ABSTRAK : Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman
dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk
peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di
dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara.
Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang
dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
PENDAHULUAN : Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya
harus hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga
negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa
memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai
makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat. Di dalam Pancasila
terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam 5 garis
besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan
kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang, kita
selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
PEMBAHASAN:
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi
mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945
bersama-sama dengan UUD 1945. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh
perumus Pancasila adalah, Mohammad Yamin, Soepomo, dan Sukarno.
Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari
guncangan kisruh politik di negara Indonesia.
1. Karena secara intrinsik dalam Pancasila mengandung tolerensi, dan siapa yang
menentang berati menentang tolerensi.
2. Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup paham-
paham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia.
3. Karena sila-sila dari Pancasila terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang poistif
sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Nilai dan norma yang bertentangan pasti akan ditolak oleh Pancasila, seperti atheisme
dan segala kekafiran tidak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia.
4. Karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa
Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agama.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila
sebagai dasar negara berati nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara. Konsekuensi dari rumusan tersebut, maka seluruh pelaksanaan
dan penyelenggaraan pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan
merupakan pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan
memiliki tolak ukur, yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
Dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menegaskan bangsa Indonesia memiliki
dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila. Pancasila sebagai dasar
negara mendasari pasal-pasal dalam UUD 1945. Kemudian menjadi cita-cita hukum yang
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Selain bersifat yuridis konstitusional,
Pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan yang artinya, Pancasila sebagai dasar negara.
Pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya, segala peraturan
perundang-undangan secara material harus berdasar dan bersumber pada Pancasila. Apabila
ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur
Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para
tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip yang ada
dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni
1945.
Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan
yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai di dalam Pancasila merupakan pedoman normatif yang digunakan pada setiap
kegiatan penyelenggaraan negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai arti bahwa segala peraturan
negara harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara
Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan bersumber dari Pancasila. Kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara, terutama sebagai sumber dari segala sumber hukum, terdapat pada
landasan yuridis yang termasuk Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.
IX/MPR/1978.
Landasan yuridis tersebut menegaskan bahwa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini
berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum yang
berlaku di Indonesia. Sementara menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, menyebutkan
bahwa Pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai
masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rasa
kemanusiaan yang tinggi, bersatu, bermusyawarah, serta berkeadilan sosial.
Satu di antara ciri bangsa Indonesia adalah memiliki satu ide, cita-cita, tujuan, dan tekad
untuk hidup bersama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip kebangsaan
tersebut berumber dari Pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila harus dibela untuk selama-
lamanya. Perjanjian hukum yang dimaksud telah dilakukan per 18 Agustus 1945, yaitu saat
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) memantapkan dasar negara Pancasila
secara konstitusional dan pembukaan UUD 1945.
Pancasila memiliki kedudukan sebagai dasar negara dan berperan sebagai jiwa dari
bangsa Indonesia. Lahirnya Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia bersamaan dengan
berdirinya bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa bangsa yang harus diwujudkan dalam
setiap lembaga atau organisasi dan insan yang ada di Indonesia. Pancasila sebagai jiwa
bangsa, berarti Pancasila memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia dan
membedakannya dengan bangsa lain.
Kepribadian bangsa Indonesia sangat penting dan juga harus menjadi identitas bangsa
Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila harus ditanamkan dan berada di dalam diri setiap
individu bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila memiliki peran penting untuk membentuk
kepribadian bangsa Indonesia. Membuat karakteristik bangsa Indonesia menjadi terbuka
terhadap segala perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar negeri tanpa meninggalkan
kebudayaan asli milik bangsa Indonesia sendiri.