Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ Komunikasi Sosial dan Personal Dalam Public Relations”

Mata Kuliah : Public Relations


Dosen Pengampu : Nadrah Sitorus, M. Kom.I.

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Gilang Maulana Purba (0104212157)


Wina Warohmah Nasution (0104213137)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan kami kesempatan sehingga
kami masih dapat menyelesaikan tugas yang di berikan dosen pengampu bapak “Nadrah
Sitorus” pada mata kuliah “Public Relations” tepat pada waktunya. Tidak lupa sholawat
berangkaiakan salam marilah kita panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak serta kemajuan internet yang sangat membantu kami untuk mencari
bahan tambahan sehingga dapat mempermudah dalam menyusun makalah ini. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Namun begitu, pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu diharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah kami ini. Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi pemakalah khususnya dan memberikan banyak manfaat bagi kita semua pada umumnya.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik kamu ialah orang yang memberi
manfaat bagi orang lain”.

Medan, 15 November 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB II.............................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN............................................................................................................... 3

A. Komunikasi Sosial................................................................................................ 3
B. Ciri Komunikasi Sosial......................................................................................... 5
C. Pengertian Personal Dalam Public Relations....................................................... 5
D. Jenis-Jenis Personal Dalam Public Relation......................................................... 6

BAB III............................................................................................................................. 8

PENUTUP........................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi sosial dan personal dalam public relations dapat dimulai dengan pemahaman
bahwa public relations (PR) merupakan fungsi strategis dalam sebuah organisasi yang
bertujuan membangun dan menjaga hubungan positif dengan berbagai pemangku
kepentingan (stakeholders). Komunikasi sosial dan personal menjadi elemen kunci dalam
praktik PR untuk mencapai tujuan tersebut.

Pentingnya komunikasi sosial dalam PR terletak pada kemampuan organisasi untuk


berinteraksi dengan masyarakat secara luas melalui berbagai saluran komunikasi, seperti
media sosial, acara publik, dan kampanye komunikasi. Dalam konteks ini, peran personal
dalam berkomunikasi menjadi penting, di mana perwakilan organisasi atau praktisi PR perlu
memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang baik untuk membangun hubungan
yang kuat dengan individu atau kelompok tertentu.

Secara lebih mendalam, aspek-aspek penting yang perlu dipahami melibatkan


pengelolaan reputasi, pemahaman audiens, dan penerapan strategi komunikasi yang relevan.
Dengan menggabungkan aspek sosial dan personal dalam praktik PR, organisasi dapat
menciptakan citra yang positif, membangun kepercayaan, dan mempertahankan hubungan
yang berkelanjutan dengan masyarakat.

Melalui penelitian dan pemahaman yang mendalam terhadap konsep komunikasi sosial
dan personal dalam ranah public relations, organisasi dapat lebih efektif dalam mengelola
hubungan dengan stakeholder, mengatasi krisis, serta meningkatkan kesadaran dan
pemahaman masyarakat terhadap tujuan dan nilai organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa komunikasi sosial?
2. Bagaimana ciri komunikasi sosial?
3. Apa pengertian personal dalam public relation?
4. Apa jenis-jenis personal dalam public relation?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui komunikasi sosial.
2. Untuk mengetahui ciri lomunikasi sosial.
3. Untuk mengetahui pengertian personal dalam public relation.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis personal dalam public relation.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komunikasi Sosial
1. Pengertian Komunikasi

Secara sederhana kamus umum Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian komunikasi


sama dengan perhubungan. Dengan komunikasi orang dapat menyampaikan pesan-pesan
tertentu kepada kelompok ataupun kepada masyarakat luas.

Komunikasi adalah sarana yang paling vital bagi setiap manusia untuk mengerti
dirinya sendiri, mengerti orang lain, dan memahami lingkungannya. Mengetahui tempat
dan cara kehadirannya di masyarakat serta hubungan dengan sesama di sekitarnya.
Semuanya itu dipahami dengan adanya “jalur komunikasi” yang terjalin baik.
Komunikasi tidak saja dikenal dalam bidang kehumasan (public relation) atau dunia pers,
melainkan mempunyai cakrawala pemahaman yang sangat luas. Hampir setiap aspek
kehidupan manusia selalu terjalin proses komunikasi disadari atau tidak disadari. Berikut
beberapa pengertian tentang komunikasi.

William Albig dalam bukunya public opinion mengatakan bahwa komunikasi adalah
proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu (communication is the
process of transmitting meaninful symbols between individuals).

Sedangkan Noel Gits dalam (Siahaan, 1990:3) mengemukakan pendapatnya, bilamana


interaksi sosial meliputi pengeporan arti-arti dengan menggunakan lambing-lambang,
itulah komunikasi (when social interaction involves the transmission of meaning through
the uses of symbols, it is known as communication).

Carl I. Howland (Siahaan, 1990:3) komunikasi adalah proses bilamana seseorang


individu (komunikator) mengoper stimulans (biasanya lambang kata-kata) untuk
merombah tingkah laku individu lainnya (komunikan).

Namun menurut Onong Uchyana Effendy dalam bukunya “komunikasi teori dan
praktek” mengatakan: Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.

Dari uraian di atas dapat dilihat adanya dua nilai yang selalu ada. Nilai pertama
adalah informasi, apakah berupa lambang-lambang atau berupa gambaran yang menjadi

3
stimulans. Pesan atau message itu jelas wujud dan proses (pengoperannya). Nilai kedua
adalah persusif, yakni proses pemindahan itu hendak mencapai satu saran, orang yang
menerimanya dan memahaminya. Secara ontologis dapat dilihat, bahwa komunikasi itu
adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui
media atau lambang-lambang, apakah itu dengan bahasa lisan, tulisan, ataupun isyarat.
Secara aksiologis diperlihatkan proses pemindahan pesan tersebut dari komunikator
kepada komunikan. Komunikator memberikan ide rangsangan, sehingga sikap, idea tau
pemahaman dapat dimengerti oleh komunikator maupun oleh komunikan. Secara
epistemologis nampak bahwa komunikasi bertujuan merubah pola pikir atau sikap orang
lain (komunikan) untuk dapat membangun kebersamaan, mencapai ide yang sama demi
tujuan bersama pula.1

2. Pengertian Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial sejatinya aturan dalam arti interaksi sosial, seperti memulai
percakapan, mengambil giliran untuk berbicara, dan menggunakan isyarat nonverbal.
Oleh karena itulah perihal ini adanya komunikasi sosial juga dapat dianggap kombinasi
antara interaksi sosial, kognisi sosial, pragmatik, dan bahasa reseptif/ekspresif.

Definisi komunikasi sosial menurut para ahli antara lain:

a. Barbara Cook, Komunikasi sosial adalah sebagai kemampuan seorang individu untuk
berkomunikasi secara sosial.
b. The American Speech-Language-Hearing Association, Definisi komunikasi sosial
adalah penggunaan bahasa dalam konteks sosial, yang mencakup interaksi sosial,
kognisi sosial, pragmatik, dan pemrosesan bahasa. Dimana keterampilan dalam
komunikasi sosial mencakup kemampuan untuk memvariasikan gaya bicara,
mengambil perspektif orang lain, memahami dan secara tepat menggunakan aturan
untuk komunikasi verbal dan nonverbal, dan menggunakan aspek struktural bahasa.
Misalnya, kosa kata, sintaksis, dan fonologi untuk mencapai tujuan ini.
c. International Association of Communication Activists, Arti komunikasi sosial adalah
sebagai penggunaan beragam contoh sosial media atau bidang studi yang
mengeksplorasi bagaimana informasi bisa dirasakan, ditransmisikan, dan dipahami,

1
Deify Timbowo, Manfaat Penggunaan Smarthphone Sebagai Media Komunikasi, Acta
Diurna, Vol 5 No. 2, 2016.
4
serta dampak yang diberikan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, dapat dikatakan
bahwa komunikasi sosial lebih menekankan pada bidang politik dan sosial.

B. Ciri Komunikasi Sosial


1. Terdapatnya interaksi sosial mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengakui
bahwa orang lain adalah makhluk sosial. Interaksi sosial tersebut mencakup, namun
tidak terbatas pada, gaya komunikasi, penggunaan bahasa/alih kode, penalaran dan
kompetensi sosial, dan resolusi konflik.
2. Hadirnya kognisi sosial menggambarkan kemampuan seseorang untuk terhubung
dengan dan memahami emosi diri sendiri dan orang lain, serta memahami nuansa
bahasa dan membuat kesimpulan dari isyarat konteks.
3. Terdapatnya pragmatik yang terkait dengan bagaimana kita menggunakan bahasa
dalam situasi sosial dengan menggunakan aturan tidak tertulis berdasarkan
konteksnya. Misalnya, seseorang mungkin menggunakan bahasa secara berbeda
ketika berbicara dengan teman sebaya versus orang tua. Dimana untuk keterampilan
pragmatis termasuk, tetapi tidak terbatas pada, mempertahankan topik percakapan,
memulai percakapan atau interaksi, melakukan kontak mata, memperbaiki gangguan
percakapan, dan bergiliran untuk berbicara.
4. Mempergunakan bahasa reseptif yang setidaknya mengacu pada pemahaman bahasa,
sedangkan bahasa ekspresif mengacu pada keluaran ekspresif bahasa. Bahasa meliputi
membaca, menulis, berbicara, memberi isyarat, dan memahami. Komponen bahasa
reseptif/ekspresif adalah sintaksis (urutan kata), morfologi (bentuk kata), dan
semantik (kosa kata), dan fonologi (bunyi ujaran).2

C. Pengertian Personal dalam Public relation

Personal dalam konteks Public Relations (PR) merujuk pada dimensi komunikasi
yang melibatkan interaksi langsung antara individu atau perwakilan perusahaan dengan
berbagai pihak terkait. Ini mencakup berbagai bentuk komunikasi satu-satu, pertemuan
tatap muka, dan keterlibatan personal untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan
mendalam dengan pemangku kepentingan seperti karyawan, mitra bisnis, pelanggan,
media, dan masyarakat pada umumnya.

2
Dosen Sosiologi.com, Pengertian Komunikasi Sosial, (Diakses pada 15 November 2023,
pukul 19.55).
5
Dalam praktik PR, aspek personal menjadi penting karena memberikan dimensi
manusiawi pada interaksi. Melalui komunikasi personal, perusahaan dapat membangun
kepercayaan, memahami kebutuhan pemangku kepentingan secara lebih baik, dan
menciptakan hubungan yang lebih kuat. Ini juga mencakup peran wajah perusahaan, di
mana pemimpin atau perwakilan kunci menjadi representasi langsung dari nilai dan
identitas perusahaan.

Dengan memahami pentingnya dimensi personal dalam PR, organisasi dapat


menciptakan strategi komunikasi yang lebih efektif dan membangun reputasi yang positif
melalui interaksi manusiawi dan relevan.3

D. Jenis-jenis Personal dalam Public Relation

Dalam Public Relations (PR), berbagai jenis personal memegang peran yang berbeda
dalam membentuk dan memelihara hubungan antara perusahaan dan pemangku
kepentingan. Berikut adalah beberapa jenis personal dalam PR:

1. Pemimpin Perusahaan:

Pemimpin perusahaan, seperti CEO atau direktur eksekutif, berfungsi sebagai wajah
perusahaan. Partisipasi dan komunikasi langsung dari para pemimpin ini dapat
memberikan dampak besar pada citra perusahaan.

2. PR Professionals:

Profesional PR memiliki peran khusus dalam merancang strategi komunikasi,


menyusun pesan, dan menjalankan program PR. Mereka berkomunikasi dengan berbagai
pihak terkait untuk memastikan pesan perusahaan disampaikan secara efektif.

3. Karyawan:

Karyawan di berbagai tingkatan juga menjadi bagian dari dimensi personal dalam PR.
Keterlibatan karyawan, baik dalam acara perusahaan atau sebagai perwakilan merek di
media sosial, dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap perusahaan.

4. Duta Merek (Brand Ambassadors):

3
Horidatul Bakiyah, Strategi Komunikasi Public Relation, Jurnal Komunikasi dan Budaya,
vol 3 No. 01, 2022.
6
Individu atau tokoh terkenal yang diangkat sebagai duta merek perusahaan.
Keberadaan mereka membantu meningkatkan visibilitas dan menciptakan keterikatan
emosional dengan audiens.

