Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

HAM DALAM PANCASILA


(AFRIYADIN 2020A1H161)

A. HAM Dalam Pancasila


Hak-hak Asasi di dalam UUD 1945 Di dalam Negara Pancasila sebagai Negara hukum, hak-
hak asasi manusia dan hak-hak serta kewajiban warga Negara diatur pelaksanaannya dalam
pembukaan Undang- undang Dasar 1945 dan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD
1945.dari pembukaan UUD 1945 dinyatakan tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh
segala bangsa di dunia, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menetapkan,
bahwa warga Negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Sedang dalam ayat (2)
pasal tersebut menetapkan, bahwa tiap-tiap warga berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan. Selanjutnya dalam pasal 28 UUD 1945 diatur tentang
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya yang ditetapkan dengan Undang-undang. Hak-hak dalam pembelaan Negara
diatur dalam pasal 30 UUD 1945. hak-hak asasi dibidang kesejahteraan sosial (bandingkan
dengan “property rights”) sesuai dengan Sila V Pancasila. Diatur dalam pasal 33 UUD 1945
Hak Asasi Manusia menurut Pancasila antara lain :
1. Hak Asasi Manusia Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Pada sila pertama ini terdapat
pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjamin setiap orang untuk melakukan
ibadah menurut keyakinannya masing-masing. Dan menjamin kemerdekaan beragama bagi
setiap orang untuk memilih serta menjalankan agamanya masing-masing.
2. Hak Asasi Manusia menurut Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Kemanusiaan
yang adil dan beradab merupakan sikap yang menghendaki terlaksananya nilai-nilai
kemanusiaan (human values), dalam arti pengakuan terhadap martabat manusia (dignity of
man), hakasasi manusia (human rights) dan kebebasan manusia (human freedom). Sila
kemanusiaan yang adil dan beradab sangat erat kaitannya dengan hak asasi manusia dan
kebebasan fundamental. Hubungan antar manusia dalam bermasyarakat dan bernegara diatur
agar berlandaskan moralitas secara adil dan beradab.
3. Hak Asasi Manusia menurut Sila Persatuan Indonesia Kesadaran kebangsaan
Indonesia lahir dari keinginan untuk bersatu dari suatu bangsa agar setiap orang menikmati
hak-hak asasinya tanpa pembatasan dan belenggu darimanapun datangnya. Hal ini memiliki
nilai kelokalan yang terinspirasi dari negara Jerman. Sila ini mengandung ide dasar bahwa
rakyat Indonesia meletakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan dan
keselamatan pribadi.
4. Hak Asasi Manusia menurut Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Sila ini merupakan inti ajaran demokrasi
Pancasila, baik dalam arti formal maupun material. Kedaulatan rakyat berarti kekuasaan
dalam negara berada di tangan rakyat. Kedaulatan rakyat disalurkan secara demokratis
melalui badan perwakilan yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kedaulatan rakyat
itu terwujud dalam bentuk hak asasi manusia antara lain :
• Hak mengeluarkan pendapat
• Hak berkumpul dan mengadakan rapat
• Hak ikut serta dalam pemerintahan
• Hak menduduki jabatan Demokrasi yang dikembangkan di Indonesia berintikan nilai-
nilai agama, kesamaanbudaya, pola piker bangsa serta sumbangan nilai-nilai kontemporer,
dengan mengedepankan pengambilan keputusan secara musyawarah, bukan pada suara
mayoritas.
• Hak Asasi Manusia menurut Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini berkaitan erat dengan nilai-nilai kemanusiaan dimana setiap warga negara memiliki
kebebasan hak milik dan jaminan sosial, serta berhak mendapatkan pekerjaan dan
perlindungan kesehatan. Sila ini mengandung prinsip usaha bersama dalam mencapai cita-
cita masyarakat yang adil dan makmur.

