Anda di halaman 1dari 18

PRINSIP KOMUNIKASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Dosen Pengampu:
Oktaria Ardika Putri, M.M.

Disusun Oleh:
DINDA KAMILA ZULFA (934216719)
SAFIRA DWI PRIATNA (934216819)
RISMA EKA WULANDARI (934218919)

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak
lupa kami panjatkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para umatnya.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Pengembangan
Kepribadian. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan
dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai
hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam
pembuatannya kami menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya khususnya kepada Ibu Oktaria Ardika Putri, M.M. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Kepribadian. Kami menyadari
bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini, masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga
apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-
teman maupun pihak lain yang berkepentingan.

Kediri, 1 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A. Pengertian Komunikasi ........................................................................... 2
B. Fungsi Komunikasi ................................................................................. 3
C. Elemen Komunikasi ................................................................................ 4
D. Hal yang Mempengaruhi Proses Penerimaan Komunikasi ..................... 6
E. Komunikasi Organisasi ........................................................................... 8
BAB III: PENUTUP ......................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2007). Cikal
bakal ilmu komunikasi itu sendiri sebenarnya tampil pada zaman Yunani
kuno, yang digagas oleh Aristoteles. Dalam gagasan tersebut ia menyebut
bahwa di dalam komunikasi itu terdapat komunikator, pesan dan penerima
(Ngalimun, 2017: 11).
Kegiatan komunikasi adalah sebuah proses transaksional yang
menekankan pentingnya persepsi di antara partisipan komunikasi. Persepsi
disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin
kita berkomunikasi dengan efektif. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi
antar individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi,
sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya
atau kelompok identitas.
Prasyarat kehidupan manusia di dunia ini adalah dengan komunikasi.
Kehidupan manusia akan terlihat hampa jika tidak ada komunikasi. Interaksi
antarmanusia baik secara individual, kelompok ataupun organisasi tidak dapat
terjalin tanpa adanya komunikasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian komunikasi?
2. Bagaimana fungsi komunikasi?
3. Bagaimana elemen komunikasi?
4. Bagaimana hal yang mempengaruhi proses penerimaan pesan?
5. Bagaimana komunikasi organisasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia
dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehiduapan sehari-hari di
rumah tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana
saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam
komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia.
Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi.
Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu
sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.
Pengertian komunikasi dapat diihat dari etimologi (bahasa) dan terminologi
(istilah) Dari sudut etimologi, menurut Roudhonah dalam buku ilmu
komunikasi, dibagi menjadi beberapa kata diantaranya “communicare yang
berarti berpartisipasi atau member tahukan, Communis opinion yang berarti
pendapat umum.1 Raymond S. Ross yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam
buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa “Komunikasi
atau Communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin Communis
yang beberarti membuat sama”.2
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi
adalah suatu penyampaian pesan yang bertujuan untuk membuat sama
persepsi atau arti antara komunikator dan komunikan. Sedangkan secara
“terminologi” ada banyak ahi yang mencoba mendefinisikan diantaranya
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale bahwa
“komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam
bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain”. 3 Dari beberapa
pengertian diatas dapat dirangkum bahwa komunikasi adalah suatu proses
dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan media

1
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), 27.
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),
46.
3
Arni muhmmad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014), 4.

2
tertentu yang berguna untuk membuat pemahaman yang sama diantara
mereka, informasi yang disampaikan dapat memberikan efek tertentu kepada
komunikan. Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat
lain dengan pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain
dengan menggunakan simbol seperti kata, figur dan grafik serta memberi,
meyakinkan ucapoan dan tulisan.4 Komunikasi adalah “proses atau tindakan
menyampaikan pesan (message) dari pengirim (sender) ke penerima
(receiver), melalui suatu medium (channel) yang biasa mengalami gangguan
(noice). Dalam definisi ini, komunikasi haruslah bersifat intentional
(disengaja) serta membawa perubahan.5

B. Fungsi Komunikasi
Pesan merupakan salah satu instrumen komunikasi, menurut William I.
Gorden, pesan sebagai instrumen komunikasi memiliki empat fungsi
diantaranya: 6
1. Fungsi Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial didefinisikan sebagai sarana
membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk keberlangsungan hidup,
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan, antara lain dengan
komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi komunikasi ekspresif erat kaitannya dengan komunikasi sosial
yang dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok. Komunikasi
ekspresif tidak otomatis mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan
sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut
dikomunikasikan terutama melalui komunikasi nonverbal.
3. Fungsi Komunikasi Ritual

4
Ibid., 69.
5
Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2005), 2.
6
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),
5.

3
Fungsi Komunikasi ritual berkaitan erat dengan komunikasi ekspresif
dimana komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun
dan sepanjang hidup, yang disebut oleh para antropolog sebagai rites of
passage, seperti upacara kelahiran, ulangtahun, sunatan, dan sebagainya.
Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan
perilaku-perilaku simbolik.
4. Fungsi Komunikasi Instrumental
Fungsi menjadi komunikasi yang bersifat instrumental, dimana fungsi
instrumental didefinisikan sebagai komunikasi yang memiliki tujuan
umum untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap
dan keyakinan, dan mengubah perilaku untuk melakukan tindakan dan
juga menghibur.

C. Elemen Komunikasi
Komunikasi adalah proses dinamis yang dimulai dengan konsep
gagasan oleh pengirim (sender) yang ditransmisikan dalam bentuk simbolis
(encoding) baik bentuk verbal maupun non-verbal melalui saluran komunikasi
(communication channel) ke penerima informasi (receiver). Informasi yang
diterima tersebut harus diinterpretasi atau pengartian ulang (decoding) lagi
sehingga dapat dipahami oleh si penerima informasi. Selanjutnya, Penerima
informasi tersebut dapat memberikan umpan balik atau feedback dalam bentuk
pesan atau sinyal dalam jangka waktu tertentu untuk memastikan penerima
benar-benar memahami apa yang dimaksud oleh pengirim.7
Dari Proses Komunikasi yang dijelaskan diatas, terdapat 7 elemen
penting dalam suatu proses komunikasi yaitu8 :
1. Pengirim (Sender)
Pengirim (Sender) atau disebut dengan Komunikator adalah individu,
kelompok atau organisasi yang memulai komunikasi yang telah

7
http://lspdompetdhuafa.org/elemen-elemen-dalam-proses-
komunikasi/#:~:text=Dari%20Proses%20Komunikasi%20yang%20dijelaskan,Pesan%20(Message
)%20itu%20sendiri, diakses pada Senin, 28 Februari 2022 pukul 19.00 WIB.
8
Ibid

4
mengkonseptualisasikan gagasan yang ingin disampaikan ke pihak lain.
Pengirim ini merupakan pihak pertama yang bertanggung jawab atas
keberhasilan penyampaian informasi. Pengalaman, sikap, pengetahuan,
keterampilan, persepsi dan budaya pengirim akan mempengaruhi
informasi atau pesan yang akan dikirimkan. Menurut Burnett & Dollar
(1989), “Kata-kata tertulis, kata-kata yang diucapkan dan bahasa non-
verbal yang dipilih adalah hal terpenting dalam memastikan penerima
menafsirkan pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim”.
Contohnya seorang manajer ingin menginformasikan ke bawahannya
mengenai pengenalan produk baru, maka manajer tersebut dapat dikatakan
sebagai Pengirim atau Sender.
2. Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan dalam proses komunikasi ini adalah ide,
perasaaan, pedoman, instruksi, perintah atau konten apapun yang
dimaksudkan untuk dikomunikasikan. Contohnya seperti pesan untuk
pengenalan produk, pesan instruksi yang harus dilakukan oleh bawahan
dan lain sebagainya.
3. Konversi Pesan ke bentuk Simbolis (Encoding)
Proses ini merupakan proses mengubah ide, pemikiran atau komponen
pesan/informasi lainnya yang akan dikomunikasikan tersebut menjadi
simbol, kata-kata, tindakan, diagram, gerakan tubuh, gambar dan lain-
lainnya. Simbolis-simbolis yang digunakan ini harus dapat dipahami oleh
penerima informasi. Pengetahuan, persepsi, keterampilan, latar belakang
dan kompetensi pengirim informasi memiliki dampak yang sangat besar
terhadap keberhasilan penyampaian pesan atau informasi ini.
4. Saluran Komunikasi (Communication Channel)
Pengirim memilih saluran atau media yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesannya kepada penerima. Pemilihan media ini harus
dilakukan dengan hati-hati agar pesan atau informasi yang akan
disampaikannya ini secara efektif dapat ditafsirkan dengan benar oleh
penerima. Pilihan media atau saluran komunikasi ini tergantung pada
hubungan interpersonal antara pengirim dan penerima dan juga urgensi

5
pesan yang akan dikirim. Berbagai bentuk media atau saluran komunikasi
yang dapat digunakan diantaranya seperti tatap muka, surat, televisi,
telepon, email dan lain-lainnya.
5. Pengartian ulang Simbolis (Decoding)
Di proses decoding ini, penerima menafsirkan pesan pengirim dan
mencoba memahaminya sebaik mungkin. Komunikasi yang efektif hanya
terjadi jika penerima memahami sama persis apa yang dimaksudkan oleh
pengirim.
6. Penerima (Receiver)
Receiver atau Penerima adalah orang yang ditargetkan untuk pesan atau
informasi tersebut. Penerima informasi harus mencoba sebaik mungkin
untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi sehingga
tujuan komunikasi tercapai. Sejauh mana pemahaman penerima informasi
ini tergantung pada subyek, pengalaman, pengetahuan, kepercayaan dan
hubunganya dengan pengirim.
7. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik atau feedback adalah langkah terakhir dari proses komunikasi
untuk memastikan penerima telah menerima pesan dan telah
menafsirkannya dengan benar sesuai dengan yang dimaksudkan oleh
pengirim. Feedback ini akan meningkatkan efektivitas komunikasi karena
memungkinkan pengirim untuk mengetahui keefektifan pesannya.
Tanggapan dari penerima dapat berupa verbal maupun non-verbal.

D. Hal yang Mempengaruhi Proses Penerimaan Pesan


1. Kredibilitas
Kredibilitas (credibility) berkaitan dengan hubungan saling percaya antara
komunikator dan komunikan. Komunikator perlu memiliki kredibilitas
dimata komunikan, misalnya dalam hal tingkat keahliannya dalam bidang
yang bersangkutan dengan pesan/ informasi yang disampaikan.
2. Konteks
Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana
komunikasi berlangsung. Konteks disini terdiri dari aspek yang bersifat

6
fisik (iklim, cuaca), aspek Psikologis, aspek sosial, dan aspek waktu. Agar
komunikasi dapat berjalan dengan baik, komunikator harus
memperhatikan situasi dan kondisi dimana komunikan berada.
3. Konten
Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan
komunikator kepada komunikan. Isi pesan/ informasi disesuaikan dengan
kebutuhan komunikan, misalnya pesan/ informasi mengenai kesehatan
janin diberikan kepada ibu-ibu, bukan kepada anak remaja. komunikasi
yang efektif akan dapat dicapai jika konten yang disampaikan
komunikator mengandung informasi/ pesan yang berarti/ penting untuk
diketahui oleh komunikan.
4. Kejelasan
Kejelasan (clarity) dari pesan/ informasi yang disampaikan komunikator
sangat penting. Untuk menghindari kesalahpahaman komunikan dalam
menangkap isi pesan/ informasi yang disampaikan komunikator. Kejelasan
disini mencapkup kejelasan isi pesan, kejelasam tujuan yang akan dicapai,
kejelasan kata-kata (verbal) yang digunakan, dan kejelasan bahasa tubuh
(non verbal) yang digunakan.
5. Kesinambungan dan Konsistensi
Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency) pesan/
informasi yang disampaikan diperlukan agar komunikasi berhasil
dilakukan. Pesan perlu disampaikan secara terus menerus dan konsisten.
Pesan yang disampaikan sebelumnya dengan pesan selanjutnya tidak
saling bertentangan. Contohnya informasi mengenai program KB „dua
anak saja cukup‟ dari pemerintah, perlu disiarkan terus menerus melalui
berbagai media, agar pesan tersebut tertanam dan dapat mempengaruhi
prilaku masyarakat.
6. Kemampuan Komunikan
Kemampuan Komunikan (capability of audience) berkaitan dengan tingkat
pengetahuan, dan kemampuan penerima pesan dalam memahami pesan
yang disampaikan. Komikator harus memperhatikan audiensnya,

7
menggunakan bahasa (baik verbal maupun non verbal) yang sesuai dan
dipahami oleh audiens.
7. Saluran Distribusi
Saluran distribusi (channels of distribution) berkaitan dengan sarana/
media penyampaian pesan. Sebaiknya komunikator menggunakan media
yang sesuai dan tepat sasaran. Misalnya dengan menggunakan media yang
telah umum digunakan komunikan. Dengan begitu, komunikan tidak
bingung dan komunikasi dapat berjalan dengan baik.

E. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian
Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai
pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal di suatu
organisasi. bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan
mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Organisasi
kecil yang anggotanya hanya tiga orang, proses komunikasi yang
anggotannya seribu orang menjadi komunikasinya sangat kompleks.
Komunikasi dapat bersifat formal dan informal.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. misalnya: memo,
kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun
komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotannya
secara individual.9
Bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi
organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang
dapat disimpulkan yaitu:

9
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), 54.

