Disusun oleh:
JOMBANG
2020
KATA PENGANTAR
Makalah ini menjelaskan mengenai pengertian HAM, sejarah perkembangan HAM dan
deklarasi universal tentang HAM untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca sehingga dapat
memperluas wawasan pengetahuan.
Keberhasilan penulis tidak lepas dari bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang yang telah
memberikan masukan dan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga makalah ini
membawa manfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dan HAM adalah dua kata yang sulit untuk di pisahkan. Sejak lahir, manusia
telah membawa hak – hak kodrat yang melekat dalam hidupnya. Salah satunya adalah
kebebasan. Kebebasan merupakan tuntutan manusia sebagai makhluk individu dalam sisi lain
manusia sebagai makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu hidup
dalam kelompok masyarakat kecil maupun besar. Dalam kedudukan inilah HAM menjadi
sangat kompleks. Dalam keadaan inilah sering terjadi pelanggarn - pelanggaran HAM karena
ketidaksadaran dari setiap indivudu akan hak manusia yang lain. Untuk itulah diperlukan aturan
atau norma - norma sebagai langkah pencegahan terjadinya pelanggaran HAM oleh setiap
manusia.
Hak asasi manusia yang dianut di Indonesia bersumber dari Pancasila sebagai falsafah
bangsa dan Negara. Secara konseptual, HAM yang terkandung dalam pancasila mengandung
aspek manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pada hakekatnya, manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia harus mengedepankan nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Hak Asasi Manusia ( HAM ) ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia ( HAM ) ?
3. Apa Deklarasi Universal HAM itu ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan pengertian Hak Asasi Manusia
2. Mendeskripsikan sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia
3. Mendeskripsikan Deklarasi Universal tentang HAM
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAM
Hak asasi manusia ( HAM ) merupakan hak alamiah dasar yang ada pada diri manusia
sejak lahir yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya universal dan abadi serta
tidak dapat di ganggu gugat. Hak asasai manusia menurut UU No. 39 tahun 1999 adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakekat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum,
pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan amartabat
manusia. Hak tersebut tidak dapat dihapus ataupun dirampas karena bersifat mutlak, dan jika
itu terjadi maka manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia. Hak asasi manusia
juga merupakan instrument atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan
kodrat kemanusiaannya. Hak untuk hidup dan memperoleh kbutuhan dasar seperti makanan,
pakaian dan tempat tinnggal dapat dianggap sebagai hak yang mendasar
Pengakuan terhadap hak asasi manusia merupakan salah satu bentuk penghargaan
terhadap segala potensi dan harga diri manusia. Meskipun demikian, kita tidak boleh lupa
bahwa disamping kita memiliki hak, kta juga bertanggung jawab dengan kewajiban sebgai
manusia. Tuhan memberikan kepada manusia sejumlah hak dasar tadi sekaligus dengan
kewajiban untuk membina dan menyempurnakannya.
Konsep tentang HAM bangsa Indonesia dapat dilihat sejak Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia. Berikut runtutannya :
1. Proklamasi
Sebagai pernyataan kemerdekaanbagi bangsa Indonesia berimplikasi kebebasan bagi
rakyat. Kemerdekaan dan kebebasan inilah yang menjadi unsure dasar HAM.
2. Pembukaan UUD 1945
Pada alinea pertama menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Menurut
Prof. Notonagoro, setiap bangsa sebagai kesatuan golongan manusia termasuk diri pribadi
mempunyai hak kodrat dan hak moril untuk berdiri sendiri sebagai pribadi atau hidup
bebas.
3. Pancasila
Konsep HAM dalam Pancasila terdapat pada sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab dalam kesatuan dengan sila-sila yang lain. Konsep HAM dalam Pancasila tidak
hanya berdasarkan pada kebebasan individu, namun juga mempertahankan kewajiban sosial
2
dalam masyarakat. Kebebasan dalam Pancasila adalah kebebasan dalam keseimbangan
antara hak dan kewajiban antara manusia sebagai individu dan sosial, manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk Tuhan, serta keseimbangan jiwa da raga.
Hak setiap orang dilindungi melalui seperangkat peraturan hokum untuk menghindari
segala bentuk penyelewengan dan pelanggaran HAM. Di Indonesia, HAM diatur dalam
sejumlah peraturan mulai dari UUD 1945 ( pasal 27 – 34 ), Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998
dan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
Berikut sifat atau ciri-ciri yang ada pada hak asasi manusia :
1. Mutlak, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua manusia yang ada sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku, bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, dihapus, atau diserahkan kepada orang
3
1. Pengalaman Inggris
Tonggak pertama bagi kemenangan HAM yang terjadi di Inggris, dapat dilihat
melalui berbagai dokumne kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan, diantaranya
Magna Charta (15 Juli 1215), Petition of Rights, Hobeas Corpus Act dan Bill Of Rights.
Namun, ketentuan - ketentuan untuk melindung HAM atau kebebasan individu baru
muncul pada tahun 1689 melalui dokumen undang 0undang Bill of Rights yang diterima
oleh parlemen Inggris. Isi dari Bill of Rights adalah :
Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen
Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat
Pajak, undang-undang dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen
Hak warga Negara untuk memeluk agama menurut kepercayaan masing – masing
Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja.
Hal penting dari pengalaman Inggris memaknai HAM dalam Bill of Rights adalah
bentuk perlawanan terhadap monarki absolute oleh parlemen yang mendapat legiitimasi
dari rakyat melalui konstitusi. Hal tersebut sesuai dengan pandangan John Locke bahwa
terdapat hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin sebuah kontrak sosial, yang apabila
sebuah pemimpin melanggar kontrak sosial tersebut maka konsekuensinya adalah
disingkirkan dari puncak kekuasaan.
4
3. Pengalaman Prancis
Pada abad ke- 18 ( 1789 ), keadaan masyarakat Prancis sangat parah dimana mereka
menginginkan untuk mengganti peranan kaum bangsawan dan gereja dalam pemerintahan
maupun perekonomian. Mereka mengubah tatanan pemerintahan yang awalnya berbentuk
kerajaan menjadi bentuk republik, dengan semboyan mereka liberte ( kebebasan ), egalite (
persamaan ) dan fraternite ( persaudaraan ).
Sejarah membuktikan bahwa kesadaran manusia terhadap hak asasi manusia manjadi
meningkat bila terjadi pelanggaran – pelanggaran kemanusiaan. Perjuangan atas pengakuan dan
penegakkan HAM dari berbagai bangsa banyak dituangkan dalam bentuk konvensi, konstitusi,
perundang – undangan, teori dan hasil pemikiran.
Sejarah HAM dapat dilihat sejak adanya Magna Charta di Inggris ( 1215 ), Habeas
Corpus Act (1679), Petition of Rights (1689), dan Bill of Rights (1689). Setelah Perang Duni II
(1939-1945) yang telah banyak memakan korban dan pelanggaran – pelanggaran HAM,
Franklin D Roosevelt (Presiden AS) mencetuskan empat kebebasan ( The Four Freedom ) yaitu
kebebasan untuk berbicara dan berpendapat, kebebasan untuk beragama, kebebasan dari
ketakutan serta kebebasan dari kekurangan atau kemiskinan. Hingga sekarang, masalah hak
asasi manusia diakui dalam hukum internasional.
Deklarasi Universal HAM adalah sebuah pernyataan yang bersifat anjuran dan diadopsi
oleh Majlis Umum PBB ( 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris ). Secara formal
konsep, hak asasi manusia lahir pada 10 Desember 1948 ketika PBB memproklamirkan
Universal Declaration of Rights yang didalamnya memuat 30 pasal mengenai hak dan
kewajiban manusia. Dalam mukaddimah deklarasi menyatakan bahwa pengakuan atas
martabat alamiah dan hak-hak yang sam adan tidak dapat dicabut dari semua manusia adalah
5
dasar kemerdekaan, keadilan dan perdamaian dunia. Hak asasi manusia yang dilindungi dalam
Deklarasi diantaranya :
Hak hidup
Bebas dari perbudakan
Bebas dari penyiksaan dan kekejaman
Persamaan dan bantuan hukum
Pengadilan yang adil
Perlindungan urusan pribadi dan keluarga
Masuk dan meninggalkan suatu Negara
Hak kewarganegaraan
Hak membentuk keluarga
Hak memiliki harta benda
Kebebasan beragama
Kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul
Turut serta dalam pemerintahan
Jaminan sosial
Pekerjaan, upah layak dan kesejahteraan
Hak dalam pendidikan dan kebudayaan
Dari 34 pasal yang terkandung dalam deklarasi tersebut, semuanya berdasarkan pada 5
prinsip dasar berikut :
1. Prinsip tidak dapat diganggu gugat, bahwa setiao individu mempuntyai hak untuk
dihormati kehidupannya, intregitasnya baik fisik maupun moral, dan atribut-atribut
yang tidak dapat dipisahkan dari personalitasmya.
2. Prinsip Non-Diskriminasi, bahwa setiap individu harus mendapatkan perlakuan yang
sama tanpa membedakan ras, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, kekayaan, politik,
agama dan yang lainnya.
3. Prinsip Keamanan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan jaminan keamanan
4. Prinsip Kemerdekaan, bahwa setiap orang memiliki hak kebebasan diri
5. Prinsip Kesejahteraan Sosial, bahwa setiap oranng berhak melakukan kehidupan
dengan menyenangkan
Selain diakui secara internasional, jaminan perlindungan hak asasi manusia juga diakui
secara nasional yaitu dengan dibentuknya instrument-instrumen HAM, seperti :
6
Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
UU No. 26 Tahun2000 tentang Pengadilan HAM
UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
UU No. 7 Tahun 2012 tentang penanganan Konflik Sosial
Peraturan perundang-undangan nasional lainnya yang terkait
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Hak Asasi Manusia ( HAM ) adalh masalah yang universal yang akan selalu ada selama
kehidupan manusia. Perjuangan HAM muncul dengan proses panjang pada dasarnya juga untuk
memdapatkan HAM. Dengan proses yang panjang itu, manusia akan paham mengenai
pentingnya hak asasi bagi setiap manusia sehingga mereka dapat saling menghormati dan
mendukung satu sam alain. Dengan adanya instrument-instrumen baik internasional maupun
nasional serta lembaga- lembaga peerlindungan HAM, diharapkan dapat memberikan
wawasan, kesadaran dan jaminan akan hak asasi setiap manusia.
8
DAFTAR PUSTAKA
Selyawati dan Maharani Chandra Dewi. Implementasi nilai-nilai HAM Universal Berdasarkan
Universal Declaration of Human.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/lslr/article/download/19481/9288/ ( diakses pada
2 Oktober 2020 )
Triyanto. Jurnal PPKn, Vol.1. No.1, Januari 2013 1. REGULASI PERLINDUNGAN HAK ASASI
MANUSIA TINGKAT
INTERNASIONAL.http://ppkn.org/wp-content/uploads/2014/05/Regulasi-Perlindungan-
HAM-Internas....pdf ( diakses tanggal 15 Oktober 2020 )
9
1