Anda di halaman 1dari 17

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Makalah
Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Asasi Manusia

Disusun Oleh:

1. Anas Stasya Mutiara Oktaviani (202180118)


2. Ade Reta Mawa (202180120)
3. Anindya Arista Sukrisno (202180121)
4. Ayu Nirwana (202180122)
5. Nadya Nurfadila (202180125)

Trisakti School of Management


2021
DAFTAR ISI
Daftar isi ………………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan …………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………..
BAB II Pembahasan …………………………………………………………………………..
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia …………………………………………………………….
2.2 Pengertian Kewajiban Asasi Manusia ……………………………………………………..
2.3 Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia ………………………………………………………………
2.4 Prinsip Hak Asasi Manusia ………………………………………………………………...
2.5 Jenis-Jenis Hak Asasi Manusia …………………………………………………………….
2.6 Subtansi Hak dan Kewajiban Asasi manusia dalam Pancasila …………………………….
2.7 Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia ……………………………………………………
2.8 Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia ………………………………………………..
2.9 Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia ……………………………………………………..
BAB III Penutup ………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.Hak ini
dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat
atau pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya
berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini
dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga
digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia

 Menurut UU No.39 Tahun 1999


Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahkluk tuhan yang maha esa dan merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hak Asasi Manusia (HAM) dalam bahasa inggris human ringts dalam bahasa prsncis
droits de i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep hukum dan normatif yang
menyatakan bahwa manusia memiliki hak melekat pada dirinya karna ia adalah seorang
manusia Hak asai manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, sehingga
sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat dibagi-bagi,
saling berhubungan dan saling bergantung.
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak
tersebut “dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara
itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia
merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang
menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada saat
yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan HAM sama sekali dan
menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya ada karena manusia mencetuskan dan
membicarakan konsep tersebut. Dari sudut pandang hukum internasional, hak asasi manusia
sendiri dapat dibatasi atau dikurangi dengan syarat-syarat tertentu. Pembatasan biasanya
harus ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan yang sah, dan diperlukan dalam suatu
masyarakat demokratis. Sementara itu, pengurangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan
darurat yang mengancam "kehidupan bangsa", dan pecahnya perang pun belum mencukupi
syarat ini. Selama perang, hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis.
Walaupun begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam keadaan apapun,
seperti hak untuk bebas dari perbudakan maupun penyiksaan.

 Menurut Para Ahli


 HAM menurut Jhon Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak
yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM
memiliki sifat yang mendasar dan suci.
 HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuai dengan
kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
 HAM menurut Franz Magnis Suseno
HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku, melainkan berdasarkan
martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya kerena ia manusia.

2.2 Pengertian Kewajiban Asasi Manusia


Kewajiban adalah segala sesuatu yg harus kita kerjakan dengan penuh rasa tanggung
jawab, jadi Kewajiban Asasi Manusia dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap
manusia.
Dalam konteks HAM, Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan dua hal yang
saling berkaitan satu sama lain yang memiliki hubungan sebab akibat. Seseorang bisa
mendapatkan haknya ketika mereka melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu. Dengan
kata lain, hak dan kewajiban asasi manusia merupakan bentuk pembatasan atas HAM.
Hal ini juga diatur dalam UU RI No.39 tahun 1999 pasal 1 ayat 2, kewajiban asasi
manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan
terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. Artinya kewajiban asasi manusia adalah
kewajiban yang harus dijalankan setiap manusia yang bertujuan untuk menegakan HAM.

2.3 Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia


 Bersifat Universal
Hak asasi manusia bersifat universal maksudnya adalah menyeluruh dan berlaju di
semua negara tanpa terkecuali. Hak asasi ini tidak terbatas ruang dan waktu.
Dimanapun dan kapanpun hak asasi manusia harus dihormati dan dijunjung tinggi.
Sifat universal ini juga dapat diartikan bahwa hak tidak memandang ras, suku, agama,
usia, dan sebagainya. Setiap manusia memiliki hak yang sama.
Contoh hak asasi manusia yang bersifat universal :
o Kebebasan memperoleh Pendidikan
o Kebebasan untuk memeluk agama
o Hak setiap manusia untuk mendapat perlindungan di mata hukum.
 Bersifat Utuh atau Tidak dapat Dibagi
Hak asasi bersifat utuh artinya hak asasi harus didapatkan oleh setiap individu secara
utuh dan tidak bisa dibagi. Hak asasi manusia melindungi setiap individu tanpa
terkecuali.
Contoh pelanggaaran hak asasi manusia bersifat utuh atau tidak dapat dibagi :

