“ HAM “
KELOMPOK III
Hak Asasi Manusia adalah Hak yang dibawa sejak lahir dan merupakan karunia dari
Yang Maha Kuasa yang tidak boleh direbut oleh siapapun. Melanggar Hak Asasi
Manusia seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi
manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih
banyak yang belum terselesaikan sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu
dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua.
Sehingga permasalahan penegakan Hak Asasi dapat terselesaikan. Atas perhatiannya,
kami ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.Jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan
atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan. Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai
manusia. Hak ini dimiliki oleh manusia oleh karena ia manusia, bukan karena
pemberian manusia, masyarakat atau pemberian Negara. Maka hak asasi manusia itu
tidak tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak
asasi diperoleh manusia dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak
dapadiabaikan.
Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi.
Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat
universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil
oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hak asasi manusia?
2. Bagaimana sejarah perkembangan hak asasi manusia?
3. Apakah macam-macam hak asasi manusia?
4. Apakah asas-asas hak asasi manusia?
5. Bagaimana hak asasi manusia di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian hak asasi manusia.
2. Mengatahui sejarah perkembangan hak asasi manusia
3. Mengetahui macam-macam hak asasi manusia.
4. Mengatahui asas-asas hak asasi manusia
5. Mengetahui hak asasi manusia di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Mulai lahir, manusia telah mempunyai hak asasi dimana secara kodrati hak asasi
manusia (HAM) sudah melekat dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang
berhak mengganggu gugat karena HAM bagian dari anugrah Tuhan, itulah keyakinan
yang dimiliki oleh manusia yang sadar bahwa kita semua makhluk ciptaan Tuhan
yang memiliki derajat yang sama dengan manusia lainnya sehingga mesti berhak
bebas dan memiliki martabat serta hak-hak secara sama.
Dalam sudut pandang lain, hak asasi manusia ( disingkat HAM ) adalah hak-hak
dasar yang dimiliki oleh setiap manusia, yang melekat sejak lahir sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, hak asasi manusia tidak bersumber dari Negara atau
hukum, tetapi dari Tuhan sebagai pencipta alam semesta, sehingga hak asasi manusia
harus dipenuhi dan tidak dapat diabaikan.
Di dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa, hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa konsep HAM itu mengandung ciri-ciri
sebagai berikut:
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi, karena HAM adalah bagian
dari manusia secara otomatis,
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik, atau asal usul sosial dan bangsa. HAM
adalah universal.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggarnya
2. Asas Kesetaraan
Bahwa setiap manusia memiliki HAM, maka setiap manusia memiliki kedudukan
yang sama atau sederajat dengan manusia lainnya. Artinya manusia harus
dipelrlakukan sama pada situasi yang sama dan diperlakukan berbeda pada situasi
yang berbeda
3. Asas Nondiskriminasi
Suatu prinsip dasar bahwa setiap manusia adalah sama karena ciptaan Tuhan tanpa
membedakan agama, warna kulit, bahasa, suku bangsa, kewarganegaraan, keyakinan
politik, dan lain sebagainya.
4. Asas Eternal
Suatu prinsip yang menekankan bahwa HAM eksistensinya melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia secara terus menerus, bersifat langgeng atau abadi.
5. Asas Saling Keterhubungan, Ketergantunga, dan Tidak Terbagi
Suatu prinsip dasar yang menentukan bahwa eksistensi prinsip-prinsip HAM
memiliki saling keterhubungan, ketergantungan, dan tak terbagi.
KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia(HAM) sendiri juga telah diatur didalam UU No. 39 Tahun1999
yang isinyamengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu Hak hidup, Hak
berkeluarga danmelanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh
keadilan, Hak ataskebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak ataskesejahteraan, Hak
turut serta dalampemerintah, Hak wanita dan Hak anak.
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparatnegara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yangdijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan
atau dikhawatirkan tidak akanmemperoleh penyelesaian hukum yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA