Anda di halaman 1dari 10

REALISASI HAK-HAK ASASI MANUSIA

DALAM NEGARA KESATUAN RI


MATA KULIAH : PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU : HADI SUBOWO

Disusun Oleh :
DINDA MUTIARA AZZAHRO
AGUS JAMALUDIN

PROGRAM STUDI ILMU SENI DAN ARSITEKTUR ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji Syukur terhadap allah SWT. tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan segala Rahmat, taufik dan juga hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ‘Realisasi Hak-Hak Asasi Manusia dalam Negara
Kesatuan RI’ ini dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Hadi Subowo selaku
dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami berharap lebih jauh lagi aagar makalah ini bias pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kam. Untuk itu
kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalh ini

Semarang,29 Agustus 2023


Penyusun :
Dinda Mutiara Azzahro
Agus Jamaludin

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................Error! Bookmark not defined.
Rumusan Masalah...............................................................................Error! Bookmark not defined.
Manfaat dan Tujuan.............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
A. Pengertian Hak Asasi Manusia...................................................................................................5
B. Hak Asasi Manusia Berdasarkan Nilai Pancasila.........................................................................5
C. Hak Asasi Manusia Berdasarkan Nilai Pancasila.........................................................................6
D. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia................................................................................7
E. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Negara Kesatuan RI..............................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normative yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak asasi
manusia adalah hak dasar yang dimiliki sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat
dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang bila
tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki
manusia oleh karena ia manusia, bukan karena pemberian manusia, masyarakat atau
pemberian Negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan
manusia lain, masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hak asasi manusia dalam kesatuan Negara RI?
2. Apa saja ciri-ciri hak asasi manusia?
3. Bagaimana hak asasi manusia berdasarkan nilai pancasila?
4. Apa sebab akibat pelanggaran hak asasi manusia?
5. Apa upaya penegakan hak asasi manusia?

C. Manfaat dan Tujuan


1. Mengetahui pengertian hak asasi manusia dalam Negara kesatuan RI
2. Mengetahui ciri-ciri hak asasi manusia dalam Negara kesatuan RI
3. Mengetahui hak asasi manusia berdasarkan nilai pancasila
4. Mengetahui sebab akibat pelanggaran hak asasi manusia
5. Mengetahui upaya penegakan hak asasi manusia dalam Negara kesatuan RI

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999,
menjelaskan bahwa hak asasi manusia merupakan seperangkat haknya telah melekat
dalam setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan wajib dijunjung
tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang.

B. Hak Asasi Manusia Berdasarkan Nilai Pancasila


Setelah membahas pengertian hak asasi manusia, kini kita membahas ciri-ciri hak
asasi manusia dalam Negara Republik Indonesia sebagai berikut.
a. Hak Asasi Manusia Bersifat Hakiki
Ciri pertama hak asasi manusia adalah bersifat hakiki yang berarti diberikan
kepada setiap manusia sejak lahir. Oleh sebab itu, setiap manusia menjunjung
tinggi hak-hak dasar yang sudah dimiliki oleh manusia lainnya. Apabila sesama
manusia bisa saling menghormati dan menjunjung tinggi satu sama lain, maka
kemungkinan besar keharmonisan antar manusia dapat terjalin dengan baik.
b. Hak Asasi Manusia Bersifat Universal
Yang berarti berlaku untuk setiap manusia yang ada diseluruh dunia tanpa
melihat latar belakang dari manusia itu sendiri. Dalam artian yang dimaksud
adalah jenis kelamin, agama, status sosial, ras, suku bangsa, dan sebagainya.
c. Hak Asasi Manusia Bersifat Tidak Bisa Dicabut
Hak asasi manusia yang satu ini dapat diartikan bahwa hak-hak dasar yang
sudah ada dalam diri manusia sejak lahir tidak bisa dicabut, diserahkan kepada
orang lain maupun dirampas oleh orang lain
d. Hak Asasi Manusia Bersifat Tidak Bisa Dibagi
Ciri keempat dari HAM adalah bersifat tidak bias dibagi yang berarti setiap
manusia berhak untuk memperoleh semua hak yang sama, seperti hak sipil, hak
politik, hak ekonomi serta hak sosial budaya.

5
C. Hak Asasi Manusia Berdasarkan Nilai Pancasila
Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai dasar yang relatif tetap yang berada
dalam pembukaan UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dalam hakikat kelima sila
Pancasila. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Hubungan antara
hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama, melaksanakan ibadah, dan
menghormati perbedaan agama.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum
serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapatkan jaminan
dan perlindungan hokum.
3) Persatuan Indonesia
Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara dengan
semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat
demokratis.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengakui hak milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi oleh
Negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan

6
D. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Kasus pelanggaran HAM terbaru dapat terjadi karena beragam factor pemicu, baik
internal maupun eksternal. Beragam penyebabnya adalah kondisi perilaku seseorang,
situasi negara hingga situasi lingkungan secara umum. Berikut factor penyebabnya,
diantaranya:
a. Tingkat Kesadaran Rendah
Salah satu faktor penyebab internal kasus pelanggaran hak asasi manusia
ialah rendahnya kesadaran akan pentingnya HAM. Banyak orang tidak
memperhatikan perlindungan HAM karena merasa kepentingannya telah
terpenuhi.
b. Sikap Egois
Masih dari faktor internal, egois merupakan salah satu penyebab paling
umum hilangnya hak seseorang. Sikap egois membuat pelaku merasa
kepentingan dirinya ialah yang utama sehingga kurang membuka diri terhadap
hak asasi orang lain.
c. Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyebab pelanggaran ham adalah penyalahgunaan kekuasaan yang kerap
dilakukan oleh elit politik demi melindungi kepentingannya seperti
melenyapkan lawan politik. Adapun contohnya ialah korupsi dan genosida.
d. Sistem Hukum Tidak Berjalan
Faktor penyebab pelanggaran HAM selanjutnya ialah sistem hukum tidak
berjalan. Seperti tidak tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak
pelaku mengakibatkan kasus semakin banyak terjadi.
e. Tingginya Perilaku Intoleransi
Kasus pelanggaran hak asasi manusia dapat dipicu karena tingginya
intoleransi di Indonesia sehingga mengancam stabilitas nasional. Sikap
intoleransi meliputi membedakan ras, suku dan agama tertentu sehingga
mengakibatkan diskriminasi terhadap kelompok minoritas.

7
E. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia dalam Negara Kesatuan RI
Upaya perlindungan HAM penekanannya pada berbagai tindakan penegakan
terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan HAM terutama melalui
pembentukan instrument-instrumen dan kelembagaan HAM. Juga dapat melalui
berbagai factor berkaitan dengan upaya pencegahan HAM yang dilakukan individu
maupun masyarakat dan negara, sebagai berikut:
1. Pencegahan
a) Penyusunan Perundang-Undangan HAM
b) Pembentukan Peradilan HAM
c) Pelaksanaan Pendidikan HAM
2. Penindakan
a) Pendampingan bagi masyarakat yang terkena kasus HAM
b) Penerimaan pengaduan korban pelanggaran HAM
c) Investigasi
d) Penyelesaian perkara

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaanmanusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi olehnegara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang No. 39 tahun 19 yang berbunyi: “Setiap
orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam,
tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya”.
B. Saran
Sebaiknya di Indonesia sosialisasi hak asasi manusia dilakukan terus menerus
agar timbul kesadaran hak asasi manusia di masyarakat, sehingga dapat
meminimalisir kejahatan hak asasi manusia di Indonesia. Dan pembentukan lembaga
independen ataupun non pemerintah yang tidak terpengaruh oleh politik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat, Prmbelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI, Yogyakarta
Samudra Biru, 2018.

Gunakanya, A. Widiada, Hukum Hak asasi manusia, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2017.

Rahmawati, Ega. “Young Scientia community and Pancasila Moral Integrity “. Jurnal scientia
Indonesia 1, No. 2 (2015):147-1462.

Susani Triwahyuningsih, Legal standing: Jurnal Ilmu Hukum 2(2), 113-121, 2018.

Sulaiman , Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Banda Aceh: peNA, 2016.

10

Anda mungkin juga menyukai