Mengapa hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu topik penting dalam
kajian pendidikan kewarganegaraan (PKn). Perhatian PKn terhadap HAM tidak dapat
dilepaskan dari posisi warga negara sebagai subjek yang memiliki atribut hak dan
kewajiban warga negara secara bersama-sama. Menurut Isin dan Turner (2007),
kewarganegaraan modern disusun secara historis dari aspek hak-hak dan kewajiban-
kewajiban yang berkaitan dengan pengertiannya sebagai keanggotaan untuk suatu
masyarakat melalui hak-hak yang terhimpun dengan pelayanan, dan mungkin yang
paling kentara ialah dalam hal sistem nasional perpajakan. Model kewarganegaran ini
sebagai hak-hak sosial secara erat dikaitkan dengan hak sipil, hak politik, dan hak sosial.
Dalam pengertian yang sederhana hak asasi manusia (human rights) merupakan
hak yang secara alamiah melekat pada orang semata-mata karena ia merupakan manusia
(human being). HAM meliputi nilai-nilai ideal yang mendasar, yang tanpa nilai-nilai
dasar itu orang tidak dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.
HAM berlaku kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun. HAM tidak dapat diganggu
gugat dan tidak bisa dicabut karena merupakan anugrah yang dimiliki setiap manusia
dari Tuhan Yang Maha Esa. Negara wajib menghormati, melindungi dan memenuhi hak
asasi manusia bagi rakyatnya, termasuk menindaklanjuti apabila terjadi pelanggaran
yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tak bertanggung jawab.
Macam macam hak asasi manusia dapat kita lihat sebagai berikut:
1) Hak Asasi Pribadi
2) Hak Asasi Politik
3) Hak Asasi Ekonomi
4) Hak asasi hukum
5) Hak sosial dan budaya
Di era globalisasi ini pemahaman siswa tentang konsep HAM dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus ditujukan untuk pengembangan
sejumlah kemampuan atau kompetensi yang harus dikuasai siswa sebagai warga negara.
Dengan dimilikinya kemampuan-kemampuan atau kompetensi tertentu,
diyakini siswa akan mampu menjalankan perannya sebagai warga negara yang
mampu berkompetisi dengan warga dunia lainnya, serta mampu berpartisipasi secara
bermutu dalam kehidupan politik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Salah satu upaya dalam memahami konsep HAM ini adalah menggunakan
buku teks pelajaran. Oleh karena itu, materi tersebut diakomodasi ke dalam buku teks.
Buku merupakan salah satu sumber belajar dari beberapa sumber belajar yang ada.
Peserta didik atau siswa dituntut tidak hanya mengandalkan pengetahuan dari dalam
kelas, tetapi harus mau dan mampu menelusuri beragam sumber belajar yang
diperlukan untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
Pada tingkat global, HAM telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
sehari-hari. hak asasi manusia (HAM) menjadi salah satu topik penting dalam kajian
pendidikan kewarganegaraan (PKn)? Hubungan teoritis dan praktis antara HAM dan
PKn, telah banyak dipaparkan oleh sejumlah pakar. HAM dalam Mengapa politik
internasional modern acapkali diawali dari arti penting lahirnya dokumen Unversal
Declaration of Human Rights (UDHR, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,
disingkat DUHAM) yang dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
10 Desember 1948.
Perhatian PKn terhadap HAM tidak dapat dilepaskan dari posisi warga negara
sebagai subjek yang memiliki atribut hak dan kewajiban warga negara secara
bersama-sama. Materi HAM dalam pendidikan kewarganegaraan yang masih berada
pada ranah kognitif tersebut seringkali kurang dipahami oleh para guru, sehingga
sering terjadi kesalahan dalam konsep maupun aplikasinya.
Setelah kita melihat hakikat HAM dan hakikat proses pendidikan yang
ternyata mempunyai persamaan Konsep HAM dalam buku teks juga memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan karakter siswa. Hal tersebut
menunjukkan bahwa karakter siswa tidak dapat dilepaskan dari analisis siswa tentang
konsep HAM dalam buku teks PPKn. Dengan demikian, analisis siswa tentang konsep
HAM dalam buku teks PPKn dan sikap siswa melaksanakan nilai-nilai karakter yang
terkandung dalam buku teks PPKn akan tercermin dari karakter siswa dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
HAM dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang dibawa sejak manusia lahir. Ini berarti bahwa
sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluknya, hak asasi tidak dapat dipisahkan dari
eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Hak Asasi tidak dapat dicabut oleh suatu kekuasaan
ataupun oleh sebab-sebab lainnya, karena jika hal itu terjadi maka manusia akan kehilangan
martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.

Walaupun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan HAM dapat dilaksanakan secara
mutlak karena dapat melanggar Hak Asasi orang lain. Memperjuangkan hak sendiri sampai-
sampai mengabaikan hak orang lain, ini merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Kita
wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang lain.

HAM ditinjau dari sila-sila Pancasila mempunyai definisi sebagai berikut :

1. HAM menurut sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”, pada sila pertama ini
terdapat pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta memberikan
jaminan kepada setiap orang untuk melakukan ibadah menurut keyakinannya
masing-masing, dan menjamin kemerdekaan beragama bagi setiap orang
untuk memilih serta menjalankan agamanya masing-masing;
2. HAM menurut sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, merupakan sikap
yang menghendaki terlaksananya nilai-nilai kemanusiaan (human values),
dalam arti pengakuan terhadap martabat manusia (dignity of man), hak asasi
manusia (human rights) dan kebebasan manusia (human freedom). Sila ini
sangat erat kaitannya dengan HAM dan kebebasan yang bersifat fundamental.
Hubungan antar manusia dalam bermasyarakat & bernegara diatur agar
berlandaskan moralitas secara adil & beradab.
3. HAM menurut sila “Persatuan Indonesia”. Kesadaran kebangsaan Indonesia
lahir dari keinginan untuk bersatu dari suatu bangsa agar setiap orang dapat
menikmati hak-hak asasinya tanpa pembatasan dan belenggu dari manapun
datangnya. Hal ini memiliki nilai kelokalan yang terinspirasi dari Negara
Jerman. Sila ini mengandung ide dasar bahwa rakyat Indonesia meletakkan
kepentingan & keselamatan bangsa di ataas kepentingan & keselamatan
pribadi.
4. HAM menurut sila “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijkasanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sila ini merupakan inti ajaran
demokrasi Pancasila, baik dalam arti formal maupun material, Kedaulatan
rakyat disalurkan secara demokratis melalui badan perwakilan yaitu Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kedaulatan rakyat ini terwujud dalam
bentuk hak asasi manusia antara lain: hak mengeluarkan pendapat,hak
berkumpul dan mengadakan rapat, hak ikut serta dalam pemerintahan , hak
menduduki jabatan demokrasi yang dikembangkan di Indonesia dengan
berintikan nilai-nilai agama, kesamaan budaya, pola pikir bangsa serta
sumbangan nilai-nilai kontemporer dengan mengedepankan pengambilan
keputusan secara musyawarah, bukan pada suara mayoritas.
5. HAM menurut sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini
berkaitan erat dengan setiap warga negara yang memiliki kebebasan hak milik
dan jaminan sosial, serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan
kesehatan. Sila ini megandung prinsip usaha bersama dalam mencapai cita-cita
masyarakat yang adil dan makmur.

Anda mungkin juga menyukai