernegara itu dirumuskan dalam
“suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”.

Adapun dasar dan ideologi negara yang fundamental ialah Pancasila yang disebut
oleh Soekarno dalam Pidato 1 Juni 1945 sebagai Philosofische Grondslag yaitu
“fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-
dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan
abadi.”. Diktum-diktum mendasar dalam Pembukaan UUD 1945 itu sungguh penting
dan mendasar karena mengandung jiwa, filosofi, pemikiran, dan cita-cita bernegara
untuk dihayati dan diwujudkan dalam kehidupan kebangsaan oleh seluruh warga dan
penyelenggara negara dengan penuh makna dan kesungguhan. Di dalamnya
terkandung suasana kebatinan dan spiritualitas yang didasari jiwa keagamaan dari para
pendiri bangsa yang mengakui bahwa kemerdekaan dan berdirinya Negara Indonesia
itu selain atas dorongan keinginan luhur dari seluruh rakyat, pada saat yang sama
merupakan berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

Jika dirujuk pada Sila Pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, maka
negara Indonesia itu tidak dapat dipisahkan dari jiwa, pikiran, dan nilai-nilai
Ketuhanan dan Keagamaan yang bebasis Tauhid. Spirit ruhaniah itu makin menguat
manakala dikaitkan dengan pasal 29 UUD 1945 yang mengakui keberadaan dan
kemerdekaan umat beragama untuk menjalankan keyakinan dan kepercayaan
agamanya.
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

Luthfiyah

11230183000057

Dosen Pengampu : Dr.Abdul Rozak M.Si.

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA & PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN

Pembicara : Drs. Mujiyana, S.H., M.Si.

Yang perku kita ketahui bahwa berdasarkan Pancasila dan ini karena Pancasila sebagai
dasar filsafat di negara kita maka kajian kali ini adalah tentang Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum yang ini mengandung arti bahwa semua hukum yang ada di Indonesia
harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.

Yang kedua nilai Pancasila mengikat semua hukum yang ada di Indonesia . yang ketiga
hukum di Indonesia harus selaras dengan nilai Pancasila dalam arti tidak ada pertentangan antar
hukum dengan nilai-nilai pancasila yang keempat hukum di Indonesia merupakan jabaran dari
nilai-nilai panca sila Pancasila dijadikan sebagai dasar dan arah pengembangan dan menjadi
acuan di dalam penyusunan pembinaan dan pengembangan filsafat hukum yang konsisten dan
relevan.

Dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri kemudian penunjuk arah semua kegiatan atau
akses hidup dalam kehidupan di segala bidang hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan
tidak perbuatan sesuai manusia Indonesia itu warga negara Indonesia harus dijiwai. dan
merupakan pancaran dari semua sila-sila Pancasila karena apa Pancasila sebagai merupakan
kesatuan tidak bisa dilepas pisahkan satu dengan yang lain keseluruhan sila di dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis secara formal. keberhasilan merupakan dasar sebuah negara
yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia dan juga sebagai perjanjian
luhur bangsa Indonesia dalam bernegara secara eksplisit terkandung makna bahwa semua orang
yang berada di Indonesia harus menyesuaikan diri dan melaksanakan asuransilah di semua
bidang kehidupan sejarah tata peraturan.

Perundang-undangan di Indonesia ya satu adalah proklamasi ini sebagai tonggak awalnya


karena dari penjajahan kepada negara merdeka jadi nomor 2 adalah undang-undang nomor 1
tahun 50 tentang peraturan mengenai jenis dan bentuk peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat ini caranya begitu nomor 2 adalah undang-undang nomor 2 darurat tahun 50
yang membahas mengenai penerbitan lembaga negara Republik Indonesia Serikat dan buta
Negara Republik Indonesia.

Tentang pengeluaran pengumuman dan pemberlakuan undang-undang Federal dan


peraturan dan pemerintah sebagai undang-undang Federal undang-undang Ris nomor 7 tahun 50
tentang perubahan konstitusi menjadi undang-undang dasar sementara Republik Indonesia
kemudian 5 Juli 59 kembali kepada undang-undang Dasar 1945 yang pertama adalah tahun 1966
tentang memorandum dprgr mengenai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia dan
tata peraturan perundang-undangan Indonesia.

Yang ketujuh adalah tetapan MPR nomor 3 MPR 2000 tentang sumber hukum dan tata
urutan peraturan perundang-undangan yang ke-8 undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
pembentukan peraturan perundang-undangan yang ke-9 diperbaharui dengan undang-undang
nomor 12 ya tahun 2011 ini adalah contoh ya contoh aja ini sebagai suatu gambaran aja tentang
buku Peraturan kemudian bagi bangsa Indonesia.

Pembangunan hukum nasional perlu dilakukan bukan sekedar untuk mengikuti atau
menghadapi perkembangan masyarakat akan tetapi untuk pembangunan hukum nasional harus
dilakukan bangsa Indonesia karena hukum yang ada sekarang ini masih ada yang merupakan
peninggalan pemerintah kolonial sebagai negara yang merdeka maka hubungan hukum yang
sesuai dengan dasar negara merupakan sebuah tugas kemudian yang Belanda tentang tujuan
nasional.
yang merupakan cerita seluruh bangsa Indonesia maka hukum yang digunakan harus sesuai
dengan cita-cita dan nilai-nilai bangsa Indonesia karena hukum yang dapat ditegakkan dan
efektif adalah hukum yang sesuai dengan nilai-nilai bangsanya.

Adapun hukum yang sesuai dengan nilai-nilai dan jiwa bangsa Indonesia adalah hukum
yang berdasarkan ideologi bangsa Indonesia sebagai negara hukum, maka Indonesia menjadikan
hukum kita bukan negara hukum sebagai norma di dalam negara dimana-mana dihukum tersebut
seharusnya dibentuk dengan berdasarkan pada Pancasila karena apa sebagai alat yang berfungsi
untuk menciptakan Pranata masyarakat maka hukum harus dibentuk dengan berdasar pada
ideologi bangsa yang menjadi kita kita bangsa kemudian kaitannya dengan politik hukum. ya
politik hukum bangsa Indonesia berdasarkan pada Pancasila yang memuat nilai-nilai agama adat
istiadat hukum yang hidup dan keyakinan bangsa dan budaya kemudian pendekatan yang
dilakukan untuk pengembangan ya hukum itu adalah pendidikan kultural dan religius merupakan
langkah yang paling tepat untuk pengembangan hukum di Indonesia yang disembahkan
demikian materi kuliah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai