Anda di halaman 1dari 54

STRUKTUR BAHAN/MATERI AJAR

BIDANG STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KEGIATAN BELAJAR 1
HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Nama : Mesran, S.Pd


Kelas : 02

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE


PPG DALJAB ANGKATAN IV
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
a. Peta/Bagan Konsep ....................................................................................... 1
b. Deskripsi ....................................................................................................... 1
c. Tujuan Pembelajaran .................................................................................... 2
2. URAIAN MATERI
a. Pengertian HAM ........................................................................................... 3
b. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945 ................................... 9
c. Pelanggaran Hak Asasi Manusia .................................................................. 16
d. Upaya Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia ........... 32
e. Aplikasi materi tentang Hak Asasi Manusia dalam pembelajaran SD ......... 38
3. PENUTUP
a. Rangkuman ................................................................................................... 46
b. Tes Formatif ................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA
1. PENDAHULUAN

Kegiatan belajar PPKn ini akan membahas tentang materi Hak Asasi

Manusia (HAM). HAM menjadi persoalan yang familiar dalam kehidupan di

masyarakat. Persoalan HAM sering sekali menjadi bahan pembicaraan atau diskusi

di masyarakat baik yang berkaitan dengan konsep HAM itu sendiri, penegakkan

HAM maupun pelanggaran HAM yang terjadi. Oleh karena itu, sudah seyogianya

para siswa di sekolah sejak dini sudah dikenalkan tentang HAM, supaya mereka

mengetahui dan sadar akan hak dan kewajiban asasi dirinya dan orang lain,

sehingga mereka akan terbiasa untuk menghormati diri dan hak asasi orang lain.

Hak asasi manusia bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah Allah

yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi yang melekat pada diri manusia.

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia

yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak dasar tersebut meliputi hak

hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapatkan kebahagian

a. Peta/Bagan Konsep

Hak Asasi Manusia (HAM)

Pengertian Hak Gagasan Hak Asasi Manusia Pelanggaran Hak


Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945 Asasi Manusia

Upaya Pemajuan dan Penegakkan Aplikasi materi tentang Hak Asasi


Hak Asasi Manusia di Indonesia Manusia dalam pembelajaran SD

1
b. Deskripsi

Hak Asasi Manusia merupakan Hak yang melekat pada diri tiap manusia

sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi dan dihormati oleh Negara. Hak asasi manusis merupakan upaya menjaga

keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara

kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya

menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak asasi manusia menjadi

kewajiban dan tanggung jawab bersama antar individu, pemerintah (aparatur

pemerintahan baik sipil maupun militer), dan Negara.

Keadilan merupakan inti dari hukum alam dan menjadi pendorong bagi

upaya penghormatan perlindungan harkat dan martabat manusia secara

universal.dengan ditegakkannya keadilan bagi seluruh warga Negara khususnya

yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia oleh Negara akan menumbuhkan rasa

aman dan nyaman bagi setiap warganya.

c. Capaian Pembelajaran

Melalui pembahasan materi tentang Hak Asasi Manusia ini diharapkan:

1.Menguasai teori tentang dasar pengertian Hak Asasi Manusia.

2. Menelaah standart dan Jeni-Jenis Hak Asasi Manusia.

3.Mengidentifikasi jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia.

4.Mengetahui upaya Pemerintah Indonesia dalam menegakkan Hak Asasi Manusia.

5.Mengetahui hambatan yang dialami Dalam Penegakan HAM di Indonesia.

2
2. URAIAN MATERI

a. Pengertian HAM

Pada bagian ini Anda akan diajak untuk menelaah berbagai pengertian Hak

Asasi Manusia (HAM). Hal ini bertujuan supaya Anda dapat mendefinisikan dan

memaknai setiap hak yang dimiliki. Untuk dapat memahami pengertian HAM, ada

baiknya perhatikan hal-hal berikut dengan seksama:

1) Dalam Pembukaan UUD NRI 1945 aline pertama ditegaskan “Bahwa

sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-

kemanusiaan dan peri-keadilan”.

2) Pasal 28 A UUD NRI 1945 menyatakan bahwa “Setiap orang berhak untuk

hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

3) Di dalam kehidupan masyarakat ada pandangan yang menyatakan “Tiada

seorang manusia pun yang hidup sengsara, ia akan selalu berusaha mencapai

kesejahteraan bagi dirinya lahir maupun batin”.

Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109) menyatakan bahwa HAM adalah

hak-hak dasar yang dibawa manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang

sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan

suatu holy area. Perlu dipahami bahwa HAM tersebut tidaklah bersumber dari

negara dan hukum, tetapi semata-mata bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa

sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, sehingga HAM itu tidak bisa

dikurangi (non derogable right).

3
Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM,

khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang

melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha

Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia. Selain itu, dalam Undang-Undang RI

Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM Pasal 1 ayat (2) juga dimuat tentang kewajiban

dasar manusia, yaitu seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan tidak

dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM.

Berdasarkan beberapa pemikiran tersebut, dapat disimpulkan bahwa hak

asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang

merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak dasar tersebut meliputi hak

hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapatkan kebahagian.

Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, HAM memiliki ciri-ciri khusus,

yaitu:

a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian dari Tuhan kepada

manusia agar hidup terhormat.

b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua umat

manusia yang sudah ada sejak lahir.

c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa

memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.

4
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau

diserahkan kepada pihak lain.

e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah

hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

Selain pengertian HAM secara Umum seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Para ahli dan pakar memiliki pendapat yang berbeda beda dalam mendefinisikan

apa itu HAM. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini kumpulan pengertian HAM

menurut para ahli,

1. Menurut John Locke

Hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu

yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak

dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.

2. Menurut Austin-Ranney

HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam

konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

3. Menurut A.J.M. Milne

HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa

dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.

5
4. Menurut Jan Materson

Jan Materson dari Komisi HAM PBB dalam Teaching Human Right United

Nations, menegaskan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang ada pada

setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

5. Menurut David Beetham dan Kevin Boyle

HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual

yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.

6. Menurut C. de Rover

HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia.

Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin,

laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak

pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-

hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan

hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau

hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan

abadi.

6
7. Menurut Haar Tilar

HAM adalah hak yang melekat pada diri tiap insan, apabila tiap insan tidak

memiliki hak-hak itu maka setiap insan tersebut tidak bisa hidup seperti manusia.

Hak tersebut didapatkan pada saat sejak lahir ke dunia.

8. Menurut Peter R. Baehr

Definisi hak asasi manusia adalah hak dasar yang bersifat mutlak dan harus

dimiliki oleh setiap insan di dunia guna perkembangan dirinya.

9. Menurut Karel Vasak

Hak asasi manusia merupakan 3 generasi yang didapat dari revolusi Prancis.

Karel Vasak mengistilahkan generasi hal ini karena yang dimaksud untuk merujuk

pada inti serta ruang lingkup dari hak yang menjadi suatu prioritas utama dalam

beberapa kurun waktu tertentu.

10. Menurut Shaw

HAM adalah jika wacana publik masyarakat global dimasa damai itu dapat

dikatakan memiliki bahasa moral yang umum, itu merupakan hak asasi manusia.

Walaupun demikian, klaim yang kuat itu dibuat oleh adanya doktrin hak asasi

manusia agar dapat terus memunculkan sikap perdebatan dan skeptis tentang sifat,

isi dan pembenaran hak asasi manusia sampai berada dijaman sekarang ini.

Memang, pertanyaan mengenai apa yang diartikan dengan “hak” itu memiliki

kontroversi dan masih menjadi perdebatan yang terus-menerus secara filosofis.

7
11. Menurut G.J Wolhos

Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang sudah mengakar serta melekat

dalam diri setiap manusia dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan,

karena menghilangkan hak asasi manusia orang lain sama saja sudah

menghilangkan derajat kemanusiaan.

12. Menurut Leah Kevin

Konsepsi mengenai HAM mempunyai 2 makna dasar. Yang pertama adalah

bahwa hak-hak hakiki serta tidak dapat dipisahkan menjadi hak seseorang hanya

karena ia adalah manusia. Hak tersebut merupakan hak moral yang berasal dari

keberadaannya sebagai seorang manusia. Makna yang kedua dari HAM adalah hak-

hak hukum, baik itu secara nasional ataupun internasional.

13. Menurut Jack Donnely

Hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia

manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh

masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan

martabatnya sebagai manusia dan hak itu merupakan pemberian dari tuhan yang

maha esa.

14. Menurut Thomas Hobbes

Ia berpendapat bahwa satu-satunya hak asasi manusia adalah hak hidup.

8
b. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI 1945

Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan

terhadap hak-haknya sebagai manusia. Oleh karena itu, hak asasi manusia (HAM)

merupakan materi inti dari naskah undang-undang dasar negara modern. Hal ini

menunjukkan adanya jaminan konstitusional atas HAM. Jaminan konstitusional

atas HAM meneguhkan pendirian bahwa negara bertanggung jawab atas tegaknya

supremasi hukum. UUD 1945 memuat ketentuan mengenai HAM yang terdapat

dalam pasal 27 sampai 34 seperti di bawah ini.

a. Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi, ’Segala warga negara bersamaan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum

dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya’;

b. Pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’;

c. Pasal 28 yang berbunyi, ‘Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan

pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-

undang’;

d. Pasal 29 Ayat (2) yang berbunyi, ‘Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

menurut agamanya dan kepercayaannya itu’;

e. Pasal 30 Ayat (1) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pembelaan negara’;

9
f. Pasal 31 Ayat (1) yang berbunyi, ‘Tiap-tiap warga negara berhak mendapat

pengajaran’;

g. Pasal 34 yang berbunyi, ‘Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara

oleh negara’.

Jaminan HAM dalam UUD 1945 mengalami perkembangan setelah

Perubahan Kedua UUD 1945 pada tahun 2000. Ketentuan mengenai hak asasi

manusia dan hak-hak warga negara dalam UUD 1945 telah mengalami perubahan

yang sangat mendasar. Materi yang semula hanya berisi tujuh butir ketentuan yang

juga tidak seluruhnya dapat disebut sebagai jaminan konstitusional hak asasi

manusia, sekarang telah bertambah secara sangat signifikan. Ketentuan baru yang

diadopsikan ke dalam UUD 1945 setelah Perubahan Kedua pada tahun 2000

termuat dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J, ditambah beberapa ketentuan

lainnya yang tersebar di beberapa pasal. Karena itu, perumusan tentang hak-hak

asasi manusia dalam konstitusi Republik Indonesia dapat dikatakan sangat lengkap

dan menjadikan UUD 1945 sebagai salah satu undang-undang dasar yang paling

lengkap memuat ketentuan yang memberikan perlindungan terhadap hak-hak asasi

manusia.

Pasal-pasal tentang hak asasi manusia itu sendiri, terutama yang termuat

dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J, pada pokoknya berasal dari rumusan

TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang kemudian

isinya menjadi materi UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Oleh

karena itu, untuk memahami konsepsi tentang hak-hak asasi manusia itu secara

10
lengkap dan historis, ketiga instrumen hukum UUD 1945, TAP MPR Nomor

XVII/MPR/1998 dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

tersebut dapat dilihat dalam satu kontinum dan penjabaran lebih rinci. Secara

keseluruhan dapat dikatakan bahwa ketentuan-ketentuan tentang hak-hak asasi

manusia yang telah diadopsikan ke dalam sistim hukum dan konstitusi Indonesia

itu berasal dari berbagai konvensi internasional dan deklarasi universal tentang hak

asasi manusia serta berbagai instrumen hukum internasional lainnya.

Setelah Perubahan Kedua pada tahun 2000, keseluruhan materi ketentuan

hak-hak asasi manusia dalam UUD 1945, yang apabila digabung dengan berbagai

ketentuan yang terdapat dalam undang-undang yang berkenaan dengan hak asasi

manusia, dapat kita kelompokkan dalam empat kelompok yang berisi 37 butir

ketentuan. Diantara keempat kelompok hak asasi manusia tersebut, terdapat hak

asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun atau non-

derogable rights, yaitu:

a. Hak untuk hidup;

b. Hak untuk tidak disiksa;

c. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;

d. Hak beragama;

e. Hak untuk tidak diperbudak;

f. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum; dan

g. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.

11
Keempat kelompok hak asasi manusia terdiri atas; kelompok pertama

adalah kelompok ketentuan yang menyangkut hak-hak sipil yang meliputi:

a. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya;

b. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman

lain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan;

c. Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan;

d. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya;

e. Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran, dan hati nurani;

f. Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum;

g. Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan

pemerintahan;

h. Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut;

i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan

melalui perkawinan yang sah;

j. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan;

k. Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal di wilayah negaranya,

meninggalkan, dan kembali ke negaranya;

l. Setiap orang berhak memperoleh suaka politik;

12
m. Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak

mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat diskriminatif

tersebut.

Kedua, kelompok hak-hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang

meliputi:

a. Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan

pendapatnya secara damai dengan lisan dan tulisan;

b. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga

perwakilan rakyat;

c. Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan publik;

d. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan

layak bagi kemanusiaan;

e. Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan

yang layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan;

f. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi;

g. Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup

layak dan memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang

bermartabat;

h. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi;

i. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan pengajaran;

13
j. Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup

dan kesejahteraan umat manusia;

k. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyarakat

lokal selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa-

bangsa;

l. Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional;

m. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

masing-masing, dan untuk beribadat menurut kepercayaannya itu.

Ketiga, kelompok hak-hak khusus dan hak atas pembangunan yang

meliputi:

a. Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk kelompok

masyarakat yang terasing dan yang hidup di lingkungan terpencil, berhak

mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan

yang sama;

b. Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mendapai kesetaraan gender dalam

kehidupan nasional;

c. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi

reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum;

14
d. Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian, dan perlindungan orangtua,

keluarga, masyarakat dan negara bagi pertumbuhan fisik dan mental serta

perkembangan pribadinya;

e. Setiap warga negara berhak untuk berperan-serta dalam pengelolaan dan turut

menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam;

f. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat;

g. Kebijakan, perlakuan atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan

dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang sah yang dimaksudkan

untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok tertentu yang pernah

mengalami perlakuan diskriminatif dengan kelompok-kelompok lain dalam

masyarakat, dan perlakuan khusus tersebut tidak termasuk dalam pengertian

diskriminasi.

Keempat, kelompok yang mengatur mengenai tanggung jawab negara dan

kewajiban asasi manusia yang meliputi:

a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada

pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata

untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang

lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan sesuai dengan nilai-nilai agama,

moralitas, dan kesusilaan, keamanan, dan ketertiban umum dalam masyarakat

yang demokratis;

15
c. Negara bertanggungjawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan

pemenuhan hak-hak asasi manusia;

d. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi Nasional Hak

Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak memihak yang pembentukan,

susunan, dan kedudukannya diatur dengan undang-undang.

Hak-hak tersebut di atas ada yang termasuk kategori hak asasi manusia yang

berlaku bagi semua orang yang tinggal dan berada dalam wilayah hukum Republik

Indonesia, dan ada pula yang merupakan hak warga negara yang berlaku hanya bagi

warga negara Republik Indonesia. Hak-hak dan kebebasan tersebut ada yang

tercantum dalam UUD 1945 dan ada pula yang tercantum hanya dalam undang-

undang tetapi memiliki kualitas yang sama pentingnya secara konstitusional

sehingga dapat disebut memiliki “constitutional importance” yang sama dengan

yang disebut eksplisit dalam UUD 1945. Sesuai dengan prinsip “kontrak sosial”

(social contract), maka setiap hak yang terkait dengan warga negara dengan sendiri

bertimbal-balik dengan kewajiban negara untuk memenuhinya. Demikian pula

dengan kewenangan-kewenangan konstitusional yang dimiliki oleh negara melalui

organ-organnya juga bertimbal-balik dengan kewajiban-kewajiban konstitusional

yang wajib ditaati dan dipenuhi oleh setiap warga negara.

c. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Setiap hak asasi yang dimiliki oleh manusia dibatasi oleh hak asasi manusia

lainnya. Dengan demikian tidak ada seorang pun yang diperbolehkan melanggar

hak asasi orang lain. Akan tetapi dalam kenyataannya manusia suka lupa diri,

16
bahwa di sekitarnya terdapat manusia yang mempunyai kedudukan yang sama

dengan dirinya. Namun, manusia sering melanggar hak asasi sesamanya dengan

alasan yang tidak jelas, sehingga terjadilah pelanggaran HAM.

a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung

maupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama,

suku, ras, etnik, kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan

politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan hak asasi

manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik secara individual maupun

kolektif dalam semua aspek kehidupan, contoh gambar pelanggaran HAM dalam

bentuk diskriminasi sebagai berikut:

Pelanggaran HAM dalam Bentuk Pembatasan

17
Pelanggaran HAM dalam Bentuk Pembatasan Kebebasan Beragama

Pelanggaran HAM dalam bentuk pelecehan Seksual

18
Pelanggaran HAM tentang Pembulian

Pelanggaran HAM dalam bentuk diskriminasi Kesehatan

19
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja sehingga

menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik jasmani maupun

rohani pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari

seseorang atau orang ketiga. Contoh pelanggaran HAM dalam bentuk

penyiksaan adalah:

