Anda di halaman 1dari 13

TUGAS REKAYASA IDE

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI INDONESIA SERTA IDE DALAM


MENGATASINYA

Oleh:

Getsby Lewi Debora Pandiangan

2183111001

Reguler B 2018

Dosen Pengampu : Dra. Yusna Melanti, M.H.

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKU LTAS BAHASA DAN SENI

TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas dalam pembuatan Tugas Rekayasa Ide : PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN yang diampu oleh ibu dosen Dra. Yusna Melanti, M.H. sebagai
pemenuhan tugas dalam mengikuti perkuliahan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dalam
kesempurnaan dan tentunya masih banyak kekurangan, untuk itu sangat sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya tugas-tugas selanjutnya. Saya
berharap semoga Tugas Rekayasa Ide ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca.

Medan, 08 November 2019

Getsby Lewi Debora Pandiangan

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2

RINGKASAN MATERI .......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 4

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan............................................................................. 5

BAB II GAGASAN .................................................................................................. 6

2.1 Contoh – Contoh Kasus Pelanggaran HAM ........................................................ 6

2.2 Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM............................................................ 6

2.3 Solusi yang Pernah Ditawarkan ........................................................................... 7

2.4 Gagasan yang Diajukan ....................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11


4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
4.2 Saran .................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

2
RINGKASAN MATERI

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. Sedangkan hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusiamenjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara
individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Kasus-Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia Menurut Pasal 1 Ayat 6 No. 39 Tahun 1999
yang dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan seseorang atau kelompok
orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku. Banyaknya faktor yang menghambat implementasi peraturan perundang-undangan
di lapangan menunjukkan bahwa masalah pembinaan kualiatas anak merupakan masalah yang
kompleks.

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

3
PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI INDONESIA SERTA IDE DALAM
MENGATASINYA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi.Hak juga merupakan sesuatu yang harus
diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi
dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak
sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran
HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu
dilahirkan.Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat kita sebagai
manusia yang bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.Hak ini
dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau
pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak tergantung dari pengakuan manusia lain,
masyarakat lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari Penciptanya, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi. Hak asasi
manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat universal, artinya berlaku
di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan
manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai
landasan moral dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia.

Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga
kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya

4
hak asasi manusia (HAM). Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk
memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.

Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak kemanusiaan yang
sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia.
Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak
asasi manusia.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dan manfaat dari dibuatnya tugas ini yaitu untuk memenuhi Tugas
Rekayasa Ide. Selain itu, agar pembaca mengetahui apa saja pelanggaran HAM yang terjadi di
Indonesia dan mampu menciptakan ide serta memahami ide tersebut.

5
BAB II

GAGASAN

2.1 Contoh – Contoh Kasus Pelanggaran HAM

1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang
menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah
kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga
sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM
ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus
kendaraan yang tertib dan lancar.
5. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu
dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak
tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

2.2 Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.

Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis
dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok,
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok,
menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik
baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah

6
kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu
ke kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).

Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan
kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-
bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut
hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan apartheid.

Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun bukan
aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).Karena itu penindakan terhadap
pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran
yang dilakukan bukan oleh aparatur negara.Penindakan terhadap pelanggaran HAM mulai dari
penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-
diskriminatif dan berkeadilan.Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan pengadilan umum.

Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion), perlindungan


(protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM.Tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada individu warga
negara.Artinya negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM.Karena itu, pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja
dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut
dengan pelanggaran HAM secara horizontal.

2.3 Solusi yang Pernah Ditawarkan

Upaya menanggulangi permasalahan yang ada, dapat di kembangkan detik ini. Bersikap
tegas dalam menghadapi permasalahan kasus pelanggaran HAM adalah yang utama. Karena kita

7
dapat melihat dari berbagai segi. Meninjau dari segi etika, sebagaimana warga Negara harus
mentaati peraturan HAM dengan nilai-nilai kemanusiaan. Terdapat butir pancasila yang sila ke-2
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudia di tinjau dari segi hukum bahwasannya
penegakan keadilan harus di tegakkan sesuai dengan peraturan yang di buat sesuai UUD 1945.
Dan melihat kembali dari segi politik bahwasanya kemerdekaan bagi setiap orang mempunyai hak
mengkritik terhadap pemerintahannya. Akibat hal semacam itu pemerintahan yang demokratis
sulit terwujud.

Selain menanggulangi kasus pelanggaran HAM juga bisa melakukan hal yang aktif.
Menurut pendapat kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Surabaya, melakukan
hal yang aktif dapat di contohkan seperti kaum marhaen yang merasa tertindas oleh sistem karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur pelayanan. Itulah yang di rasakan pada saat negeri
ini terjajah dengan semua permainan yang tidak sportif dalam melakukan suatu tindakan sistem.
Hal seperti itu perlu adanya filter subjek yang menjalankan sistem yang tak sportif dengan cara
memberantas "tikus-tikus kantor yang kerjanya molor" Lirik lagu Tikus-Tikus kantor - Iwan Fals.

Upaya pemerintah dalam penegakan HAM masih dapat menerima dari berbagai kritikan.
Seperti orang dewasa banyak yang beranggapan negatif terhadap pemerintahan dalam
mengupayakan penegakan HAM. Pendekatan pengamanan pada saat rezim orde baru dengan
mengedepankan upaya represif tidak di ulang kembali. Mengulas kembali historis pada saat rezim
orde baru adalah banyak nyawa yang hilang karena kejeniusan manusia yang dapat
membahayakan pemerintahan pada masa orde baru. Pendekatan secara hukum di lakukan secara
tegas dalam melibatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan
cara melakukan pelayanan yang sesuai dengan amanat UUD 1945 dan pancasila.

Kaum wanita mendapatkan hak dalam mencapai perlindungan yang sama. Dan anak-anak
di didik agar menjadi generasi muda penerus bangsa yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia dari
semua jaminan HAM yang tersedia dan perlu adanya pengawasan dari orang tua agar anaknya
tidak terejerumus di jalan yang tidak ada manfaat di dalam masyarakat. Mengingat bahwa bangsa
Indonesia pada zaman orde baru secara tidak langsung di lakukan secara tidak manusiawi dengan
di lakukan kejahatan genosida.

Dan sebagai manusia yang kodratnya di ciptakan dan di lahirkan di negeri ini harus
mempunyai rasa nasionalime dengan memperjuangkan semangat patriotisme dalam

8
menanggulangi kasus-kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia dengan cara kesadaran
pribadi. Dengan sikap dan perilaku untuk menanggapi permasalahan kasus-kasus HAM adalah
dasar yang utama. Kita dapat meniru kebijakan salah satu tokoh aktivis keturunan Tiongkok yaitu
Soe Hok Gie mengatakan “Guru yang tidak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Karena
Guru bukanlah dewa yang selalu benar dan murid bukanlah kerbau yang selalu salah.”.

2.4 Gagasan yang Diajukan

Kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia dapat di ketahui dan di mengerti oleh


kalangan masyarakat yang membawa sebab-akibat. Akibatnya adalah masyarakat yang tinggal di
negeri ini merasa adanya tekanan dengan penderitaan dan ancaman untuk negeri tercinta ini.
Upaya warga yang baik di negeri ini mengamati dampak masalah kasus pelanggaran HAM. Dan
kita sebagai warga yang berjiwa nasionalis mengupayakan cara memecahkan masalah kasus di
negeri ini dengan melakukan cara observasi di kalangan lingkungan masyarakat maupun sekolah.

Upaya menanggulangi permasalahan yang ada, dapat di kembangkan detik ini. Bersikap
tegas dalam menghadapi permasalahan kasus pelanggaran HAM adalah yang utama. Karena kita
dapat melihat dari berbagai segi, yaitu segi etika, hukum dan politik.

1. Meninjau dari segi etika, sebagaimana warga Negara harus mentaati peraturan HAM
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Terdapat butir pancasila yang sila ke-2 yaitu kemanusiaan
yang adil dan beradab.
2. Segi hukum bahwasannya penegakan keadilan harus di tegakkan sesuai dengan peraturan
yang di buat sesuai UUD 1945.
3. Segi politik bahwasanya kemerdekaan bagi setiap orang mempunyai hak mengkritik
terhadap pemerintahannya. Akibat hal semacam itu pemerintahan yang demokratis sulit
terwujud.

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita.

Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI,
dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu

9
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

Manusia mempunyai hak dalam bersuara dan ber-orasi dan mempunyai kewajiban dalam
mentaati peratuan yang di buat oleh pemerintahan. Sekarang ini memasuki zaman reformasi
dimana setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan apapun yang sesuai dengan norma
hukum dan agama yang terdapat di negeri ini.Manusia mempunyai hak-hak yang dasar sesuai
dengan impian dan cita-citanya agar bisa terwujud keinginan dalam mencapai HAM yang aman,
tentram, dan damai. Tapi ada satu hal yang kita ketahui adalah jangan melanggar atau menindas
HAM kepada orang lain, salah satunya adalah kaum marhaen. Manusia itu di lahirkan dengan
kodrat Tuhan Yang Maha Esa. orang yang tidak sesuai dengan peraturan HAM adalah orang yang
tidak mempunyai nilai kemanusiaan,nilai moral,nilai agama,nilai hukum yang sesuai amanat
agama yang dianut dan amanat hukum yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa
Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara HAM
diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik
yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan
diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan
HAM.

3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM, dan jangan sampai HAM kita dilanggar dan dinjak-
injak oleh orang lain. Jadi dalam menjaga HAM kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lasa dkk.LKS Gita SMU PPKn. Hak Asasi Manusia. PT. Pabelan. Surakarta.

Wikipedia Indonesia. 2007. Hak Asasi Manusia. id.wikipedia.Org/wiki/HakAsasi Manusia-26k.


Diakses 02 Desember 2011

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia

http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/08/makalah-pendidikan-kewarganegaraan.html

12

Anda mungkin juga menyukai