Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM HAK ASASI MANUSIA

TEORI HAK DAN HAK ASASI MANUSIA

Dosen Pengampu :
Zainal Amaluddin, MH

OLEH:

INDAH YULIANA
NIM. 302.2019.012
Semester : V
Kelompok : 1

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum HAM program studi Hukum Teknologi
Informasi. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga maupun para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zainal
Amaluddin, MH selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum HAM yang telah
mempercayakan dan memberi penulis tugas makalah ini. Semoga makalah ini bisa
bermanfat bagi penulis dan pembaca.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman :
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Substansi Hak......................................................................................2
B. Korelasi Teori Hak Dan Hak Asasi Manusia......................................3
C. Interrelasi Hak Dan Kewajiban...........................................................5
1. Hak.................................................................................................5
2. Kewajiban......................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................7
B. Saran....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.Masalah HAM
adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam
era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang
lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia
itu dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan
kodrat kita sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita
dapat hidup sebagai manusia.Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata
karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau pemberian
negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia
lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari
Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak
dapat diabaikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Apa yang tekandung dalam substansi hak ?
2. Apa yang dimaksud dengan korelasi teori hak dan hak asasi manusia ?
3. Apa yang dimaksud dengan interrelasi hak dan kewajiban ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Substansi Hak
Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah bersifat
universal. Artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang dimiliki
dan wajib dilakukan oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan
suku bangsa, agama, ras, maupun golongan. Oleh karena itu, setiap negara
wajib menegakkan hak asasi manusia. Akan tetapi, karakteristik penegakan
hak asasi manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara
lainnya. Ideologi, kebudayaan, dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara
akan memengaruhi pola penegakan hak asasi manusia di suatu negara.
Contohnya di Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia
berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila, yang selalu
mengedepankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Pancasila
merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian. Pancasila
sangat menghormati hak dan kewajiban asasi setiap warga negara maupun
bukan warga negara Indonesia. Bagaimana Pancasila menjamin itu semua?
Pancasila menjamin hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi
tiga, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga kategori
nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia dalam
nilai pancasila.1
Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai
Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal,
sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik

1
Austin, John. ed. The Province of Jurisprudence Determined, W. Rumble. Cambridge:
Cambridge University Press, 1995.

2
3

dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup
negara. Hubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia dengan Pancasila
dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama, melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati
perbedaan agama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki
kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan
perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara
warga negara dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling
menghormati, rela berkorban, dan menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Hal ini sesuai dengan
prinsip hak asasi manusia bahwa hendaknya sesama manusia bergaul satu
sama lainnya dalam semangat persaudaraan.2
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang
dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, atau pun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.

B. Korelasi Teori Hak Dan Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia telah menjadi bahasan sehari-hari dan telah digunakan
baik dikalangan birokrasi, militer maupun dikalangan masyarakat umum.

2
Awaludin, Hamid. HAM Politik, Hukum, & Kemunafikan Internasional. Jakarta: PT
Gramedia, 2012.
4

Untuk memahami pembahasan konsep tentang Hak Asasi Manusia maka


pengertian hak menjadi penting. Hak merupakan unsur normatif yang
berfungsi sebagai pedoman berprilaku dan melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya.
Seperti yang diketahui, hak selalu beriringan dengan kewajiban-
kewajiban. Kewajiban ialah suatu keharusan peranan terhadap sesuatu
tertentu yang disyaratkan hukum atau undang-undang, seperti contoh
sebagaimana pasal 30 ayat (1) UUD 1945, yakni hak dan kewajiban warga
negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Sebagaimana pasal 1 angka
2 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia bahwa;
“Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi
manusia.”
Untuk melindungi Hak-hak Asasi Manusia (HAM) negara harus dibangun
di atas prinsip negara hukum agar ada instrumen yang mengawasi dan
mengadili jika terjadi pelanggaran HAM dan untuk meletakkan rakyat
sebagai penentu dalam kehidupan bernegara. Sistem politik yang dibangun
adalah sistem yang demokratis, seperti hak untuk memilih, hak untuk dipilih,
dan hak memberikan pendapat.3
Secara terminologis, istilah hak asasi manusia sering dinamakan dengan
hak-hak yang melekat pada diri manusia sejak lahir. Miriam Budiardjo
mengatakan bahwa hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia yang
diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di
dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Jan Meterson dari Komisi
HAM PBB bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada
setiap manusia, yang tanpa hak tersebut manusia mustahil dapat hidup
sebagai manusia. Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa hak tersebut adalah
hak yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa bukan

3
Brems, Eva. Human Rights: Universality and Diversity. London: Martinus Nijhoff
Publishers, 2001.
5

pemberian manusia atau penguasa. Hak ini sifatnya sangat mendasar bagi
hidup dan kehidupan manusia yang bersifat kodrati, yakni ia tidak dapat
terlepas dari dan dalam kehidupan manusia.

C. Interrelasi Hak Dan Kewajiban


Hak dan kewajiban adalah kondisi yang sama dilihat dari sudut yang
berbeda. Kewajiban adalah tindakan untuk menuntun orang bertindak dengan
cara yang dianggap dapat diterima oleh masyarakat. Sementara hak adalah
sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap orang, yang telah ada sejak ia lahir,
bahkan sebelum lahir.
Hak dan kewajiban merupakan dua istilah yang tak bisa terpisahkan. Hak
dan kewajiban terkait satu sama lain. Hak dan kewajiban adalah ibarat dua
sisi dari koin yang sama. Keduanya adalah kondisi yang sama dilihat dari
sudut yang berbeda.4
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang
telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Sementara kewajiban adalah
sesuatu yang wajib dilaksanakan seseorang. Orang yang menjalankan
kewajibannya berhak mendapatkan haknya. Dengan tidak adanya kewajiban,
hak menjadi tidak signifikan dan kewajiban menjadi sia-sia jika tidak ada
hak.
Terdapat jenis – jenis beserata sumbernya dari hak dan kewajiban, yaitu :
1. Hak
a. Hak legal
Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu
bentuk. Hak legal ini lebih banyak berbicara tentang hukum atau
sosial. Contoh kasus, mengeluarkan peraturan bahwa veteran perang
memperoleh tunjangan setiap bulan, maka setiap veteran yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan
tersebut.
b. Hak Moral

4
Cranston, Maurice. What are Human Rights?. New York: Taplinger, 1973.
6

Hak moral didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja. Hak
moral lebih bersifat individu. Contoh kasus, jika seorang majikan
memberikan gaji yang rendah kepada wanita yang bekerja di
perusahaannya padahal prestasi kerjanya sama dengan pria yang
bekeja di perusahaannya. Dengan demikian majikan ini
melaksanakan hak legal yang dimilikinya tetapi dengan melanggar
hak moral para wanita yang bekerja di perusahaannya.
2. Kewajiban
a. Kewajiban Moral
Kewajiban moral adalah kewajiban yang harus dipatuhi tetapi
secara hukum tidak terikat untuk mematuhinya. Merupakan
kewajiban moral misalnya adalah harus menghormati orang tua,
guru, saudara serta kerabat. Contoh lain kewajiban moral adalah
seseorang harus mengulurkan tangan membantu orang miskin dan
yang tertindas.
Ada perbedaan mencolok antara kewajiban hukum dan kewajiban
moral. Itu sepenuhnya tergantung pada hati nurani individu untuk
melakukan tugas moral atau tidak melakukannya.
b. Kewajiban Hukum
Kewajiban hukum adalah kewajiban yang sudah terikat dalam
hukum yang berlaku. Seseorang secara hukum terikat untuk
melakukan kewajiban hukum. Jika dia tidak melakukannya, orang
tersebut akan diberi sangsi oleh negara. Merupakan kewajiban
hukum setiap warga negara untuk menunjukkan ketaatan pada
konstitusi, perintah hukum dan membayar pajak secara teratur dan
jujur.5

5
Eagleton, Terry. Why Marx Was Right. Connecticut: Yale University Press, 2011.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi,
tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau
menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam
sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat
dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits
yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik
kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan
oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan
diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga mengharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar penulis mendapatkan
membelajaran baru. Dan semoga makalah ini dapat menjadi tempat
mendapatkan ilmu pengetahuan baru.

7
DAFTAR PUSTAKA

Austin, John. ed. The Province of Jurisprudence Determined, W. Rumble.


Cambridge: Cambridge University Press, 1995.
Awaludin, Hamid. HAM Politik, Hukum, & Kemunafikan Internasional. Jakarta:
PT Gramedia, 2012.
Brems, Eva. Human Rights: Universality and Diversity. London: Martinus Nijhoff
Publishers, 2001.
Cranston, Maurice. What are Human Rights?. New York: Taplinger, 1973.
Eagleton, Terry. Why Marx Was Right. Connecticut: Yale University Press, 2011.
Davidson, Scott. Hak Asasi Manusia, Sejarah, Teori dan Praktek dalam
Pergaulan Internasional. Jakarta: Pustaka Utama Grafti, 2004.
Davies, Peter. Hak Asasi Manusia: Sebuah Bunga Rampai. Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia, 1994.
Djafar, Wahyudi dan Roichatul Aswidah. Intimidasi Dan Kebebasan: Ragam,
Corak dan Masalah Kebebasan Berekspresi di Lima Propinsi Periode
2011-2012. Jakarta: ELSAM, 2013.
Donnely, Jack. Universal Human Rights in Teory and Practice. Ithaca and
London: Cornell University Press, 2003.
Effendi, Masyhur. Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum
Nasional dan Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994.
Halili, et. al. Kepemimpinan Tanpa Prakarsa Kondisi Kebebasan
Beragama/Berkeyakinan di Indonesia 2012. Jakarta: Pustaka Masyarakat
Setara, 2013.

Anda mungkin juga menyukai