Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN

IDEOLOGI NEGARA

Fika Ziyadatul Aunillah


Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negri Islam
Maulana Malik Ibrahim Malang
Jl.Gajayana No.50 Dinoyo Kec.Lowokwaru Kota.
Malang Jawa timur 65144

Abstrak
Artikel ini membahas tentang hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
Indonesia. Pancasila merupakan konsep filosofis yang mendasari terbentuknya negara
Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan sejarah dan makna Pancasila, serta pentingnya
konsep tersebut dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.

A.PENDAHULUAN
Pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Dalam Pancasila setiap asas diungkapkan sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan
terbentuknya negara Indonesia.Pada dasarnya Pancasila adalah landasan sistem pemerintahan
dengan melaksanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan sesuai dengan muatan Pancasila.Pancasila menyatukan 5 nilai dasar luhur yang
telah ada dan berkembang dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.Sejarah
merupakan rangkaian peristiwa yang saling berhubungan.Peristiwa masa lalu terkait dengan
peristiwa saat ini dan semuanya mengarah ke masa depan.Artinya seluruh aktivitas manusia
di masa lalu dikaitkan dengan kehidupan sekarang untuk menciptakan masa depan yang
berbeda dari sebelumnya.
Landasan negara adalah landasan atau landasan yang menjadi titik tumpu, mampu
menciptakan kekuatan bagi berdirinya negara.Negara Indonesia juga dibangun di atas
landasan atau tumpuan Pancasila.Pancasila dengan fungsi dasar negaranya merupakan
sumber peraturan hukum yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk
seluruh unsurnya yaitu pemerintah, wilayah, dan rakyat.Pancasila sebagai landasan
penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara seluruh rakyat
Indonesia.Selama Indonesia masih ada, Pancasila akan mengiringi perjalanannya.
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Demokrasi dan Keadilan.
Tanggal 1 Juni 1945 merupakan hari lahirnya Pancasila dari pidato Ir.Soekarno di
hadapan anggota Komisi Penyelidikan Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).Pancasila adalah filsafat negara Republik Indonesia yang disahkan secara resmi
oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 yang
diundangkan pada tahun II Nomor 7 beserta isi UUD Perancis Tahun 1945.

B.PEMBAHASAN

Pancasila - Setiap negara di dunia mempunyai asas kenegaraan yang menjadi dasar
penyelenggaraan pemerintahan negara.

Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
administrasi publik.Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang
menyatakan:“Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD
negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara. ”Kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dengan demikian tertuang dalam yurisprudensi konstitusional dalam pembukaan
UUD 1945, yang merupakan cita-cita hukum yang mengatur dan standar hukum Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia.Pasal UUD 1945 dan diatur dengan ketentuan hukum.
Pancasila tidak hanya bersifat konstitusional, tetapi juga konstitusional, artinya
Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber
hukum.Artinya semua ketentuan hukum yang relevan harus ditempatkan dan diperoleh dalam
Pancasila.Apabila terdapat ketentuan (termasuk UUD 1945) yang tidak sesuai dengan nilai
luhur Pancasila, maka ketentuan tersebut harus dibatalkan.Berdasarkan uraian tersebut,
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, yang artinya
mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk pada Pancasila, dan siapapun yang
melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila bersifat obyektif-subjektif.
Sifat subjektif artinya Pancasila merupakan hasil renungan dan pemikiran masyarakat
Indonesia, sedangkan sifat objektif artinya nilai Pancasila sesuai dengan kenyataan, bersifat
universal dan diterima oleh bangsa-bangsa yang beradab.Karena mempunyai nilai universal
yang objektif dan dianggap benar oleh seluruh bangsa Indonesia, Pancasila selalu dianggap
sebagai dasar negara.Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara agar cita-cita para pendiri bangsa Indonesia dapat
terwujud.Bagi bangsa Indonesia, hakikat Pancasila yang sebenarnya adalah pedoman hidup
berbangsa dan dasar negara.
Selain pengertian tersebut, Pancasila juga mempunyai beberapa nama lain, seperti:
• Pancasila adalah jiwa negara,
• Pancasila sebagai kepribadian nasional,
• Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum dan sebagainya.
Meski begitu, banyak di antara nama-nama Pancasila yang bukan merupakan kesalahan atau
pelanggaran, melainkan dapat dijadikan sebagai segudang makna Pancasila bagi negara
Indonesia.Sebab yang terpenting perbedaan pengucapan tersebut tidak mengaburkan hakikat
Pancasila yang sebenarnya, yaitu Dasar Negara.Namun makna Pancasila tidak boleh
ditafsirkan oleh siapapun karena akan memutarbalikkan maknanya dan pada akhirnya
melemahkan fondasi negara.
1.PANCASILA ADALAH SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai gantinya sering disebut sebagai dasar filsafat atau filsafat negara
(Philosofische Gronslag) Negara, ideologi Negara atau Statsidee, dalam pengertian ini
Pancasila adalah dasar nilai-nilai dan peraturan pemerintah dengan kata lain.
Oleh karena itu, segala kegiatan penyelenggaraan negara dan penegakan hukum, khususnya
seluruh peraturan perundang-undangan, termasuk proses reformasi yang sedang berlangsung
di segala bidang, dikembangkan dan berakar pada nilai-nilai Pancasila.Oleh karena itu
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum, Pancasila adalah sumber peraturan
hukum negara yang mengatur Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh
komponennya menurut konstitusi, khususnya masyarakat daerah dan bernegara.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan asas spiritual yang memuat suasana
spiritual atau cita-cita hukum, sehingga menjadi sumber nilai, norma, dan aturan, serta etika
dan peraturan perundang-undangan, sekaligus menjadi pengendali dasar-dasar tersebut, baik
tertulis maupun tidak tertulis atau sebaliknya, dalam kedudukan dasar kenegaraannya,
Pancasila secara sah berhak untuk diingat.Sebagai sumber segala undang-undang atau sumber
tatanan hukum Indonesia, Pancasila terkandung dalam ketentuan-ketentuan tertingginya,
khususnya pembukaan UUD 1945.Setelah itu diutarakan atau ditelaah dalil-dalil pokok
ideologis yang di dalamnya memuat suasana spiritual UUD 1945, dan terakhir dikritik atau
ditelaah dalil-dalil pokok ideologis yang didalamnya memuat suasana spiritual UUD 1945
yang pada hakikatnya bersifat konstitutif atau secara khusus diatur dalam UUD 1945 dan
undang-undang positif lainnya, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci
sebagai berikut:Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber ketertiban hukum) di Indonesia.Dengan demikian, Pancasila merupakan asas
spiritual tatanan hukum Indonesia yang dalam pembukaan UUD 1945 diubah menjadi empat
pokok pikiran.Meliputi suasana spiritual (Geistlichenhintergrud) UUD 1945.Mewujudkan
cita-cita hukum hukum dasar negara (hukum tertulis dan hukum tidak tertulis).Berisi norma
yang mengharuskan konstitusi memuat muatan yang mewajibkan pemerintah dan lembaga
penyelenggara negara lainnya (termasuk organisasi partai dan kelompok
fungsional).Memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.Hal ini dapat dimaklumi
karena semangat merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan dan penyelenggaraan
negara, karena masyarakat dan negara Indonesia selalu tumbuh dan berkembang sesuai
dengan zaman dan dinamika masyarakat dan Negara.
Dasar resmi kedudukan Pancasila adalah Dasar Negara Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang terangkum dalam Pembukaan UUD 1945 ayat IV yang berbunyi:
“maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia ini dalam suatu undang-undang Dasar
Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat,yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaan yang adil
dan beradab,persatuan indonesia,kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
permusyawaratan perwakilan,serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.”
Hakikat Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara secara rinci meskipun
kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak secara tegas memuat kata “Pancasila”, namun
klausa “berdasarkan” mempunyai arti dasar negara, khususnya Pancasila.Hal ini berdasarkan
penafsiran sejarah yang diidentifikasi oleh BPUPKI bahwa berdirinya negara Indonesia
disebut dengan istilah Pancasila.Sebagaimana ditentukan oleh berdirinya negara, tujuan
utama dibentuknya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Oleh karena itu, fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Hal ini sesuai dengan landasan hukum yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, Ketetapan Nomor XX/MPRS/1966.(Jo Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973 dan
Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1978).Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum yang ada atau sumber tatanan hukum Indonesia, pada hakikatnya
adalah pandangan hidup, hati nurani dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang
membentuk suasana spiritual bangsa Indonesia.Selanjutnya cita-cita yang berkaitan dengan
kebebasan individu, kemandirian bangsa, keadilan sosial, perdamaian nasional, cita-cita
politik yang berkaitan dengan hakikat, bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral yang
berkaitan dengan kehidupan dianggap sosial dan keagamaan sebagai perwujudan kesadaran
manusia.Dalam proses reformasi yang sedang berlangsung, MPR dalam sidang luar biasa
tahun 1998 mengembalikan status Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam Tap.No.XVIII/MPR/1998.Oleh karena itu, seluruh
agenda proses reformasi, termasuk banyak bidang lainnya, harus didasarkan pada realitas
aspirasi masyarakat (Sila 1V) dan juga harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
2.PANCASILA ADALAH GAGASAN BANGSA DAN NEGARA
a) Pancasila adalah ideologi negara.
Pancasila sebagai ideologi nasional adalah Pancasila sebagai cita-cita atau cita-cita
negara yang menjadi landasan teori atau sistem kenegaraan bagi seluruh rakyat dan bangsa
Indonesia.Berdasarkan Tap MPR XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR
tentang P4.Ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar negara NKRI dan harus konsisten
diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Pancasila adalah ideologi negara.
Pengertian ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau
idea yang berarti ekspresi wajah, fisik, gagasan dan kata logy yang berarti mengajar, dengan
demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan pemikiran atau ilmu
pengetahuan.(Marsudi, 2001).
Puspowardoyo (1992) berpendapat bahwa ideologi dapat dipahami sebagai suatu
totalitas pengetahuan dan nilai yang kompleks yang menjadi dasar pemahaman seseorang
atau masyarakat tentang alam semesta dan bumi dalam isinya, serta menentukan sikap dasar
terhadap pengobatan.Dengan memahami kehidupan seseorang, seseorang dapat memahami
apa yang dianggap benar dan apa yang tidak benar serta apa yang dianggap baik dan tidak
baik.
Dalam pandangan Harold H.Titus, pengertian ideologi adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menunjukkan sekelompok cita-cita yang berkaitan dengan berbagai jenis
persoalan politik, ekonomi, dan sosial filosofis yang sering dilaksanakan dalam bentuk suatu
perencanaan yang sistematis mengenai cita-cita itu diwujudkan.
1.Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai derajat tertinggi sebagai nilai hidup di negara dan negara
b. Menciptakan prinsip spiritual, cara pandang hidup, prinsip hidup yang dilestarikan,
diamalkan, dilestarikan untuk generasi mendatang, diperjuangkan dan dilindungi
dengan semangat rela berkorban.
2.Fungsi ideologi menurut para ahli dibidangnya :
a. Merupakan sarana pembentuk dan penyempurnaan kehidupan pribadi masyarakat
(Cahyono, 1986).
b. Bertindak sebagai jembatan transfer kekuasaan dari generasi tua ke generasi muda,
(Sétiardja, 2001).
c. Sebagai kekuatan yang mampu membangkitkan semangat dan motivasi individu,
masyarakat, dan bangsa dalam menjalani kehidupan untuk mencapai tujuan.(Hidayat,
2001).
3.PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi terbuka.Ciri-ciri ideologi terbuka dan
ideologi tertutup adalah:
a. Ideologi terbuka
1.Merupakan cita-cita yang ada dalam masyarakat
2.Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
3.Hasil diskusi dan konsensus masyarakat.
4.Dinamis dan inovatif.
b. Ideologi tertutup
1.Bukan suatu cita-cita yang sudah ada dalam masyarakat,
2.Bukan berupa nilai dan cita-cita
3.Keyakinan dan kesetiaan ideologis yang kaku
4.Terdiri dari persyaratan dan operasi khusus yang diajukan secara absolut
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka:
1.Nilai-nilai inti, khususnya hakikat 5 sila Pancasila
2.Nilai instrumental adalah arah, kebijakan strategis, tujuan dan kelembagaan pelaksanaan
3.Nilai praktis, khususnya perwujudan nilai-nilai instrumental dalam mewujudkan
pengalaman praktis, dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C.PENUTUP
Pancasila merupakan produk asli pendiri Negara Pancasila.Nilai-nilai Pancasila
bermula dan ditemukan dari nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat Pancasila mewakili
gaya hidup bangsa dan falsafah bernegara.Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim,
Pancasila selalu ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Meskipun ada upaya untuk
menggantikan Pancasila sebagai ideologi nasional, namun terbukti Pancasila adalah pilihan
terbaik bagi bangsa Indonesia.Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia
karena berasal dan membangkitkan nilai-nilai agama, adat istiadat dan budaya serta adat
istiadat yang hidup dan berkembang di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur
penyelenggaraan negara.(Ningsih, 2021)
Ningsih, I. S. (2021). Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara. OSF
Preprints, 7, 1.
https://drive.google.com/file/d/13rLIkoAoa2Hx47Jta7rl3Uc4jdciNDKD/view?
usp=drive_link

Semadi, Y. P. (2019). Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Di Indonesia Menuju Bangsa


Berkarakter. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(2), 82–89.
https://doi.org/10.23887/jfi.v2i2.21286

Anda mungkin juga menyukai