Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANFAAT HUBUNGAN INTERNASIONAL DI BIDANG


IDEOLOGI BESERTA STRATEGI MENGATASI
ANCAMANNYA

Di Sususn oleh :
Neisya Derra Salsabilla
Silvia Noor Alfiaturrohmah

SMA NEGERI 1 MAJALAYA


BANDUNG 2024

Jln.Panyadap No.02, Tlp. (022) 5950811 Fax. (022) 5955782 Website:


http://www.sman1majalayabdg.sch.id Email: sman1mja@gmail.com Kecamatan
Solokanjeruk Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat 40375
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I.....................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan Yang Dicapai......................................................................................................1

D. Metode Yang Dipergunakan...........................................................................................1

E. Sistematika......................................................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................3

ISI..............................................................................................................................................3

BAB III....................................................................................................................................15

PENUTUP...............................................................................................................................15

BAB IV....................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara
beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-
negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional
(kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan
pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubunngan internasional
terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola
hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa. Memiliki arti
penting serta sarana hubungan internasional. Oleh karena itu penulis akan
menjelaskan poin-poin penting tersebut yang bersumber dari buku dan artikel artikel
yang telah dibaca dan ditambah dengan referensi-referensi lainnya

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji makalah ini, penyusun merumuskan masalah sebagai berikut :
 Mendeskripsikan tentang hubungan internasional
 Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari bangsa
 Pentingnya Hubungan Internasional
C. Tujuan Yang Dicapai
 Menambah wawasan
 Mengetahui arti dari Hubungan Internasional
D. Metode Yang Dipergunakan
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penyusunan makalah ini,
digunakan metode: Metode keperpustakaan, yaitu pengambilan data melalui buku-
buku, internet dan lain-lain dan Metode kuantitatif yaitu menarik kesimpulan dari
informasi data yang kami peroleh.

E. Sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang akan
dicapai., dan metode yang dipergunakan serta sistematika.
BAB II : ISI

1
Dalam bab ini,membahas tentang bahan yang di angkat sebagai rujukan dalam
pembuatan makalah ini.
BAB III : PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran tentang masalah-masalah yang diuraikan dalam
makalah ini

2
BAB II
ISI

Hubungan internasional atau hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia


antarbangsa baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan ataupun
peperangan.

Beberapa pendapat mengenai pengertian Hubungan Internasional, diantaranya:

1. J.C. Johari
Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung
diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non
negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas.Negara
2. Couloumbis.dan.Wolfe
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang
bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku
serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit
social
3. Mochtar Mas’oed
Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena
didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga
memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
4. Tulus Warsito
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari
beberapa negara.
5. Drs.R.Soeprapto
Hubungan internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-
cabang pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat
manusia.
6. Anonymous
Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-
relasi bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara. Dalam hal ini
diakui adanya adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC,

3
kelompok teroris namun tidaklah sepenting state atau negara.

7. Para Tradisionalis
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan
konflik atau secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang
perang dan damai.
8. Drs.R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku )
yang sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang
jelasnilainya seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk
menyelesaikan pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan,
pemberantasan penyakit, kemelaratan manusia.
9. Trygive Mathisen
Hubungan internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial
umat manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari
suatu negara dapat mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.
10. Kenneth W.Thompson
Hubungan internasional adalah studi tentang rivalitas amtar bangsa beserta kondisi-
kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk rivalitas tersebut.

Wujud dari Hubungan Internasional :

a. Individual ( turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi


sehingga timbul kepentingan timbal balik di antara mereka ).
b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan
kontak secara insidental, periodik atau permanen)
c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama
dalam bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).
Sifat Hubungan Internasional :

a. Persahabatan
b. Persengketaan
c. Permusuhan
d. Peperangan

4
1. Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antar bangsa
Suatu negara pada dasarnya sama dengan manusia yang tidak dapat hidup sendiri
dan selalu memerlukan manusia lain. Suatu negara tidak mungkin memenuhi semua
kebutuhan sendiri akan tetapi selalu memerlukan kerjasama dengan negara lain di dunia
ini.

Sumber kekuatan yang dimiliki oleh suatu Negara akan berbeda-beda,ada yang kaya
akan sumber daya alam, memiliki jumlah penduduk yang banyak,dan ada pula yang
mengandalkan jumlah ilmuwan. Kelebihan semacam ini akan berpengaruh pada posisi suatu
Negara dalam hubungan internasional.

Faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional baik Bilateral maupun
Multilateral, antara lain adalah :

 Kekuatan nasional
 Jumlah penduduk
 Sumber daya alam
 Letak geografis
Jika suatu Negara memiliki ke empat factor ini maka Negara tersebut tidak akan
banyak terpengaruh pada hubungan internasional, Akan tetapi jika keempat faktor ini lemah
maka suatu Negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.

Beberapa dampak suatu Negara yang tidak mau bergaul dengan Negara lain :

 Jauh dari pergaulan antarbangsa.


 Menghambat pencapaian tujuan nasionalnya.
 Tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di berbagai bidang
kehidupan.
 Ketinggalan zaman atau sulit menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman yang sudah
memasuki era globalisasi.
 Masyarakatnya statis dan sulit berkembang.
 Timbulnya segala macam ancaman (tidak aman).
 Organisasi internasional tidak akan peduli terhadap masalah yang timbul dalam negara
tersebut.
 Diberhentikannya bantuan dari negara-negara atau bangsa-bangsa terhadap negara

5
tersebut.
 Negara akan terkebelakang dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Rakyatnya cendrung miskin.
 Tanpa investasi asing pertumbuhan ekonomi berjalan lambat.
 Bila menghadapi bencana besar, sulit mengatasi tanpa bantuan dan kerjasama dengan
Negara lain.
Dengan demikian sangatlah rugi jika suatu negara tidak ikut bergabung dengan
organisasi internasional. Jika negara itu masih kecil, kalau ikut menjalin HI, maka tidak
menutup kemungkinan bagi negara itu untuk lebih berkembang dan maju. Begitu pula dengan
masalah keamanan di negara tersebut dengan adanya HI maka setiap permasalahan yang
dihadapi dapat diselesikan dengan bantuan dari negara-negara lain. Maka hubungan
internasional itu sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, baik oleh negara yang masih kecil maupun negara yang sudah berkembang dan
maju.

2. Penting hubungan internasional bagi suatu negara


Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan
dengan bangsa dan negara lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan
kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh
pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di dunia.

Arti penting hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena faktor-
faktor sebagai berikut :

 Faktor internal :
Yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta
maupun intervensi dari negara lain.
 Faktor Eksternal :
1. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara
tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut, terutama dalam upaya memecahkan masalah- masalah
ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
2. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan kerja
sama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut
kepentingan nasional negara masing-masing.

6
3. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi
kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagi warga masyarakat dunia.Hubungan
kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna memenuhi
kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan
internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup
yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Setiap negara
sudah barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang
berbeda.
Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama
internasional.

Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan
saling menguntungkan.

Kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk :

 Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara.


 Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia.
 Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
4. Sarana Hubungan Internasional
Suatu hubungan antarbangsa dan negara akan dapat berlangsung dengan baik
apabila terdapat pedoman-pedoman yang menjadi landasan berpijak. Pedoman-pedoman
internasional, harus dipatuhi pihak-pihak yang mengadakan hubungan baik tertulis
maupun tidak tertulis. Beberapa sarana penting dalam membangun hubungan
internasional adalah sebagai berikut :

1) Asas-Asas dalam Hubungan Internasional


Menurut hugo de groot, bahwa dalam hubungan internasional asas persamaan
derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa
atau semua negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang
menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas
yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi
daerah dan warga negara masing-masing.

7
Ada 3 (tiga) asas dalam hubungan internasional yang antara satu dengan lainnyan
saling mempengaruhi :

 Asas teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini,
negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di
wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah
tersebut, berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya.
 Asas kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut asas
ini, setiap warga negara di manapun ia berada, tetap menapat perlakuan hukum
dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan exteritorial. Artinya hukum dari
negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di
negara asing.
 Asas kepentingan umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat
menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut
dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah
suatu negara.
Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan hukum
dalam hubungan antar bangsa (internasional). Oleh sebab itu, antara satu negara
dengan negara lain perlua ada hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk
hukum internasional. Walaupun demikian, kerapkali masih terdapat masalah dan
pertikaian-pertikaian yang perlu dipecahkan. Misalnya persoalan dwi-
kewarganegaraan, batas-batas negara, wajib militer dan wajib pajak.

Disebut demikian karena dimiliki setiap negara dan terikat pada aturan
dan prosedur yang baku, baik secara nasional, maupun internasional. Sarana
hubungan internasional yang formal itu meliputi :

a. Depatemen luar negeri


b. Perwakilan diplomatik
c. Perwakilan konsuler
d. Sarana Informal

8
9
2) Faktor-Faktor Penentu dalam Hubungan Internasional
a. Kekuatan nasional (national power)
b. Jumlah penduduk
c. Sumber daya
d. Letak geografis
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat dipahami bagaimana suatu negara
mengadakan hubungan internasional.

Pertama : Jika suatu negara telah memiliki 4 faktor kekuatan tersebut dengan
baik, mereka relatif longgar untuk tidak mengadakan hubungan internasional.

Kedua : Namun bila suatu negara yang memiliki 4 faktor kekutan tersebut lemah,
mereka harus mengadakan hubungan internasional.

3) Sarana Formal
Disebut demikian karena dimiliki setiap negara dan terikat pada aturan dan
prosedur yang baku, baik secara nasional, maupun internasional. Sarana hubungan
internasional yang formal itu meliputi :

a. Depatemen luar negeri


b. Perwakilan diplomatik
c. Perwakilan Konsuler
4) Sarana Informal
Disebut demikian karena penggunaannya tidak dimonopoli negara, ruang
geraknya bebas bagi semua pelaku, memiliki aturan dan prosedur yang sangat luwes,
baik nasional maupun internasional. Sarana hubungan internasional yang informal itu
meliputi :

a. Alat komunikasi canggih


Bila memilki sarana, kita dapat melakukan hubungan internasional. Sarana
yang harus kita miliki adalah alat komunikasi canggi, bisa berupa telepon kabel,
ponsel, internet, dan sebagainya. Dengan sarana-sarana tersebut kita dapat
berkomunikasi dengan orang tua, saudara, sahabat, kenalan dan lain-lainnya.

b. Pertandingan olahraga internasional


Saat ini penyelenggaraan pertandingan olahraga internasional semakin sering.
Penyebabnya adalah perkembangan olahraga itu sendiri. Hampir setiap cabang

10
olahraga memiliki perserta dari berbagai negara di dunia. Berbagai bangsa bertemu
dan terjadilah hubungan internasional melalui olahraga yang bersangkutan.

c. Sarana informal lainnya


Setiap tahunnya banyak orang Indonesia pergi ke Mekkah di Arab Saudi untuk
melakukan umrah maupun haji.

Ketika orang Indonesia menunaikan ibadah umrah dan haji di Mekkah, mereka juga
melakukan hubungan dengan orang-orang dari berbagai negara di dunia. Bisa disebut mereka
melakukan hubungan internasional. Ada juga orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk
bekerja, menempuh pendidikan, dan berwisata. Dalam hal ini, pekerjaan, pendidikan, dan
pariwisata menjadi sarana informal hubungan internasional.

Menurut J. Frankel (1980) :

ada berbagai sarana yang dapat dipergunakan oleh negara-negara dalam melakukan hubungan
internasional, yaitu: diplomasi, ekonomi ,propaganda dan militer.

Diplomasi

Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara
dalam hubungannya 11 dengan bangsa dan negara lain. Diplomasi dapat bersifat bilateral
(melibatkan dua negara) atau multilateral (melibatkan lebih dari dua negara). Instrumen
diplomasi ada dua yaitu deplu yang berkedudukan di ibukota negara, merupakan “otak”nya
dan perwakilan diplomatik yang berkedudukan di ibukota negara penerima yang merupakan
“panca indera dan penyambung lidahnya.”

Dalam mewakili negara dan bangsanya, seorang diplomat memiliki tiga fungsi dasar yaitu
sebagai lambang, sebagai wakil yuridis yang sah sesuai hukum internasional dan sebagai
perwakilan politik. Sedangkan tugas seorang diplomat dapat dibagi menjadi empat fase
pokok diplomasi, yaitu: perwakilan (representation), perundingan (negotiation), laporan
(reporting) dan perlindungan kepentingan bangsa, negara, dan warga negaranya di luar
negeri.

Diplomat mempunyai tiga fungsi dasar dalam mewakili Negara dan bangsa

1. Sebagai lambing
2. Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dan hubungan internasional
3. Sebagai perwakilan diplomatik

11
12
Tugas diplomat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

1. Perwakilan (representation)
2. Perundingan (negotiation)
3. Laporan (reporting)
4. Perlindungan kepentingan bangsa, Negara, dan warga negaranya di luar negeri

Ekonomi

Hubungan internasional melalui sarana ekonomi tidak mutlak dilakukan oleh pemerintah,
swasta pun dapat berperanan besar, baik selama masa damai maupun dalam situasi perang.
Semua negara terlibat dalam hubungan ekonomi untuk mendapatkan barang yang tidak dapat
diproduksinya sendiri. Keuntungan lainnya dari perdagangan internasional adalah
diperolehnya suatu barang melalui sistem produksi yang paling efisien dan murah.

Propaganda

Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan suatu
kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Ada dua hal yang membedakan diplomasi
dan propaganda:

1. Propaganda ditujukan kepada rakyat negara tersebut, bukan pemerintahnya.


2. Propaganda dilakukan hanya demi kepentingan negara pembuat propaganda.
Kekuatan Militer dan Perang

Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar-benar dikuasai oleh pemerintah. Bidang
militer sangat mempengaruhi diplomasi karena memiliki kekuatan militer yang tangguh akan
menambah rasa percaya diri, sehingga bisa mengabaikan ancaman-ancaman dan tekanan
lawan yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya. Kekuatan militer diperlihatkan
dalam parade militer di hari-hari nasional untuk menggertak dan memperingatkan negara-
negara lawan sehingga perang dapat dihindarkan. Perang adalah pilihan terakhir.

5. Pola Hubungan Antarbangsa


Ada tiga macam pola hubungan antar bangsa, yaitu:

Penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain, ketergantungan suatu bangsa atas bangsa lain
dan hubungan sama derajat.

13
Pola Penjajahan:

Penjajahan pada hakekatnya adalah penghisapan oleh suatu bangsa atas bangsa lain
yang ditimbulkan oleh perkembangan paham kapitalis, di mana negara penjajah
membutuhkan bahan mentah bagi industrinya dan juga pasar bagi hasil industrinya. Inti
dari penjajahan ini adalah penguasaan wilayah bangsa lain.

Pola Ketergantungan:

Umumnya terjadi pada negara-negara berkembang yang karena kekurangan modal


dan tekhnologi untuk membangun negaranya, terpaksa mengandalkan bantuan negara-
negara maju yang akhirnya mengakibatkan ketergantungan pada negara-negara maju
tersebut. Pola hubungan ini dikenal sebagai neo-kolonialisme (penjajahan dalam bentuk
baru).

Pola Hubungan Sama Derajat:

Pola hubungan ini sangat sulit diwujudkan, namun merupakan pola hubungan yang
paling ideal karena berusaha mewujudkan kesejahteraan bersama, sesuai dengan jiwa sila
kedua Pancasila, yang menuntut penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang
sederajat tanpa memandang ideologi, bentuk negara ataupun sistem pemerintahannya.
Politik luar negeri bebas aktif yang kita pilih menghindarkan bangsa kita jatuh ke paham
kebangsaan yang sempit atau Chauvinisme yang mengagung-agungkan bangsa sendiri
namun memandang rendah bangsa lain. Juga menghindarkan pahamKosmopolitisme yang
memandang seluruh dunia sebagai negeri yang satu dan sama sehingga mengabaikan
negeri sendiri.

Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif ini bangsa Indonesia
menjalin pergaulan dan kerjasama antar bangsa, dipimpin oleh presiden sebagai kepala
negara.Dalam melakukan kerjasama dan hubungan internasional ini presiden dibantu oleh
departemen luar negeri yang dipimpin seorang menteri luar negeri, para duta dan konsul
yang diangkat presiden untuk negara-negara lain serta duta-duta dan konsul-konsul negara
lain yang diterima oleh presiden. Hak mengangkat duta dan konsul ini sesuai dengan Pasal
13 Undang-Undang Dasar 1945 dipegang oleh presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPR. Dalam menerima duta dan konsul negara lain, presiden juga harus
meminta persetujuan dari kepala negara asal duta dan konsul tersebut dalam bentuk Surat
Kepercayaan (lettre de credance).

14
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme
dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa
sendiri dengan memandang renfah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah pandangan yang
melihat kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri ) sehingga cenderung
melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti :

1. Banga Indonesia bebas bergaul dengan bangsa manapun.


2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan
dalam negeri negara lain.
3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan
yang tidak mengikat
Landasan dan Pengertian Politik Luar Negeri Indonesia

a. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia


Landasan ideal Pancasila, landasan kostitusional/struktural UUD 1945, dan
landasan operasional Tap MPR tentang GBHN, UU No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan
Luar Negeri , Keppres, Peraturan Menteri.

a. Pengertian Politik Luar Negeri


Menurut Sumpena Prawirasaputra, politik luar negeri adalah sekumpulan
kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungan-hubungan luar negerinya, yang
merupakan bagian dari kebijakan nasional dan semata-mata untuk mengabdi kepada
kepentingan nasional.

Menurut UU No. 37 Tahun 1999, politik luar negeri adalah kebijakan, sikap dan
langkah pemerintah RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain,
organisasi internasional, serta subyek hukum internasional lainnya dalam rangka
menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

Prinsip-prinsip politik luar negeri Bebas-Aktif :

Bebas, bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah


internasionalnya. Aktif, aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia, ketertiban
dunia, serta menciptakan keadilan sosial.

15
Perwakilan Negara di Luar Negeri :

A. Perwakilan Diplomatik :
Adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina
hubungan politik dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang
meliputi duta besar, duta, kuasa usaha dan atase-atase.
Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling
memberikan hubungan rutin antar negara tersebut.
2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB)
B. Tingkatan dan Kepangkatan Perwakilan Diplomatik :
Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres di
Aachen tahun 1918 sbb :

1. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik.


Duta Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara
yang punya hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal
seorang duta besar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa
berkonsultasi dengan kepala negaranya terlebih dahulu.
2. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan
pada negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan
lebih rendah dari pada negara yang mengirim duta besar. Segala persoalan. Segala
persoalan yang menyangkut ke dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan pemerintah negaranya.
3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai
wakil kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan
negaranya.
4. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala
negara, tetapi kepada menteri luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan
kepala negara negara penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
5. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase
pendidikan dan kebudayaan, dll

16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Hubungan Kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian
kekayaan alam dan perkembangan industry di seluruh dunia sehingga terjadi saling
ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda. Karena hubungan dan
Kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan
mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa
persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.

17
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-kata-pengantar-makalah-beserta-
struktur-dan-cara-membuatnya

https://www.scribd.com/presentation/448815578/Manfaat-Hubungan-Internasional-dalam-
Bidang-Ideologi

18

Anda mungkin juga menyukai