Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI

Dosen Pengajar :
Ahmad Mujtahid Lafif., S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Bagas Priadika : (523E0027)
Dimas Putra Ramadhan : (523E0007)
Tika Widiyanti : (523E0006)
Zahratul Jannah Laeza P : (523E0028)

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSITITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN MAHARDIKA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang,puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,yang telah
melimpahkan Hidayah,inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah Pendidikan agama islam dengan judul “Konsep HAM dan demokrasi
islam” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan dari
banyak pihak,sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak
lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah membantu kami dalam rangka
menyelesaikan makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu,kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta aspek-aspek lainnya.
Maka dari itu,dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah berikutnya.

Cirebon, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….. 1
C. TUJUAN………………………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 2
A. KONSEP HAM………………………………………………………………….. 2
B. KONSEP DEMOKRASI………………………………………………………… 4

BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………….. 7


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Dewasa ini,sering kita temukan maraknya terjadi yang menyangkut kehidupan
masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar negeri,beberapa contohnya berlaku
yang terjadi tidak lain mengenai HAM dan juga demokrasi.Untuk itu,kami sebagai
pelajar yang berjiwa Islam mencoba untuk mengkilas balik ilmu yang mengenai HAM
dan juga demokrasi islam yang tentang dengan konsep umum maupun agama. Yang
melatar belakangi topik bahasan kami adalah tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama
Islam mengenai HAM dan demokrasi.
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Ham dalam pandangan islam?
2. Definisi demokrasi?
3. Bagaimana islam memandang demokrasi?
III. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menguasai materi yang telah disajikan dalam
bentuk makalah ini
2. Mahasiswa dapat memahami peran mahasiswa yang berjiwa islam dan berjiwa
kebangsaan
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan materi dari makalah ini dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP HAM
HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam
kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui
oleh semua orang. HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia,dimana masing-
masing kata tersebut memiliki makna. Kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai
kepunyaan atau kekuasaan atas sesuatu, sedangkan “Asasi” adalah sesuatu hal yang
utama dan mendasar. Konstruksi HAM Dalam pandangan Islam pada dasarnya
termaktum dalam Piagam Madinah(624M) Piagam tersebut berisikan Perlindungan
kebebasan beragama dan beribadah, Persamaan hak dan kewajiban,
Persamaan di depan Hukum. Jadi,pengertian HAM secara singkat adalah suatu hal
yang mendasar dan utama yang dimiliki oleh manusia.

Pada praktiknya, ada banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
terjadi diberbagai penjuru dunia. Pelanggaran HAM tersebut dilakukan semata-mata
untuk kekuasaan dan kepemilikan sumber daya yang ada di suatu tempat. Sebagaimana
firman allah swt

َ‫ليحِ ق ا ْل َحق َويُبْطِ َل ا ْلبَاطِ َل َولَ ْو ك َِرهَ ا ْل ُمج ِْر ُمون‬

Artinya: Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik)
walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya (QS.AL-
ANFAL:8)

Macam-macam HAM dalam islam:

1. Hak untuk hidup


2. Memperoleh keselamatan dalam hidup
3. Penghormatan terhadap kesucian Wanita
4. Kebebasan
5. Keadilan

2
6. Kesamaan drajat manusia
7. Kerjasama atau tidak bekerja sama

Ciri-ciri pokok hakikat HAM :

1. HAM tidak perlu diberikan,dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis,pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM
(Mansyur Fakih,2003).
➢ Upaya Pemecahan Masalah HAM
Persoalan HAM saat ini muncul kepermukaan dengan menyita perhatian umat
manusia Kaum buruk menuntut hak-haknya, para tenaga kerja wanita menuntut hak-
haknya pula dan rakyat pun menuntut hak-hak demokrasinya. Jika dipahami kata 'hak'
tidak bisa dibicarakan terpisah dari kewajiban, karena tidak akan ada hak tanpa
kewajiban. Keduanya berjalan seimbang, dan keseimbangan inilah yang mewujudkan
keadilan.
Salah satu prinsip Islam, menyebutkan bahwa semua kita adalah pemimpin
yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan-nya. Pemimpin
bertanggung jawab berlaku adil yaitu menjamin bahwa apa dan siapapun yang
dipimpinnya akan mendapat semua haknya tanpa terkecuali. Dan karena semua orang
adalah pemimpin, maka kewajiban menjamin hak-hak siapa saja. Dan ini adalah ajaran
dasar tentang hak asasi manusia dan makhluk lainnya.
Kemudian dalam prinsip al-amru bil ma'ruf wan nahyu' anil munkar, jelas
tergambar bahwa dalam rangka hidup berbangsa dan bernegara, tiap-tiap warga negara
mempunyai hak untuk mendukung yang baik dan melakukan sosial kontrol terhadap
yang tidak baik. Dalam hal ini tergambar bahwa Islam memerintah-kan umatnya untuk
beriman, melarang keja-hatan dan memerintahkan kebajikan. Dengan memerintahkan
kewajiban ini, Islam dapat menjadikan masya-rakat waspada terhadap negara atau
kekuasaan asasi manusia dan makhluk lainnya.
Kemudian dalam prinsip al-amru bil ma'ruf wan nahyu anil munkar, jelas
tergambar bahwa dalam rangka hidup berbangsa dan bernegara, tiap-tiap warga negara

3
mempunyai hak untuk mendukung yang baik dan melakukan sosial kontrol terhadap
yang tidak baik. Dalam hal ini tergambar bahwa Islam memerintah-kan umatnya untuk
beriman, melarang keja-hatan dan memerintahkan kebajikan. Dengan memerintahkan
kewajiban ini, Islam dapat menjadikan masya-rakat waspada terhadap negara atau
kekuasaan yang melanggar batasan.
Pemikiran filsafat telah banyak memberi petunjuk kepada manusia ten-tang
bagaimana hubungan sese-orang dengan orang lain, antara seorang warga negara
dengan pe-merintah dan sebalik-nya. Akan tetapi dalam praktek kehidupan sehari hari
sering terjadi perbedaan dan bahkan pertentangan dengan ajaran-ajaran filsafatnya
sendiri.
Dalam situasi ini, diperlukan jaminan hukum. Hak-hak seorang warga negara
terhadap negaranya harus dijamin secara timbal balik. Dan diberikan persamaan hak
untuk membicarakan masalah-masalah bersama. Tidak ada hak monopoli bagi suatu
golongan dalam menangani masalah-masalah bersama. Bahkan hal ini hams juga
meliputi hak-hak untuk berpartisipasi. Karena dengan member-lakukan hak
berpartisipasi itu akan lebih mendekatkan orang kepada tanggung jawabnya terhadap
kehidup-an bersama.

B. KONSEP DEMOKRASI
Demokrasi adalah ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip-prinsip
Islam ke dalam kebijakan publik dalam kerangka demokrasi. Teori politik Islam
menyebutkan tiga ciri dasar demokrasi Islam: pemimpin harus dipilih oleh
rakyat,tunduk pada syariah,dan berkomitmen untuk mempraktekkan "syura",sebuah
bentuk konsultasi khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dapat
ditemukan dalam berbagai hadits dengan komunitas mereka. Sebagaimana firman allah
swt :
‫ع ْن ُه ْم َوا ْست َ ْغف ِْر َل ُهم َوشَا ِو ْر ُه ْم‬
َ ‫ْف‬ ُ ‫ب ال ْنفَضُّوا م ِْن َح ْولِكَ َفاع‬ ِ ‫ظ ا ْلقَ ْل‬
َ ‫غلِي‬ ًّ َ‫َللا ِل ْنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو كُ ْنتَ ف‬
َ ‫ظا‬ ِ َ‫فَ ِب َما َر ْح َمة مِن‬
َ‫علَى َللاِ إِ ن َللاَ يُحِ بُّ ا ْل ُمت ََو ِ ِّكلِين‬ َ ‫فِي األ ْم ِر فَإِذَا‬
َ ‫عزَ ْمتَ فَت ََوك ْل‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu menyatakan keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.

4
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS
Ali Imran : 159)
Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut :
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan,penghargaan,dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
rakyat (warga negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai
alat penegakan hukum.
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas,jujur,adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serSta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku,agama,golongan,dan
sebagainya).
➢ Upaya Pemecah Permasalahan Demokrasi
Ada beberapa solusi yang dapat ditawarkan untuk mengantisipasi permasalahan
demokrasi dan kebebasan berpendapat, diantaranya adalah: Menegakkan prinsip-
prinsip demokrasi yang sehat. Prinsip-prinsip demokrasi sehat meliputi pemilihan
umum yang adil, transparan, dan bebas dari kecurangan, serta pembagian kekuasaan
yang seimbang antara merupakan salah satu pelindung kebebasan berpendapat. Oleh
karena itu, penting bagi media untuk independen dan tidak terpengaruh oleh kekuatan
tertentu. Mendorong terbentuknya lembaga-lembaga non-pemerintah yang mengawasi
pelaksanaan demokrasi.
Lembaga-lembaga non-pemerintah seperti lembaga survei, lembaga pemantau
hak asasi manusia, dan lembaga-lembaga lainnya dapat membantu mengawasi
pelaksanaan demokrasi dan kebebasan berpendapat di negara tersebut. Mendorong
pembentukan kurikulum pendidikan yang mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi dan
kebebasan berpendapat. Dengan memasukkan materi tentang demokrasi dan kebebasan
berpendapat dalam kurikulum pendidikan, diharapkan masyarakat akan lebih
5
memahami dan memperjuangkan prinsip-prinsip tersebut. Menegakkan hukum yang
adil dan merata bagi semua warga negara. Hukum yang adil dan merata merupakan
salah satu fondasi demokrasi yang kuat. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk
menerapkan hukum yang adil dan merata bagi semua warga negara tanpa terkecuali.

6
BAB III

KESIMPULAN

1. Konsep HAM
HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan
dansetelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui oleh
semuaorang.
2. Konsep demokrasi islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip
prinsipIslam ke dalam kebijakan publik dalam kerangka demokrasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. https://brainly.co.id/tugas/53101319
2. https://almaiyyah.iainpare.ac.id/index.php/diktum/article/download/307/230/

Anda mungkin juga menyukai