Anda di halaman 1dari 17

Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Tujuan, dan bentuk-bentuk Komunikasi

Antar Pribadi

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Komunikasi Antar Pribadi”

Dosen Pengampu : Yayah Nurhidayah, M.Si

Disusun Oleh:

2.1 ALIFIA RAMADHANI 2384110047


2.2 YOLANDA CANTIKA DWIYANTI 2384110049
2.3 TAJIRON KAHFI 2384110051

Kelas :

Komunikasi Penyiaran Islam 2B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

2023
Kata Pengantar
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, karunia, serta
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini membahas mengenai Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Tujuan, dan Bentuk-
bentuk Komunikasi Antar Pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan aspek yang sangat
penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Melalui komunikasi antar pribadi, manusia dapat
saling berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan yang harmonis dengan sesama.

Dalam penulisan makalah ini, penulis berusaha untuk menyajikan informasi yang
komprehensif dan akurat tentang konsep-konsep dasar tersebut. Melalui pembahasan ini,
diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya
komunikasi antar pribadi dalam kehidupan individu maupun masyarakat.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi positif dalam
memperkaya pengetahuan tentang komunikasi antar pribadi.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan guna perbaikan di masa
mendatang.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
ABSTRAK.......................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................5
BAB II Pembahasan........................................................................................................................7
2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi................................................................................7
2.2 Teori Komunikasi Antar Pribadi.......................................................................................8
2.4 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi..................................................................................12
2.5 Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi.........................................................................12
2.6 Jenis - Jenis Komunikasi Antar Pribadi..........................................................................13
2.7 Bentuk – Bentuk komunikasi antar pribadi.....................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................................................16

3
ABSTRAK
Komunikasi merupakan salah satu unsur yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Baik dalam konteks individu maupun dalam hubungan sosial, komunikasi menjadi fondasi utama
yang memungkinkan pertukaran informasi, pemahaman, dan interaksi antarindividu. Di antara
beragam jenis komunikasi, komunikasi antar pribadi memiliki peran yang sangat penting.

Dalam era globalisasi dan teknologi informasi seperti saat ini, komunikasi antar pribadi
menjadi semakin relevan. Interaksi melalui media sosial, pertukaran pesan instan, dan
komunikasi secara langsung di dunia nyata menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Namun, sering kali kita melihat bahwa kendala dalam komunikasi antar pribadi dapat
menyebabkan konflik, ketidakpahaman, bahkan isolasi sosial.

Dalam konteks akademik, penelitian dan pembahasan mengenai komunikasi antar pribadi
terus berkembang seiring dengan kompleksitas hubungan sosial yang semakin meningkat.
Melalui makalah ini, kami berusaha untuk menguraikan konsep-konsep dasar tersebut dengan
menyajikan informasi yang komprehensif dan relevan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dengan lebih mendalam tentang
Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Tujuan, dan Bentuk-bentuk Komunikasi Antar Pribadi.
Pemahaman ini akan membantu kita meningkatkan kualitas interaksi kita dengan orang lain,
memperkuat hubungan interpersonal, serta menghindari atau menyelesaikan konflik secara
efektif. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya komunikasi antar pribadi dalam kehidupan individu dan masyarakat, serta
memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam memperbaiki kualitas komunikasi
interpersonal mereka.

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Tuhan dibanding makhluk ciptaan yang lain.
Sejatinya, kodrat manusia adalah sebagai makhluk monodualis. Lalu, di samping sebagai
makhluk individu (pribadi), manusia juga berperan sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, manusia sudah memiliki dorongan
akan kebutuhan berinteraksi. Dengan bantuan orang lain, manusia mulai belajar dan beradaptasi
di lingkungannya. Mulai dari merangkak, belajar berdiri, berjalan, menggunakan alat gerak,
hingga bisa berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan, bisa mengembangkan potensi dalam diri
serta hal lain yang membutuhkan interaksi dengan orang lain.

Komunikasi antar pribadi adalah proses komunikasi yang dianggap paling efektif serta
prosesnya dapat dilakukan menggunakan cara yang sangat sederhana. Para pakar komunikasi
memandang komunikasi antarpribadi berpusat pada kualitas komunikasi antarpartisipan.
Partisipan yang saling berhubungan satu sama lain adalah pribadi yang unik, bisa
menentukan , mempunyai perasaan, bermanfaat serta bisa merefleksikan kemampuan diri
masing-masing.

Selain efektif, komunikasi antarpribadi artinya proses berkomunikasi yang dianggap


penting dan merupakan keharusan bagi setiap manusia , baik dalam organisasi formal
maupun non formal. tidak seseorang pun manusia di atas global ini yg tidak melakukan
komunikasi. Setiap orang selalu membutuhkan serta berusaha membuka dan menjalin
komunikasi dengan orang lain. Adanya sejumlah kebutuhan pada diri setiap individu hanya
dapat dipuaskan melalui aktivitas komunikasi antar samamanya. oleh karena itu, krusial bagi
semua orang dibuat mempunyai keterampilan berkomunikasi, tanpa dibatasi oleh jabatan,
status sosial juga stratifikasi dalam kehidupan sosial. Jadi, apakah orang-orang tadi berperan
sebagai pejabat, kaum profesional, maupun masyarakat umum , semuanya membutuhkan
keterampilan berkomunikasi. Komunikasi antarpribadi tidak hanya terjadi pada kehidupan
sehari-hari di tengah warga awam , namun juga terjadi dalam suatu organisasi.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengeryian dari komunikasi antar pribadi dan bagaimana konsep ini
dapat dijelaskan secara komprehensif?
2. Bagaimana karakteristik utama dari komunikasi antar pribadi yang
membedakannya dari jenis komunikasi lainnya?
3. Bagaimana fungsi utama dari komunikasi antar pribadi dalam konteks hubungan
interpersonal?
4. Bagaimana tujuan utama dari terlibat dalam komunikasi antar pribadi, baik secara
individu maupun dalam kelompok sosial?
5. bagaimana ciri khas serta peran masing-masing bentuk komunikasi tersebut dalam
interaksi manusia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memberikan pemahaman yang komprehensif: Tujuan utama dari penulisan ini adalah
untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca mengenai konsep
dasar komunikasi antar pribadi. Dengan memahami secara mendalam tentang pengertian,
karakteristik, serta berbagai aspek lainnya dari komunikasi antar pribadi, pembaca dapat
memperluas wawasan mereka tentang bagaimana komunikasi ini mempengaruhi interaksi
manusia.
2. Mengidentifikasi karakteristik kunci: Melalui penulisan ini, diharapkan pembaca dapat
mengidentifikasi karakteristik utama dari komunikasi antar pribadi yang membedakannya
dari jenis komunikasi lainnya. Hal ini akan membantu pembaca untuk lebih memahami
kompleksitas interaksi antarindividu dalam berbagai konteks.
3. Menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi antar pribadi: Penulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan fungsi-fungsi utama dari komunikasi antar pribadi dalam konteks hubungan
interpersonal. Dengan memahami fungsi-fungsi ini, pembaca dapat melihat pentingnya
komunikasi antar pribadi dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis.
4. Menyampaikan tujuan dari terlibat dalam komunikasi antar pribadi: Salah satu tujuan
penulisan ini adalah untuk menyampaikan tujuan utama dari terlibat dalam komunikasi
antar pribadi, baik dari sudut pandang individu maupun kelompok sosial. Hal ini dapat

6
membantu pembaca untuk menyadari pentingnya komunikasi antar pribadi dalam
mencapai tujuan-tujuan interpersonal mereka.
5. Mendeskripsikan berbagai bentuk komunikasi antar pribadi: Penulisan ini juga bertujuan
untuk mendeskripsikan berbagai bentuk komunikasi antar pribadi yang umum ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami berbagai bentuk komunikasi ini beserta
ciri khas dan perannya, pembaca dapat mengembangkan keterampilan komunikasi
mereka dalam berbagai konteks interpersonal.

7
BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi


Komunikasi antarpribadi atau yang lebih dikenal dengan komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi yang penyampaian pesannya dilakukan secara tatap muka oleh satu
orang dan pesan tersebut diterima oleh orang lain baik lebih atau sekelompok kecil orang,
dengan tujuan agar penerima pesan yang disampaikan dan memberikan umpan balik segera.

Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila
terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi
antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap
yang mudah untuk komunikator baik ecara verbal dalam bentuk kata maupun non verbal dalam
bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya.

Selama proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya interaksi
berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar
individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam
berkomunikasi.

Menurut Hardjana, komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua atau
beberapa orang, dimana pengirim pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima
dan menanggapi secara langsung pula. Begitu Mulyana, menyatakan komunikasi interpersonal
adalah komunikasi orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal dan non verbal

Menurut Lawrence dan Rogers mengatakan demikian “komunikasi antar pribadi ditandai
oleh adanya tindakan pengungkapan oleh seorang pengamat secara sadar ataupun tidak terhadap
tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan kemudian melakukan kembali bahwa tindakan
yang pertama sudah diamati oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian
yang mengisyaratkan terciptanya jalinan antar-pribadi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka komunikasi antar pribadi sesungguhnya baru akan
tercipta kalau terdapat kesadaran dari dua pihak untuk mengamati keadaan masing-masing pihak

8
dan memberikan respon atas keadaan tersebut sebagaimana sifat komunikasi, maka hubungan
yang terjadi ditandai dengan adanya sikap saling memperhatikan, saling memahami, penuh
pengertian dan keakraban. Pemahaman yang dimaksud tidak hanya terjadi pada materi
komunikasi, tetapi juga pada pemahaman terhadap keunikan pribadi masing-masing. Kesadaran
akan perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan komunikasi tumbuh dan berkembang.

Maka komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta,
tumbuh dan berkembang antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain
(sebagai komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain
(komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri menerima pesan dari
sumber (komunikator). Komunikasi itu terus tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi
dan tujuan bersama.

2.2 Teori Komunikasi Antar Pribadi


Adapun teori – teori yang termasuk dalam teori komunikasi antar pribadi, yaitu :

1. Aprehensi Komunikasi

Aprehensi komunikasi adalah salah satu kondisi kognitif . Kondisi dimana seseorang mengetahui
dengan sadar bahwa dirinya memiliki rasa khawatir dan ketakutan selama terjadinya komunikasi.
Sehingga menjadikan ia orang yang mati rasa karena tidak memiliki pikiran dan perasan apapun.
Bahkan hingga tidak memahami sebab akibat sosial. Pendapat lain mengatakan, aprehensi
komunikasi dapat terjadi apabila individu menganggap bahwa pengalaman komunikasi miliknya
sebagai suatu hal yang tidak menyenangkan. Sehingga ia merasa takut untuk berkomunikasi
kembali. Penyebab aprehensi komunikasi dikemlompokkan dalam 3 kategori :

a. Aktifitas yang berlebihan – Secara psikologis menunjukkan sikap kita sudah


terlalu aktif bahkan sebelum kegiatan dilakukan
b. Proses kognitif tidak tepat – Ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman dalam
menghadapi komunikasi
c. Keterampilan dalam komunikasi tidak memadai – Ini menunjukkan jika kita tidak
tahu cara berkomunikasi secara efektif .

9
2. Self-Disclosure

Self disclosure adalah bagian dari kajian komunikasi perspektif internasional. Fokus utama
dalam tindak komunikasi adalah aspek interaksi yang melibatkan indikator sebagai individu
sosial. Ini digunakan juga untuk mengembangkan potensi kemanusiaan melalui interaksi sosial
(Fister, 1986:243). Kemudian, pada self-disclosure, komunikasi yang terjadi ketika individu
berani membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya. Informasi yang diungkapkan
adalah informasi mendalam (rahasia).

3. Penilaian Sosial

Orang biasa melakukan dua hal dalam menerima pesan, yakni mengkontraskan dan
mengasimilasikan. Kontras adalah distorsi perseptual yang mengantarkan pada polarisasi ide.
Sebagai contoh, mengontraskan pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan juga kopi itu
merugikan kesehatan. Sedangkan, asimilasi menunjukan kekeliruan dalam melakukan penilaian
yang bertentangan. Selain itu terdapat tiga hal dalam Teori Penilaian Sosial yang berpengaruh
pada komunikasi antar pribadi, antara lain :

a. Pembicaraan yang memiliki kredibilitas tinggi. Hal ini mampu melancarkan


penyampaian pesan secara jelas tanpa menimbulkan kesalah pahaman pada lawan
bicara.
b. Ambiguitas seringkali dinilai lebih baik dibanding dengan kejelasan. Contohnya
saat pesan yang akan disampaikan di dalam dunia periklanan.
c. Adanya Individu yang bersifat dogmatis dalam menghadapi permasalahan.
4. Penetrasi Sosial

Teori yang menyatakan kedekatan antar pribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual).
Kemudian dilakukan berurutan dimulai dari tahap biasa hingga tahap intim. Ini merupakan
fungsi dari dampak saat ini dan masa depan.

10
5. Pengurangan Ketidak Pastian

Teori ini menjelaskan bagaimana manusia menggali pengetahuan tentang lawan bicaranya.
Ini bertujuan sebagai cara untuk mengurangi ketidak pastian dalam komunikasi. Sehingga
mampu menimbulkan perasaan tenang dan nyaman selama berkomunikasi. Namun, jika tidak
mengetahui latar belakang lawan bicaranya seperti orang asing, tentu menimbulkan perasaan
tidak tenang, takut salah bicara dan tidak nyaman dalam berkomunikasi.

6. Dialetika Relasional

Teori ini menganggap bila orang – orang yang menjalin relasi dan komunikasi antar pribadi,
didalam batin mereka terjadi tarikan konflik. Kemudian, tarikan konflik tersebut menyebabkan
relasi selalu berada dalam kondisi cair. Lalu situasi tersebut dikenal sebagai ketegangan dialektis,
dimana kita serasa terayun antara harmonis dan konflik.

2.3 Ciri-ciri dari Komunikasi Antarpribadi yang Efektif

Joseph A. Devito dalam Alo Liliweri mengungkapkan ciri-ciri komunikasi antarpribadi

yang efektif meliputi :

1. Keterbukaan (openness)

Keterbukaan merupakan kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima
di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek dari
komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada
komunikannya. .Kedua, mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang.Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya
merupakan komunikan yang menjemukan. Bila ingin komunikan bereaksi terhadap apa yang
komunikator ucapkan, komunikator dapat memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi
secara spontan terhadap orang lain. . Ketiga, menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran di
mana komunikator mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkannya adalah miliknya
dan ia bertanggung jawab atasnya.

11
2. Empati (empathy)

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.
Berbeda dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain. Orang yang berempati
mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta
harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang sehingga dapat mengkomunikasikan
empati, baik secara verbal maupun non-verbal.

3. Dukungan (supportiveness)

Situasi terbuka mendukung berlangsung komunikasi yang efektif. Hubungan interpersonal


yang efektif adalah hubungan di mana terdapat sikap mendukung. Individu memperlihatkan
sikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.

4. Rasa Positif (positiveness)

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif
berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, ada pengakuan
secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang
penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk memberikan penghargaan positif
tak bersyarat kepada individu lain.6 Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu
proses sosial di mana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Proses saling
mempengaruhi ini merupakan suatu proses bersifat psikologis dan karenanya juga merupakan
permulaan dari ikatan psikologis antarmanusia yang memiliki suatu pribadi.

12
2.4 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antar individu memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1. Menyampaikan Informasi

Tujuan utama berkomunikasi ialah menyampaikan informasi. Lalu di dalam komunikasi


antar pribadi ditekankan kembali mengenai penyampaian informasi yang memiliki sifat intim
dan mendekati komunikasi yang efektif.

2. Menumbuhkan Simpati

Dalam berbagi informasi, ada kalanya terselip beberapa pesan yang merupakan pengalaman
pribadi. Baik dalam bentuknya pengalaman menyenangkan atau menyedihkan. Dari sana timbul
rasa simpati yang dirasakan oleh kedua belah pihak.

3. Menumbuhkan Motivasi

Tidak jarang pula dari informasi yang dibagikan menimbulkan motivasi tersendiri. Apabila
pesan tersebut berisi kisah – kisah inspiratif yang mampu menggugah kepribadian diri.

2.5 Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi


Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi adalah
sebagai berikut:

1. Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi (self)

Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan


dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu. Oleh karena itu, artinya
komunikasi antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana pengalaman kita.

2. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan


antarpribadi

komunikasi antarpribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesanyang menjadi
media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta bagaimana hubungan
kita dengan komunikan tersebut.

13
3. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-
pihak yang berkomunikasi

Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik untuk sang komunikator, maupun juga
komunikan. Oleh karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu
komunikai agar mencapai komunikasi yang efektif.

4. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional

Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima pesan.

5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu


dengan lainnya.

Dalam sebuah komunikasi antar pribadi, perlu adanya timbal balik yang berkaitan mengenai
topik yang dibicarakan. Apalagi topik berbeda, akan terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi
dan menimbulkan keheningan serta salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh
karena itu, peran pesan menjadi sangat penting.

6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.

Proses penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi berlangsung tidak
dapat diubah atau diulang kembali. Apa yang telah disampaikan dan dipahami oleh kedua belah
pihak akan memberi stimulasi berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian
pesan agar tercipta komunikasi yang kondusif.

2.6 Jenis - Jenis Komunikasi Antar Pribadi


1. Komunikasi verbal (komunikasi verbal)

Merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan secara tertulis (tertulis) atau lisan (lisan).
Komunikasi verbal lebih mudah disampaikan karena pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami. Hal
ini disebabkan karena komunikasi ini dapat dilakukan dengan bantuan media telepon, surat, gambar,
lukisan dll.

14
2. Komunikasi non verbal (komunikasi non verbal)

Dimana komunikasi yang disampaikan tidak menggunakan kata – kata melainkan gerak isyarat bahasa
tubuh, ekspesi wajah dan kontak mata, juga penggunaan objek seperti baju, potongan rambut dsb, serta
cara bicara seperti intonasi nada yang tinggi, gaya bicara, dan kualitas emosi. Contoh dalam komunikasi
non verbal ini terlihat pada gambar komunikasi seperti televisi, iklan baliho dll.

2.7 Bentuk – Bentuk komunikasi antar pribadi


1. Komunikasi Antar Pribadi dari satu orang ke satu orang

Proses KAP dapat berlangsung antara dua orang (two way communication) dimana satu
orang berperan sebagai komunikator yang menyampaikan pesan dan satu orang lainnya sebagai
komunikan yang menerima pesan dengan saling berhadapan (tatap muka). Komunikasi ini
memungkinkan komunikator dan komunikan dapat melihat bahasa tubuh satu sama lain saat
berbicara dan mendengarkan.

2. Komunikasi Antar Pribadi dari satu orang ke kelompok

Selain antara dua orang, proses KAP dapat berlangsung dari satu orang ke kelompok secara
tatap muka, di mana satu orang komunikator menyampaikan pesan kepada dua atau lebih yang
berada dalam satu kelompok. Baik komunikator maupun komunikan saling berinteraksi satu
sama lain dan terlibat dalam proses komunikasi. Pada proses KAP ini, komunikator tidak hanya
memusatkan perhatiannya pada satu komunikan, tetapi juga harus memperhatikan komunikan
lainnya yang ada di dalam kelompok tersebut.

3. Komunikasi Antar Pribadi dari kelompok ke kelompok

Proses KAP juga dapat berlangsung dari kelompok ke kelompok. Berbeda dengan KAP dari
satu orang ke kelompok, KAP dari kelompok ke kelompok memungkinkan setiap orang dalam
kelompok tersebut berpartisipasi atau berperan sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan. Biasanya, aktivitas komunikasi jenis ini dilakukan oleh sekelompok orang dengan
visi dan misi yang sama, atau sekelompok orang dengan hobi atau minat yang sama dalam satu
komunitas atau organisasi tertentu.

15
BAB III
3.1 Kesimpulan
Komunikasi antar pribadi adalah sebuah proses penting dalam kehidupan manusia yang
melibatkan pertukaran pesan, ide, dan emosi antara individu-individu. Dari materi yang telah
dibahas mengenai Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Tujuan, dan Bentuk-bentuk Komunikasi
Antar Pribadi, dapat disimpulkan beberapa hal yang penting:

1. Pengertian: Komunikasi antar pribadi merujuk pada interaksi komunikasi yang terjadi
antara dua individu atau lebih. Ini meliputi pertukaran verbal dan non-verbal yang
membantu dalam membangun pemahaman dan hubungan antarindividu.
2. Karakteristik: Komunikasi antar pribadi memiliki beberapa karakteristik kunci, termasuk
keberlangsungan, saling ketergantungan, saling memengaruhi, serta keunikan setiap
hubungan interpersonal.
3. Fungsi: Fungsi utama dari komunikasi antar pribadi meliputi penciptaan hubungan yang
erat, pertukaran informasi, pembangunan dan pemeliharaan identitas individu, serta
pengaturan perilaku sosial.
4. Tujuan: Terlibat dalam komunikasi antar pribadi memiliki tujuan yang beragam, mulai
dari penciptaan hubungan yang harmonis hingga pencapaian tujuan-tujuan spesifik
seperti persuasi, pengarahan, atau dukungan emosional.
5. Bentuk-bentuk: Komunikasi antar pribadi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk
komunikasi verbal (percakapan, diskusi) dan komunikasi non-verbal (gestur, ekspresi
wajah), serta melalui berbagai media seperti tatap muka, telepon, atau media sosial.

Dengan memahami konsep-konsep ini, individu dapat meningkatkan keterampilan


komunikasi mereka, memperkuat hubungan interpersonal, dan memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang kompleksitas interaksi manusia dalam konteks sosial. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan komunikasi antar pribadi
guna memperbaiki kualitas hubungan kita dengan orang lain dan mencapai tujuan-tujuan
interpersonal yang diinginkan.

16
Daftar Pustaka

Bab III komunikasi antarpribadi 1.1. pengertian ... (n.d.).


http://repository.unwira.ac.id/2111/5/BAB%20III.pdf

ESP, N. (2023, January 16). Komunikasi Antar Pribadi / personal : Pengertian, Sifat, Dan
Tujuan. Talkactive. https://talkactive.co.id/komunikasi-antar-pribadi-personal-pengertian-
sifat-dan-tujuan/

Fisipol. (2022, April 22). Pengertian Dan Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi. Ilmu
Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara.
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2022/04/21/pengertian-dan-karakteristik-komunikasi-
antar-pribadi/

Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi intrapersonal dan interpersonal.

Mammaten, P. author By. (2017, April 6). Komunikasi Antar Pribadi- pengertian,
Karakteristik, Jenis, Dan Penjelasannya. PakarKomunikasi.com.
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-pribadi

Modul Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas dalam
Percepatan Pencegahan Stunting di Indonesia . (n.d.).
https://siakpel.kemkes.go.id/upload/akreditasi_kurikulum/modul-1-34353134-3730-4434-
b639-323032393434.pdf

mulyana, D. (2005). Ilmu komunikasi : suatu pengantar / Deddy Mulyana ; editor, Muchlis.

17

Anda mungkin juga menyukai