Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi


Manusia dalam Perspektif Pancasila

Nama Kelompok :

Adi Caesar Dwi Putra M Khalik


Decka anggrainie M Junaidi Nasir
Dina Aulia Putri Ayu Ningsih
Dita Agustina Sherly handayani
Fajar Indah Lestari William Imanuel lande
I Made eighischa Putra Yunita
Jonita Bunga angraini

Kelas :
X TKJ 3

SMK NEGRI 1 SATUI


2022
Alamat: JL.Karya Bersama No.215 Rt.7 Ds.Makmur Mulia, Kec.Satui,
Kab. Tanah Bumbu Prov.Kalimantan Selatan 72275,Indonesia
Telp.(051261486) Email: esemka1satui@yahoo.co.id

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan,dengan judul: “Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam
Perspektif Pancasila”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

SMKN 1 SATUI, 02 Agustus 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul ……………………………………………. i
Kata Pengantar ………………………………………….... ii
Moto Hidup ……………………………………………..... iii
Daftar Isi………………………………………………...... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………... 1
B. Rumusan Masalah..…………………….………… 4
C. Tujuan..…………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pergaulan Teman Sebaya ...………...… 6
2. Fungsi Pergaulan Teman sebaya……………...….. 7
3. Peran Pergaulan Teman Sebaya …………………. 8
4. Dampak Pergaulan Teman Sebaya ………………. 9
5. Indikator Pergaulan Teman Sebaya ……………… 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .……………………………………… 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………...… 14

iii
HARMONISASIKAN KEWAJIBAN DAN HAK ASASI MANUSIA

Wakil presiden jusuf kalla menginginkan berbagai pihak dapat mengharmonisasikan antara
kewajiban dan hak asasi manusia karena setiap orang juga wajib untuk tidak melakukan sesuatu
yang melanggar hak orang lain . Jusuf kalla juga berpendapat bahwa banyaknya aturan tidak
mengakibatkan suatu negara dapat maju, tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana
penegakan aturan itu benar benar dilaksanakan dengan baik da n benar.

A. konsep hak dan kewajiban asasi manusia


1. makna hak asasi manusia
pada bagian ini kalian akan di ajak untuk menelaah makna hak asasi manusia.
sebelum memasuki tentang apa itu konsep hak dan kewajiban hak asasi manusia,
terlebih dahulu kami akan menjelaskan apa saja pengertian dari hak dan kewajiban
asasi manusia. Pengertian hak ialah sesuatu yang mutlak dan melekat pada
kehidupan manusia dan menjadi sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap individu
sejak masih dalam kandungan. secara umum, hak diartikan sebagai bentuk kebenaran,
kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, derajat, dan wewenamg menurut hukum. Hal
ini bertujuan agar supaya kalian dapat mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang
dimiliki. pada diri manusia selalu melekat akan tiga hal yaitu, hidup, kebebasan, dan
kebahagiaan. Ketiga hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia dan tanpa ketiga hal tersebut manusia akan hidup tanpa
arah, bahkan tidak akan menjadi seutuhnya, dan hal yang mendasar itu dalam
pengertian lain disebut hak asasi. Jadi, yang dimaksud dengan hak asasi manusia
(HAM) adalah sebuah konsep hukum dan normatif (berpegang teguh pada norma)
yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena dia
adalah seorang manusia dan itu berlaku kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa
saja.
dibandingkan dengan hak yang lain, HAM memiliki ciri ciri khusus yaitu :
a. hakiki, hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
b. universal, HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku
bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
c. tidak dapat di cabut, HAM tidak dapat dicabut atau di serahkan kepada pihak lain.
d. tidak dapat dibagi, semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

HAM bersumber pada pokok pikirannya yang terdapat dalam kitab suci yang
menyatakan bahwa manusia diciptakan tuhan dengan hak dan kewajiban yang sama
dan tuhan melarang memperlakukan manusia dengan sewenang wenang. sebab dalam
hakikat kodrati itupun tergantung kewajiban pada diri manusia tersebut.

1
2. Makna kewajiban asasi manusia
sebagai seorang pelajar, kalian dituntut untuk mematuhi tata tertib sekolah, misalnya
melaksanakan tugas piket kebersihan. sebagai amggota masyarakat, kalian juga harus
mematuhi norma yang berlaku di masyarakat, misalnya ikut serta dalam kegiatan
kerja bakti. dari kedua hal tersebut, itulah contoh dari kewajiban kita sebagai
manusia. jadi, yang dimaksud dengan kewajiban adalah tindakan yang harus diambil
seseorang, baik secara hukum maupun moral dan sesuatu yang di wajibkan, sesuatu
yang harus dilaksanakan atau suatu keharusan. secara sederhana, kewajiban dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.
ketentuan pasal 1 ayat 2 uu ri nomer 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia
menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila
tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi
manusia (kewajiban asasi). setelah mengetahui makna dari apa itu hak asasi dan
kewajiban, kita akan memasuki mengenai konsep dasar tentang hak asasi dan
kewajiban. hak dan kewajiban asasi merupakan dua hal yang saling berkaitan.
keduanya memiliki hubungan kausalitas atau hubungan sebab akibat. seseorang
mendapatkan hak nya dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki, misal nya
seorang pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang
menjadi kewajiban nya. selain itu hak yang didapatkan seseorang sebagai akibat dari
kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain.
hak dan kewajiban asasi juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimanapun dari
kewajiban itulah muncul hak-hak dan sebalik nya tetapi sering terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang. misalnya, setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi pada
kenyataan nya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupan nya. hal ini disebabkan oleh terjadinya ketidak seimbangan
antara hak dan kewajiban. itulah mengapa setiap individu wajib mengetahui
pengertian akan hak dan kewajiban agar tercipta ketertiban dalam masyarakat dan
bernegara. hal tersebut dilakukan antara lain agar setiap individu dapat menghargai
perbedaan, menghormati hak asasi setiap manusia, serta turut serta dalam
melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung jawab nya sebagai warga negara.
sebagai warga negara, setiap orang berhak memperoleh pendidikan, mendapatkan
perlindungan hukum, kebebasan memilih dalam proses demokrasi, serta hak
memeluk agama dan menjalankan ibadah. warga negara juga memiliki kewajiban
untuk menjunjung hukum dan pemerintahan, artinya wajib mematuhi peraturan
pemerintah, ikut serta dalam pembelaan negara, dan mengikuti pendidikan dasar.

2
B. Substansi hak dan kewajiban asasi manusia dalam pancasila
substansi adalah istilah yang digunakan dalam beragam kepentingan, konsep mendasar
terkait terbentuknya sesuatu. salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia
adalah bersifat universal. artinya, hak dan kewajiban asasi merupakan sesuatu yang
dimiliki dan wajib di lakukan oleh setiap manusia didunia tanpa membeda bedakan suku
bangsa, agama, ras, maupun golongan. Ideologi, kebudayaan, dan nilai nilai khas yang
dimiliki suatu negara akan mempengaruhi pola penegakkan hak asasi manusia disuatu
negara. Contohnya di indonesia, dalam proses penegakkan hak asasi manusia
berlandaskan kepada ideologi negara yaitu pancasila, yang selalu mengedepankan
keseimbangan antara hak dan kewajiban. nilai nilai pancasila dapat dikategorikan
menjadi 3 , yaitu nilai dasar (esensi dari sila pancasila yang bersifat universal sehingga
dalam nilai dasar tersebut terkandung cita cita, tujuan, serta nilai yang baik dan benar),
nilai instrumental (nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai nilai dasar), dan
nilai praksis (nilai yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata).
1. hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar pancasila
hubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia dengan pancasila dapat dijabarkan
secara singkat yaitu :
a. Ketuhanan yang maha esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak hak yang
sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
c. Persatuan indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga
negara dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling menghormati,
rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarat yang demokratis.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar besar
pada masyarakat.
2. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai instrumental pamcasila
nilai instrumental sifatnya lebih khusus dibandingkan dengan nilai dasar. Dengan kata
lain, nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan ke lima sila pancasila. hak
dan kewajiban asasi manusia juga di jamin dan di atur oleh nilai instrumental
pancasila dan adapun peraturan perundang undangan yang menjamin hak asasi
manusia.
a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama pasal 28 A sampai 28 J.

3
b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang hak asasi manusia. Didalam
ketetapan MPR tersebut terdapat hak asasi manusia.
c. Ketentuan dalam peraturan pemerintah pengganti undang undang nomor 1 tahun
1999 tentang pengadilan hak asasi manusia.
3. Hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai praksis sila sila pancasila
nilai prasis pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan
dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hak asasi
manusia dalam nilai praksis pancasila dapat terwujud apabila nilai nilai dasar dan
instrumental pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari
oleh seluruh warga negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga
negara menunjukan sikap positif dalam kehidupan sehari hari.
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia
1. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Peristiwa seperti pembunuhan, perampokan, penyiksaan, dan sebagainya merupakan
contoh dari peristiwa hak asasi manusia. setiap manusia pasti mempunyai hak asasi
tetapi hak asasi yang dimiliki dibatasi oleh hak asasi manusia lainnya. Hak asasi dari
seseorang tidak diperbolehkan untuk dilanggar atau dilawan tetapi dalam
kenyataannya manusia suka lupa diri, bahwa di sekitarnya terdapat manusia yang
mempunyai kedudukan yang sama dengan dirinya.
Pelanggaran ham disebabkan oleh faktor berikut :
a. faktor internal, yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran ham yang berasal
dari diri pelaku pelanggar ham, di antaranya sikap egois (terlalu mementingkan
diri sendiri), rendahnya kesadaran ham, sikap tidak toleran.
b. faktor eksternal, faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang atau
sekelompok orang melakukan pelanggaran ham, diantaranya penyalahgunaan
kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum, penyalahgunaan teknologi, dan
kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi.
2. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Di Indonesia
meskipun pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang undangan mengenai
ham namun pelanggaran ham tetap selalu ada tetap, baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun masyarakat sendiri. Berikut ini beberapa contoh kasus
pelanggaran ham yang pernah terjadi di indonesia :
a. Kerusuhan Tanjung priok tanggal 12 September 1984.
b. Penyerbuan kantor partai demokrasi indonesia tanggal 27 Juli 1996.
c. Penembakan mahasiswa universitas trisakti pada tanggal 12 Mei 1998.
d. Tragedi semanggi 1 pada tanggal 13 November 1998.
e. Penculikan aktivis pada 1997/1998.

4
D. Upaya penegakkan hak asasi manusia (HAM)
1. Upaya pemerintah dalam menegakkan ham
Semua negara di dunia sepakat untuk meyatakan penghormatan terhadap nilai hak
asasi manusia yang universal melalui berbagai upaya penegakkan ham tetapi
pelaksanaan hak asasi manusia dapat saja berbeda antara satu negara dengan negara
yang lain. misalnya di indonesia, semua prilaku hidup berbangsa di ukur dari
kepribadian indonesi yang tentu saja berbeda dengan bangsa lain. Dengan kata lain,
penegakkan ham di indonesia tidak berorientasi pada pemahaman ham liberal (sebuah
pandangan filsafat politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan) dan sekuler
(sebuah prinsip yang bertujuan untuk menjalankan urusan manusia) yang tidak selaras
dengan makna sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa.
pemerintah indonesia dalam proses penegakkan ham ini telah melakukan langkah
strategis, diantaranya :
a. pembentukkan komisi nasional hak asasi manusia (komnas ham), lembaga negara
mandiri setingkat lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai pengkajian,
penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi ham. komnas ham
beranggotakan 35 orang yang dipillih oleh dpr berdasarkan usulan dan ditetapkan
oleh presiden dan masa jabatan anggota selama 5 tahun dan dapat diangkat lagi
hanya untuk 1 kali masa jabatan.
b. pembentukan instrumen ham, alat untuk menjamin proses perlindungan dan
penegakkan hak asasi manusia. biasanya berupa peraturan perundang-undangan
dan lembaga-lembaga penegak dan hak asasi manusia, seperti komnas ham dan
pengadilan ham.
c. pembentukan pengadilan ham, pengadilan khusus terhadap pelanggaran ham berat
yang diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia, baik perseorangan maupun
masyarakat. pengadilan ham berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran ham yang dilakukan oleh warga negara indonesia dan terjadi diluar
batas teritorial wilayah indonesia.
2. upaya penanganan kasus pelanggaran hak asasi manusia
a. upaya pencegahan pelanggaran hak asasi manusia, mencegah lebih baik dari pada
mengobati, tindakan terbaik dalam penegakkan ham adalah dengan mencegah
timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran ham. apabila faktor peneybabnya
tidak muncul pelanggaran ham pun dapat di minimalisir atau bahkan dihilangkan.
berikut ini tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran ham :
1. mengakkan supremasi hukum dan demokrasi.
2. meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran ham oleh pemerintah.
3. meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakkan ham yang dilakukan oleh pemerintah.

5
4. meningkatkan penyebarluasan prinsip ham kepada masyarakat melalui
lembaga pendidikan formal maupun non formal.
5. meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
b. membangun harmonisasi hak dan kewajiban hak asasi manusia
seseorang tidak dapat menikmati hak yang dimilikinya, sebelum memenuhi apa
yang menjadi kewajibannya misalnya dalam proses pembelajaran disekolah kalian
tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik dalam sebuah pelajaran apabila
tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak kalian kerjakan. salah satu cara untuk
mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi manusia dalam kehidupan sehari-
hari adalah dengan menghindarkan diri kita dari sikap egois atau terlalu
mementingkan diri sendiri. seseorang yang mempunyai sikap egois akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi meskipun caranya dapat
melanggar hak orang lain.
upaya untuk mengharmonisasikan hak dan kewajiban asasi merupakan salah satu
bentuk dukungan terhadap penegakkan ham yang dilakukan oleh pemerintah.
sikap tersebut dapat kalian tampilkan dalam perilaku dilingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

6
7

Anda mungkin juga menyukai