Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PELANGGARAN HAM DAN KASUSNYA

MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HUKUM


PERLINDUNGAN ANAK
DOSEN PENGAMPUH:

IBU MAISAROH HARAHAP, M.A

DISUSUN OLEH:

FAUZAN FAKHIR : 201110058

MAMANG : 201110064

AJI FIRMANSYAH : 201110065

BANGKIT ABDURRAHMAN : 201110066

FAKULTAS SYARIAH
PRODI AL- AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH
INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL QUR’AN JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, kami panjatkan atas limpahan
Rahmat,Hidayah serta Inayah-Nya, kami bisa menyelesaikan karya ilmiah berupa makalah
yang singkat dan sederhana ini. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurah kepada
junjungan kita yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita kepada jalan
yang lurus yang diridhoi oleh Allah SWT dengan ajarannya agama Islam.

Makalah ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas dari Ibu MAISAROH
HARAHAP, M.A. Dosen Mata Kuliah Hukum Perlindungan Anak dengan judul Sejarah
Pelanggaran Ham Dan Kasusnya, Fakultas Syariah Program Studi Al-Ahwal Al-syakhsiyyah
Institut PTIQ Jakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen, yang selalu kami harapkan keberkahannya dan semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini masih belum sempurna, untuk itu perlu masukan dari semua pihak terutama
Ibu MAISAROH HARAHAP, M.A. dan teman-teman mahasiswa lainnya. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penyusun sendiri umumnya para
pembaca makalah ini, apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini Penulis mohon
maaf yangsebesarbesarnya. Terima Kasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1
A. Latar belakang ............................................................................................................1
B. Rumusan masalah ......................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................2
A. Sejarah Hak Asasi Manusia .......................................................................................2
B. Pengertian Hak Asasi Manusia ..................................................................................3
C. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM ............................................................................4
D. Pelanggaran HAM Khususnya Pada Aanak ..............................................................5
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................7
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak asasi manusia merupakan hak setiap warga negara Indonesia yang telah dilindungi
oleh negara. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama dimata hukum. Karena
hukum tidak membeda-bedakan warga negara yang satu dengan yang lain untuk
menciptakan keadilan dan rasa aman pada seluruh warga negara. Ketentuan perundangan-
undangan dalam hukum publik seringkali disorot rawan melanggar Hak Asasi Manusia,
sehingga dalam hal penerapannya harus hati-hati, ketentuan hukum publik yang dimaksud
adalah hukum pidana.
“Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak
awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu-gugat oleh siapapun.
Setiap warga memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan dan lain sebagainya. Setiap hak akan
dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak memperhatikan hak
orang lain, maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.
Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam UUD RI
1945 Pasal 28 B ayat (2), yang menyatakan bahwa “setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”. Lebih lanjut dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak menyatakan bahwa, “negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan
orang tua berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan perlindungan
anak”

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Hak Asasi Manusia ?
2. Bagamana sejarah Hak Asasi Manusia ?
3. Seperti apa bentuk-bentuk pelanggaran HAM ?
4. Apa itu Hak Asasi Anak ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia.
2. Mengetahui sejarah Hak Asasi Manusia.
3. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk pelanggaran HAM.
4. Mengetahui pelanggaran HAM khususnya pada anak.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH HAK ASASI MANUSIA

Dunia barat (Eropa) paling dahulu menyuarakan HAM, dimana berdasarkan


sejarah Hak Asasi Manusia, Inggris yang paling utama menyerukan. Tecatat di Inggris
terdapat seorang filsuf yang mengungkapkan gagasan atau merumuskan adanya hak
alamiah (natural rights), yaitu Jhon Locke pada abad 17.
Hak Asasi Manusia di Indonesia dianggap sakral, diperjuangkan sepenuh jiwa,
serta sangat sejalan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.Indonesia telah ikut
bersama negara lain untuk memperjuangkan HAM, memasukan rasa kemanusian dalam
perundangan, sebab hal tersebut merupakan fundamental.Pancasila sebgai dasar negara
Indonesia sepenuhnya mendukung dan menjungjung tinggi penegakan Hak Asasi
Manusia. Diawal kemerdekaan Indonesia, tokoh seperti Mochammad Hatta merupakan
orang yang paling vocal dalam menyuarakan HAM.Indonesia dalam memperjuangkan
haknya sebagai bangsa harus melewati beberapa fase, seperti halnya pembentukan
organisasi. Organisasi yang didirikan tersebut mewadahi banyak orang dimana untuk
merasa sadar bersama – sama memiliki hak – hak yang harus diperjuangkan dan dicapai.
Pada tahun 1945-1950 merupakan pasca lepasnya Indonesia dari Belanda serta
secara sah telah merdeka. Pada masa ini Indonesia memperjuangkan HAM, yang
berkutik dengan masalah-masalah kemerdekaan serta mengatur menyampaikan dan
mengemukakan pendapat di muka umum.
Kemudian pada tahun 1950-1959 masa dimana HAM mulai berhasil tegak,
ditandai banyaknya partai politik dengan ideologi masing-masing, serta pers memiliki
kebebasan dalam menyampaikan fakta yang terjadi, selanjutnya Masa dimana Presiden
Soeharto menjabat 30 tahun lamanya, pada masa pemerintahan ini lebih bersifat
defensif serta pers tidak diberikan ruang untuk bergerak. Di masa ini juga banyak tejadi
pelangaran-pelanggaran HAM.
Tahun 1998-Sekarang, Masa dimana pasca revormasi, jatuhnya kekuasaan
rezim Soeharto. Berusaha mengkaji tindakan-tindakan yang telah dilakukan pada masa
Orba, jangan sampai terjadi lagi. Sejarah panjang penegakan Hak Asasi Manusia tidak
akan pernah berakhir, Sejarah HAM telah mengajari banyak kepada kita, bahwa rasa
kemanusian, kesamaan dan keadilan adalah sesuatu yang harus diperjungkan.
.
B. PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia ( selanjutnya disingkat dengan HAM ) adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.1
Pengerian Hak Asasi Manusia menurut para ahli :
1. Soetandyo Wignjosoebroto

Pengertian hak asasi manusia adalah hak mendasar (fundamental) yang diakui secara
universal sebagai hak yang melekat pada manusia karena hakikat dan kodratnya sebagai
manusia. HAM disebut universal karena hak ini dinyatakan sebagai bagian dari
kemanusiaan setiap sosok manusia, apapun warna kulit, jenis kelamin, usia, latar belakang
budaya, agama, atau kepercayaan. Sedangkan sifat inheren karena hak ini dimiliki setiap
manusia karena keberadaannya sebagai manusia, bukan pemberian dari kekuasaan
manapun. Karena melekat, maka HAM tidak bisa dirampas.2
2, Muladi

HAM adalah hak yang melekat secara alamiah (inheren) pada diri manusia sejak manusia
lahir, dan tanpa hak tersebut manusia tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai
manusia yang utuh. Karena keberadaan HAM yang begitu penting, tanpa HAM manusia
tidak dapat mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhannya.3

3.Leah Levin

HAM adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang tanpanya mustahil manusia dapat
hidup sebagai manusia.4

4.Thomas Hobbes

1 Pasal 1 (1) Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999

2Eko Riyadi, Hukum Hak Asasi Manusia: Perspektif Internasional, Regional dan Nasional, Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2018, hal. 8-9
3Eko Riyadi, Hukum Hak Asasi Manusia: Perspektif Internasional, Regional dan Nasional, Depok: PT
RajaGrafindo Persada, 2018, hal. 9
4
Firdaus Arifin, Hak Asasi Manusia: Teori, Perkembangan dan Pengaturan, Yogyakarta: Thafa Media,
2019, hal. 1-2
Pengertian HAM adalah jalan keluar untuk mengatasi keadaan “homo homini lupus,
bellum omnium contra omnes“ yaitu manusia dapat menjadi serigala bagi manusia lain.
Keadaan seperti ini mendorong terbentuknya perjanjian masyarakat di mana rakyat
menyerahkan hak-haknya kepada penguasa.5

C. BENTUK-BENTUK PELANGGARAN HAM

Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :

a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

1. Pembunuhan masal (genosida)

Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk


menghancurkanatau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnis,
dan agama dengancara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang
Pengadilan HAM

2. Kejahatan Kemanusiaan

Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan


yangditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk
secarapaksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :

1. Pemukulan

2. Penganiayaan

3. Pencemaran nama baik

4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

5. Menghilangkan nyawa orang lain

5Serlika Aprita dan Yonani Hasyim, Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bogor: Mitra Wacana Media, 2020,
hal. 1-2
D. PELANGGARAN HAM KHUSUSNYA PADA ANAK

Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam
Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak
Anak. 6 Terlihat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Pasal 4 memuat hak yang sesuai dengan ketentuan Pasal 28B ayat (2) Undang-
Undang Dasar 1945 berisi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Anak adalah amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang didalamnya
melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan membutuhkan perlindungan dan perhatian dari orang tua, masyarakat, dan
negara. Perlindungan terhadap anak merupakan pondasi anak untuk menjadi dewasa
menjawab tantangan masa mendatang7 Anak sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, bagaimana ia menyesuaikan diri dengan orang-
orang, baik yang berada disekolah, rumah atau tempat-tempat pendidikan lainnya.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk perkembangan anak agar memahami dunia, salah
satunya melalui pendidikan. Dunia pendidikan saat ini identik dengan tindakan kekerasan
didalamnya yang dikenal sebagai bullying. Ironisnya, tindakan ini hanya dianggap sebagai
kenakalan remaja biasa bagi sebagian orang.
Kasus bullying kian bertambah di Indonesia setiap tahunnya. Kota Yogyakarta
yang dikenal sebagai Kota Pelajar dalam kenyataannya ditemukan kasus-kasus bullying
dalam lingkungan sekolah. Hasil survei yang dilakukan seorang Psikolog UI, Ratna Juwita,
ditemukan kasus bullying di 70,65% SMP dan SMA di Yogyakarta. Ini lebih tinggi dari
kasus bullying yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.8
Sampai saat ini belum ada kebijakan khusus untuk mengurangi kasus bullying di
lingkungan sekolah. Padahal Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo. Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak Pasal 54 telah disebutkan bahwa :
(1) Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atauteman-temannya di dalam
sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.

6 Tim Visi, 2016, Konsolidasi Undang-Undang Perlindungan Anak, Visimedia Pustaka, Jakarta, hlm. 50 .

7 Nashriana, 2011, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 13.

8 www.nasional.kompas.com/read/2008/05/17/14491761/kekerasan.di.sekolah.yogya.paling.tinggi diakses 22 Maret 2018


(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau Masyarakat.

Artinya, anak didik mempunyai hak untuk mendapat pendidikan dalam


lingkungan yang aman dan bebas dari rasa takut. Pengelola sekolah dan pihak lain yang
bertanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan mempunyai tugas untuk melindungi
siswa dari intimidasi, penyerangan, kekerasan atau gangguan. Perlu diketahui bahwa efek
dari bullying menjadikan korban mengalami gangguan konsentrasi yang berujung
penurunan nilai akademik, kehilangan percaya diri, stress, trauma berkepanjangan,
dendam, merasa tidak berguna dan takut ke sekolah9

Dalam penyelenggaraan perlindungan anak, negara dan pemerintah bertanggung jawab


menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak, terutama dalam menjamin pertumbuhan
dan perkembangannya secara optimal dan terarah. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 Pasal 59, dikatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan
perlindungan khusus kepada anak. Salah satunya, anak dari korban kekerasan fisik
dan/atau psikis. Hal ini berpacu pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Asasi Manusia Bab III Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar Manusia Pasal 66
menentukan, setiap anak berhak bebas dari sasaran penganiayaan, penyiksaan atau
penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi, Pasal 11 menentukan, setiap anak berhak atas
pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.
Perlindungan terhadap hidup dan penghidupan anak menjadi tanggung jawab berbagai
pihak yaitu kedua orang tuanya, keluarganya, masyarakat, dan juga negara. Perlindungan
ini dapat berupa sandang, pangan, dan papan. Tidak hanya itu, perlindungan yang
diberikan terhadap seorang anak juga dapat berupa perlindungan terhadap kondisi
psikologis atau mental dari anak terutama perkembangan kejiwaannya. Artinya, anak
tersebut dapat berkembang dan hidup secara normal tidak hanya perkembangan fisiknya
saja tetapi juga perkembangan jiwa atau psikisnya. Selanjutnya, perlindungan terpenting
ialah perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana, dapat diartikan sebagai
perlindungan untuk memperoleh jaminan hukum atas penderitaan atau kerugian pihak
yang telah menjadi korban tindak pidana.

9 www.kesehatan.kompas.com/read/2008/11/27/19465378/Awas Bullying di Sekolah-sekolah Yogya diakses 22 Maret 2018


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah hak dan kebebasan Fundamental bagi semua orang,
tanpa memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama,
bahasa atau status lainya. Hak Asasi Manusia mencakup hak sipil dana politik, seperti hak
untuk hidup, kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya
dan ekonomi, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak
untuk bekerja dan hak atas pendidikan. HAM juga telah diatur dalam undang undang
nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat
haknya telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk tuhan yang maha esadan wajib
dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang. Hak hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak diganggu,
kebebasan dari perbudakan serta penyikasaan. Jika seseorang atau sekelompok orang
tidak memberikan hak semestinya terhadap seseorang atau sekelompok orang maka akan
diberi hukum pidana penjara sementara atau paling berat penjara seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Heri Supriyanto. Penegakan Mengenai HAM Menurut Hukum Positif Di


Indonesia. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial. Vol 2. No. 3, 2014
A.Bazar Harapan, Nawangsih Sutardi, Hak Asasi Manusia dan Hukumnya, CV. Yani’s,
Jakarta, 2006.
Triwahyuningsih, Susani. "Perlindungan dan penegakan hak asasi manusia (ham) di
indonesia." Legal Standing: Jurnal Ilmu Hukum 2.2, 2018
Kusniati, Retno. "Sejarah Perlindungan Hak Hak Asasi Manusia dalam Kaitannya
dengan Konsepsi Negara Hukum." INOVATIF| Jurnal Ilmu Hukum 4.5 (2011).
Roziq, Abdul. "SEJARAH HAK-HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA." Jurnal
Yustitia 19.2 (2018).

Anda mungkin juga menyukai