Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Ujian Tengah Semester 1

Mata Kuliah Pancasila

Nama : Ilham Arta Setyadi


NIM : 221105030055
Prodi : Akuntansi Syariah

1. Fungsi Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum. Adapun fungsi
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai:
A. Ideologi hukum Indonesia
Maksudnya adalah Pancasila sebagai dasar pemikiran bangsa dan sebagai
pedoman hidup bangsa. Dimana Pancasila mengatur aspek kehidupan, tatanan
hidup, serta tingkah laku masyarakat. Selain itu Pancasila juga landasan dalam
pembuatan hukum yang berlaku di Indonesia.
B. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum
Indonesia.
Dalam Sila Pancasila terdapat nilai-nilai luhur yang tidak dapat dipisahkan, Maka
dari itu dalam proses pembuatan hukum, seseorang penguasa harus berlandaskan
pancasila.
C. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum
di Indonesia.
Dalam pelaksanaan pemilu, terdapat asas- asas yang harus terpenuhi, bahwasanya
setiap warga negara memiliki kontribusi dalam menyuarakan suaranya. Dalam
proses pemilu harus mencerminkan pancasila.
D. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia,
juga dalam hukumnya
Pancasila mengandung arti tersirat yang menjelaskan setiap kewajiban negara
kepada masyarakat serta keinginan bangsa Indonesia yang terjelaskan pada tujuan
bangsa Indonesia.

Peraturan perundang-undangan di Indonesia juga mengenal hierarki. Ketentuan


Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 menerangkan bahwa jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan di Indonesia terdiri atas:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
Peraturan Pemerintah;
Peraturan Presiden;
Peraturan Daerah Provinsi; dan
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
2. Pancasila sebagai dasar negara berati menjadi pedoman dalam mengatur kehidupan
penyelenggaraan ketatanegaraan negara dalam berbagai bidang. Pancasila telah ada
dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara di dalamnya mengandung makna sebagai ideologi nasional, cita-cita, dan
tujuan negara. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa perlu kita
pertahankan. Karena jika tidak, maka bangsa Indonesia akan mudah terpecah belah
dan tidak memiliki tujuan dalam bernegara dan berbangsa. Pancasila tidak hanya
milik satu golongan atau satu partai tertentu, tetapi sebagaimana yang dikatakan
Presiden Sukarno dalam pidatonya di pertemuan Gerakan Pembela Pancasila di Istana
Negara pada 17 Juni 1954.
“... Pancasila adalah dasar negara dan harus kita pertahankan sebagai dasar
negara jika tidak mau mengalami bahaya besar terpecahnya negara ini... jangan ada
sesuatu partai berkata Pancasila asasku. PNI ini tetaplah pada asas Marhaenisme, olah
karena itulah PNI mempertahankan Pancasila, tetapi jangan berkata PNI berdasar
pada Pancasila. Sebab jikalau dikatakan Pancasila adalah ideologi partai, maka lalu
partai-partai lain tidak mau...”.
Sebelum Pancasila disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki Indonesia
telah menjadi pandangan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut
diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Pancasila itu sendiri bersumber dari nilai-nilai
kearifan lokal yang sudah hidup di tengah-tengah masyarakat sejak dulu. Pola-pola
yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang berbeda-beda memancarkan
falsafah Pancasila.