Pelanggaran HAM dalam bentuk penyiksaan

Pelanggaran HAM dalam bentuk penyiksaan

20
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM yang berbahaya dan

mengancam nyawa manusia. Jenis-jenis pelanggaran HAM berat meliputi

kejahatan genosida dan kejahatan kemanusian. Penanganan kasus pelanggaran

HAM berat di Indonesia di atur dalam Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000

tentang Pengadilan HAM. Contoh gambar pelanggaran berat adalah:

Pelanggaran HAM berat Kasus Munir

Pelanggaran HAM Berat

21
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM yang tidak mengancam

keselamatan jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera

ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian pelayanan kesehatan,

pencemaran lingkungan yang disengaja dan sebagainya. Contoh pelanggaran

HAM ringan adalah:

Pelanggaran HAM Ringan mengenai pelayanan Kesehatan (Vaksin palsu)

Di Indonesia, meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan

perundang-undangan mengenai HAM, namun pelanggaran HAM tetap selalu ada

baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Berikut ini

beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia:

a. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang

tewas, 36 orang luka berat dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim

22
kasus ini menetapkan 14 terdakwa seluruhnya dinyatakan bebas. Contoh gambar

mengenai kesuruhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984 adalah:

Gambar Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984

Gambar Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984

23
b. Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996. Dalam

kasus ini lima orang tewas, 149 orang luka-luka dan 23 orang hilang. Keputusan

majelis hakim kasus ini menetapkan empat terdakwa dinyatakan bebas dan satu

orang terdakwa divonis 2 bulan 10 hari. Foto Penyerbuan Kantor Partai

Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996 sebagai berikut:

Peristiwa Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996

Peristiwa Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia tanggal 27 Juli 1996

24
c. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam

kasus ini korban yang meninggal adalah Hery Hartabto, Elang Mulya Lesmana,

Hendriawan, Hafidin Royan dan Alan Mulyadi. Mahkamah Militer yang

menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman 4 bulan

penjara, empat terdakwa divonis 2-5 bulan penjara dan 9 orang anggota Brimob

dipecat dan dipenjara 3-6 tahun.

Peristiwa Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998

Peristiwa Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998

25
d. Penculikan aktivis, pada bulan April 1997-April 1999. Dalam kasus ini 20 orang

aktivis dinyatakan hilang (9 orang diantaranya telah dibebaskan dan 11 orang

dinyatakan hilang). Mahkamah Militer memvonis komandan Tim mawar

Kopassus dengan 22 bulan penjara dan dipecat dari TNI, empat orang terdakwa

dipecat dan divonis 20 bulan penjara, tiga orang terdakwa divonis 16 bulan

penjara dan tiga orang terdakwa divonis 12 bulan penjara. Gambar Penculikan

aktivis, pada bulan April 1997-April 1999 sebagai berikut:

Demo Penuntasan HAM tentang Penculikan aktivis, pada bulan April 1997-
April 1999

26
Demo Penuntasan HAM tentang Penculikan aktivis, pada bulan April 1997-
April 1999
e. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini lima orang

korban meninggal, yaitu Bernadus Irmawan, Teddy Mahdani Kusuma, Sigit

Prsetyo, Muzamil joko Purwanto dan Abdullah. Kemudian terjadi lagi tragedi

Semanggi II pada tanggal 24 September 1999 yang memakan lima orang korban

meninggal yaitu Yap Yun Hap, Salim Ternate, Fadli, Denny Yulian dan Zainal.

Dalam kasus ini DPR membatalkan rekomendasi sebelumnya yang mendorong

penyelesaian melalui peradilan militer bukan peradilan peradilan HAM.

Kemudian, berkas penyelidikan Komnas HAM atas kasus Semanggi ini masih

disimpan di Kejaksaan Agung dan sampai sekarang belum ada langkah

menyikapi hasil penyelidikan itu. Gambar Tragedi Semanggi I pada tanggal 13

November 1998 sebagai berikut:

27
Korban Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998

Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998

28
f. Pelanggaran HAM Timor Timur. Peristiwa ini ditandai dengan terjadinya dua

serangan yaitu serangan ke kediaman Uskup Belo yang memakan korban tewas

sebanyak 25 orang dan serangan ke kediaman Manuel Carrascalao yang

memakan korban tewas sebanyak 12 orang. Dalam kasus ini majelis hakim

menetapkan 18 terdakwa dinyatakan bebas, kecuali Eurico Guterres yang

dinyatakan berasalah dan divonis 10 tahun penjara. Gambar pelanggaran HAM

di Timor Timur sebagai berikut:

Demo Pelanggaran HAM di Timor Timur

Demo Pelanggaran HAM di Timor Timur

29
g. Pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay pada tanggal 10

November 2001. Dalam kasus ini empat dari tujuh anggota Kopassus yang

menjadi terdakwa divonis 2-3,5 tahun penjara dan dipecat dari dinas militer oleh

Mahkamah Militer III Surabaya.

Pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay

Pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay

30
h. Pembunuhan Munir, pada tanggal 7 September 2004. Munir tewas dalam

perjalanan udara dari Jakarta ke Amsterdam. Otopsi oleh Netherlands Forensic

Institute menyimpulkan munir tewas akibat racun arsenik. Dalam kasus ini,

putusan kasasi Mahkamah Agung menyatakan Pollycarpus tidak terbukti

membunuh. Ia hanya dihukum dua tahun penjara atas penggunaan surat palsu.

Kronologis Kematian Munir

Pemakaman Munir

31
Demo Menuntut tangkap dan adili pembunuh Munir

d. Upaya Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia

a. Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia

Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-ketentuan

hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa kepada

setiap negara. Berkaitan dengan hal tersebut, bangsa Indonesia dalam proses

penegakan HAM sangat mempertimbangkan dua hal di bawah ini:

1) Kedudukan negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat baik secara hukum,

sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai dengan prinsip-

prinsip yang dianut dalam piagam PBB.

2) Dalam pelaksanaannya, pemerintah harus tetap mengacu kepada ketentuan-

ketentuan hukum internasional mengenai HAM. Kemudian menyesuaikannya

dan memasukkannya ke dalam sistem hukum nasional serta menempatkannya

32
sedemikian rupa, sehingga merupkan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem

hukum nasional.

Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini telah melakukan

langkah-langkah strategis, yakni dengan membentuk produk hukum, pembentukan

lembaga independen yang keberadaannya dilandasi UU atau peraturan serta

lembga-lembaga swadaya masyarakat yang ikut mengawasi penegakkan HAM itu

sendiri. Berikut produk hukum yang mengatur tentang HAM:

1). Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang HAM sebagai

Penjabaran UUD 1945

Pembentukan produk hukum yang mengatur mengenai hak asasi manusia

(HAM) dimaksud untuk menjamin kepastian hukum dalam proses penegakan

HAM. Selain itu produk hukum tersebut memberikan arahan bagi pelaksanaan

proses penegakan HAM. Adapun produk hukum yang dibentuk untuk mengatur

masalah HAM adalah:

a) Pada amandemen kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 telah ditetapkan satu bab tambahan dalam batang tubuh yaitu bab X

A yang berisi mengenai hak asasi manusia, melengkapi pasal-pasal yang lebih

dahulu mengatur mengenai masalah HAM.

b) Dalam sidang istimewa MPR 1998 ditetap sebuah Ketetapan MPR mengenai hak

asasi manusia yaitu TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998.

c) Ditetapkannya Piagam HAM Indonesia pada tahun 1998.

33
d) Diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia, yang diikuti dengan dikeluarkannya PERPU Nomor 1 tahun 1999

tentang pengadilan HAM yang kemudian ditetapakan menjadi sebuah undang-

undang, yaitu Undang-Undang RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan

HAM.

e) Meratifikasi instrumen HAM internasional selama tidak bertentangan dengan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

hal ini diwujudkan dengan meratifikasi:

(1) Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading

Treatment or Punishment menjadi Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1998

tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman

yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia.

(2) International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights menjadi

Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional

Hak-hak Ekonomi, Sosial.dan Budaya

(3) International Covenant on Civil and Political Rights menjadi Undang-

Undang RI Nomor 11 tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang

Hak-hak Sipil dan Politik.

34
2). Terbentuknya lembaga - lembaga independen yang menangani masalah

HAM yang pembentukannya diatur UU

Lembaga bentukan pemerintah yang bersifat independen dan tidak memihak

yang pembentukan, susunan, dan kedudukannya diatur dengan undang-undang

yang khusus untuk menangani permasalahan HAM antara lain adalah :

(1). Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Komnas HAM dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor

50 tahun 1993. keberadaan Komnas HAM selanjutnya diatur dalam Undang-

Undang RI Nomor 39 tahun1999 tentang Hak Asas Manusia pasal 75 sampai

dengan pasal 99. Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat

lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian,

penyuluhan, pemantauan dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35

orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan

oleh Presiden. Masa jabatan anggota Komnas HAM selama lima tahun dan dapat

diangkat lagi hanya untuk satu kali masa jabatan.

Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai berikut:

(a) melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang bermasalah

(b) menyelesaikan masalah secara konsultasi maupun negosiasi

(c) menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia

kepada pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti.

35
(d) memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk menyelesaikan sengketa di

pengadilan.

Setiap warga negara yang merasa hak asasinya dilanggar boleh melakukan

pengaduan kepada Komnas HAM. Pengaduan tersebut harus disertai dengan alasan,

baik secara tertulis maupun lisan dan identitas pengadu yang benar.

(2). Pembentukan Pengadilan HAM

(a) Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud

untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok

bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok agama dengan cara membunuh

anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat

terhadap anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang

akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya,

dan memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam

kelompok atau memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu

kepada kelompok yang lain.

(b) Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian

dari serangan yang meluas atau sistemik, yang diketahuinya bahwa serangan

tersebut ditujukan secara langsung kepada penduduk sipil. Kejahatan

kemanusian berbentuk pembunuhan, pemusnahan, penyiksaan, perbudakan,

pengusiran, perampasan kemerdekaan yang melanggara hukum internasional

dan sebagainya.

36
Selain itu berbagai lembaga indipenden yang bentuk oleh pemerintah untuk

mengatasi permasalahan khusus di bidang anak, perempuan atau kasus khusus

lainnya seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia, disingkat KPAI, adalah

lembaga independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam rangka meningkatkan efektifitas

penyelenggaraan perlindungan anak. Keputusan Presiden Nomor 95/M/2004

merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini; Demikian juga, Komisi

Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

dan lain lain.

3) Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani HAM

Selain peraturan perundangan dan lembaga independen yang

pembentukannya melibatkan pemerintah, ada pula lembaga swadaya masyarakat

yang lahir dan berdirinya bersifat bottom up. Lembaga tersebut antara lain: Kontras

(Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), YLBHI (Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan

Hak Asasi Indonesia), dan Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat),

BKBH (Biro Konsultasi Bantuan Hukum) Perguruan Tinggi, dan lain-lain. Untuk

lebih mendalami kinerja masing masing, coba Anda cari informasi berkaitan

dengan tugas dan kewenangan dari lembaga-lembaga tersebut.

37
e. Aplikasi materi tentang Hak Asasi Manusia dalam pembelajaran SD

1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD

Sesuai dengan hakikat anak SD dan pendekatan pembelajaran, maka prinsip

yang digunakan dalam pembelajaran HAM dikembangkan sesuai dengan

karakteristik belajar anak. Pertama, anak SD belajar secara konkrit sehingga

pembelajaran HAM diupayakan secara konrkit pula. Implikasi dari prinsip ini maka

pembelajaran HAM bagi anak SD menuntut guru untuk selalu menggunakan media

dan sumber pembelajaran yang bersifat konkrit dan dapat ditangkap secara

inderawi. Media dan sumber pembelajaran yang dimaksud dapat berupa media dan

sumber pembelajaran yang dirancang dan tidak dirancang untuk pembelajaran.

Media dan sumber yang direncanakan adalah media dan sumber yang memang

dengan sengaja dibuat untuk kepentingan pembelajaran. Sedangkan media dan

sumber pembelajaran yang tidak direncanakan adalah segala sumber yang memang

tidak disengaja untuk kepentingan pembelajaran. Misalnya jalan raya, pasar,

stasiun, dan terminal. Media dapat juga yang bersifat alami dan buatan.

Kedua, pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain sambil belajar

dan belajar seraya bermain. Bermain akan membuat anak berinteraksi dan belajar

menghargai hak orang lain. Pola bermain dapat dibedakan menjadi tiga: (a) bermain

bebas, (b) bermain dengan bimbingan, dan (c) bermain dengan diarahkan (Sumiarti

Padmonodewo, 1995). Bermain bebas adalah suatu bentuk kegiatan bermain yang

memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan berbagai pilihan alat dan

menggunakannya. Bermain dengan bimbingan adalah suatu kegiatan bermain

38
dengan cara guru memilihkan alat-alat permainan dan anak diharapkan dapat

menemukan pengertian tertentu. Bermain dengan diarahkan adalah suatu bentuk

permainan dengan guru mengajarkan cara menyelesaikan tugas tertentu. Bermain

dapat menggunakan alat permainan ataupun tanpa alat permainan. Berbagai

permainan dapat digunakan di dalam pembelajaran HAM.

Ketiga, pembelajaran HAM di SD menggunakan prinsip active learning.

Pembelajaran aktif memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk

aktif mencari dan memaknai nilai-nilai HAM. Seluruh anggota tubuh dan

psikologis anak bekerja baik melalui belajar individual maupun bekerja sama dalam

kelompok. Problem solving akan memberikan tantangan pada anak untuk aktif

menyelesaikan masalah tersebut.

Keempat, pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam suasana yang

menyenangkan. Joyfull learning akan sangat menyenangkan dan membuat belajar

anak menjadi ceria, tanpa tekanan, dan menarik. Guru dapat membuat pembelajaran

menjadi menyenangkan dengan memberikan sentuhan akrab, ramah, sambil

bernyanyi, dengan gambar, dan lain sebagainya.

Kelima, pembelajaram HAM di SD berpusat pada anak. Artinya anak

menjadi subjek pelaku yang aktif di dalam belajar. Guru hanya berperan sebagai

fasilitator dalam membantu anak mudah mempelajari nilai-nilai HAM.

Pembelajaran HAM perlu mempertimbangkan aspek kemampuan dan potensi anak,

suasana psikologis dan moral anak.

39
Keenam, pembelajaran HAM di SD memberikan kesempatan kepada anak

untuk mengalami, bukan saja melihat atau mendengar melainkan seluruh panca

inderanya dan mental psikologis anak aktif mengalami sendiri dalam kegiatan yang

memuat nilai-nilai HAM. Pembelajaran HAM memberikan kesempatan seluas-

luasnya pada anak untuk bereksperimen (mencoba) mengalami berbagai kegiatan

pembelajaran HAM.

Pembelajaran HAM di SD dapat mengembangkan keterampilan sosial,

kognitif, emosional serta spiritual. Multiple intelligence dapat

ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran HAM sehingga pembelajaran tersebut

akan lebih bermakna bagi kehidupan anak.

2. Pendekatan Pembelajaran HAM di SD

Pembelajaran HAM di SD bukan saja menyampaikan materi tentang nilai-

nilai HAM tetapi pembelajarannya sendiri harus sesuai dan dijiwai dengan HAM.

Jika tidak, maka anak akan mengalami suatu keadaan paradoksal atau inkonsistensi

yaitu bagaimana ia dapat memahami materi HAM yang diterima ketika

pembelajarannya sendiri melanggar HAM?

Pendidikan mengandung unsur-unsur HAM dan demokrasi. Mendidik anak

akan mengembangkan inteligensi dan karakternya. Hal ini tidak akan terjadi

manakala anak hanya belajar secara tekstual dalam buku dan ditentukan oleh guru.

Individu hanya akan terdidik dan memiliki kesadaran tentang HAM ketika ia

memiliki kesempatan untuk mengalami sendiri HAM dan menyumbangkan sesuatu

yang berguna dari pengalamannya tersebut. Misalnya, anak diajak secara langsung

40
ikut membersihkan lingkungan sekolah. Pengalaman ini akan memberikan

pengalaman pada anak bahwa ia telah membantu menciptakan lingkungan yang

bersih dan sehat.

Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam pembelajaran HAM di SD.

Pendekatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1) Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran

dengan dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-peristiwa, kasus-kasus dan

fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan umum.

2) Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum menuju penarikan kesimpulan

khusus.

3) Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan

guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran

kontekstual tersebut memudahkan anak memaknai nilai-nilai HAM yang

dipelajarinya.

4) Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu pendekatan pembelajaran

dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam belajar.

Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan model Jigsaw, diskusi kelompok,

dan tugas kelompok.

5) Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan

ksempatan pada anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap masalah yang

dihadapinya. Anak belajar mengamati fenomena, menemukan masalah, dan

menyelidiki kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah sendiri.

41
6) Pendekatan discovery yaitu pendekatan pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa menjelajah untuk menemukan sesuatu yang sudah ada.

7) Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang memberikan

kesempatan kepada anak untuk menyusun sendiri konsep-konsep HAM

berdasarkan kehidupan sehari-hari anak.

8) Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang kondusif anak

belajar HAM.

c. Materi Pembelajaran HAM di SD

Materi HAM di SD dikembangkan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak. Materi tersebut disajikan secara menarik dalam bentuk yang

mudah dipahami oleh anak. Kalimat yang digunakan sederhana, lugas, dan jelas.

Kalau perlu materi disertai gambar dan ilustrasi menarik dan menyenangkan. Unsur

problematik dalam materi HAM juga akan membuat sajian materi tidak monoton

dan menjemukan, tetapi menantang penalaran kritis anak. Supaya memiliki

kebermaknaan pada anak, materi HAM diangkat dari realitas kehidupan anak

sehari-hari. Dengan demikian materi yang dikembangkan disesuaikan dengan

perkembangan dan kebutuhan anak.

Materi HAM diberikan di SD dibelajarkan secara terintegrasi dengan mata

pelajaran lain yang sudah ada melalui pendekatan tematik. Jika materi HAM

diberikan tersendiri dan menjadi mata pelajaran tersendiri maka akan terjadi

penambahan mata pelajaran lain. Hal ini akan menambah beban mata pelajaran bagi

anak dan di luar kemampuan anak. Pilihannya lebih baik diupayakan terintegrasi

42
pada mata pelajaran lain sehingga setiap mata pelajaran yang dipelajari anak akan

lebih bermakna.

d. Perencanaan Pembelajaran HAM di SD

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran HAM di SD sangat ditentukan oleh

perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut akan membantu guru untuk

melaksanakan langkah-langkah pembelajaran secara sistematik. Langkah-langkah

penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Menganalisis substansi kajian kurikulum. Melalui analisis dapat diketahui bahwa

materi pokok HAM yang terintegrasi di dalam mata pelajaran sebagaimana

termuat di kurikulum dapat diketahui.

2) Hasil analisis kajian itu kemudian dimuat di dalam silabus yang dikembangkan.

Silabus tersebut berupa rencana kegiatan pembelajaran secara sistematis yang

memuat materi pokok, media, dan evaluasi serta alokasi waktu yang akan

dilaksanakan di dalam pembelajaran.

3) Pengembangan silabus disesuaikan dengan potensi anak, sarana dan prasarana

sekolah, serta kemampuan guru. Di dalam silabus kita dapat merencanakan

pembelajaran yang akan memberikan pengalaman belajar HAM yang sesuai

dengan kurikulum dan potensi anak. Silabus adalah suatu rencana yang memuat

pokok-pokok pengalaman belajar yang akan diperoleh anak dalam

pembelajaran. Format silabus yang dikembangkan sangat bergantung pada guru,

dan tidak ada yang sama.

43
4) Berdasarkan silabus dapat dikembangkan rencana pembelajaran (RP). Rencana

pembelajaran adalah seperangkat langkah-langkah pembelajaran yang harus

diikuti guru dalam membelajarkan anak.

5) Perencanaan pembelajaran HAM di SD dikembangkan berdasarkan:

a) pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan komptensi dasar yang akan

dicapai,

b) berpusat pada anak,

c) pembelajaran memperhatikan pertumbuhan dan kebutuhan anak SD,

d) pembelajaran menghargai dan memberdayakan hak anak,

e) mampu mengembangkan seluruh potensi anak,

f) mengembangkan active learning,

g) mendorong berpikir kritis dan kreatif anak,

h) sesuai dengan potensi sekolah dan guru, dan

i) memungkinkan anak dapat mengakses sumber belajar yang ada.

f. Tugas

Untuk lebih memperdalam pengetahuan saudara tentang Hak Asasi Manusia

dan bagaimana Mekanisme penegan hukumnya di Indonesia silahkan saudara

identifikasi langkah-langkah apa yang mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah

agar pelanggaran Hak asasi Manusia di Indonesia dapat diminimalisir bahkan

mungkin dapat dituntaskan!

44
g. Forum Diskusi

Setelah Anda mempelajari pada moodul ini, diskusikan bersama teman

sejawat melalui fasilitas daring pada slot forum diskusi terkait berikut :

1. Coba telaah apakah penanganan masalah Hak Asasi Manusia di Indonesia selama

ini sudah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku?

2. Apakah berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi dimasa silam dapat

diselesaikan oleh pihak yang berwenang?

45
3. PENUTUP

a. Rangkuman

1. Menurut Undang-undang Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah

seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan

setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

2. Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus, yaitu: hakiki, universal, tidak dapat

dicabut dan tidak dapat dibagi.

3. Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi hak asasi pribadi atau

personal rights, hak asasi ekonomi atau property rights, hak asasi politik atau

politial rights, hak persamaan hukum atau rights of legal equality, hak asasi

sosial dan kebudayaan atau social and culture rights, dan hak asasi mendapatkan

perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum atau procedure rights.

4. Gagasan mengenai jaminan hak asasi manusia terdapat dalam setiap konstitusi

atau undang-undang dasar yang pernah berlaku di Indonesia.

5. Proses penegakan HAM di Indonesia mengacu kepada ketentuan-ketentuan

hukum internasional yang pada dasarnya memberikan wewenang luar biasa

kepada setiap negara. Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan HAM ini

telah melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya pembentukan Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), pembentukan produk hukum

yang mengatur mengenai HAM dan pembentukan Pengadilan HAM.

46
b. Tes Formatif
Pilihlah alternatif jawaban yang paling benar!
1. Secara yuridis pengakuan, penghormatan dan penegakkan Hak Asasi Manusia
(HAM) sangat penting diwujudkan, karena … .
A. penegakkan HAM merupakan ciri negara demokratis
B. jaminan perwujudan HAM terdapat dalam konstitusi
C. penghormatan terhadap HAM merupakan amanat ideologi negara
D. penegakkan HAM merupakan bagian tidak terpisahkan dari kebijakan Presiden
E. pengakuan terhadap HAM terdapat dalam berbagai jenis peraturan

2. Bagi bangsa Indonesia, pengakuan, penghormatan dan penegakkan Hak Asasi


Manusia (HAM) sangat penting diwujudkan, karena merupakan salah satu
bentuk pengamalan Pancasila terutama sila … .
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan
E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
3. Komisi yang dibentuk oleh pemerintah untuk melindungi dan menegakkan hak-
hak yang oleh dimiliki seluruh anak di Indonesia tanpa terkecuali adalah ....
A. KPAI
B. KOMNAS Perempuan
C. KOMNASHAS
D. POLRI
E. Pengadilan HAM

47
4. Bagi seorang tersangka atau terdakwa dalam perkara pidana berhak mendapatkan
perlindungan hukum dan didampingi penasehat hukum. Hal tersebut merupakan
perwujudan
A. social rights
B. political rights
C. procedural rights
D. economical rights
E. proverty rights
5. Hak asasi manusia adalah adalah hak asasi semua semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir. Dengan demikian hak asasi manusia mempunyai sifat....
A. Hakiki
B. universal
C. tak terbatas
D. tidak dapat dibagi
E. individual
6. Pada dasarnya upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM sering
mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Hal tersebut disebabkan karena
penegakan HAM masih bersifat parsial atau berdiri sendiri. Untuk itu,
dibutuhkan peran serta segenap komponen bangsa, yaitu masyarakat dan
pemerintah. Berkaitan dengan hal tersebut, bagaimana hubungan peran
pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengakuan, penghormatan dan
penegakkan HAM?
A. Masyarakat bisa lebih berperan aktif dengan melakukan tindakan tegas dan
keras kepada semua lembaga atau organisasi yang tidak mendukung
kebijakan pemerintah dalam proses pengakuan, penghormatan dan
penegakkan HAM.
B. Pemerintah dapat memaksa masyarakat untuk patuh terhadap semua
kebijakan dalam proses pengakuan, penghormatan dan penegakkan HAM,
serta memberikan sanksi kepada siapa saja yang mengkritisi kebijakan
tersebut.
C. Pemerintah dapat menjadikan laporan masyarakat mengenai terjadinya
pelanggaran HAM sebagai dasar untuk bertindak tegas dengan menggunakan
kekerasan dalam rangka menjamin terwujudnya penghormatan dan
penegakkan HAM.

48
D. Pemerintah dan masyarakat berperan sesuai dengan kehendaknya dalam
mewujudkan pengakuan, penghormatan dan penegakkan hak asasi manusia,
karena keduanya memiliki peran yang berbeda serta tidak saling berkaitan
satu sama lain.
E. Pemerintah bertindak sebagai regulator atau pembuat kebijakan penegakkan
HAM, sementara itu masyarakat mendukung dengan tetap bersikap kritis
kebijakan pemerintah tersebut dalam proses penegakkan HAM
7. Di antara upaya penegakan hak asasi manusia yang dibentuk oleh lembaga
swadaya masyarakat adalah....
A. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM)
B. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI),
C. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
D. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
E. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
8. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa atau agama disebut....
A. kejahatan terhadap kemanusia
B. kejahatan genosida
C. kejahatan perang
D. agresi
E. pembantaian
9. Saat ini sering terjadi pelanggaran HAM dalam bentuk tindak kekerasan yang
menimpa para pelajar. Tindak kekerasaan tersebut sering dikenal dengan istilah
bullying. Pelaku bullying bisa dari oknum pelajar atau pihak lainnya. Tindakan
tersebut sebetulnya dapat dihindari apabila penegakkan HAM dapat diwujudkan
di berbagai lingkungan kehidupan. Sebagai seorang pelajar, bentuk peran serta
yang dapat ditampilkan untuk mencegah terjadinya bullying sebagai bagian dari
upaya penegakkan HAM, diantaranya adalah dengan ... .
A. mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk peraturan yang khusus
mengatur pencegahan terhadap bullying
B. meningkatkan pemahaman mengenai jenis-jenis bullying yang terjadi di
berbagai lingkungan kehidupan
C. melaporkan setiap tindakan bullying kepada aparat kepolisian dan kepala
sekolah

49
D. mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk suatu lembaga nasional
anti bullying
E. membuat tulisan tentang pencegahan tindakan bullying di media cetak
nasional mapun local
10. Kasus perbudakan buruh kuali yang pernah disidangkan oleh Pengadilan Negeri
Tangerang (PN Tangerang) dengan Terdakwa YI dan kawan-kawan
merupakan salah satu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia. Kasus tersebut
sebenarnya dapat dihindari, apabila masyarakat berperan serta dalam upaya
penegakkan HAM untuk mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Salah satu
bentuk peran serta yang dapat ditampilkan oleh anggota masyarakat
diantaranya adalah .....
A. mengawal pelaksanaan undang-undang tentang hak asasi manusia
B. melaporkan setiap pelanggaran ham yang terjadi di masyarakat
C. meningkatkan pemahaman mengenai hak dan kewajiban asasi manusia
D. mengawasi kinerja komnas ham sebagai salah satu instrumen penegakkan
ham
E. membuat petisi tentang efektifitas penegakkan ham oleh Pemerintah

50
Kunci Jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar 1
1. B 6. E
2. B 7. D
3. A 8. B
4. C 9. C
5. A 10. C

51
DAFTAR PUSTAKA
El-Muhtaj, M. (2007). Hak Asasi Manusi dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Joeniarto. (2001). Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Muladi. (2007). Hak Asasi Manusia; Hakekat, Konsep dan Aplikasinya dalam
Perspektif Hukum dan Masyarakat. Bandung: Refika Aditama
Soekarno. (1966). Indonesia dan Masyarakat baru Indonesia. Jakarta: PP dan
K.
Swasono, Sri Edi. (1992). Demokrasi Ekonomi: Keterkaitan Usaha Partisipatif
VS Konsentrasi Ekonomi. Jakarta: Perum Percetakan Negara
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
https://www.zonareferensi.com/pengertian-hak-asasi-manusia/

52

Anda mungkin juga menyukai