8
a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang
kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal
maupun eksternal.
b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan
media.
c. Komunikasi organisasi organisasi meliputi orang dan sikapnya,
perasaannya, hubungdannya dan keterampilan/skilnya.10
Menurut Gold Haber yang dikutip oleh Arni Muhammad dalam
bukunya komunikasi organisasi yang menyatakan bahwa komunikasi
organisasi adalah proses menciptakan dan menukar pesan dalam suatu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang sering berubah-ubah. Komunikasi organisasi mempunyai
peranan penting dalam memadukan fungsi-fungsi manajemen dalam suatu
perusahaan yaitu:
a. Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
b. Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
c. Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya dengan cara efektif
d. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang
menimbulkan keinginan orang untuk memberikan kontribusi
e. Mengendalikan prestasi.11
2. Tujuan
a. Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat. Memberi peluang bagi
para pemimpin organisasi dan anggotannya untuk menyatakan pikiran,
pandangan, dan pendapat sehubungan dengan tugas dan fungsi yang
mereka lakukan.
b. Membagi informasi (information sharing). Memberi peluang kepada
seluruh aparatur orgaisasi untuk membagi informasi dan memberi
makna yang sama atas visi, misi, tugas pokok, fungsi organisasi, sub
organisasi, individu, maupun kelompok kerja dalam organisasi

10
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), 65.
11
Ibid., 14.

9
c. Menyatakan perasaan dan emosi. Memberi peluang bagi para
pemimpin dan anggota organisasi untuk bertukar informasi yang
berkaitan dengan perasaan dan emosi.
d. Tindakan koordinasi. Bertujuan mengkoordinasi sebagai atau seluruh
tindakan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi organisasi yang telah
dibagi habis ke dalam bagian atau subbagian organisasi. Organisasi
tanpa koordinasi dan organisasi tanpa komunikasi sama dengan
organisasi yang menampilkan aspek individual dan bukan
12
menggambarkan aspek kerja sama.
3. Fungsi
Ada dua fungsi komunikasi organisasi, yaitu organisasi yakni
fungsi umum dan fungsi khusus
a. Fungsi Umum
1) Komunikasi berfungsi untuk menceritakan informasi terkini
mengenai sebagai atau keseluruhan hal yang berkaitannya dngan
pekerjaan. terkadang komunikasi merupakan proses pemberian
informasi mengenai bagaimana seorang atau sekelompok orang
harus mengerjakan satu tugas tertentu. Contohnya: job description.
2) Komunikasi berfungsi untuk “menjual” gagasan dan ide, pendapat,
fakta, termasuk menjual sikap organisasi dan sikap tentang sesuatu
yang merupakan subyek layanan. Contohnnya: public relations
(humas), pameran, ekspo, dll.
3) Komunikasi berfungsi untuk meningkatkan kemampuan para
karyawan agar mereka bisa belajar dari orang lain (internal),
belajar tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dikerjakan
orang lain, tentang apa, yang “dijual” atau yang diceritakan oleh
orang lain tentang organisasi.
4) Komunikasi berfungsi untuk menentukan apa dan bagaimana
organisasi membagi pekerjaan, atau siapa yang menjadi atasan dan
siapa yang menjadi bawahan, besaran kekuasaan dan kewenangan,
menentukan bagaimana menangani sejumlah orang, bagaimana

12
Ibid., 372.

10
memanfaatkan sumber daya, serta mengalokasikan manusia,
mesin,metode dan teknik dalam organisasi.
b. Fungsi khusus
1) Membuat para karyawan melibatkan diri ke dalam isu-isu
organisasi, lalu menerjemahkannya ke dalam tindakan tertentu
dibawah sebuah komando.
2) Membuat para karyawan menciptakan dan menangani relasi
antarsesama bagi peningkatan produk organisasi.
3) Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani
atau mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang ambigu
dan tidak pasti.
Menurut Charles Condrad (1985) yang dikutip oleh Alo Liliweri
dalam bukunya Sosiologi dan Komunikasi Organisasi menyatakan bahwa
ada dua fungsi makro komunikasi organisasi, yaitu fungsi komando dan
fungsi relasi bermuara pada fungsi komuniksi yang mendukung organisasi
dalam pengambilan keputusan, terutama ketika organisasi menghadapi
situasi yang tidak menentu.13
4. Hambatan
Hambatan-hambatan komunikasi organisasi atau gangguan
berkomunikasi adalah pengaruh dari “dalam” maupun dari “luar” individu
atau lingkungan yang “merusak” aliran atau isi pesan yang dikirimkan atau
yang diterima. Hambatan komunikasi dalam organisasi antara lain:
a. Penyaringan informasi komunikator memanipulasi informasi
sedemikian rupa yang membuat penerima lebih tertarik atas informasi
yang hendak dikirimkan.
b. Persepsi selektif komunikan sering kali bersikap tertentu kepada
informasi sesuai dengan persepsi-seleksinya atas informasi yang
diterima.
c. Emosi dua pihak yang berkomunikasi berada dalam suasana emosi
yang tidak memungkinkan pengiriman dan penerimaan informasi,
akibatnya menyulitkan kontak dan pemberian makna atas pesan.

13
Alo Liliweri, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 373.

11
d. Bahasa dua pihak menggunakan bahasa yang berbeda, konsep atau
istilah yang berbeda, sehingga menyulitkan pemahaman atas
informasi.
e. Tanda-tanda nonverbal perbedaan budaya antara komunikator dan
komunikan membuat dua pihak tidak dapat memahami bahasa isyarat,
bahasa jarak dan ruang, kinesik, aksesoris yang mereka gunakan
sebagai pesan.14
5. Jaringan Komunikasi
Menurut Muhammad jaringan komunikasi organisasi terbagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut:15
a. Jaringan Komunikasi Formal
Terdapat tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi
formal yang mengikuti garis komunikasi yaitu komunikasi dari
bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, dan
komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya. Terdapat lima
jenis komunikasi formal dalam organisasi, yaitu:
1) Komunikasi Horizontal (Komunikasi Lateral/Menyamping)
Merupakan bentuk komunikasi secara mendatar dimana terjadi
pertukaran pesan secara menyimpang dan dilakukan oleh dua pihak
yang mempunyai kedudukan yang sama, posisi yang sama, jabatan
yang se-level maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi.
2) Komunikasi Diagonal
Merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada
pihak lain dalam posisi yang berbeda, dimana kedua pihak tidak
berada pada jalur struktur yang sama. Komunikasi diagonal
digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang berbeda
tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.
3) Komunikasi Vertikal
Merupakan komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan
dalam organisasi. Menjelaskan bahwa komunikasi vertikal adalah
komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu organisasi
14
Ibid., 379.
15
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), 107.

12
ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih rendah
secara timbal balik.
4) Komunikasi Ke Atas (Upward Communication)
Komunikasi ke atas mengacu pada pesan atau informasi yang
dikirim dari tingkat bawah ke tingkat atas dalam hirarki organisasi.
Para pegawai menggunakan saluran komunikasi ini sebagai
kesempatan untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang mereka
ketahui dan membantu para pegawai untuk menerima jawaban
yang lebih baik tentang masalah dan tanggung jawabnya
5) Komunikasi Ke Bawah (Downward Communication)
Komunikasi ke bawah dilakukan untuk menyampaikan tujuan,
untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan
dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah
kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan
anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
b. Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal terbentuk tanpa memperhatikan
struktur organisasi atas ke bawah bawah ke atas dan horizontal. Ada
enam fungsi jaringan komunikasi informal, yakni memberikan
konfirmasi atau penjelasan tambahan, memperluas pesan, mencatat
informasi, mempertentangkan informasi, membagi informasi lebih luas
dan melengkapi. Mengapa jaringan itu pentig? Karena jumlah
informasi yang dikirim lebih banyak, lebih cepat dan akurasi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu penyampaian pesan yang bertujuan untuk
membuat sama persepsi atau arti antara komunikator dan komunikan.
Komunikasi adalah informasi yang disampaikan dari satu tempat lain dengan
pemindahan informasi, ide, emosi, keterampilan dan lain-lain dengan
menggunakan simbol seperti kata, figur dan grafik serta memberi, meyakinkan
ucapoan dan tulisan.
Fungsi komunikasi diantaranya yaitu sosial, ekspresif, ritual, dan
instrumental. Elemen komunikasi yaitu pengirim, pesan, konversi pesan ke
bentuk simbolis, saluran komunikasi, pengartian ulang simbolis, penerima,
dan umpan balik. Hal yang mempengaruhi proses penerimaan pesan yaitu
kredibilitas, konteks, konten, kejelasan, kesinambungan dan konsistensi,
kemampuan komunikan, serta saluran distribusi.
Komunikasi organisasi adalah pengirim dan penerima berbagai pesan
organisasi didalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi. bila
organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin
kompleks pula proses komunikasinya.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangannya. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai pembahasan yang
tertera dalam makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. Sosiologi dan Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2014).
Mufid, Muhammad. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana, 2005.
Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), 27.
Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo, 2004.
http://lspdompetdhuafa.org/elemen-elemen-dalam-proses-
komunikasi/#:~:text=Dari%20Proses%20Komunikasi%20yang%20dijelaskan,Pe
san%20(Message)%20itu%20sendiri., diakses pada Senin, 28 Februari 2022
pukul 19.00 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai