DOSEN PENGAMPU :
Muhammad Erham, S. H., M. H.
Muslimah Hayati, S. H., M. H.
Dr. Suprapto, S.H., M. H.
Disusun Oleh :
Roberto Carlos (1900311310024)
Zunaidin (1900311310029)
Muhammad Faisal Madani (1900311310031)
Rio Rinaldo (1900311310033)
Irvan Wiratama Gunawan (1900311310034)
Muhammad Riyadh (1900311310076)
Muhammad Rizqi Dharma (1900311310077)
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah HAM dan Rule Of Law yang penyusun buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Atas selesainya penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang tidak terhingga kepada Bapak Muhammad Erham, S. H., M. H.,
Bapak Dr. Suprapto, S.H., M. H dan Ibu Muslimah Hayati, S. H., M. H., sebagai
Dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik, serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan.
Penulis berharap makalah yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat
dan dapat dijadikan sebagai sarana informasi yang berguna bagi para generasi
muda dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan sehingga perlu ada saran yang sifatnya membangun. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberikan dampak positif bagi berbagai kalangan,
baik itu terhadap mahasiswa maupun masyarakat.
Penulis
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................................5
D. METODE PENULISAN MAKALAH....................................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
A. PENGERTIAN HAM..............................................................................................6
B. CIRI POKOK DAN TUJUAN HAM......................................................................7
C. MACAM-MACAM HAM.......................................................................................7
D. HAM DI INDONESIA.............................................................................................8
E. LEMBAGA PENEGAK HAM................................................................................9
F. KOMISI NASIONAL HAM..................................................................................16
G. HAM DALAM PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL................................17
H. PELANGGARAN HAM........................................................................................22
I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP RULE OF LAW..............................23
J. PRINSIP-PRINSIP RULE OF LAW....................................................................24
K. PRINSIP-PRINSIP RULE OF LAW SECARA FORMAL DI INDONESIA....28
L. STRATEGI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN RULE OF LAW..............29
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................33
A. KESIMPULAN.......................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
A. LATAR BELAKANG
manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu
diturunkan oleh Tuhan sebagai sesuatu karunia yang paling mendasar dalam
hidup manusia yang paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah
asasi juga tidak lepas dari kontrol bentuk norma-norma yang ada. Hak-hak ini
sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan menghormati hak
Rule of Law adalah suatu doktrin yang mulai muncul pada abad ke
supremasi hukum yang dibangun diatas prinsip keadilan dan egalitarian. Ada
tidaknya Rule of Law dalam suatu Negara ditentukan oleh kenyataan apakah
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
melalui studi pustaka dan bahan bacaan dari media lainnya yang bertujuan
A. PENGERTIAN HAM
HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu,
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh
bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis
kelamim. HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada adanya
memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal dari sumber yang lebih
yaitu pada hakikatnya hak asasi manusia adalah seperangkat ketentuan atau
pemasungan, atau pembatasan ruang gerak warga negara oleh negara. Artinya,
kekuasaan.
Dasar Hak Asasi Manusia adalah manusia berada dalam kedudukan yang
sejajar dan memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai macam aspek
beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang ciri pokok
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk
1. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-
wenangan.
C. MACAM-MACAM HAM
sebagainya.
3. Hak asasi politik (political right), yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak memilih (hak memilih dan dipilih dalam pemilu), hak
4. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and culture right), yaitu hak untuk
sebagainya.
D. HAM DI INDONESIA
tersebut berbeda satu sama lain. Dalam UUD 1945 butir-butir Hak Asasi
Manusia hanya tercantum beberapa saja. Sementara Konstitusi RIS 1949 dan
Hal demikian ini karna memang situasinya sangat dekat dengan Deklarasi
HAM PBB yang masih aktual. Di samping itu terdapat pula harapan
Ketika UUD 1945 berlaku kembali sejak 5 Juli 1959, secara yuridis formal,
hak-hak asasi manusia tidak lagi lengkap seperti Deklarasi HAM PBB, karena
yang terdapat di dalam UUD 1945 hanya berisi beberapa pasal saja,
khususnya pasal 27, 28, 29, 30 dan 31. Pada awal Orde baru saja tujuan
UUD 1945 serta berupaya melengkapinya. Tugas untuk melengkapi HAM ini
dihentikan. Begitu pila setelah MPR terbentuk hasil pemilihan umum 1971
tumbangnya Orde Baru di tahun 1998 yang berganti dengan era Reformasi.
Pada awal Reformasi itu pula diselenggarakan sidang istimewa MPR tahun
Hak asasi manusia merupakan hak yang harus dilindungi, baik oleh individu,
masyarakat maupun oleh Negara. Hal ini dikarenakan Hak Asasi Manusia
yang diberikan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, HAM harus dijaga, dihormati dan
berhak untuk melanggar hak asasi yang dimiliki oleh manusia dengan alasan
apapun.
komisi mengenai hak asasi manusia. Dasar hukum bagi penegakan HAM di
Indonesia sudah sangat jelas, baik melalui UUD, ketetapan MPR maupun
Pada tahun 2002, Polri telah ditetapkan sebagai lembaga yang memberikan
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
0
negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat,
Polri harus menjaga keamanan umum dan hak milik, serta menghindari
supremasi HAM.
(Peraturan Presiden) No. 65 Tahun 2005. Pada Keppres No. 181 Tahun
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1
Penyebarluasan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
perempuan,
perempuan,
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2
Pemantauan dan penelitian, termasuk pencarian fakta, tentang segala
meliputi:
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3
Memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada
rujukan
yang layak tanpa kecuali dan dilindungi dari tindak kekerasan yang
terjadi di sekolah
bersenjata.
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
4
4. KONTRAS (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan)
tahun 1996. Namun pada tanggal 20 Maret 1998 organisasi ini berubah
hilang dan korban tindak kekerasan. Hal ini tampak dalam visi yang
pertanggungjawaban negara
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
5
Mendorong secara konsisten perubahan pada sistem hukum dan
Landasan Hukum :
Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Sejak 1999
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
6
fungsi, keanggotaan, asas, kelengkapan serta tugas dan wewenang Komnas
HAM.
tim ad hoc yang terdiri atas Komisi Hak Asasi Manusia dan unsur masyarakat.
berkala atau insidentil dengan cara memantau, mencari fakta, menilai guna
mencari dan menemukan ada tidaknya diskriminasi ras dan etnis yang
Sejak didirikan pada 1993, Komnas HAM telah mengalami enam kali
Manusia
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
7
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB serta
hukum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi
yang sangat kuat, karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam
sangat berat dan panjang antara lain melalui amandemen dan referendum.
aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI
yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM melalui TAP
mengalami
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
8
perubahan.
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
9
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
0
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum.
H. PELANGGARAN HAM
Hak asasi manusia bersifat universal, yang artinya berlaku dimana saja, untuk
siapa saja, dan tidak dapat diambil siapapun. Hak-hak tersebut dibutuhkan
seenak-enaknya.
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2
Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
Rule of law merupakan suatu doktrin dalam hukum yang mulai muncul pada
absolut. Rule of law lahir dengan semangat yang tinggi, bersama-sama dengan
publik yang diatur secara legal. Setiap organisasi atau persekutuan hidup
hubungan ini Pengertian Rule of Law berdasarkan substansi atau isinya sangat
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3
berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
negara.
Law. Rechsstaat atau Rule of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk
secara formal (in the formal sense) dan pengertian secara hakiki/materill
Sementara itu secara hakiki, rule of law terkait dengan penegakan rule of law
karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).
Rule of law terkait dengan keadilan sehingga rule of law harus menjamin
diartikan suatu keteraturan hukum. Menurut Dicey, terdapat tiga unsur yang
memangmelanggar hokum.
2. Kedudukan yang sama di muka hukum, hal ini berlaku baik bagi
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
4
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh UU serta keputusan-keputusan
UU.
hukum atau rechts staat. Meskipun demikian dalam negara yang menganut
sistem Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas, terutama dalam
hubungannya dengan realisasi Rule of Law itu sendiri. Menurut Albert Venn
istilah the rule of law yang secara sederhana diartikan sebagai suatu
melanggar hukum.
2. kedudukanmya yang sama dimuka hukum. Hala ini berlaku baik bagi
pengadilan.
Suatu hal yang harus diperhatikan bahwa jikalau dalam hubungan dengan
melainkan pasif. Sikap negara yang demikian ini dikarenakan negara hanya
menjalankan dan taat pada apa yang termaktub dalam konstitusi semata.
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
5
(nachtwachterstaat). Dalam pengertian seperti ini seakan-akan negara tidak
rakyatnya. Untuk itu negara tidak hanya sebagai “penjaga malam” saja,
baru tentang negara hukum. Dalam hubungan ini kelihatan ada semangat
bersama bahwa konsep negara hukum adalah sangat penting, yang menurut
Wade disebut sebagai rule of law is a phenomenon of free society and the
mark of it. ICJ dalam kapasitasnya sebagai forum intelektual, juga menyadari
bahwa yang terpenting lagi adalah bagaiman konsep rule of law dapat
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
6
Secara praktis, pertemuan ICJ di Bangkok tahun 1965 semakin
menguatkan posisi rule of law dalam kehidupan bernegara. Selain itu, melalui
yaitu:
dan peran negara sangat minimal dan lemah. Atas dasar inilah kemudian
parlemen. Negara dalam hal ini pemerintah memiliki fries ermessen atau
turut serta dalam kehidupan sosial ekonomi dan keleluasaan untuk tidak
terlalu terikat pada produk legislasi parlemen. Dala gagasan walfare state
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
7
format negara yang hanya bersifat negara hukum formal saja. Selain itu dalam
welfare state yang terpenting adalah negara semakin otonom untuk mengatur
fundamental serta saling mengisi. Dalam prinsip negara ini unsur penting
konstitusional. Oleh karena itu, terlepas dari adanya pemikiran dan praktek
konsep negara hukum yang berbeda, konsep negar hukum dan rule of law
adalah suatu realitas dari cita-cita sebuah negara bangsa, termasuk negara
Indonesia.
kenyataan bahwa rule of law merupakan institusi sosial yang memiliki struktur
sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula. Karena
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
8
dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya belum mencapai hasil yang
INDONESIA
4) Bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat sepuluh pasal antara lain
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum
5) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan perlakuan yang
Kasus korupsi KPU dan KPUD, Kasus illegal logging, Kasus dan reboisasi
2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
9
perdagangan narkoba dan psikotripika dan Kasus perdagangan wanita dan
anak.
masing-masing bangsa.
2) Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar
adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara
membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Kasus Ham sering kali
Indonesia sendiri kasus seperti ini masih sering terjadi walaupun sudah ada
3
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
0
terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia seperti Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas Ham). Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam
dengan masyarakat.
ham yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu
tentu saja tak lepas dari kemauan dan itikad baik pemerintah untuk
ham yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu
tentu saja tak lepas dari kemauan dan itikad baik pemerintah untuk
kelompok bangsa).
c. Penyiksaan.
3
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1
a. Pemukulan
b. Penganiayaan
juga memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
3
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus dihormati,
raja maupun penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu
hokum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar
3
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3
DAFTAR PUSTAKA
3
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
4