5. Media Liaisons:

Profesional PR yang khusus bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan media.


Mereka memfasilitasi wawancara, memberikan informasi kepada wartawan, dan
memastikan liputan media yang positif.

6. Komunitas dan Relawan:

Keterlibatan personal dalam kegiatan sosial dan relawan membangun hubungan


positif dengan komunitas. Ini mencakup partisipasi dalam acara lokal, proyek amal, atau
kegiatan lingkungan.

7. Pemangku Kepentingan (Stakeholders):

Pemangku kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, mitra bisnis, dan investor, juga
dapat dianggap sebagai personal. Interaksi langsung dengan mereka membantu
memahami kebutuhan dan keinginan mereka.

8. Pemerintah dan Pejabat Publik:

Hubungan dengan pemerintah dan pejabat publik juga membutuhkan dimensi


personal. Interaksi ini dapat terjadi melalui pertemuan, konsultasi, atau partisipasi dalam
forum publik.4

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

4
Akbar M, Public Relation,Yogyakarta, Ikatan Guru Indonesia, 2021.
7
Komunikasi sosial adalah suatu proses penting dalam kehidupan manusia di mana
individu atau kelompok berinteraksi untuk bertukar informasi, membangun hubungan,
dan menciptakan pemahaman bersama.

Komunikasi sosial memiliki sejumlah ciri yang mencerminkan kompleksitas dan


pentingnya dalam interaksi manusia. Pertama, komunikasi sosial melibatkan pertukaran
informasi antara individu atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama. Kedua,
penggunaan bahasa, baik verbal maupun non-verbal, menjadi sarana utama dalam
menyampaikan pesan dan ekspresi emosi. Selanjutnya, komunikasi sosial sangat
dipengaruhi oleh konteks budaya, norma, dan nilai yang membentuk kerangka kerja
interpretasi. Interaksi sosial yang efektif memerlukan pemahaman terhadap kode-kode ini
agar pesan dapat diterima dengan benar. Selain itu, komunikasi sosial juga bersifat
dinamis dan dapat membentuk identitas individu serta kelompok.

pengertian personal dalam Public Relations tidak hanya mencakup penampilan fisik,
tetapi juga karakter, nilai, dan perilaku individu yang dapat mempengaruhi persepsi
publik. Keberhasilan PR seringkali terkait erat dengan kemampuan individu tersebut
dalam membangun hubungan positif dengan publik sasaran dan meyakinkan mereka
tentang integritas serta kompetensi yang dimiliki.

Jenis-jenis personal dalam Public Relations (PR) mencakup beragam peran dan
karakteristik yang memainkan peran penting dalam membangun hubungan positif antara
organisasi dan publiknya. Pertama, juru bicara atau spokesperson memiliki tanggung
jawab untuk menyampaikan pesan organisasi dengan jelas dan meyakinkan. Keahlian
berbicara dan representasi yang baik menjadi kunci dalam peran ini.Kedua, influencer
atau orang yang memiliki pengaruh besar di media sosial juga dapat dianggap sebagai
personal dalam PR. Mereka dapat digandeng untuk mendukung atau mempromosikan
pesan, produk, atau layanan organisasi. Ketiga, eksekutif tingkat tinggi, seperti CEO atau
pimpinan organisasi, sering menjadi figur sentral dalam aktivitas PR. Citra dan
kredibilitas mereka memainkan peran besar dalam membangun kepercayaan publik.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. F., Evadianti, Y., & Asniar, I. (2021). Public Relations. Ikatan Guru Indonesia.

8
Bakiyah, H., Indarsih, M., Yuniani, H., & Astuti, F. D. (2022). Strategi Komunikasi Public
Relations Pt Cakra Mahkota Dalam Customer Relations. Jurnal Komunikasi dan
Budaya, 3(1), 20-34.

Dosen sosiologi. com, 7 Agustus 2023, pengertian komunikasi sosial, 15 November 2023,
https://dosensosiologi.com/komunikasi-sosial/.

Timbowo, D. (2016). Manfaat Penggunaan Smartphone Sebagai Media Komunikasi (Studi


pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sam Ratulangi). Acta Diurna Komunikasi, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai