Oleh :
SMAN 1 MAJALAYA
Jl. Panyadap Majalaya No.2, Panyadap, Kec. Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
40376
Sman1mja@gmail.com
Assalamualaikum wr. wb. puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang
telah memberikan segala rahmat beserta karunianya. Sehingga, kami selaku peneliti
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa hambatan.
Semoga apa yang kami hasilkan dapat memberikan manfaat yang dalam bagi
pembaca.
i
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan............................................................................................................ 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat hubungan antara hak dan kewajiban asasi manusia yang semakin
lama semakin renggang membuat saya beserta rekan tergugah untuk melakukan
penelitian terhadap hal tersebut penyebabnya, saya beserta rekan saya merasa
khawatir akan terbentuknya manusia yang menuntut hak tanpa merasa mempunyai
kewajiban.
Hal ini akan menjadi sesuatu yang menyeramkan apabila memang terjadi.
Semua orang menjadi orang yang selalu egois namun acuh terhadap tanggung
jawabnya karena merasa bahwa hak itu dapat mereka dapatkan tanpa melakukan
kewajiban yang seharunya. Ketidakharmonisan antara hak dan kewajiban sudah
banyak terjadi pula pada remaja yang masih duduk di bangku SMA. Maka dari itu
kami melakukan penelitian ini supaya dapat memberikan edukasi kepada
masyarakat Indonesia.
1. Apa yang dimaksud harmonisasi dan bagaimana hubungannya dengan hak asasi
manusia serta kewajiban asasi manusia?
2. Bagaimana mengatasi tidak harmonisnya hubungan antara HAM dan KAM
yang terjadi pada masyarakat?
3. Bagaimana keadaan penerapan harmonisasi HAM dan KAM dalam masyarakat?
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Jan Materson (Komisi HAM PBB)
Menurut buku Pengantar Hukum Indonesia Hak Asasi Manusia (HAM) adalah
hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya, manusia mustahil dapat
hidup sebagai manusia. Sehingga tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat
mencabutnya.
3. C. De Rover
Menurut jurnal Universitas Kristen Satya Wacana hak asasi manusia adalah hak
hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hak-hak tersebut bersifat
universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun
perempuan.
Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tapi tidak pernah dapat
dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum yang berarti bahwa hak-hak tersebut
merupakan hukum.
Hak asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di
banyak negara dunia. Hak asasi manusia ialah hak dasar atau hak pokok yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
Hak asasi manusia dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan
abadi.
4. G.J Wolhoff
Mengutip buku Politik Hukum Negara Terhadap Gerakan LGBT, G.J
Wolhoff mengatakan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sejumlah hak yang
seakan-akan berada dalam tabiat setiap oknum pribadi manusia justru karena
kemanusiaannya yang tidak dapat dicabut siapapun juga. Sebab bila dicabut hilang
kemanusiaannya.
6. Austin-Ranney
3
HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas
dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
4
Setiap orang memiliki kewajiban untuk memenuhi hak asasi manusia mereka
sendiri, termasuk dengan menghormati hak asasi manusia orang lain dan
mengambil tanggung jawab untuk memenuhi hak-hak tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
• Kewajiban untuk Menerapkan Persamaan dalam Masyarakat
Setiap orang memiliki kewajiban untuk mempromosikan persamaan dalam
masyarakat, termasuk dalam hal kesempatan ekonomi, pendidikan, dan
kesempatan lainnya.
Ini berarti menghindari diskriminasi dan menerapkan kesetaraan antara orang-
orang dari berbagai latar belakang.
• Kewajiban untuk Membangun Masyarakat yang Damai
Setiap orang memiliki kewajiban untuk membangun masyarakat yang damai dan
menghindari tindakan kekerasan atau diskriminatif yang dapat mengancam hak
asasi manusia orang lain.
Ini termasuk upaya untuk menciptakan dialog dan perdamaian dalam konflik yang
mungkin timbul
5
Sedangkan, Nilai-nilai yang terkandung dalam hak asasi manusia adalah:
Istilah harmonisasi dalam kajian ini berasal dari kata harmoni (bahasa
Yunani harmonia), yaitu terikat secara serasi dan sesuai. Ditinjau dari aspek
filsafat, harmoni diartikan kerja sama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa
sehingga faktor faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur, misalnya antara
jasad seorang manusia hendaknya harus ada harmoni, kalau tidak belum dapat
disebut pribadi.
Di sisi lain, istilah harmoni diartikan juga sebagai pola, seperti di bidang
sosiologi, yaitu usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan dalam
masyarakat, diterapkan dalam hubungan-hubungan sosial ekonomi untuk
menunjukkan pemikiran bahwa kebijakan sosial ekonomi yang paling sempurna
hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan antara berbagai
anggota masyarakat, istilah ini disebut juga pola integrasi.
Jadi istilah harmonisasi dapat diartikan sebagai proses atau upaya untuk
menyelaraskan, menyerasikan, atau menyesuaikan sesuatu yang dianggap tidak
atau kurang sesuai, kurang atau tidak pantas atau tidak serasi, sehingga
menghasilkan sesuatu yang baik atau harmonis di berbagai hal.
Nah dari kesimpulan diatas dapat diambil bahwa harmonisasi hak dan
kewajiban asasi manusia adalah proses atau upaya untuk menyeimbangkan hak
dan kewajiban asasi manusia dalam perwujudannya pada masyarakat.
6
Sesuai dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Undang-undang
Republik Indonesia, tepatnya hak dan kewajiban dalam Pasal 27 Ayat 1, 2, dan 3
UUD 1945, yaitu :
• Pasal 27 ayat 1 : “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.”
• Pasal 27 ayat 2 : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
• Pasal 27 ayat 3 : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.”
Harmonisasi hak dan kewajiban dalam berkehidupan berbangsa dan
bernegara sangatlah dibutuhkan agar tidak terjadi konflik dan kebencian sosial.
Harmonisasi hak dan kewajiban ini dapat terjadi apabila hak dan kewajiban sudah
terpenuhi dengan seimbang. Harmonisasi hak dan kewajiban ini akan
mempersempit ruang pemecah belahan bangsa yang maka dari itu harmonisasi ini
sangat diperlukan.
Contoh kecil dari harmoninya hak dan kewajiban asasi adalah saat
pembelajaran di sekolah siswa tidak akan mendapatkan pemahaman yang baik
dalam sebuah pelajaran apabila tugas-tugas dalam mata pelajaran tersebut tidak
dikerjakan. Selain itu seorang pekerja tidak akan mendapatkan kenaikan upah
apabila tidak menampilkan kinerja yang baik. Dengan demikian, dapat dipastikan
antara hak dan kewajiban asasi harus diharmonisasikan.
Hak adalah hal yang pantas didapatkan dan dimiliki seseorang. Sementara
kewajiban merupakan hal yang wajib dan seharusnya dilakukan. Pelaksanaan hak
dan kewajiban hendaknya diiringi tanggung jawab. Supaya pelaksanaan keduanya
berjalan baik serta harmonis. Hak dan kewajiban juga saling berkaitan satu sama
lain. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam hal apa pun.
Alasan hak dan kewajiban saling berkaitan :
7
Menurut Tasum dan Rani Apriani dalam buku Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (2019), hak dan kewajiban merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Hak dan kewajiban membentuk hubungan kausalitas atau sebab akibat
yang saling berkaitan.
Alasan mengapa hak dan kewajiban saling berkaitan ialah ketika seseorang
mendapatkan hak, secara otomatis orang tersebut akan mempunyai kewajiban.
Begitu pula sebaliknya, saat seseorang memiliki kewajiban akan suatu hal, secara
otomatis pasti ia mendapat apa yang menjadi haknya. Seperti mata rantai yang
saling berkaitan, hak adalah apa yang akan dimiliki seseorang setelah
melaksanakan kewajibannya. Sedangkan kewajiban merupakan apa yang harus
dikerjakan.
Jika seseorang memiliki kewajiban tetapi tidak punya hak, ini bersifat tidak
manusiawi atau tidak bermoral. Sebaliknya, apabila seseorang mempunyai hak
tetapi tidak punya kewajiban, ini adalah hal yang tidak adil dan sia-sia.
Hak dan kewajiban saling berkaitan, karena keduanya merupakan
hubungan sebab akibat. Disebut memiliki hubungan sebab akibat karena hak akan
timbul jika seseorang telah memenuhi kewajibannya. Begitu pula dengan
kewajiban yang muncul, apabila seseorang memiliki hak.
Contohnya seseorang bekerja di perusahaan. Ia berkewajiban bekerja
sesuai tugas yang diberikan. Karena telah memenuhi tanggung jawabnya, tiap
bulan ia mendapat gaji sebagai hak yang wajib dimilikinya.
Contoh lainnya, kita sebagai warga Indonesia memiliki hak untuk bisa
menggunakan fasilitas umum sebaik mungkin. Sebagai kewajibannya, kita harus
memenuhi tanggung jawab kita dengan tepat waktu membayar pajak dan merawat
fasilitas umum.
8
Upaya harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut :
9
- Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa pada segala perbedaan yang
dimiliki bangsa Indonesia.
- Menyuarakan aspirasi rakyat dengan baik dan benar, tanpa disertai hal-
hal anarkis.
- Menentang segala bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
dan berani melaporkannya pada pihak berwajib serta otoritas hukum.
Upaya yang disajikan diatas merupakan tanggung jawab semua kalangan
masyarakat Indonesia baik itu yang berusia muda hingga yang berusia sudah lanjut.
Apabila tidak diterapkan maka hak dan kewajiban akan mengalami
ketidakseimbangan yang nantinya menimbulkan banyak konflik pula.
10
BAB III
KESIMPULAN
Hak asasi bisa diartikan sebagai kepunyaan atau milik yang sifatnya pokok dan
melekat pada diri setiap orang sebagai anugerah yang diberikan Allah SWT. Sementara
kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia. Yang dimana
harus diharmonisasikan atau diseimbangkan serta diselaraskan dalam penerapannya.
Apabila keberadaan hak dan kewajiban tidak harmonis maka bisa saja terjadi
hal-hal yang tidak diperkirakan sebelumnya. Karena, hak dan kewajiban asasi
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hak dan kewajiban asasi memiliki
hubungan kausalitas yaitu hubungan sebab akibat.
Disaat kita mendapatkan hak maka harus melaksanakan kewajiban begitu pula
apabila kita melakukan kewajiban kita harus mendapatkan hak. Keberadaan hak dan
kewajiban asasi manusia ini harus selalu diharmonisasikan dengan beberapa upaya
seperti contoh sederhananya menghormati kedua orang tua. Upaya seperti itu harus
selalu dijalankan pada masyarakat Indonesia yang masih sering menuntut hak tanpa
sadar akan kewajibannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Shaddly, Hassan. dkk, Ensiklopedia Indonesia, Ichtisar Baru-Van Hoeve, Jakarta Hlm 1262
https://www.mkri.id/index.php?%20page=web.Berita&id=11732#:~:text=Untuk%20
mencapai%20keseimbangan%20antara%20hak,dan%20aturan%2Daturan%20yang%
20berlaku.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://w
ww.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15809/Keseimbangan-Antara-Hak-dan-
Kewajiban.html&ved=2ahUKEwij2K7BuvqAAxUr3TgGHXPCBv4QFnoECBsQA
Q&usg=AOvVaw148jUc7fiEE5qo-rUAIOnB
https://www.detik.com/bali/berita/d-6472343/definisi-hak-dan-kewajiban-asasi-dari-
beberapa-pendapat-pakar/amp
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=100386
https://bobo.grid.id/read/083435517/upaya-harmonisasi-hak-dan-kewajiban-asasi-di-
lingkungan-keluarga-sekolah-dan-masyarakat?page=all
https://bobo.grid.id/amp/083715336/contoh-hak-dan-kewajiban-asasi-manusia-
dalam-kehidupan-sehari-hari?page=3
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2022/06/10/100000469/
mengapa-hak-dan-kewajiban-saling-berkaitan-
12