3. Era Orde Lama


Ancaman dalam negeri : Ideologi Pancasila terus diganggu oleh rakyat sendiri,
bahkan teman dekat Soekarno sekalipun
Diimingi Komunisme : Indonesia seperti negeri Komunis yang segala sesuatu
berdaulat presiden, bahkan presiden lebih ke Komunis dibanding berdaulat rakyat
hingga mendapat tamparan dari peristiwa G30SPKI
Pendidikan buruk : Kabinet yang buruk, pendidikan yang buruk, dan berupaya
berkembang membuat pelaksanaan Pancasila belum baik
Era Orde Baru
Mapel Utama : Pendidikan masa itu mewajibkan Pancasila harus dipelajari dan
dilaksanakan sebaik baiknya
Perkembangan luar biasa : Rakyat sudah mengetahui dan menerima Pancasila
sebagai ideologi negeri yang sah dan benar
Diam-diam ada kebusukan : Kebusukan oleh pemerintah pusat, khususnya Pak
Soeharto yang melakukan korupsi, pembatasan pers, mewajibkan mendukung Golkar,
diam-diam wartawan – Hakim – tokoh penting hilang begitu saja, ketidak manusiaan,
pembantaian, dilakukan keluarga pemerintah pusat membuat kedudukan presiden
Soeharto jatuh.
Era reformasi
Sudah berjalan baik : Pelaksanaan Pancasila sudah baik
Semua kebebasan dijamin pemerintah : Kebebasan pers, kritik, pendapat,dukungan,
segala sesuatu diperbolehkan dan bebas bahkan dijamin keselamatan oleh negara
berdasar hukum HAM
Dukungan rakyat : Kesadaran rakyat milenial memahami Pancasila, oleh rakyat
milenial membuat nilai Pancasila semakin berkembang
Pembahasan :
Pancasila adalah dasar negara, Pancasila memuat 5 sila yang mendasari semua
kenegaraan, hal ini sesuai pembukaan aline keempat, kalimat terakhir. Penerapan
Pancasila sebagai dasar negara dari sejak awal kemerdekaan sampai sekarang terus
mendapatkan kelajuan, meskipun ada benturan sana sini. Sebagai masyarakat
Indonesia, sudah ditetapkan bahwa Pancasila adalah satu satunya ideologi, maka kita
harus mendukung hal tersebut
Berikut penerapan Pancasila yang baik :
A. Memahami konsep Pancasila
B. Hanya mendukung ideologi Pancasila saja
C. Penerapan sikap sesuai Pancasila

4. Seperti telah disebutkan sebelumnya, dimana PPKI menetapkan pembukaan dan


batang tubuh UUD 1945 berdasarkan Pancasila pada 18 Agustus 1945. Pada waktu itu
PPKI juga menetapkan Pancasila sebagai dasar negara secara konstitusional dalam
pembukaan UUD 1945. Maka, pada saat itu pulalah Pancasila disepakati sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia.

Menurut buku Spiritualisme Pancasila karya Heri Herdiawanto dkk., perjanjian luhur
rakyat Indonesia ini dijunjung tinggi bukan karena ditemukan kembali setelah
terpendam berabad-abad. Namun, juga karena Pancasila telah membuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.

5. Pancasila sebagai ideologi terbuka hadir dengan kemampuan untuk menyesuaikan


dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan
aspirasi masyarakat. Hal ini dikarenakan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat
aktual, dinamis, dan antisipatif.

Meski Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis namun hal itu tidak
mengubah sedikitpun nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai dasar
yang begitu kuat dalam Pancasila mampu memecahkan masalah-masalah yang selalu
berkembangnya zaman dan kondisi di masyarakat

Adapun selain nilai, terdapat tiga dimensi yang merupakan syarat Pancasila sebagai
ideologi terbuka, yakni:

A. Dimensi Idealistis

Bagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Keberadaan Pancasila sebagai
Ideologi Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama sebagai bangsa Indonesia.
B. Dimensi Normatif

Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila diperjelas dengan aturan atau sistem
norma negara. Pancasila sebagai ideologi terbuka juga bisa mengatur sesuatu
secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang dibuat atau diubah.

C. Dimensi Realistis

Poin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang
terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan
dengan keterbukaan ideologi negara.

Semua nilai dasar dalam Pancasila yang universal serta adanya norma-norma normatif
yang dinamis, membuat Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan nyata untuk
menghadapi berbagai dinamika masyarakat Indonesia hingga sekarang.

Oleh karena itu, penting untuk melihat dan merenungi kembali bahwa Pancasila
sebagai ideologi terbuka

Anda mungkin juga menyukai