Anggota Kelompok 2 :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Belakang Masalah
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara
seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan
kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan
Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh di berbagai bidang dewasa ini, yang berkaitan
dengan situasi negeri kita di bidang politik, sosial, ekonomi dan moral, maka sudah
sepantasnya kalau kita saling mengingatkan bahwa tidak mungkin ada solusi
(pemecahan) terhadap berbagai persoalan gawat yang sedang kita hadapi bersama,
kalau fikiran dan tindakan kita bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila yang
sangat menjunjung tinggi Hak asasi manusia. Terutama hak-hak kodrat manusia sebagai
hak dasar ( hak asasi )yang harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, banyak ulasan atau penelaahan, yang bisa sama-sama kita lakukan mengenai
persoalan ini.
1.2 Perumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Oemar Seno Aji, HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia sebagai
insane ciptaan Allah SWT, sepeti : hak hidup, keselamatan, kebebasan dan kesamaaan
sifatnya tidak boleh dilangar oleh siapapun dan seolah-olah merupakan holy area
Menurut Kuncoro, HAM adalah hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya dan tidak
dapat dipisahkan dari hakekatnya. Dan menurut G.J.Wollhof HAM adalah sejumlah hak
yang berakat pada tabi’at setiap pribadi manusia, dan tidak dapat dicabut oleh siapapun.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM).
HAM lahir sejak manusia sadar akan hak yang dimilikinya dan kedudukannya
sebagai subjek hukum. Akan tetapi HAM baru mendapat perhatian penyelidikan ilmu
pengetahuan, sejak HAM mulai berkembang dan mulai diperjuangkan terhadap
serangan atau bahaya, yang timbul dari kekuasaan yang dimiliki oleh bentukan
masyarakat yang dinamakan negara (state).
Sejarah asal mula Hak Asasi manusia berawal dari Eropa Barat yaitu inggris.tonggak
pertama kewenangan hak asasi ialah pada tahun 1215 dengan lahirnya (Magna
Charta).Dalam Magna Charta dijelaskan raja tidak lagi betindak sewenang-wenang dan
harus mendapat persetujuan para bangsawan.
Dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1 ditegaskan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah Nya, yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum dan pemerintahan dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Sebagai warga Negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia
tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sbagainya.
2.2 Macam-Macam HAM
b. Hak-hak ekonomi (property right)hak untuk memiliki sesuatu, membeli atau menjual
serta memanfaatkannya.
c. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan atau (Right of legal Equality).
d. Hak-hak asasi politik (Political right)yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan.
e. Hak-hak asasi sosial dan budaya(social and culture right)misalnya hak untuk memilih
pendidikan.
a) Diseminasi dan sosialisasi nilai-nilai HAM melalui jalur sekolah dan luar sekolah agar
masyarakat mengetahui tentang nilai-nilai HAM.
b) Meningkatkan peran serta dan pengetahuan pesrta didik tentang nilai-nilai HAM.
d) Melestarikan berbagai nilai HAM dalam kehidupan bersama sebagai warisan kepada
generasi berikutnya sehingga semakin mentradisi prilaku yang sejalan dengan HAM.
e) Menunjukkan dan menerapkan berbagai cara hidup yang sejalan dengan tuntutan nilai-
nilai HAM.
Dasar hukum perlunya HAM serta isi pendidikan HAM dibagi atas dasar hukum
internasional dan nasional.
A. Dasar hukum internasional
Ada banyak instrumen internasional Hak Asasi MAnusia dalam bentuk deklarasi,
konvensi dan dan kovenan yang menjadi dasar hukum internasional pendidikan
HAM.Dari sekian instrumen tersebut, yang terutama adalah:
c) UUD No. 7 tahun 1984 tentang pengesahan konvensi mengenai pengahpusan segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita,24 juli 1984.
e) Tap MPR RI No. XVII/MPR 1998 tentang Hak Asas Manusia 13 November 1998.
f) UU pengesahan perjanjian internasional No.24 tahun 2000. Pelanggaran Hak Asasi
Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi. Manusia
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil
dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM).
Pengadilan Hak Asasi Manusia adalah Pengadilan Khusus terhadap pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang berat diperiksa dan diputus oleh
a. Kejahatan genosida;
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
a. Pembunuhan;
b. Pemusnahan;
c. Perbudakan;
f. Penyiksaan;
g. Perkosaan, perbudakan seksual, palcuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain
yang setara;
Penghilangan orang secara paksa adalah tindakan yang dilakukan oleh siapapun
yang menyebabkan seseorang tidak diketahui keberadaan dan keadaannya (Penjelasan
Pasal 33 ayat 2 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM)
. Pengertian Pancasila
Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti “lima” dan sila yang
berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur
Sifat dari pancasila adalah imperative atau memaksa, siapa saja yang berada
diwilayah NKRI, wajib mentaati pancasila serta mengamalkan dengan tanpa persyaratan.
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia.
Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Dalam penjelasan resmi dari pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam
Pembukaan UUD 1945 terkandung emapt pokok-pokok pikiran sebagai berikut: Negara
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia berdasar
atas Persatuan; Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia; Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan; Negara Indonesia berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Khusus
bagian/alinea ke -4 dari pembukaan UUD 1945 adalah merupakan asas pokok
Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari Pembukaan UUD 1945
itu dibagi ke dalam 4 hal: 1. Tentang hal tujuan Negara indonesia, tercantum dalam
kalimat “Kemudian daripada itu dan seluruh tumpah darah indinesia, yang; Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; Memajukan
kesejahteraan rakyat; Mencerdaskan kehidupan bangsa; Ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2. Tentang
hal ketentuan diadakanya Undang-Undang Dasar tarcantum dalam kalimat yang
berbunyi: “maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia”; 3. Tentang hal bentuk Negara dalam
kalimat: yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat; 4. Tentang hal Dasar Falsafah Negara Pancasila. Adapun
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah disahkan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945 itu sebagian besar bahan-
bahanya berasal dari Naskah Rancangan Pembukaan UUD yang disusun oleh Panitia
Perumus (panitia kecil) yang beranggotakan 9 orang yang diketua oleh Ir. Soekarno pada
tanggal 22 Juni 1945 di Jakarta. Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
naskah politik yang bersejarah itu dijadikan Rancangan Pembukaan UUD sebagai bahan
pokok dan utama bagi penyusunan/penetapan Pembukaan (Preambule) UUD yang akan
ditetakan itu. Naskah politik yang bersejarah yang disusun pada tanggal 22 Agustus 1945
itu, di kemudian hari oleh Mr. Muhamad Yamin dalam pidatonya di depan siding Badan
Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (BPPK) pada tanggal 11 Juni 1945 dinamakan
“Piagam Jakarta” dan baru beberapa tahun kemudian dimuat dalam bukunya yang
berjudul Prokalmasi dan Konstitusi pada tahun 1951. Dalam naskah politik yang di sebut
dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah untuk pertama kali dasar falsafah Negara
pancasila ini dicantumkan secara tertulis, setelah diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam
pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945.
Perkataan itu diambil dari peradaban Indonesia lama sebelum abad XIV. Kata
kembar itu keduanya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu panca dan sila yang memiliki
arti yang berbeda. Pancasila dengan huruf i biasanya memiliki arti berbatu sendi yang
lima (consisting of 5 rocks; aus fund Felsen bestehend). Pancasila dengan huruf i yang
panjang bermakna “5 peraturan tingkah laku yang penting”. Kata sila juga hidup dalam
kata kesusilaan dan kadang-kadang juga berarti etika. Dalam bahasa Indonesia kedua
pengertian di atas dirasakan sudah menjadi satu paduan antara sendi yang lima dengan
lima tingkah laku yang senonoh. Dari uraian di atas dapatlah kiranya kita menarik
kesimpulan bahwa pancasila sebagai istilah perkataan Sanskerta yang sudah dikenal di
tanah air kita sejak abad XIV. Sedangkan pancasila dalam bentuk formalnya sebagai
dasar Falsafah Negara Republik Indonesia baru diusulkan pada tanggal 1 Juni 1945.
Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Pancasila Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila
dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 dan terperinci di dalam batang tubuh UUD
1945 yang merupakan hukum dasar konstitusional dan fundamental tentang dasar
filsafat negara Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa Indonesia, terdapat pula
ajaran pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan ayat ke 1
pembukaan UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa didunia.
Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Hubungan HAM dengan Pembukaan, diperlihatkan dengan secara khusus hak asasi
kemerdekaan segala bangsa dan tujuan negara, baik keluar dan kedalam dicantumkan
dalam Pembukaan, sedangkan dalam UUDS hanya mencantumkan tujuan perdamaian
tanpa menjaga ketertiban dunia. Isi Mukaddimah UUDS juga dinyatakan sama dengan
Preambule Piagam Perdamaian (Charter for Peace). Yang menarik adalah tinjauannya
terhadap lima sila dalam Pancasila yang membantu para penyelenggara memahami
makna yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat menilai apakah konstitusi yang
dirumuskan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
HAM juga terdapat di dalam Pembukaan konstitusi kita yang pernah berlaku.
Namun, pelaksanaan HAM tetap berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Misalkan contoh
bagaimana kedudukan individu dalam sistem demokrasi? Demokrasi kita tetap
berlandaskan kolektivisme, bukan pertentangan individu dan “social orde” seperti
demokrasi liberal dan hak-hak lainnya yang tetap berlandaskan kondisi masyarakat asli
Indonesia.
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan Sebagai
berikut :
a. Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama ,
melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
e. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya
pada masyarakat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara
Republik Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam
hubungannya dengan kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Untuk itu perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus serta terpadu demi
terlaksananya penghayatan dan pengamalan Pancasila.Demikianlah manusia dan Bangsa
Indonesia menjamin kelestarian dan kelangsungan hidup Negar Republik Indonesia yang
merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, serta penuh gelora
membangun masyarakat yang maju, sejahtera, adil dan makmur.
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi dan
menerapkan nilai-nilai luhur pancasila di segala bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah bersama-sama memahami mendalami ajaran
pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat mengurangi sedikit demi sedikit hal hal yang
dapat mengancam dan membahayakan pancasila yang tidak hanya datang dari luar
tetapi juga dari dalam, terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purbopranoto, Kuntjoro, Hak-Hak Asasi Manusia dan Pancasila, Pradnya Paramita, 1982, Cet
Ke-7.