DISUSUN OLEH:
MAMANG : 201110064
FAKULTAS SYARIAH
PRODI AL- AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL QUR’AN JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, kami panjatkan atas limpahan
Rahmat,Hidayah serta Inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan karya ilmiah berupa makalah
yang singkat dan sederhana ini. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurah kepada
junjungan kita yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita kepada jalan
yang lurus yang diridhoi oleh Allah SWT dengan ajarannya agama Islam.
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas dari Ibu MAISAROH
HARAHAP, M.A. Dosen Mata Kuliah Hukum Perlindungan Anak dengan judul Sejarah
Pelanggaran Ham Dan Kasusnya, Fakultas Syariah Program Studi Al-Ahwal Al-syakhsiyyah
Institut PTIQ Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen, yang selalu kami harapkan keberkahannya dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih belum sempurna, untuk itu perlu masukan dari semua pihak terutama
Ibu MAISAROH HARAHAP, M.A. dan teman-teman mahasiswa lainnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penyusun sendiri umumnya para
pembaca makalah ini, apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini Penulis mohon
maaf yangsebesarbesarnya. Terima Kasih
DAFTAR ISI
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Hak Asasi Manusia ?
2. Bagamana sejarah Hak Asasi Manusia ?
3. Seperti apa bentuk-bentuk pelanggaran HAM ?
4. Apa itu Hak Asasi Anak ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia.
2. Mengetahui sejarah Hak Asasi Manusia.
3. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk pelanggaran HAM.
4. Mengetahui pelanggaran HAM khususnya pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.1
Pengerian Hak Asasi Manusia menurut para ahli :
1. Soetandyo Wignjosoebroto
Pengertian hak asasi manusia adalah hak mendasar (fundamental) yang diakui secara
universal sebagai hak yang melekat pada manusia karena hakikat dan kodratnya sebagai
manusia. HAM disebut universal karena hak ini dinyatakan sebagai bagian dari
kemanusiaan setiap sosok manusia, apapun warna kulit, jenis kelamin, usia, latar belakang
budaya, agama, atau kepercayaan. Sedangkan sifat inheren karena hak ini dimiliki setiap
manusia karena keberadaannya sebagai manusia, bukan pemberian dari kekuasaan
manapun. Karena melekat, maka HAM tidak bisa dirampas.2
2, Muladi
HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri manusia sejak manusia
lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai
manusia yang utuh. Karena keberadaan HAM yang begitu penting, tanpa HAM manusia
tidak dapat mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhannya.3
3.Leah Levin
HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang tanpanya mustahil manusia dapat
hidup sebagai manusia.4
4.Thomas Hobbes
2Eko Riyadi, Hukum Hak Asasi Manusia: Perspektif Internasional, Regional dan Nasional, Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2018, hal. 8-9
3Eko Riyadi, Hukum Hak Asasi Manusia: Perspektif Internasional, Regional dan Nasional, Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2018, hal. 9
4
Firdaus Arifin, Hak Asasi Manusia: Teori, Perkembangan dan Pengaturan, Yogyakarta: Thafa Media,
2019, hal. 1-2
Pengertian HAM adalah jalan keluar untuk mengatasi keadaan “homo homini lupus,
bellum omnium contra omnes“ yaitu manusia dapat menjadi serigala bagi manusia lain.
Keadaan seperti ini mendorong terbentuknya perjanjian masyarakat di mana rakyat
menyerahkan hak-haknya kepada penguasa.5
2. Kejahatan Kemanusiaan
1. Pemukulan
2. Penganiayaan
5Serlika Aprita dan Yonani Hasyim, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor: Mitra Wacana Media, 2020,
hal. 1-2
D. PELANGGARAN HAM KHUSUSNYA PADA ANAK
Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam
Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak
Anak. 6 Terlihat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Pasal 4 memuat hak yang sesuai dengan ketentuan Pasal 28B ayat (2) Undang-
Undang Dasar 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Anak adalah amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang didalamnya
melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan membutuhkan perlindungan dan perhatian dari orang tua, masyarakat, dan
negara. Perlindungan terhadap anak merupakan pondasi anak untuk menjadi dewasa
menjawab tantangan masa mendatang7 Anak sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, bagaimana ia menyesuaikan diri dengan orang-
orang, baik yang berada disekolah, rumah atau tempat-tempat pendidikan lainnya.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk perkembangan anak agar memahami dunia, salah
satunya melalui pendidikan. Dunia pendidikan saat ini identik dengan tindakan kekerasan
didalamnya yang dikenal sebagai bullying. Ironisnya, tindakan ini hanya dianggap sebagai
kenakalan remaja biasa bagi sebagian orang.
Kasus bullying kian bertambah di Indonesia setiap tahunnya. Kota Yogyakarta
yang dikenal sebagai Kota Pelajar dalam kenyataannya ditemukan kasus-kasus bullying
dalam lingkungan sekolah. Hasil survei yang dilakukan seorang Psikolog UI, Ratna Juwita,
ditemukan kasus bullying di 70,65% SMP dan SMA di Yogyakarta. Ini lebih tinggi dari
kasus bullying yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.8
Sampai saat ini belum ada kebijakan khusus untuk mengurangi kasus bullying di
lingkungan sekolah. Padahal Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo. Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak Pasal 54 telah disebutkan bahwa :
(1) Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atauteman-temannya di dalam
sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.
6 Tim Visi, 2016, Konsolidasi Undang-Undang Perlindungan Anak, Visimedia Pustaka, Jakarta, hlm. 50 .
7 Nashriana, 2011, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 13.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah hak dan kebebasan Fundamental bagi semua orang,
tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama,
bahasa atau status lainya. Hak Asasi Manusia mencakup hak sipil dana politik, seperti hak
untuk hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya
dan ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak
untuk bekerja dan hak atas pendidikan. HAM juga telah diatur dalam undang undang
nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat
haknya telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk tuhan yang maha esadan wajib
dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang. Hak hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak diganggu,
kebebasan dari perbudakan serta penyikasaan. Jika seseorang atau sekelompok orang
tidak memberikan hak semestinya terhadap seseorang atau sekelompok orang maka akan
diberi hukum pidana penjara sementara atau paling berat penjara seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA