Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KOMUNIKASI SOSIAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komunikasi Sosial

Yang diampu oleh:

1. Dr. H. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si.


2. Dr. Joni Rahmat Pramudia, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Andres Rama Ananda 2001233

Mustika Rizky Latifah 2005014

Audie Chello Bettencourt 1901630

Aria Chandra Setyana 1801302

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah Subhanahu wa ta’ala, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Konsep Dasar Komunikasi Sosial” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Komunikasi Sosial yang diampu oleh Bapak Dr. H. Ade
Sadikin Akhyadi, M.Si. dan Bapak Dr. Joni Rahmat Pramudia, S.Pd., M.Si.

Terimakasih kepada Bapak Dr. H. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si. dan Bapak
Dr. Joni Rahmat Pramudia, S.Pd., M.Si. selaku dosen Komunikasi Sosial yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah, tentunya masih banyak kekurangan yang dibuat


baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan
dan wawasan serta pengalaman yang dimiliki. Saran dan kritik serta masukan
yang bersifat membangun sangat diharapkan bagi penulis.

Akhir kata semoga makalah bermanfaat bagi penulis, institusi pendidikan,


dan masyarakat luas.

Bandung, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................5

BAB IV PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................13

B. Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan kegiatan bertukar informasi baik antar individu
dengan invidu, atau individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Komunikasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Begitupun
komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan. Kebudayaan lahir karena
ada komunikasi atau interaksi saling bertukar informasi di dalamnya, sehingga
menghasilkan suatu kesepakatan yang kesepakatan tersebut terus diyakini dan
dilestarikan. Selaras dengan perkembangan kebudayaannya, maka tak luput
komunikasi pun ikut berkembang. Perkembangan budaya juga komunikasi
menyebabkan munculnya perbedaan-perbedaan di setiap wilayah di mana budaya
itu berkembang. Namun, perbedaan – perbedaan tersebut bukanlah menjadi alat
pemecah melainkan alat pemersatu. Semakin banyak komunikasi yang terjalin
antarbudaya maka semakin berkembang pula pengetahuan, wawasan, juga rasa
empati antarbudaya nya. Oleh karena itu, komunikasi antarbudaya tidak bisa
dilakukan dengan sesuka hati, melainkan terdapat hal – hal yang harus
diperhatikan agar terjalin komunikasi yang baik dengan tetap menjunjung tinggi
rasa saling menghormati juga menghargai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar komunikasi sosial?
2. Bagaimana komunikasi sosial dapat diterapkan dengan baik di lingkungan
kita?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu konsep dasar komunikasi sosial.
2. Untuk mengetahui model-model komunikasi sosial
3. Untuk mengetahui proses, unsur, dan teknik komunikasi sosial

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Komunikasi

1. Definisi Komunikasi Sosial

Komunikasi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin communication,


yang bersumber dari kata komunis yang memiliki arti sama. Sama disini
berarti bahwa apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Hovland mendefinisikan
bahwa proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang
dapat menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain(Ii &
Komunikasi, 2010).

Dalam berkomunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi dapat


berlangsung apabila kedua nya memiliki makna yang sama. Sesuai dengan
definisi tersebut. Pada dasarnya seseorang dapat melakukan komunikasi
adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam
proses komunikasi yang terjadi, baik dimana pun dan kapan pun dimana
kesepahaman yang ada dalam komunikator (penyampai pesan) dengan
komunikan (penerima pesan) mengenai pesan yang disampaikan haruslah
sama agar apa yang komunikator sampaikan dapat mudah dipahami dengan
baik oleh komunikan sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif(Unimal,
2015).

Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, dari


kegiatan keseharian manusia banyak dilakukan dengan berkomunikasi.
Dimanapun, kapanpun, dan dalam kesadaran atau kondisi macam apapun
manusia selalu terlibat dengan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia
dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya.
Karena dalam berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang
mendasar. Tanpa adanya proses komunikasi tujuan-tujuan yang akan
disampaikan oleh manusia tidak akan terwujudkn. Oleh karena itu sebagai

2
makhluk sosial manusia pasti selalu ingin berhubungan manusia lainnya agar
mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya. Dengan rasa ingin tahu inilah
manusia perlu berkomunikasi(Ii & Komunikasi, 2010).

1. Unsur-unsur Komunikasi

Berdasarkan definisi yang dibuat oleh pakar komunikasi Harold Lasswell ,


komunikasi memiliki lima unsur yang saling berketergantungan satu sama
lain, diantaranya adalah sumber (resource), sering disebut juga pengirim
(sender), penyandi (encorder), komunikator dan pembicara. Selanjutnya
Laswell menyebutkan dalam lima unsur utama komunikasi yaitu sebagai
berikut :

1. Sumber (komunikator), yaitu pihak yang berinisiatif atau memiliki


kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber dapat menjadi seorang
individu, kelompok, atau bahkan sebuah organisasi. Proses ini dikenal
dengan penyandian (encording).
2. Pesan, yaitu seperangkat simbol verbal atau non-verbal yang mewakili
perasaan, nilai, dan gagasan dari komunikator.
3. Saluran, merupakan alat atau wadah yang digunakan komunikator
untuk menyampaikan pesan, yang dapat melalui tatap muka, atau
lewat media (cetak/elektronik).
4. Penerima, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber, yang biasa
disebut dengan sasaran, pendengar, atau penafsir.
5. Efek, yaitu suatu kejadian pada penerima setelah ia merima pesan
tersebut, yang meliputi perubahan pengetahuan, terhibur, perubahan
sikap, perubahan keyakinan, atau perubahan-perubahan perilaku.

1. Fungsi Komunikasi
Sejumlah pakar komunikasi memiliki berbagai macam pendapat yang
berbeda mengenai fungsi komunikasi. Akan tetapi, semua merujuk kepada titik
yang sama, yakni menyebarkan informasi untuk memberikan efek tertentu
terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.

3
Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson (Effendy 2005: 5),
komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup
sehari-hari, meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi,
menampilkan diri kita kepada orang lain dan mencapai ambis pribadi. Kedua,
untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan
sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat (Unimal, 2015).

B. Komunikasi Sosial
1. Definsi Kelompok Sosial
Komunikasi sosial secara umum merupakan usaha setiap orang yang hidup
dalam dan bermasyarakat, sejak terbangun dari tidurnya sampai tidur lagi,
secara kodrati senantiasa selalu terlibat dalam komunikasi. Masyarakat paling
sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain dan
hubungannya menimbulkan interaksi sosial. Pengertian komunikasi sosial tidak
hanya itu saja melainkan bahwa komunikasi tidak semata-mata hanya terkait
mengenai media massa dan teknologi tetapi lebih mengarah pola interaksi
manusia dalam bermasyrakat atau sebuah kelompok (Sosial, n.d.).
Menurut Muzafer Sherif komunikasi sosial adalah suatu kesatuan sosial
yang terdiri dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang
cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat
pembagian tugas, struktur, dan norma-noram tertentu. Bahwa norma-norma
yang terdapat dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk peraturan tak
tertulis yang berfungsi sebagai peraturan sikap dan perilaku manusia dalam
pergaulan hidup sehari-hari dalam bermasyarakat. Norma sosial relatif banyak
menekankan pada sangsi moral sosial sebagai unsur pengawasan terhadap sikap
dan perilaku manusia dilingkungan sekitar(Ii & Pustaka, n.d.).
Komunikasi sosial sekaligus sebagai suatu proses sosialisasi dan untuk
pencapaian stabilitas sosial , tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru
yang dijunjung oleh masyarakat melalui komunikasi sosial kesadaran
masyarakat dipupuk, dibina, dan diperluas. Melalui komunikasi sosial, masalah-
masalah sosial dapat dipecahkan melalui konsensus. Komunikasi juga yang
memberikan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi sitauasi-situasi

4
problematik yang ia masuki. Agar tidak tersesat di dalam lingkungan sosial.
Prinsipnya adalah bagaiamana komunikasi dapat membantu individu dalam
bekerja sama dengan anggota masyarakat lainnya agar dapat mewujudkan
tujuan bersama (Ii & Pustaka, n.d.).
Di dalam buku sosiologi karya Sutaryo dijelaskan bahwa terdapat
beberapa fungsi komunikasi sosial yaitu sebagai berikut : 1. Memberikan
Informasi, informasi perlu disampaikan kepada warga masyarakat karena
kenyataan menunjukan bahwa, manusia hanya dapat maju dan berkembang
apabila dia mengetahui nilai-nilai yang perlu dicapai, tidak semua orang
memiliki pengetahuan yang sama mengenai sarana-sarana yang harus dipakai,
dan bahaya-bahaya yang perlu disingkirkan, dan setiap orang mempunyai hak-
hak asasi untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi dirinya dan orang
lain. 2. Memberikan Bimbingan, baik secara langsung maupun tidak
langsung ,komunikasi berfungsi sebagai memberikan bimbingan bagi
masyarakat, bimbingan tersebut yang bernilai tinggi akan menumbuhkan gairah
kerja. Selain itu komunikasi sosial juga berfungsi untuk menyatukan komponen-
komponen sosial yang bervariasi dan mempunyai perilaku yang berbeda-beda
(Sosial, n.d.).

5
6
KESIMPULAN
1) Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin tetap berhubungan dengan
orang lain. Oleh karna itu komunikasi merupakan salah satu elemen

7
terpenting dalam kehidupan manusia. Komunikasi adalah saluran atau
media. Dalam proses komunikasi, komunikator harus menggunakan unsur
media sebagai sarana penyampaian pesan kepada komunikator. Tujuannya
untuk mengetahui lingkungan, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
di dalamnya. Rasa ingin tahu ini membuat orang berinteraksi. Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari orang yang berkomunikasi kepada
orang yang berkomunikasi melalui media atau saluran. Komunikasi
merupakan faktor fundamental dalam kehidupan manusia, karena
seseorang harus bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan.\
2) Ada 3 model komunikasi yaitu:
 Model pertama adalah model interpersonal sederhana, mirip dengan model
komunikasi Shannon dan Weaver
 Model kedua adalah model komunikasi yang lebih kompleks yang
memperhitungkan pengalaman dua orang yang mencoba berkomunikasi.
Kesamaan dalam pengalaman bahwa sumber dan target sebenarnya
ditransmisikan
 Model ketiga adalah model yang menganggap komunikasi sebagai
interaksi dua pihak, mengkodekan, menafsirkan, mendekode,
mentransmisikan dan menerima sinyal. Saat ini, orang memberikan umpan
balik atau pertukaran informasi.
3) A. Proses komunikasi secara primer (primary process) menurut salah satu
ahli adalah menyebutkan bahwa, proses komunikasi primer, berlaku tanpa
alat, yaitu secara langsung dengan menggunakan bahasa, gerakan yang
diberi arti khusus, aba-aba dan sebagainya (Liliweri, 1997: 60). Sementara
menurut , Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu
komunikasi, Teori dan Praktik menyebutkan bahwa proses komunikasi
secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol)
sebagai media (Effendy,1994: 11)
Proses komunikasi secara Sekunder, menurut Onong Uchjana Effendy
adalah, proses komunikasi secara sekunder itu tidak lain adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai
lambang sebagai media pertama (Effendy, 1994: 16)
B. Menurut Onong Uchjana Effendy unsur-unsur dalam proses
komunikasi sebagai berikut.
1. Sumber :komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
2. Encoding :pensandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk lambang.
3. Message :pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna
yang disampaikan oleh komunikator
4. Media :saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikasi kepada komunikan.

8
5. Decoding :pengawas sandian, yaitu proses di mana komunikan
menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator
kepadanya.
6. Receiver :komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Response :tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
diterima pesan.
8. Feedback :umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9. Noise :gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses
komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang
berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
C. komunikasi mempunyai 4 teknik yaitu:
1. Komunikasi informatif (komunikasi informatif) Komunikasi informatif
adalah pesan yang ditransfer ke seseorang atau sejumlah orang di atas
batang baru yang ia ketahui.
2. Komunikasi meyakinkan (komunikasi meyakinkan) Komunikasi
meyakinkan harus mengubah sikap, pendapat atau perilaku komunikasi
yang semakin menekan sisi psikologis dari sarana komunikasi. Fokus ini
akan mengubah sikap, pendapat atau perilaku, tetapi keyakinannya
fleksibel, fleksibel, mengandung sifat manusia
3. Koucasi / Induktif Komunikasi (Komunikasi Perintah) peningkatan
komunikasi atau paksaan teknik komunikasi dalam bentuk komando,
ancaman, sanksi dan lainnya, yang memaksa, sehingga orang-orang yang
dicari (komunikatif), sebagian besar teknik komunikasi, seperti ini sangat
bersemangat ini berbagai risiko buruk yang ditemukan atau digambarkan.
4. Hubungan manusia (Hubungan Manusia) Hubungan Manusia adalah
terjemahan hubungan manusia. Ada adapulas yang menafsirkan hubungan
dan hubungan manusia antara manusia, tetapi dalam hal hubungan
manusia tidak hanya dalam hal komunikasi, tetapi juga dalam
implementasi nilai nilai kemanusiaan dan elemen psikiatrik yang sangat
dalam.

Daftar Pustaka
Ii, B. A. B., & Komunikasi, A. (2010). Komunikasi II. 18–36.
Ii, B. A. B., & Pustaka, A. K. (n.d.). Burhan Bungin,. 27–59.

9
Sosial, P. K. (n.d.). 31 12 Slamet santoso,. 34–59.
Unimal, F. (2015). Handout: KOMUNIKASI SOSIAL DAN PEMBANGUNAN
(KSP) KONSEP TEORITIS KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1. 1986, 1–5.

10

Anda mungkin juga menyukai