o Pembantaian golongan kulit hitam Darfur oleh milisi janjawed di Sudan


tahun 2004.
o Pembantaian suku Tutsi, Rwanda pada tahun 1994.
o Pembantaian suku Bosnia dan Krosia di Yugoslavia oleh Serbia pada tahun
1991 sampai tahun 1996.
 Bersifat Hakiki
Hak asasi manusia bersifat hakiki memiliki arti bahwa hak manusia telah ada sejak
lahir, bahkan sejak didalam kandungan. Sehingga, berdasarkan sifat ini hak asasi
manusia tidak dapat dihapuskan.

Secara garis besar hak asasi manusia merupakan kodrat yang telah diberikan Tuhan untuk
manusia. Bagaimanapun hak asasi akan terus ada sepanjang manusia masih hidup. Jika ingin
menghapuskan hak asasi manusia berarti harus mentiadakan manusia itu sendiri.

Contoh hak asasi manusia berdasarkan sifat hakiki:

a. Kebebasan manusia untuk hidup


b. Kebebasan manusia untuk tidak diperbudak
c. Kebebasan mengemukakan pendapat
d. Kebebasan berfikir sesaui kemampuan diri
 Bersifat Tetap atau Tidak dapat Dicabut
Hak asasi manusia bersifat tetap artinya hak yang asasi akan terus melekat
pada diri manusia dan tidak dapat dicabut. Hak ini sekaligus pembeda manusia
dengan mahkluk lain. Hak asasi tidak dapat diambil secara sepihak.
Contoh pelanggaran hak asasi manusia bersifat tetap atau tidak dapat dicabut:

o Menjadi korban pembunuhan


o Menjadi korban pemusnahan
o Mendapat perlakuan tidak manusawi yang mengakibatkan pendiritaan berat,
mental, dan fisik

2.4 Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia

HAM mengenal beberapa prinsip yang terkandung di dalamnya. Prinsip-prinsip itu adalah:

 Universal
HAM harus diberikan kepada semua orang tanpa pengecualian dan tanpa
diskriminasi. Alasan mengapa semua orang berhak atas pemenuhan HAM adalah karena
mereka manusia.
 Kesetaraan/equality
Konsep kesetaraan menekankan penghargaan terhadap martabat seluruh insan manusia.
Manusia dilahirkan setara, hal ini diakui dalam Deklarasi Universal HAM 1948.
 Non-diskriminatif
Non  diskriminatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep kesetaraan.
Konsep ini mendorong bahwa tidak seorangpun dapat diingkari hak asasinya karena alasan
faktor eksternal, seperti: ras, warna kulit, seks, bahasa, agama, politik dan pandangan lain,
asal nasionalitas atau sosial, kepemilikan, kelahiran atau status lain. HAM harus dijamin
bebas dari segala bentuk diskriminasi baik yang sengaja ditujukan bagi kelompok tertentu
(purposed discrimination) atau diskriminasi yang diakibatkan oleh kebijakan tertentu.
 Martabat manusia
Prinsip-prinsip HAM didasarkan atas pandangan bahwa setiap individu, patut untuk
dihargai dan dijunjung tinggi, tanpa memandang usia, budaya, kepercayaan, etnik, ras,
jender, orientasi seksual, bahasa, ketidakmampuan atau kelas sosial.
 Inalienability (tidak dapat direnggut)
Hak yang dimiliki individu tidak dapat dicabut, diserahkan atau dipindahkan. Namun
dengan demikian tidak berarti HAM tidak dapat dibatasi atau dikurangi. Hal ini dapat
dilakukan oleh pemerintah dengan alasan tertentu, misalnya keamanan nasional.
 Kewajiban (Obligation) dan tanggung jawab (responsibility)
Pemerintah merupakan pemegang tanggung jawab utama (duty bearer)dalam pemajuan,
perlindungan dan pemenuhan HAM warga Negara. Pemerintah harus mampu menjamin
bahwa HAM dipenuhi tidak secara diskriminatif. Pemerintah juga wajib untuk mengatur
agar aktivitas pihak swasta tidak mengganggu individu dalam menikmati haknya.
Kewajiban ini dikenal dengan Kewajiban untuk pemajuan (to promote), untuk melindungi
(to protect), dan untuk memenuhi (to fulfill).
 Indivisibility (tidak dapat dipisah-pisahkan) dan Interdependensi (saling bergantung)
HAM harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan termasuk
diantaranya, hak sipil, politik, sosial, ekonomi, budaya serta hak-hak kolektif. Demikian
pula bahwa pemenuhan hak yang satu dapat mempengaruhi pemenuhan ham lainnya,
sebaliknya pelanggaran salah satu HAM juga akan melanggar HAM yang lain.

2.5 Jenis – Jenis Hak Asasi Manusia

 Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)


Jenis hak asasi manusia satu ini berhubungan dengan hal-hal yang terdapat di dalam
kehidupan pribadi setiap individu.
Contoh :
o Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
o Hak kebebasan untuk mengeluarkan atau mengungkapkan pendapat.
o Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
o Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan
yang diyakini masing-masing individu.
o Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh, dan berkembang.
o Hak untuk tidak dipaksa atau disiksa.

 Hak Asasi Politik (Politic Rights)


Hak Asasi Politik atau Political Rights, yang berhubungan dengan kehidupan berpolitik
seseorang, seperti hak untuk dapat ikut ke dalam pemerintah atau hak untuk memilih dan
dipilih.
Contoh :

o Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.


o Hak untuk ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
o Hak untuk membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
o Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
o Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.

 Hak Asasi Hukum (Legal Equity Rights)


Hak Asasi Hukum merupakan jenis hak asasi manusia yang berhubungan dengan
kehidupan hukum dan pemerintahan, termasuk hak dalam memiliki kedudukan yang sama
di depan hukum dan pemerintahan.
Contoh :

o Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
o Hak untuk menjadi Pegawai Negari Sipil (PNS).
o Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada peradilan.
o Hak untuk mendapatkan layanan dan perlindungan hukum.

 Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)


Merupakan hak masing-masing individu terkait dengan kegiatan perekonomian
Contoh :

o Hak kebebasan melakukan kegiatan transaksi jual-beli.


o Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
o Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
o Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
o Hak untuk menikmati SDA.
o Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak.
o Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.
o Hak untuk memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

 Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)


Hak untuk dapat diperlakukan sama dalam hal tata cara pengadilan, tanpa didasari oleh
kasta, ras, status ekonomi, dan lainnya.
Contoh :
o Hak mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan.
o Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan
penyelidikan di muka hukum.
o Hak memperoleh kepastian hukum.
o Hak menolak untuk dilakukannya penggeledahan tanpa adanya surat
penggeledahan.
o Hak untuk mendapatkan perlakukan yang adil di dalam hukum.

 Hak Asasi Sosial Budaya


Merupakan hak Individu yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat
Contoh :

o Hak untuk menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.


o Hak untuk mendapatkan pengajaran
o Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.
o Hak untuk mengembangkan hobi.
o Hak untuk berkreasi.
o Hak untuk memperoleh jaminan sosial.
o Hak untuk berkomunikasi.

2.6 Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

Bagaimana hak-hak asasi manusia dalam Pancasila? Ada tiga nilai HAM yang
terkandung dalam Pancasila, yaitu: Pertama, Nilai Ideal. Nilai ideal merupakan nilai yang
berhubungan dengan kelima sila dalam Pancasila. Nilai ideal bersifat universal sehingga di
dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar. Berikut penjelasan
hubungan hak asasi manusia dengan setiap sila dalam Pancasila :

 (1) Sila pertama, menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, menjalankan ibadah, dan
menghormati perdedaan agama;
(2) Sila kedua, memposisikan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum;
(3) Sila ketiga, memberikan semangat persatuan di antara warga negara dan menempatkan
kepentingaan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
(4) Sila keempat, mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan ataupun paksaan;
(5) Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara.

2.7 Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Di Indonesia

1. Kasus tragedi partai komonis indonesia (pki) 1965-1966


Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 September 1965. Pemerintahan orde baru
kemudian menuding Partai Komunis Indonesia sebagai biang keroknya. Lalu
pemerintahan saat itu membubarkan organisasi tersebut, dan melakukan razia terhadap
simpatisannya.Razia itu dikenal dengan operasi pembersihan PKI. Komnas HAM
memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat itu. Ribuan lainnya
diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup dibawahbayang-bayang ‘cap PKI’
selama bertahun-tahun.Dalam peristiwa ini, Komnas HAM balik menuding Komando
Operasi Pemulihan Kemanan dan semua panglima militer daerah yang menjabat saat itu
sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab.Saat ini, kasus ini masih ditangani oleh
Kejaksaan Agung. Namun penanganannya lamban. Tahun 2013 lalu, Kejaksaan
mengembalikan berkas ke Komnas HAM, dengan alasan data kurang lengkap.
2. Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985
Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah operasi
rahasia yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan
yang begitu tinggi.Operasi ini secara umum meliputi operasi penangkapan dan
pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan
ketentraman masyarakat, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah. Pelakunya tak jelas, tak
pernah tertangkap, dan tak pernah diadili.Hasil dari operasi clurit ini, sebanyak 532 orang
tewas pada tahun 1983. Dari jumlah itu, 367 orang antaranya tewas akibat luka tembakan.
Kemudian pada tahun 1984, tercatat 107 orang tewas, di antaranya 15 orang tewas
ditembak. Setahun kemudian, pada 1985, tercatat 74 orang tewas, 28 di antaranya tewas
ditembak. 'Korban ‘Tembakan Misterius’ ini selalu ditemukan dalam kondisi tangan dan
lehernya terikat. Sebagian besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal
di pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke sungai, laut, hutan, dan kebun.'
3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh sudut tanah
air. Puncaknya di Ibu Kota Jakarta. Kerusuhan ini diawali oleh kondisi krisis finansial
Asia yang makin memburuk. Serta dipicu oleh tewasnya empat mahasiswa Universitas
Trisakti yang tertembak dalam demonstrasi pada 12 Mei 1998.Dalam proses hukumnya,
Kejaksaan Agung mengatakan, kasus ini bisa ditindaklanjuti jika ada rekomendasi dari
DPR ke Presiden. Karena belum ada rekomendasi, maka Kejaksaan Agung
mengembalikan berkas penyelidikan ke Komnas HAM.Namun belakangan, Kejaksaan
Agung beralasan kasus ini tidak dapat ditindaklanjuti karena DPR sudah memutuskan,
bahwa tidak ditemukan pelanggaran HAM berat.Dalih lainnya, Kejaksaan Agung
menganggap kasus penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999,
sehingga tidak dapat diadili untuk kedua kalinya.
4. Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Munir ditemukan meninggal di dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada 7
September 2004 . Saat itu ia berumur 38 tahun. Munir adalah salah satu aktivis HAM
paling vokal di Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial Saat menjabat Dewan Kontras (Komite
Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), namanya melambung sebagai
seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia
membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Komando
Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu
menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para
anggota tim MawarNamun, hingga hari ini, kasus itu hanya mampu mengadili seorang
pilot maskapai Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapat vonis hukuman 14
tahun penjara karena terbukti berperan sebagai pelaku yang meracuni Munir dalam
penerbangan menuju Amsterdam. Namun banyak pihak yang meyakini, Polly bukan otak
pembunuhan.Belum juga selesai pengungkapan kasusnya, Polly malah dibebaskan
bersyarat sejak Jumat kemarin (28/11). 'Pada Juli 2004, Komnas HAM mengeluarkan
laporan penyelidikan Projusticia atas dugaan adanya kejahatan terhadap kemanusiaan di
Wamena. Kasus tersebut dilaporkan setelah 9 orang terbunuh.

Di Dunia
1. Rezim Benito Mussolini di Italia

Rezim otoriter pernah berkuasa di Italia sejak 1924. Aktor utamanya adalah Benito
Mussolini, pemimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di Italia dalam periode
1924-1943. Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang
pemimpin otoriter dan tidak segan membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengannya.
Kekejaman Mussolini ini berlaku kepada siapa pun tanpa pandang bulu.

2. Rezim Adolf Hitler di Jerman

Adolf Hitler dianggap sebagai salah satu pemimpin terkejam yang pernah ada di bumi. Hitler
yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman pada medio 1930-an terlibat dalam salah satu
contoh pelanggaran HAM berat. Ia melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti
menangkap tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian pada orang-
orang Yahudi. Hitler dikenal sebagai anti-Yahudi.

3. Konflik Israel dan Palestina

Sengketa Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik berkepanjangan. Hal ini bermula
ketika Israel memperluas wilayahnya dengan menguasai sebagian besar wilayah Palestina.
Dengan bantuan Amerika Serikat, Israel beberapa kali melancarkan serangan ke wilayah
Palestina. Ratusan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita bahkan relawan dari
negara lain menjadi korban akibat konflik ini. Dunia pun mengutuk tindakan Israel tersebut
meski tindakan sewenang-wenang Israel masih berlanjut hingga saatini. 4. Perang Sipil di
Bosnia

4. Perang sipil antara Bosnia dengan Serbia terjadi di periode 1992-1995 setelah pecahnya
negara Yugoslavia. Dalam perang itu, terjadi pembunuhan massal terhadap sekitar 800 warga
muslim Bosnia yang bermukim di Kota Srebenica yang didominasi warga muslim Bosnia.
Hal ini sempat menimbulkan reaksi keras banyak negara. Kasus ini menjadi salah satu kasus
pelanggaran HAM berat. Bahkan dua orang yang berperan besar di perang ini yakni Slobodan
Milosevic, Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic sudah diseret ke pengadilan HAM dunia di
Belanda.

5. Kasus Apartheid di Afrika Selatan

Kasus HAM khusus apartheid (perbedaan ras dan warna kulit) terjadi sekitar tahun 1960,
ketika rezim apartheid yang didominasi orang-orang kulit putih berhasil menguasai
pemerintahan di Afrika Selatan.Mereka kemudian melakukan kebijakan-kebijakan yang
merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan banyak korban jiwa. 6. Kekerasan Etnis
Rohingya Myanmar

6. Situs Myanmar Times pada Maret 2018 mempublikasi pernyataan Dewan HAM PBB
yang menyebut adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar.
Tudingan itu berdasarkan bukti temuan sejumlah kuburan masal pada Februari 2018, tindak
perkosaan terhadap perempuan etnis Rohingya, pembakaran rumah-rumah penduduk dan
pencabutan hak-hak dasar etnis Rohingya seperti disaksikan oleh sejumlah Komisi Penasehat
pada 2017.

2.8 Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Faktor Internal Penyebab Pelanggaran HAM

Berikut ini adalah faktor internal penyebab pelanggaran HAM, yaitu:

a. Sikap Egois

Adanya sikap egois dengan terlalu mementingkan diri sendiri bisa menjadi penyebab
seseorang untuk terus menuntuk haknya dan mengabaikan kewajibannya.

Orang yang memiliki sikap ini bisa melakukan berbagai cara untuk memenuhi haknya sendiri
meski melanggar hak orang lain.

b. Kurang Kesadaran Terhadap HAM

Kurangnya kesadaran terhadap HAM membuat pelaku pelanggaran HAM melakukan


perbuatan yang tidak mementingkan orang lain.

Sikap ini bisa berakibat munculnya tindakan penyimpangan hak asasi manusia.

c. Memiliki Sikap Tidak Toleran

Adanya sikap tidak toleran membuat akan munculnya sikap saling tidak menghormati dan
menghargai orang lain.
Nah, sikap ini juga bisa membuat terjadinya tindakan diskriminasi kepada orang lain yang
melanggar HAM.

2. Faktor Eksternal Penyebab Pelanggaran HAM

Berikut ini adalah faktor eksternal yang menyebabkan adanya pelanggaran HAM, yaitu:

a. Adanya Penyalahgunaan Kekuasaan

Terdapat berbagai macam kekuasaan di dalam masyarakat yang tidak hanya tentang
kekuasaan pemerintah.

Salah satu contohnya kekuasan kepala perusahaan yang tidak mempedulikan hak buruh yang
bisa menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia.

b. Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum

Aparat penegak hukum yang bertindak tegas terhadap suatu pelanggaran HAM bisa memicu
terjadinya pelanggaran HAM.

Salah satu hal yang bisa memunculkan kasus pelanggaran HAM lainnya yaitu adanya
ketidaktuntasan dalam penyelesaiian kasus pelanggaran HAM.

Selain itu, aparat penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga bisa masuk ke
dalam pelanggaran HAM.

c. Adanya Penyalahgunaan Teknologi

Kemajuan teknologi bisa memberikan pengaruh negatif yang bisa menimbulkan kasus
pelanggaran HAM.

Salah satunya adalah kemajuan di bidang teknologi industri yang bisa menyebabkan


pencemaran yang dapat merugikan kehidupan orang banyak.

2.9 Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu
memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama
ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga
terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM,
pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.

Anda mungkin juga menyukai